(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Daftar Isi
Sistem Pengambilan Sampel Sistematik
Pendahuluan
Sistem pengambilan sampel sistematik adalah salah satu teknik yang digunakan dalam statistik untuk memilih sampel yang representatif dari suatu populasi. Teknik ini sering digunakan dalam penelitian ilmiah dan survei, di mana tujuan utamanya adalah untuk mengumpulkan data yang mewakili keseluruhan populasi dengan cara yang efisien dan akurat.
Cara Kerja Sistem Pengambilan Sampel Sistematik
Pertama, peneliti perlu menentukan ukuran sampel yang diinginkan. Ukuran sampel ini bergantung pada banyak faktor, termasuk ukuran populasi, tingkat akurasi yang diinginkan, dan sumber daya yang tersedia. Setelah ukuran sampel ditentukan, peneliti kemudian menentukan langkah interval.
Langkah interval adalah jarak antara setiap pengambilan sampel berurutan. Misalnya, jika peneliti ingin mengambil sampel setiap 10 unit, maka langkah intervalnya adalah 10. Setelah langkah interval ditentukan, peneliti mulai memilih sampel dengan memilih unit pertama secara acak dari populasi. Setelah itu, peneliti memilih unit-unit berikutnya dengan mengikuti langkah interval yang telah ditentukan.
Proses ini berlanjut sampai jumlah sampel yang diinginkan tercapai. Penting untuk diingat bahwa sistem pengambilan sampel sistematik dapat digunakan hanya jika populasi memiliki urutan yang dapat diamati, seperti daftar atau daftar telepon.
Kelebihan Sistem Pengambilan Sampel Sistematik
Sistem pengambilan sampel sistematik memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan teknik pengambilan sampel lainnya. Pertama, teknik ini relatif mudah diimplementasikan dan membutuhkan waktu yang lebih sedikit dibandingkan dengan teknik pengambilan sampel acak sederhana.
Kedua, sistem pengambilan sampel sistematik cenderung menghasilkan sampel yang lebih representatif daripada teknik pengambilan sampel dengan cara lain. Ini karena teknik ini memastikan setiap unit dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai bagian dari sampel.
Ketiga, teknik ini memungkinkan peneliti untuk membuat perkiraan yang lebih akurat tentang parameter populasi dan menguji hipotesis dengan lebih baik. Dengan memilih sampel yang representatif dari populasi, peneliti dapat menyimpulkan bahwa temuan mereka berlaku untuk keseluruhan populasi dengan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi.
Keterbatasan Sistem Pengambilan Sampel Sistematik
Walaupun sistem pengambilan sampel sistematik memiliki banyak kelebihan, teknik ini juga memiliki beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan. Pertama, teknik ini hanya dapat digunakan jika populasi memiliki urutan yang dapat diamati. Jika urutan ini tidak ada atau sulit untuk diamati, maka sistem pengambilan sampel sistematik tidak dapat digunakan.
Kedua, sistem pengambilan sampel sistematik dapat menghasilkan bias jika populasi memiliki pola periodik atau siklus. Misalnya, jika populasi memiliki pola mingguan, sistem pengambilan sampel dengan langkah interval mingguan dapat menghasilkan sampel yang tidak representatif.
Ketiga, teknik ini rentan terhadap bias pemilihan awal jika sampel awal yang dipilih secara acak tidak mewakili populasi dengan benar. Hal ini dapat mempengaruhi validitas dan reliabilitas kesimpulan penelitian.
Kesimpulan
Sistem pengambilan sampel sistematik adalah teknik yang efisien dan akurat untuk memilih sampel yang representatif dari suatu populasi. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah ditentukan, peneliti dapat mengumpulkan data yang mewakili populasi dengan tingkat kepercayaan yang tinggi. Meskipun memiliki beberapa keterbatasan, sistem pengambilan sampel sistematik tetap menjadi pilihan yang baik dalam berbagai aplikasi penelitian dan survei.
FAQ tentang Sistem Pengambilan Sampel Sistematik
1. Apa bedanya antara sistem pengambilan sampel sistematik dengan teknik pengambilan sampel acak sederhana?
Sistem pengambilan sampel sistematik memilih sampel dengan menggunakan langkah interval yang telah ditentukan, sementara teknik pengambilan sampel acak sederhana memilih sampel secara acak tanpa langkah interval.
2. Bagaimana cara menentukan ukuran sampel yang tepat dalam sistem pengambilan sampel sistematik?
Penentuan ukuran sampel dalam sistem pengambilan sampel sistematik bergantung pada ukuran populasi, tingkat akurasi yang diinginkan, dan sumber daya yang tersedia. Umumnya, semakin besar ukuran populasi, semakin besar ukuran sampel yang diperlukan.
3. Bagaimana cara menghindari bias pemilihan awal dalam sistem pengambilan sampel sistematik?
Untuk menghindari bias pemilihan awal, penting untuk memilih sampel awal secara acak dan memastikan bahwa sampel awal tersebut mewakili populasi dengan benar.
