Tokoh-Tokoh Ilmuwan Perempuan Islam Dan Penemuannya

Ilmu pengetahuan bukanlah milik kaum Adam saja namun kaum hawapun menerima porsi yang serupa. Dalam agama Islam berguru itu yakni wajib baik pria ataupun wanita dari mulai buaian hingga kematian, mirip dalam hadis di bawah ini:

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ

Artinya : ”Mencari ilmu itu yaitu wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan”. (HR. Ibnu Abdil Barr)

أُطْلُبِ الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ إِلَى الَّلحْدِ

Artinya : ”Carilah ilmu sejak dari buaian hingga ke liang lahat”. (Al Hadits)

Para ilmuwan muslim terdahulu bukan saja pandai dalam ilmu agama Islam, tetapi juga ilmu-ilmu lainnya. Seorang Ilmuwan muslim lazimnya menguasai banyak bidang ilmu wawasan, mereka juga hafal Al-Qur’an dan Hadits.

Berikut ini kami paparkan beberapa Ilmuwan wanita muslim yang diketahui kontribusinya dalam dunia ilmu pengetahuan, supaya berguna.

  1. Aisyah binti Abu Bakar
  2. Al Shifa bin Abdullah
  3. Bija Munajjima
  4. Duhtar-i ibn Mukla Shirāzī
  5. Fātima
  6. Habba Khatun
  7. Maryam “Al-Astrolabiya” al-Ijliya
  8. Muznā
  9. Rufaida Al-Aslamia / Rufaidah binti Sa’ad
  10. Sutayta Al-Mahamali
  11. Zaynab Shāhdā Binti Ahmad


Profil Singkat Tokoh-Tokoh Ilmuwan Wanita Islam

Ilmu pengetahuan bukanlah milik kaum Adam saja tetapi kaum hawapun mendapat porsi yang sam Tokoh-Tokoh Ilmuwan Wanita Islam dan Penemuannya

1. Aisyah binti Abu Bakar

Aisyah binti Abu Bakar yakni istri dari Nabi Muhammad salallahi alaihi wassaalam. ‘Aisyah ialah putri dari Abu Bakar (khalifah pertama). Beliau tergolong ke dalam ummul-mu’minin (Ibu orang-orang Mukmin). 
Aisya merupakan salah satu perempuan muslim yang populer dengan kecerdasannya. Ia ialah hebat syair, fiqih dan juga menguasai ilmu kedokteran. Selain itu, Aisya juga merupakan perempuan yang mengetahui politik. Di jamannya beliau melaksanakan aktivitas politik, mendirikan sekolah, memberikan beasiswa, dan juga mendorong para wanita untuk menjadi terpelajar.
Aisyah yang juga dikenal sebagai seorang periwayat hadist menjadikannya dikutip selaku sumber dari banyak hadits. Baca selengkapnya…

Al Shifa ialah nama yang diberikan untuk perempuan yang memiliki keahlian dibidang pengobatan, nama asli yaitu Layla. 
Al Shifa ialah seorang wanita yang terpelajar dan sungguh dihormati oleh masyarakat di sekitarnya alasannya adalah ilmu wawasan yang beliau miliki dan kebijaksanaannya. Terlebih lagi, ia ialah salah satu dari sejumlah kecil wanita yang bisa membaca dan menulis pada kala itu. Istri Rasulullah, Hafshah binti Umar bin al-Khattab ra, ialah salah seorang wanita yang mencar ilmu dari Al Shifa.
Selain dikenal dengan pengetahuannya mengenai pengobatan, Al Shifa juga diakui alasannya adalah kepandaian dan kemampuan dalam memberi rekomendasi. Umar, pada kala kekhalifahannya, bahkan menunjuk Al Shifa sebagai manajer perdagangan Madinah. Ia memiliki tanggung jawab untuk menentukan bahwa semua praktek bisnis yang dilakukan oleh penduduk sesuai dan konsisten dengan nilai dan hukum Islam. Karena luasnya pengetahuan yang dimiliki oleh Al Shifa, dia juga diandalkan sebagai penasihat Khalifah Umar. Baca selengkapnya…

Bija Munajjima (masa ke-16) adalah seorang mistikus, astronom, penyair, matematikawan, dan filantropi Muslim. Ia juga dikenal alasannya kemampuannya menghitung kalender yang membutuhkan kemampuan dalam perkiraan matematika tingkat lanjut. Dia juga telah mendirikan pemandian lazim, sekolah, dan masjid.  Baca selengkapnya…
Duhtar-i ibn Mukla Shirāzī yang hidup pada abad ke-10 masehi yakni salah seorang guru kaligrafi yang cukup terkenal pada masanya. Seni kaligrafisnya mempunyai sentuhan khas yang diwariskan secara turun temurun. Saat ini salah satu karyanya yang tersisa masih mampu dilihat di Mir ‘Imād Calligraphy Museum di Tehran, Iran. Baca selengkapnya…
5. Fātima
Fātima hidup pada kala keKhalifahan Abdurrahman III pada kurun ke-10 masehi di Andalusia. Ia ialah salah satu kaligrafer yang menerima kesempatan langka diperbolehkan menulis banyak buku dengan gaya tulisannya yang unik bagi Khalifah dan putranya Mālik Hakem II. Disamping itu, dia juga banyak menyalin banyak buku, baik buku sains ataupun seni.
Habba yakni seorang penyair dan penyanyi Muslim Kashmir. Habba Khatun diketahui pula selaku Nightingale of Kashmir. 
Dia menceraikan suaminya yang pertama untuk berkelana, mempelajari Al-Qur’an, dan Farsi (bahasa Persia) dengan guru-guru Sufi. Dia juga merupakan seorang perempuan yang menjadi tokoh kunci dalam pengembangan bahasa Kashmir. Baca slengkapnya …

