close

Rancangan Entrepreneurship Dan Entrepreneur

Entrepreneurship adalah proses kemanusiaan (human process) yang berkaitan dengan kreativitas serta penemuan dalam mengerti potensi , mengorganisasi sumber-sumber, mengelola sehingga kesempatan itu terwujud menjadi sebuah perjuangan yang bisa menghasilkan keuntungan atau nilai untuk jangka waktu yang usang. Definisi tersebut menitikberatkan kepada aspek kreativitas serta penemuan, alasannya dengan sifat kreativitas serta inovatip seseorang mampu mendapatkan peluang.
Kreativitas adalah kesanggupan untuk menciptakan variasi-kombinasi gres atau korelasi-kekerabatan baru antar unsur, data, variabel yang sudah ada sebelumnya.
Ciri-ciri orang kreatif yaitu :
a. Mandiri.
b. Terbuka terhadap yang gres.
c. Percaya diri.
d. Berani mengambil resiko.
e. Melihat sesuatu dengan tidak biasa.
f. Memiliki rasa ingin tahu yang besar.
g. Dapat mendapatkan perbedaan.
h. Objektif dalam berpikir serta bertindak.

Terdapat beberapa acuan-acuan kreativitas, yaitu :
a. Kreativitas ide
b. Kreativitas material
c. Kreativitas spontan
d. Kreativitas peristiwa
e. Kreativitas organisasi
f. Kreativitas kekerabatan
g. Kreativitas dari hati.

Kegiatan yang bersifat Entrepreneurship misalnya :
a. Menghasilkan produk gres dengan cara gres pula.
b. Menemukan potensi pasar baru dengan menciptakan produk gres pula.
c. Mengkombinasikan faktor-faktor bikinan dengan cara baru.
d. Mendukung budaya yang mendorong eksperimen yang inovatif.
e. Mendorong perilaku eksperimen dll.

Terdapat beberapa karakteristik dalam contoh dasar Entrepreneurship, diantaranya :
1. Sikap mental.
2. Kepemimpinan.
3. Tata laksana.
4. Keterampilan.

Memahami definisi klarifikasi Pengertian Entrepreneur
Entrepreneur merupakan pelaku dari Entrepreneurship, adalah orang yang memiliki kreativitas serta inovatif sehingga bisa menggali serta memperoleh peluang serta mewujudkan menjadi perjuangan yang menghasilkan nilai/laba. Kegiatan mendapatkan hingga merealisasikan kesempatan menjadi usaha yang menciptakan disebut proses Entrepreneurship. Kegiatan Entrepreneur yaitu membuat barang jasa gres, proses buatan gres, organisasi (administrasi) gres, materi baku baru, pasar gres. Hasil-hasil dari kegiatan-kegiatan Entrepreneur tersebut menciptakan nilai atau kemampu labaan bagi perusahaan. Kemampulabaan membuat nilai tersebut karena seorang Entrepreneur memiliki sifat-sifat kretaif serta inovatif.

Peranan Entrepreneur :
a. Meningkatkan kriteria / mutu hidup manusia.
b. Sebagai motor penggerak dalam pembangunan nasional.
c. Menciptakan lapangan kerja gres yang mampu menanggulangi pengangguran.

Ciri-ciri Karakteristik Entrepreneur :
a. Pekerja keras.
b. Disiplin.
c. Mandiri
d. Realitas
e. Prestatif (selalu ingin maju)
f. Komitmen tinggi
g. Tajam naluri usahanya.
h. Cepat melihat potensi perjuangan
i. Kretaif
j. Ulet serta siap pada tantangan
k. Ingin mencapai sesuatu.

Karakteristik yang khas dari Entrepreneur thetos enterprenerial menurut Moeljanto Tjokrowinoto (1996) yakni:
a. Kejelian menyaksikan kesempatan untuk menemukan keuntungan.
b. Selalu mencari pergantian
c. Kemampuan untuk mendefinisikan resiko
d. Kemampuan untuk mengalihkan sunber dari kegiatan prodiktifitas.

Kegiatan memperoleh hingga mewujudkan kesempatan menjadi usaha yang menghasilkan disebut proses Entrepreneurship. Dalam kegiatan mewujudkan kesempatan tersebut seorang Entrepreneur diharuskan memiliki :
a. Memiliki komitmen serta determinasi serta ketekunan.
b. Mengarah terhadap pencapaian serta perkembangan.
c. Berorientasi terhadap sasaran serta kesempatan.
d. Mengambil inisiatif serta pertanggung balasan personal.
e. Tidak kenal mengalah dalam memecahkan dilema.
f. Realistis serta memiliki gaya humor.
g. Memanfaatkan serta selalu mencari umpan balik.
h. Dapat mengontrol masalah-permasalahan di dalam perusahaan.
i. Mampu mengurus serta mengkalkulasikan resiko.
j. Tidak berorientasi terhadap status.
k. Memilki integritas serta dapat mengemban amanah

