close

Dongeng Lucu (6)

Tusuk Gigi

Seorang Bapak mempunyai problema yakni tusuk gigi di rumah cepat habis. Maka dikala makan malam bapak ini bertanya kepada anak-anaknya. Hai …Kalian, siapa diantara kalian yang senantiasa ngabisin tusuk gigi, saya saja hanya pakek separuh setiap kali makan. Anak sulung jawab :” Bukan saya pa,… aku pake cuma sekali sehari.” Sekarang giliran anak bungsunya menjawab :” jikalau saya tidak mungkin pa.” ” Kenapa enggak,” tanya bapanya kembali. Jawab anaknya dengan polos:” Soalnya setiap tamat pakai tusuk gigi aku kembalikan lagi ke tempatnya pa.” Bapaknya hanya tersenyum mendengar balasan anaknya.
————————————————————————————————–

Komisi

Dua sahabat kental, simpulan tugas mencar ilmu diAS, berjanji akan saling mendatangi jikalau nanti pulang ketanah air masing-masing. Yang dari Niger pulang keAfrika, yang dari Indonesia tugas diJawa, Jakarta tepatnya. Waktu berlalu cepat, sudah waktunya saling mengunjungi. Sang Niger mendarat diCengkareng dijemput dengan limosine glamor dan panjang, diajak keliling melalui jalan tol yang mulus, pencakar langit yang menjulang. Sampai dirumah yang indah kolam istana, kebun yang luas, garasi dengan kendaraan beroda empat mewah, pelayan yang sopan-sopan, sang Niger tak tahan lagi untuk bertanya; bagaimana kamu mampu menerima semuanya in?, tanyanya. Komisi, jawab si Indonesia, kau lihat jalan tol serta gedung-gedung yang tadi kita lalui?. Itu semua aku yang membangunya, perlindungan dari bank dunia, aku dapat dua persen komisi, jelasnya lagi. Sang Niger manggut-manggut. Tiba waktunya si Indonesia berkunjung keNiger. Dia dijemput dengan helikopter dari airport kerumah siNiger!. Wah!, super glamor, pesawat melayang pribadi dihanggar, taman mini, pokoknya syurgalah.Bagaimana kamu mampu semua ini?, tanyanya. Kami juga mampu pinjaman dari bank dunia untuk pembangunan jalan serta gedung-gedung, si Niger mencoba menerangkan. SiIndonesia makin galau; saya tidak menyaksikan jalan tol, apalagi gedung-gedung, hanya hutan belantara!, tukasnya. Itulah!, jawab siNiger,aku mengambil komisinya seratus persen!, Bah!. siIndonesia semaput.
————————————————————————————————–

Rumah

Seorang pecandu internet ditanya kenalan barunya:
* : Rumahnya di mana Mas?
– : Rumah Saya? ooh… di http://www.xxx.com
————————————————————————————————–

Lidah

Suatu hari ibu mengolah makanan hidangan istimewa, si upik makan dengan lahap. Disela makannya ia nanya, “Ini masakan apa Bu?” ” Lidah, sayang,” begitu mendengar tanggapan ibunya, si upik pribadi muntah-muntah. “Kenapa Nak?” Ibu ketakutan. “Masih ada jigongnya!”