Pengertian Sosiologi Pendidikan Berdasarkan Para Hebat

Sebelum dikemukakan definisi atau pemahaman sosiologi pendidikan berdasarkan para andal, terlebih dulu perlu dikenali bahwa secara garis besar sosiologi terdiri dari sosiologi murni dan sosiologi terapan. Sosiologi murni selalu melaksanakan sesuatu penyelidikan untuk ilmu pengetahuan tanpa memikirkan bagaimana kesudahannya ilmu pengetahuan itu dipergunakan.
Sementara sosiologi terapan hanya mengandalkan ilmu pengetahuan yang sudah dikumpulkan oleh sosiologi murni dengan keinginan mampu memakai ilmu wawasan tersebut membantu memecahkan urusan sosial. Pemahaman perihal definisi sosiologi dapat didapatkan di pengertian sosiologi berdasarkan para jago.

Sosiologi pendidikan tergolong ke dalam sosiologi terapan karena berorientasi pada interaksi edukatif antara individu dan golongan dalam masyarakat dalam rangka menanggulangi atau menangani banyak sekali dilema edukatif. Misalnya, kenakalan sampaumur, masalah keluarga, dan lain-lain.

Untuk melengkapi wawasan menyangkut definisi sosiologi pendidikan, di bawah ini kami uraikan pengertian sosiologi pendidikan menurut para ahli:

  1. S. Nasution dalam buku Sosiologi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta, 1999 mengemukakan bahwa sosiologi pendidikan yakni ilmu yang berupaya untuk mengetahui cara-cara mengontrol proses pendidikan untuk menemukan perkembangan indvidu yang lebih baik.
  2. F.G Robbins dan Brown dalam Muhyi Batubara pada buku Sosiologi Pendidikan, diterbitkan Ciputat Press, Jakarta menguraikan pengertian sosiologi pendidikan yakni ilmu yang membicarakan dan menjelaskan kekerabatan-hubungan sosial yang menghipnotis individu untuk menerima serta mengorganisasi pengalamannya.
  3. Charles A. Ellwood dalam Abu Ahmadi pada buku Sosiologi Pendidikan yang diterbitkan Rineka Cipta 1991 menguraikan bahwa sosiologi pendidikan yakni ilmu wawasan yang mempelajari hubungan-hubungan antara semua pokok dilema antara proses pendidikan dan proses sosial.
  4. W. Dodson dalam Abu Ahmadi pada buku Sosiologi Pendidikan, terbitan Rineka Cipta 1991 mengatakan pemahaman sosiologi pendidikan ialah ilmu yang mempersoalkan pertemuan dan percampuran daripada lingkungan sekitar kebudayaan secara totalitas maka terbentuklah tingkah laku dan sekolah dianggap sebagian ketimbang total cultural milieu.
  5. Drs. Ary H. Gunawan dalam buku Sosiologi Pendidikan Suatu Analisis wacana Berbagai Problem Pendidikan terbitan Rineka Cipta, Jakarta 2000 mengatakan bahwa Sosiologi Pendidikan yakni ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan problem-persoalan pendidikan dengan analisis atau pendekatan sosiologis .
  6. Sosiologi pendidikan memiliki kewajiban untuk menganalisa evolusi dari forum-lembaga pendidikan dalam hubungannya dengan perkembangan manusia, dan dibatasi oleh dampak-pengaruh dari lembaga pendidikan yang menentukan kepribadian social dari tiap-tiap individu. Jadi perinsipnya antara individu dengan forum-forum social itu senantiasa saling imbas mempengaruhi (E.B Reuter),
  7. Sosiologi Pendidikan adalah studi yang komprehensif wacana segala faktor pendidikan dari sisi ilmu sosiologi yang dipraktekkan (E.G Payne)
  8. Sosiologi pendidikan yakni sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan dilema-dilema pendidikan yang mendasar (H.P. Fairchild)
  Puisi Alam | Di Desa Kemiren - Oleh I Made Kridalaksana

Berdasarkan delapan pengertian sosiologi pendidikan menurut para jago di atas, nampak ada perbedaan tetapi hakikatnya mempunyai pandangan yang sama dimana manusia sebagai makhluk sosial memerlukan pendidikan melalui adanya interaksi individu dan kelompok antara golongan dan kelompok dalam masyarakat, lalu terbentuklah pergantian dalam masyarakat. Di dalam proses interaksi yang melibatkan guru, penerima bimbing dan akil balig cukup akal terjadilah proses sosialisasi. Soedjono Soekanto mengatakan di dalam proses sosialisasi terutama yang tertuju pada anak dan cukup umur, terdapat aneka macam pihak yang ikut berperan. Pihak-pihak tersebut dapat disebut sebagai lingkungan-lingkungan sosial serta langsung-eksklusif tertentu (Soedjono Soekanto, 1998:123)