Arti Penting Entrepreneur Dalam Pembangunan.
Entrepreneur adalah seorang yang mampu berdiri diatas kaki sendiri, yaitu orang yang memilki perusahaan selaku sumber penghasilannya. Dengan perkataan lain ia tidak menggantungkan diri untuk penghasilannya kepada orang lain. Untuk mendirikan perusahaannya dia menghimpun sumber-sumber atau faktorproduksi serta menyusun organisasi perusahaan. Karena tindakan-langkah-langkah itu mempunyai pengaruh pertama kepada dirinya sendiri, yaitu membuat lapangan kerja bagi diri serta penghasilan, terhadap masyarakat serta pemerintah, adalah membuat lapangan kerja bagi tenaga kerja lainnya serta penghasilan, mengerjakan sumber-sumber bahan baku yang belum dipakai sehingga menjadi berfaedah bagi masyarakat, menciptakaan teknologi sehingga memperbesar akumulasi untuk untuk teknologiyang sudah ada dalam masyarakat, mendorong investasi di bisertag-bisertag lain, memperluas dasar oajak bagi pemerintah serta memajukan gambaran bagi sebuah bangsa, sehingga secara keseluruhan mendorong kemajuan ekonomi serta kemakmuran penduduk .

Pemikiran Entrepreneurship, kreativitas, penemuan serta Entrepreneurship.
Kreativitas yaitu kemampuan untuk menciptakan variasi-variasi gres atau relasi-hubungan baru antar bagian, data, variabel yang sudah ada sebelumnya Kemampuan untuk memecahkan suatu problem serta mempergunakan sebuah kesempatan didasari oleh sifat kreativitas dari para pengelolanya, ialah kemampuan untuk membuat pemikiran gres serta memperoleh cara gres dalam menyikapi dilema serta mempergunakan peluang. Sesertagkan inovasi yakni kesanggupan untuk menerapkan ide-gagasan gres atau pemecahan inovatif terhadapberbagai masalah serta dalam mempergunakan peluang. Pengertian kreativitas serta inovasi secara singkat sering dianalaogkan : creativity – thinking new things, innovations = doing new things.
Kreativitas tidak selalu dihasilkan dari sesuatu yang tidak ada sering sekali ialah perbaikan dari sesuatu yang sudah ada. Sering juga pemikiran gres timbul secara kebetulan yang penting untuk dipahami mengapa kreativitas serta penemuan tersebut merupakan cirri-ciri yang melekat kepada Entrepreneur.
Seperti kita ketahui Entrepreneur merupakan sumber ajaran kreatif serta penemuan. Bagaimana alam pikiran seseorang Entrepreneur sehingga menjadi sumber kreativitas serta inovasi?
1. Seorang Entrepreneur selalu mengimpikan gagasan baru.
2. Selalu mencari potensi baru atau mencari cara gres menciptakan kesempatan gres.
3. Selalu berorientasi terhadap langkah-langkah.
4. Seorang pemimpi besar, meskipun mimpinya tidak senantiasa cepat direalisasikan.
5. Tidak aib untuk memulai sesuatu, walau dari skala kecil.
6. Tidak pernah mempertimbangkan untuk menyerah, senantiasa mencoba lagi.
7. Tidak pernah takut gagal.
Ditinjau dari faktor kreativitas serta kreatif seorang Entrepreneur sering diidentifikasikan selaku orang yang secara sistematis menerapkan kreativitas / gagasan gres. Ada yang berpendapat bahwa sifat kreativitas ialah sifat “bawaan” sehingga tidak dapat diajarkan kepada orang lain yang tidak memiliki sifat bawaan tersebut. Akan namun, pada umumnya para jago berpendapat bahwa intinya setiap orang ialah inovatif artinya setiap orang dilahirkan membawa potensi sifat-sifat kreativitas, akan namun orang menjadi tidak kreatif alasannya adalah factor lingkungan serta kesalahan-kesalahan cara berpikir. Kesalahan cara berpikir yang merupakan belenggu mental untuk berpikir secara kreatif, antara lain :
a. Selalu mempunyai tanggapan yang benar, sehingga tidak pernah menilai bahwa ada kemungkinan beberapa tanggapan yang benar.
b. Memfokuskan berpikir secara logis, tetapi jikalau terlalu memfokuskan terhadap berpikir logis akan menghalangi berpikir inovatif.
c. Mentaati peraturan secara menyeluruh, sehingga mematikan prakarsa-prakarsa.
d. Spesialisasi berlebihan, sehingga tidak mengetahui aspek lasin/bisertag lain selain yang ditekuni.
e. Takut dibilang tidak kreatif atau udik, sehingga tidak berani mengemukakan pendapat.
f. Takut berbuat salah serta gagal.
g. Rasa rendah diri.

