Tujuan Asesmen yaitu :
1. Mendiagnosa keunggulan dan kelemahan siswa dalam mencar ilmu,
2. Momonitor kemajuan siswa,
3. Menentukan jenjang kesanggupan siswa
4. Menentukan efektivitas pembelajaran,
5. Memengaruhi persepsi publik wacana efektivitas pembelajaran,
6. Mengevaluasi kinerja guru di kelas,
7. Mengklarifikasi tujuan pembelajaran yang dirancang guru.
Setiap penggunaan asesmen alternatif bentuk apapun dicirikan oleh hal-hal berikut :
1. Menuntut siswa untuk merancang, membuat, menciptakan, menunjukkan atau melakukan sesuatu,
2. Memberi kesempatan untuk proses berpikir kompleks dan pemecahan problem,
3. Menggunakan acara-kegiatan yang bermakna secara instruksional,
4. Menuntut penerapan yang autentik pada dunia aktual.
Pemberian skor lebih didasarkan pada pertimbangan manusia yang berpengalaman daripada mengatur mesin. Untuk menemukan asesmen dengan standar tinggi, penggunaan asesmen mesti relevan dengan patokan atau keperluan hasil berguru siswa, adil bagi semua siswa, akurat dalam pengukuran, berkhasiat, patut dan dapat dipercaya.
Agar penggunaan asesmen dalam kelas sesuai dengan pembelajaran dan mampu meningkatkan pembelajaran tersebut, Cottel meneggagaskan 5 petunjuk bagi guru dalam penggunaan asesmen di kelas adalah :
Pertama, selalu mengangap bahwa pembelajaran terus berlangsung.
Kedua, selalu meminta siswa untuk menawarkan bukti-bukti bagaimana mereka belajar.
Ketiga, memberi siswa umpan balik ihwal tanggapankelas serta rencana pengajar perihal tanggapantersebut.
Keempat, melakukan pembiasaan-pembiasaan yang tepat untuk mengembangkan pembelajaran.
Kelima, menganggap ulang bagaimana pembiasaan-penyesuaian tersebut telah melakukan pekerjaan dengan baik.