4. Apakah sistem pengambilan sampel sistematik selalu menghasilkan sampel yang representatif?
Sistem pengambilan sampel sistematik cenderung menghasilkan sampel yang representatif jika populasi memiliki urutan yang dapat diamati. Namun, jika populasi memiliki pola periodik atau siklus, sistem pengambilan sampel sistematik dapat menghasilkan sampel yang tidak representatif.
5. Apa keuntungan utama dari menggunakan sistem pengambilan sampel sistematik dalam penelitian ilmiah?
Keuntungan utama dari menggunakan sistem pengambilan sampel sistematik dalam penelitian ilmiah adalah dapat menghasilkan perkiraan yang lebih akurat tentang parameter populasi dan memungkinkan pengujian hipotesis dengan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Baca Juga: 6 contoh karya tulis non ilmiah
6 contoh manfaat penelitian makalah proposal karya tulis laporan penelitian skripsi jurnal
6 contoh rumusan masalah makalah proposal karya ilmiah skripsi laporan penelitian
bagian desain rencana penelitian
basic research dan applied research
cara mencari q1 q2 q3 data berkelompok
cara menghitung median data tunggal dengan jumlah genap
ciri penelitian tindakan kelas
contoh analisis data kualitatif
contoh bab 4 bab 5 penelitian kualitatif
contoh case control dan cohort
contoh data nominal ordinal interval rasio
contoh data primer dan sekunder
contoh dokumentasi jurnal visual
contoh mean data tunggal dan kelompok
contoh median data tunggal dan kelompok
contoh modus data tunggal dan kelompok
contoh penelitian korelasional
contoh penelitian pengembangan
contoh proposal kegiatan sekolah
contoh proposal penelitian kualitatif
contoh proposal penelitian kuantitatif
contoh rencana pelaksana pembelajaran
contoh subjek dan objek penelitian
contoh tujuan dan manfaat proposal usaha
contoh tujuan laporan praktikum
contoh variabel terikat dan bebas
das sein dan das sollen penelitian
data berdasarkan cara memperoleh
data berdasarkan sumber dan penggunan
data berdasarkan waktu pengumpulan
data kualitatif dan kuantitatif
faktor variabel bebas dan kontrol
fungsi diagram batang lingkaran garis
halaman persetujuan dan pengesahan
hasil dan pembahasan praktikum
inferensi deduktif induktif abduktif
jenis non probability sampling
jenis pendekatan penelitian dan cirinya
jenis penelitian tindakan kelas
jenis variabel berdasarkan kedudukannya
karakteristik karya non ilmiah
kausal komparatif dan eksperimental
kelebihan dan kekuarangan non probability sampling
kelebihan dan kekuarangan probability sampling
kelebihan dan kekurangan cross sectional
kelebihan dan kekurangan korelasional
kelebihan dan kekurangan penelitian deskriptif
kelebihan dan kekurangan penelitian eksperimen
kelebihan dan kekurangan penelitian evaluasi
kelebihan dan kekurangan penelitian kualitatif
kelebihan dan kekurangan penelitian naratif
kelebihan dan kekurangan penelitian pengembangan
kelebihan dan kekurangan snowball sampling
kelebihan data primer dan sekunder
landasan teori dan latar belakang praktikum
laporan pertanggung jawaban kegiatan
makalah deduktif induktif dan campuran
manfaat teks laporan percobaan
penelitian berdasarkan jenis data
penelitian berdasarkan paradigma
penelitian berdasarkan tujuan dan metode
penelitian kualitatif dan kuantitatif
penelitian yang diawali dengan proposal
pengertian identifikasi masalah bagian dan cara membuatnya
pengertian instrumen penelitian
pengertian paper dan contohnya
pengertian valid jenis dan contohnya
perbedaan analisis dan review jurnal
perbedaan basic research dan applied research
perbedaan data primer dan sekunder
perbedaan kata pengantar dan pendahuluan
perbedaan korelasi dan eksperimen
perbedaan kuesioner terbuka dan tertutup
perbedaan objektif dan subjektif
perbedaan skripsi tesis dan disertasi
perbedaan statistika parametrik dan non parametrik
perbedaan teori umum dan khusus
perbedaan tinjauan umum dan khusus
perbedaan wawancara terstruktur dan tidak terstruktur
proposal kerjasama publikasi media
rencana pelaksana pembelajaran
sampel dependen dan independen
saran bagi peneliti selanjutnya
saran bagi perusahaan peneliti instansi
saran bagi sekolah dalam laporan pkl
signifikansi teoritis dan praktis
skala pengukuran menurut para ahli
struktur teks laporan percobaan
tahapan pembuatan dan pengujian
tujuan melakukan riset pasar dan penjelasannya
tujuan verifikasi dan validasi
variabel berdasarkan hubungan variabel
variabel menurut cara pengukuran