Kiat-Kiat Untuk Menjadi Kreatif
Beberapa tips / kebajikan untuk medorong kreativitas bagi seluruh sumber daya manuasia dalam organisasi, antara lain :
a. Kreativitas harus dipansertag sebagai sebuah kebutuhan perusahaan.
b. Mempunyai perilaku toleransi terhadap keberhasilan atau kegagalan.
c. Mendorong perilaku keingintahuan.
d. Menyikapi dilema sebagai tantangan.
e. Mengadakan pelatihan-pembinaan kreativitas secara terorganisir.
f. Menyediakan fasilitas yang diharapkan untuk terlaksananya aktivitas yang kretaif.
g. Memberikan penghargaan bagi kreativitas yang sukses.
h. Membuat model-versi teknik berbagi kreativitas untuk dipelajari untuk individual maupun kelompok.
Kiat-tips untuk mendorong kreativitas disosialisasikan terhadap sumberdaya insan dalam perusahaan sehingga semua memahaminya. Perlu dipahami bahwa kebiasaan sehari-hari pada umumnya cara berpikir kita dalam memecahkan dilema memanfaatkan fikiran yang logis dengan pendekatan yang bersifat sedikit demi sedikit. Menurut mahir cara berpikir demikian memanfaatkan otak sebelah kiri yang fungsinya untuk berpikir secara logis. Otak sebelah kanan fungsinya berpikir secara lateral atau berpikir secara intuitif, tidak terorganisir.

Proses mempersiapkan kreativitas
Masih banyak sistem untuk menyebarkan kreativitas, akan tetapi ada satu hal yang dimengerti bahwa pemikiran baru umumnya tidak muncul begitu saja memerlukan sebuah proses atau balasan sutu proses kreatif, sehingga perlu dipahami bagaimana proses sebuah kreativitas mampu terjadi. Akan tetapi yang sering disarankan lewat proses adalah :
a. Persiapan.
b. Penelitian / Investigasi
c. Transpormasi
d. Inkubasi
e. Iluminasi
f. Verifikasi
g. Implementasi

  Jurnal Umum

Di Indonesia, di permulaan masa ke 20 ini, kewiraswastaan/Entrepreneurship baru diterima oleh penduduk selaku salah satu alternatif dalam meniti karier serta penghidupan. Seperti diketahui , lazimnya rakyat Indonesia mempunyai latar belakang pekerja pertanian yang baik. Dengan hidup dalam penjajahan selama 3,5 kala lamanya, hampir tidak ada figur panutan dalam dunia Entrepreneurship. Yang ada hanya teladan pedoman feodalisme, priyayiisme serta elitisme, yang satu di antara sekian banyak ciri-cirinya adalah mengagungkan status sosial sebagai pegawai, khususnya pegawai negeri (kontras dengan status leluhur sebagai petani)
Pada periode Orde Baru, peran serta penduduk swasta dilibatkan secara serius. Pengusaha kecil dibina, dengan impian mampu berubah menjadi tonggak acuan ekonomi di masa depan. Pengusaha besar diberi fasilitas, karena merekalah yang diharapkan mendukung pemerintah.
Sebagai negara berkembang, mampu diketahui kalau terjadi berbagai penyimpangan. Dengan masyarakat yang berlatar belakang non-entrepreneur serta cenderung feodalis, masyarakat Indonesia terlihat kurang siap di berbagai aspek. Entrepreneur/wiraswasta yang serba cepat mengakibatkan usahawan Indonesia “kedodoran” pada sisi-sisi yang amat penting, diantaranya aspek perilaku mental (attitude), motivasi, etos kerja serta kesadaran tentang dedikasi bangsan serta negara.

Pola Dasar Entrepreneur
Sosok Entrepreneurwan yang ideal, menuntut nilai-nilai ke arah kualitas insan yang semapan mungkin. Kaitannya dengan perpolitikan, mungkin selaras dengan dambaan datangnya Manusia Indonesia Seutuhnya. Maka dapat dikatakan bahwa ilmu Entrepreneurship/ kewiraswastaan yakni ilmu perihal penghidupan. Ilmu yang akan membukakan pemahaman perihal bagaimana semestinya insan meniti penghidupannya serta nilai-nilai apa yang diperlukan untuk meraih cita-cita hidup yang hakiki.
Untuk membina manusia menjadi makluk yang berkhasiat, tidak cukup cuma memperlihatkan kecerdasan, ketrampilan atau kepiawaian teknis saja. Prioritas mendasar yakni dengan membangun sikap mental yang baik terlebih dulu. Sebab, mirip pepatah menyampaikan, ilmu tanpa sikap mental menghasilkan kezaliman, sesertagkan sikap mental tanpa ilmu adalah kelemahan. Dua faktor ini harus hadir salling isi mengisi, alasannya kalau terjadi absen pada salah satunya, maka akan berdampak buruk.
Struktur prioritas kewiraswastaan berisikan 4 (empat) lapisan. Lapisan terdalam merupakan inti (core), sesertagkan 3 lapisan selanjutnya ialah pendukung yang ideal untuk meraih kesempurnaan prestasi. Struktur ini berlaku universal, tidak cuma bagi mereka yang berkarir dijalur wiraswasta. Para pejabat, karyawan, buruh, kaum-kaum profesional, serta siapapun seyogyanya memiliki contoh dasar ini.
Struktur nilai kewiraswastaan dimaksud terdiri dari elemen-elemen :
Sikap Mental (attitude)
Kepemimpinan atau kepeloporan (leadership)
Ketatalaksanaan (management)
Keterampilan (skill)