Mariam al-Asturlabiyy atau al-ʻIjliyyah bint al-ʻIjliyy al-Asturlabiyy yakni astronom wanita era ke-10, pembuat astrolab di Aleppo, yang kini menjadi Suriah utara. Dia adalah putri seorang astrolab yang diketahui selaku al-ʻIjliyy al-Asturlabī. Menurut ibn al-Nadim, ia yaitu murid (tilmīthah) dari Muḥammad ibn ʻAbd Allāh Nasṭūlus.
Al-‘Ijliyah berbagi dan memproduksi astrolab, instrumen astronomi dan navigasi, selama periode ke-10. Dia mengabdi pada Emir Aleppo, Sayf al-Dawla, yang memerintah dari tahun 944 hingga 967 M.
Kehormatan – Asteroid 7060 Al-‘Ijliya sabuk utama, ditemukan oleh Henry E. Holt di Palomar Observatory pada tahun 1990, dinamai untuk menghormatinya. Kutipan penamaan diterbitkan pada 14 November 2016 (M.P.C. 102252). 
Dia memberi ide karakter dalam buku pemenang penghargaan 2015. Dia dinobatkan selaku perempuan hebat dari Zaman Keemasan Peradaban Muslim oleh 1001 Penemuan. Baca selengkapnya …

8. Muznā
Muznā adalh seorang wanita yang hidup pada kurun  ke 10 masehi. Ia yaitu salah satu juru tulis khalifah al-amir an-nāsīr lī-dīnillāh dan juga abdurrahmān III (350/961). Namun sayang, tak satu pun dari karya-karyanya masih bertahan hingga hari ini. Ia meninggal pada 358/969.

Rufaidah binti Sa’ad ialah perawat dan hebat pengobatan perempuan pertama di dunia Islam. Ia berguru perihal dunia kedokteran dari ayahnya, Sa’ad Al-Aslamy, yang berprofesi selaku dokter di Madinah. Dengan tutorial ayahnya, ia menjadi seorang ahli penyembuh, meskipun saat itu dia tidak sampai diberi doktrin untuk melakukan operasi ataupun amputasi. Tidak hanya itu saja, Rufaidah juga mengajarkan kemampuan keperawatannya terhadap perempuan lain.

Rufaidah secara pribadi terlibat dalam berbagai peperangan yang terjadi selama kala kepemimpinan Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wasallam, mirip perang Badar, Uhud, Khandaq, dan Perang Khaibar. Semasa berlangsungnya perang tersebut, Rufaida binti Sa’ad memimpin sejumlah kalangan perawat di medan perang untuk menyediakan pemberian pengobatan. Bahkan Rasulullah merekomendasikan agar para tentara yang terluka dibawa ke tenda Rufaidah supaya segera mendapatkan perawatan. Baca selengkapnya…

  Penemuan Alat-Alat Kesehatan Yang Meningkatkan Kesejahteraan Manusia
Sutayta Al-Mahamali adalah wanita yang menguasai banyak ilmu. Ia unggul dalam bidang literatur Arab, hadis, ilmu aturan, dan matematika. Bahkan ia disebut selaku ahli dalam bidang aritmatika dan perhitungan succesoral, cabang matematika yang berkembang pada masa itu.

Sutayta juga dikenali mendapatkan pemecahan dari beberapa problem matematika yang kemudian sering dipakai oleh para hebat matematika lain.

Sutayta ialah putri dari seorang hakim di Baghdad bernama Abu Abdallah al-Hussein, yang juga merupakan penulis Kitab fi al-fiqh dan Salat al-‘idayn. Sutayta sendiri berguru dari banyak hebat ternama, Abu Hamza bin Qasim, Omar bin Abdul Aziz al-Hashimi, Ismail bin Al-Abbas al-Warraq, Abdul AlGhafir bin Salamah al-Homsi, dan juga dari ayahnya sendiri. Baca selengkapnya…

11. Zaynab Shāhdā binti Ahmad

Zaynab Shāhdā binti Ahmad bin Al-Faraj bin Umar Al-Abrī atau lebih diketahui dengan nama Zaynab Shāhdā yakni salah satu kaligrafer yang paling menonjol di era pertengahan.

Selain seorang kaligrafer, Zaynab juga dikenal selaku sosok yang berpengetahuan luas dan menguasai cukup banyak bidang ilmu, mirip hadist, syariah, dan sains.

Zainab binti Ahmad merupakan wanita yang mempunyai pemahaman yang dalam wacana hadist dan ialah guru di sekolah hanbali di Damaskus. Zainab adalah salah satu nama yang mempunyai keunggulan dan populer dengan kepandaiannya di zamannya. Baca selengkapnya…