Sikap mental
Sikap mental merupakan bagian paling dasar yang perlu dijamin untuk selalu dalam kondisi baik. Unsur ini yang menentukan apakah seseorang menjadi sosok yang tinggi kecerdikan ataukah seblikinya menjadi orang yang jahat serta culas. Itu sebabnya pelatihan perilaku mental menjadi unsur paling penting dalam dunia kewirawastaan. Selain menghadirkan sifat-sifat baik alamiah mirip kejujuran serta ketulusan, perilaku mental mencakup juga segi-segi positif dalam hal motivasi serta proaktivitas.
Orang yang bersikap mental baik akan senantiasa melakukan pekerjaan rajin tanpa mesti diperintah, serta konsisten tanpa harus diawasi. Mereka juga senantiasa berinisiatif melakukan hal-hal konkret serta selalu memiliki motivasi berpengaruh serta semangat yang mengebu-gebu dalam meraih cita-cita.
Sikap mental juga amat memilih kesuksesan seseorang. Harvard, sebuah intitusi di Amerika menyatakan bahwa kesuksesan orang-orang sukses di dunia ini, ternyata lebih banyak ditentukan oleh sikap mentalnya daripada peranan kesanggupan teknis yang dimiliki. Dengan angka perbandingan yaitu 85% sikap mental, 15 % kesanggupan teknis.
Akan namun ironisnya, komposisi bahan pendidikan yang diterapkan disekolah-sekolah membuktikan perbandingan yang sebaliknya ialah 90 % pelajaran teknis serta 10% perilaku mental. Sehingga pantaslah jika banyak didapati manusia yang berpikir negatif dibanding orang yang berpikir nyata, antusias serta percaya diri.

Kepemimpinan
Kepemimpinan yang dimaksud disini yaitu kepemimpinan selaku nilai atau mutu, bukan wawasan perihal administrasi sumber daya insan. Mungkin akn lebih tepat bila disebut sebagai “kepeloporan” sesertagkan pemimpin adalah orang yang pertanda arah. Seseorang yang memiliki jiwa kepemimpinan akan selalu tahu arah yang mesti dimbil. Keputusan-keputusanya mantap serta didasari oleh dogma diri diikuti data-data serta isu yang akurat.
Dalam dunia usaha, jiwa kepemimpinan serta kepeloporan ini mutlak diperlukan karena secara sadar atau tidak seseorang yang berwiraswasta telah menempatkan dirinya pada posisi pemimpin. Kedudukan tersebut mengharuskannya untuk selalu mampu mengambil keputusan yang berdasarkan perhitungannya paling baik serta bijaksana. Tidak boleh ada keraguan atau kebimbangan karena bila itu terjadi maka keputusan yang diambil akan telat serta tidak efektif lagi. Dilain pihak, usahawan yang tidak memiliki jiwa kepemimpinan akan condong mengikuti usulan dari figur yang mayoritas kepada dirinya, sehingga usahawan tersebut lazimnya sulit menenteng perusahaannya kearah kemajuan yang bermakna.
Pengusaha yang memiliki peluang maju secara mantap yaitu usahawan yang mempunyai jiwa kepemimpinan secara menonjol. Ciri-cirinya lazimnya keputusan serta sepak terjangnya sering dianggap tidak umum/tampil beda..

Tata Laksana
Tata laksana ialah terjemahan dari kata management, artinya pengelolaan. Manajemen bukan semata-mata konsumsi para manager di perusahaan-perusahaan tetapi dibutuhkan siapa saja. Tata laksana merupakan tata cara atau serangkaian cara serta prosedur yang berkhasiat untuk menghasilkan efektivitas serta efisiensi setiap pekerjaan agar mendapat hasil yang baik dalam mutu serta sempurna waktu dalam penyerahannya.
Berbeda dengan perilaku mental serta kepemimpinan yang tergolong dalam penjabaran nilai atau kualitas, maka administrasi merupakan pengetahuan bersifat praktis. Kalau perilaku mental berada di dalam (jiwa), manajemen terdapat di luar, mirip keahlian teknis atau keprigelan
Manajemen manfaatnya juga sungguh universal, serta siapa saja atau organisasi memerlukan manajemen. Bila administrasi terabaikan, maka sebuah organisasi akan menjadi kacau serta morat-marit. Perusahaan tanpa manajemen yang baik, bias dipastikan akan mengalami hambatan besar dalam perkembangannya. Oleh karena itu, setiap orang yang ingin memulai perjuangan harus mewaspadai faktor tata laksana sedini mungkin. Mulailah acara administrasi saat itu juga pada saat perusahaan gres saja dimulai, sekecil apapun ukurannya.

Keterampilan
Lapisan terluar dari struktur prioritas adalah keahlian. Keterampilan teknis yang mencakup keahlian perorangan yang melibatkan ilmu wawasan serta teknologi untuk memproduksi sesuatu, baik secara fisik serta non fisik termasuk kemampuan manajerial serta keahlian pemasaran jelas merupakan faktor yang amat penting, alasannya disinilah nantinya kualitas produk diputuskan tinggi rendahnya.
Banyak pihak berpendapat bahwa dengan berbekal penguasaan keahlian, seseorang niscaya mampu menjdi enterpreuneur (wiraswastawan) yang sukses. Namun demikian, jikalau kita mau meneliti lebih jauh ternyata keberhasilan-keberhasilan itu bekerjsama bukan disebabkan oleh kemampuan semata melainkan lebih oleh jiwa kepemimpinan yang dimiliki si pebisnis. Keterampilan hanyalan sarana, sehingga tidak cukup untuk mengirim orang ke jenjang kehidupan yang berhasil, khususnya kehidupan dalam dunia usaha.

Ada tiga hal yang memungkinkan seseorang baik terampil maupun tidak, untuk mampu tampil selaku tokoh yang berhasil atau orang berkecukupan, ialah :
1. Memanfaatkan Leadership yang berasal dari diri sendiri
2. Memanfaatkan Leadership orang lain
3. Faktor keberuntungan (luck and hoki)
Semua disiplin ilmu tidak memperhitungkan adanya factor keberuntungan, demikian juga dengan ilmu kewiraswastaan. Rata-rata orang besar serta tokoh wiraswastaan sejati mengandalkan sepenuhnya pada jiwa kepeloporan yang dimiliki oleh diri sendiri sehingga mencapai tingkat kemapanan.

Naluri Entrepreneurship
Setiap aktivitas yang memiliki bobot kompetisi, memerlukan ketajaman naluri. Demikian juga dengan wiraswastaanpengusaha bersaing bukan cuma dengan perusahaan-perusahaan pesaing, namun juga dengan keadaan serta suasana-situasi tertentu seperti moneter, ekonomi, politik pergeseran kebijakan pemerintah, serta lain-lain. Untuk mampu mengantisipasi setiap kemajuan jyang mungkin terjadi, seorang wiraswastaan perlu melatih naluri Entrepreneurshipnya, biar senantiasa siap menghadapi hal apapun serta tetap bertahan hidup.

Inti Wiraswasta
Fungsi manusia akan tumbuh tepat jika training dijalankan menuruti 4 tahap prioritas yakni sikap mental, kepemimpinan, tata laksana serta keahlian. Sebaliknya, ketidaksempurnaan serta kerusakan atau kehilangan dari salah satu unsure tersebut, akan menimbulkan hal-hal negative pada insan yang bersangkutan, bahkan bias fatal.
Empat lapis prioritas diatas bekerjsama mampu disederhanakan menjadi hanya 2 (dua) golongan, alasannya adalah pada dasaranya dua yang pertama serta dua yang terakhir berasal dari rumpun yang sama. Pengelompokan itu berisikan :
1. Kelompok Sikap Mental yang meliputi lapisan perilaku mental itu sendiri serta komponen kepemimpinan atau Leadership serta
2. Kelompok Ilmu Pengetahuan, yang terdiri dari lapisan administrasi serta kemampuan.

DEFINISI SUKSES Wirausaha dan Kewirausahaan
Sukses sering diidentikan dengan uang. Makin banyak jumlah uang yang dikumpulkan, maka makin sukses seseorang dalam hidup. Demikian pikiran sementara orang. Serta tidak sedikit mereka yang hidup berlimpah denganuang, malah putus asa dalam hiduppnya?
Banyak fakta yang mengindikasikan bahwa kesejahteraan secara bahan ataubanyaknya duit yang dimiliki bukanjaminan seseorang berhasil dalam hidupnya. Banyak factor-faktor lain yang harusadaguna menunjang sukses serta kebahagiaan hidup.
David Chia, seorang pakar kehidupan dari Dynamic Life, Singapura, menjelaskan bahwa untuk bias meraih sukses yang benar-benar tepat, dibutuhkan keseimbangan dalam sedikitnya 6 bagian dalam kehidupan ini.
Ke-6 unsur tersebut mencakup segi-segi : karier, fisik, mental, keluarga, social serta spiritual yang digambarkan dalam bentuk suatu bulat yang dinamakan “Roda Penghidupan” atau “ Wheell Of Life”. Di dalam lingkaran itu terdapat 6 buah jari-jari yang membuktikan tingkat kesempurnaan dari masing-masing aspek kehidupan. Hakikat dari roda penghidupan yaitu diperlukannya pembinaan yang sebanding serta proporsional atas ke-6 segi penghidupan, sehingga keenam-enamnya akan berperan sebagai satu kesatuan saka guru yang bantu-membantu menunjang kokohnya kebahagiaan hidup seseorang.
Kesimpulan ke-1 bahwasannya antara masing-masing faktor kehidupan terdapat interaksi yang saling imbas menghipnotis satu sama lain, dengan demikian untuk dapat membina semua faktor kehidupan dengan baik yang berlangsung selaras serta serasi dengan hukum alam, diharapkan niat, perilaku serta tanggung jawab yang baik ialah perilaku mental serta attitude.

Dalam jari-jari wheel of life terdapat hal-hal yang bersifat khusus serta khas, yang berkaitan dengan mutu tingkat training yang dibutuhkan. Misalnya :
· Untuk mempertahankan kesehatan baserta, kita perlu mempertahankan contoh makan, keteraturan hidup serta berolahraga, mempunyai pengetahuan yang cukup ihwal gizi, teladan hidup sehat serta pengetahuan kesehatan jasmani.
· Untuk membina mental tergolong intelegensia serta intelektualitas, kita perlu mencar ilmu tentang mentalitas serta ilmu-ilmu lain yang terkait
· Untuk membina hubungan social yang baik maka perlu mempelajari cara-cara berkomunikasi yang benar, akhlak, adapt istidat, respek, serta lain-lain.
· Untuk membina faktor spiritual kita perlu tahu serta mendalami ilmu-ilmu agama, keyakinan maupun kebatinan serta hakikat hidup.
· Untuk membina kelurga dibutuhkan pengethauan wacana seluk beluk keluarga mirip merawat anak, psikologi keluarga, kesehatan keluarga, etika suami istri dn lain sebagainya.

Karier ialah aspek yang paling gamblang. Jelas dibutuhkan tindakan faktual bahwa untuk bias meniti karier hingga puncak perlu disokong ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan profesi masing-masing. Dapat diambil kesimpulan ke-2 bahwa untuk mampu membina semua aspek kehidupan kita sebagai manusia, dibutuhkan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan masing-masing faktor terkait.

Bila kesimpulan ke 1 serta ke 2 digabungkan maka diperlukan dua kalangan mutu bagi manusia yang ingin mencapai kesempurnaan hidup yakni :

Sikap mental dengan komponen-unsur attitude serta leadership, serta
Ilmu pengetahuan dengan komponen tata laksana serta ilmu pengetahuan.

Dengan demikian terdapat kesesuaian antara contoh prioritas ilmu kewiraswastaan dengan pemahaman pansertagan hidup seorang wiraswastawan sejati melalui pola 6 aspek penghidupan sebagaimana yang diterangkan oleh David Chia.

MENGENAL PELUANG USAHA
A. Peluang serta Resiko Usaha
Untuk menggali serta memanfaatkan potensi perjuangan atau bisnis, seorang Entrepreneurwan berpikir secara kasatmata serta inovatif, diantaranya :
a. Harus percaya diri serta yakin bahwa perjuangan ini dapat dikerjakan
b. Harus menerima pemikiran baru
c. Harus bertanya terhadap diri sendiri
d. Harus menyimak saran-rekomendasi orang lain.
e. Harus memiliki etos kerja yang baik
f. Pandai berkomunikasi.

Dengan tersedianya informasi intern serta ekstern, maka Entrepreneurship mampu mengetahui :
a. Di mana ada peluang (opportunity)
b. Apa saja yang hendak mengancam dunia (threat)
c. Adakah kekuatan (sterngth) yang mendukung usaha
d. Adakah kelemahan (weakness) yang membatasi atau menghambat kemampuan.

Ada beberapa resiko yang mungkin terjadi dalam perjuangan, diantaranya :
1. Perubahan usul
2. Perubahan konjungtor
3. Persaingan
4. Akibat lain

B. Faktor-Faktor Keberhasilan serta Kegagalan Usaha
Keberhasilan perjuangan yang dipengaruhi oleh beberapa hal :
a. Percaya serta yakin bahwa usaha mampu dijalankan
b. Menerima ide baru di dalam dunia perjuangan
c. Instropeksi diri
d. Mendengarkan sran-usulan orang lain
e. Bersemangat serta bergaul.

C. Pemanfaatan Peluang Secara Kreatif serta Inovatif
Terdapat beberapa kesempatan usaha yang bisa dimanfaatkan secara kreatif serta bisa menghasilkan nilai tambah, antara lain sebagai berikut :
1. Memanfaatkan barang bekas
2. Memanfaatkan barang yang tersedia atau ditawarkan oleh alam
3. Memanfaatkan peristiwa atau insiden yang ada disekitar
Dalam proses penerapan kesanggupan berinovasi, menurut Kuratko (1995) ada empat jenis inovasi yang mampu dikembangkan, ialah sebagai berikut :
1. Invensi (penemuan)
2. Ekstensi (pengembangan)
3. Duplikasi (penggandaan)
4. Sintetis

D. Pengembangan Ide Kreatif serta Inovatif
Kreatif ialah cara berpikir yang mwnghasilkan sistem gres, desain gres, pemahaman gres, perencanaan gres serta seni gres. Ciri orang kreatif diantaranya :
1. Fleksibel serta tidak kaku
2. Tidak konvensional
3. Eksentrik
4. Bersemangat
5. Bebas dari aturan tertentu
6. Berpusat pada diri sendiri
7. Bekerja keras
8. Berdedikasi tinggi
9. Intelegen

  Shalat Dhuha Bisa Membuka Pintu Rejeki

Mempelajari Medan Usaha
Jika Seorang pebisnis memutuskan untuk terjun ke salah satu bisertag usaha, maka terlebih dahulu ia perlu melaksanakan penjajakan dari yang mulai makro seperti situasi ekonomi, pembagian sector serta segmen pasar , budaya bisnis dikalangan pengusaha sampai pada yang mikro mirip sikap calom konsumen, tata cara serta prosedur kerja mereka bahkan kebiasan yang telah baku yang dipatuhi oleh semua pelaku bisnis.

· Komitmen
Komitmen ialah satu hal dasar yang penting dalam kewiraswastaan. Setiap calon Entrepreneurwan, mesti mempunyai akad penuh atau kebulatan tekad yang mantap pada bisertag pilihannya. bila tidak memiliki kebulatan tekad maka hal demikian akan membawa imbas tidak efektifnya misi kewiraswastaan itu sendiri. Selain itu kesungguhan mutlak dibutuhkan, kalau tidak, kewiraswastaan itu akan menjadi symbol dari sebuah kegiatan yang tidak menciptakan apa-apa.
Hasil berwiraswasta yang maksimal cuma bisa diperoleh kalau sipengusaha sungguh-sungguh serius melakukan perusahaan, serta teguh dalam pendiriannya. Selain berfokus sarat pada acara perjuangan, sedapat mungkin beliau juga mesti mampu mematikan mata serta pendengaran dari godaan-godaan berupa provokasi atau terror. Pada hakikatnya hanya orang dengan sikap mental yang bagus maka akan bisa pertanda akad yang bagus pula.
Komitmen ialah factor yang amat dibutuhkan untuk bias mengakibatkan seseorang menjadi tokoh sukses. Bersama-sama dengan leadership, janji membentuk figure manusia berkemauan keras, yang juga tidak akan terpengaruh oleh keadaan lezat yang diperlihatkan oleh orang lain. Namun demikian, komitmen tidak boleh diartikan secara kaku. Seseorang yang telah berikrar untuk menjadi usahawan, tidak bermakna beliau dilarang mengawali prestasi kewiraswastaannya itu dengan jalan melakukan pekerjaan terlebih dulu. Sebab, dengan bekerja beliau bias menghimpun uang guna dipakai selaku modal.

· Kesenjangan
Pada era permulaan orde gres, prioritas pembenahan Negara adalah menata kembali kondisi ekonomi dengan cara mengunsertag modal asing untuk masuk di Indonesia. Usaha ini ternyata tidak mudah, untuk beberapa waktu lamanya, kebimbangan investor luar negeri menjadi hambatan serius dikarenakan tidak ada jaminan bahwa investasi mereka itu akan kondusif. Namun karena kegigihan Pemerintah mengiklankan ihwal jaminan kestabilitasan poitik dalam negeri, maka investorpun mulai meningkat.
Seiring dengan perkembangan ekonomi Negara, para pelaku bisnis yang ialah kelompok bermodal serta telah terbiasa bertindak cepat, tanggap terhadap segala tanda-tanda serta kondisi, bersusah payah serta sadar terhadap kemajuan zaman serta teknologi. Mendapat angin segar dari pemerintah, tetapi tidak untuk semua lapisan masyarakat siap serta menyadari pergeseran, sehingga menenteng imbas dikemudian hari yakni kesenjangan baik ekonomi serta social.

· Pribumi serta Non Pribumi
Dalam ilmu kewiraswastaan topic pribumi serta non-pribumi tidak disoroti dari sisi politiknya melainkan dari ilmu wawasan kewiraswastaan. Isu pri serta non-pri juga akan disoroti dari segi sosio-kultural, ialah mempelajari segala cirri budaya (terutama budaya kerja), pansertagan hidup, falsafah, tradisi kemasyarakatan serta segi-segi spriritual dari sebuah kelompok etnis tertentu.

PEMBAGIAN PASAR
Pasar ialah lingkungan perdagangan yang terbentuk dari golongan-kelompok konsumen tertentu. Secara umum, simpel ada tiga jenis pasar yang bias kita pilih untuk membuka usaha :

· Pasar Pemerintahan
Pasar pemerintah yaitu suatu lingkungan perdagangan yang prosfeknya terdiri dari instansi-instansi pemerintah, antara lain departemen-departemen, lembaga-forum serta non-departemen, forum penelitian, pemerintah daerahserta angkatan bersenjata. Baserta Usaha Milik Negara (BUMN), tidak kita kelompokan disini, alasannya melihat dari cara kerjanya BUMN lebih mirip dengan perusahaan swasta.
Hampir semua kesempatan pada pasar pemerintah yang berupa lembaga-forum non-profit, sebagaimana tersebut diatas, sepenuhnya mengandal pada sertaa yang diberikan melalui Anggaran Pendapatan serta Belanja Negara atau APBN yang disalurkan lewat Departemen Keuangan.
Pengusaha bias menjadi rekanan dari instansi pemerintah untuk mendapatkan order atau pekerjaan. Pada beberapa instansi yang dianggap memiliki posisi strategis secara politis, pengusaha bahkan diharuskan mengikuti semacam saringan yang disebut Litsus ( Penelitian Khusus), sebelum mampu dimasukan selaku rekanan yang terdaftar. Status bisertag perjuangan yang biasa untuk menjadi rekanan instansi pemerintah antara lain pemborong (kontraktor utama), penyuplai (supplier, leveransir), konsultan, agen teknik (untuk pekerjaan pemeliharaan peralatan), serta berbagai macam lainnya.
Untuk berupaya dalam dasar pemerintah, sebagaimana terjadi di pasar mana pun, kelebihan kualitas produk akan sungguh menentukan, di samping teknik pendekatan yang benar. Setiap periode, cara pendekatan pasar senantiasa berubah tergantung dari banyak hal yang menghipnotis, mirip suasana politik, perubahan nilai-nilai tabiat penduduk , serta lain sebagainya.

· Pasar Swasta
Pasar swasta yaitu sebuah lingkungan perdagangan yang prospeknya terdiri dari baserta-baserta usaha milik swasta, baserta perjuangan milik Negara yang prosedur kerjanya mirip baserta swasta, serta organisasi-organisasi lain yang bekerja secara independen, di luar sistem serta prosedur yang dikendalikan langsung oleh pemerintah.
Berbeda dengan pasar pemerintah, pasar swasta kebanyakan terdiri dari organisasi-organisasi yang mencari laba (Profit Centre), perusahaan-perusahaan biaanya melakukan pekerjaan seefisien mungkin, sistem serta mekanisme transaksi bisnis dikelola sedemikian, sehingga simpel, tidak bertele-tele atau birokratis, serta mengurangi waktu.
Seperti pasar pemerintah, pasar swasta bias menyerap aktivitas wiraswastaan yang berstatus selaku pemasok, konsultan, pemborong, kontraktor, serta lain-lain. Selain itu untuk bias unggul berupaya di pasar swasta, factor utama yang menentukan yaitu tingginya mutu produk yang disediakan serta teknik pendekatan yang bagus.
· Pasar Masyarakat Umum
Pasar masyarakat biasa , atau pasar konsumen, merupakan pasar yang paling luas jangkauannya, baik secara geografis maupun secara penjabaran segmen paar. Hamper semua komoditi kebutuhan insan dari segala tingkat status social tertampung pada pasar ini. Pendekatan bisnis yang lebih menetukan disini ialah soal selera serta daya beli setiap lapisan masyarakat. Pasar jenis ini lebih menggantungkan diri pada kompetisi bebas. Kiat promosi yang bias membuat merek (brand image) menentukan produk bersangkutan menjadi popular serta digemari.
Karena pada pasar ini lebih mayoritas factor kompetisi bebasnya, maka relative factor-aspek berandal-isme, “surat sakti” serta sebagainya, akan lebih kecil pengaruhnya dibanding pada pasar pemerintahan ataupun swasta. Peluang yang tersedia juga boleh dikata tidak terbatas, sehingga para wiraswastawan akan mempunyai kesempatan sebebas-bebasnya dalam mencari terobosan-terobosan serta penemuan-inovasi baru.

MENDIRIKAN PERUSAHAAN
1. Perizinan Usaha
Pemerintah telah mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 1458/KP/XII/1984, tanggal 19 Desember 1984, dalam rangka memperlancar serta memudahkan perizinan sebagai berikut :
a. Izin Prinsip
b. Izin pembangunan tanah
c. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
d. Izin gangguan/Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
e. Suirat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
f. Wajib daftar perusahaan

2. Akta Pendirian
Dalam akta pendirian perusahaan yang dibentuk di depan notaris, antara lain tercantum dalam hal-hal selaku berikut :
a. Tanggal pendirian perusahaan
b. Bentuk serta nama perusahaan
c. Nama para pendiri
d. Alamat daerah perjuangan
e. Tujuan pendirian usaha
f. Besarnya modal usaha
g. Kepengurusan
h. Tahun buku dsb.

3. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
Syarat-syarat permintaan SITU adalah :
a. Fotokopi sertifikat pendirian perusahaan
b. Denah tempat kedudukan perjuangan
c. Surat kesepakatan dari tetangga yang dikenali oleh RT,.RW, lurah serta camat.
d. Fotokopi KTP
e. Surat bukti pelunasan PBB