Kisah Aisyah Binti Bubuk Bakar. Ra – Muslimah Cerdas Menguasai Banyak Sekali Bidang Ilmu

Aisyah binti Abu Bakar yakni istri dari Nabi Muhammad salallahi alaihi wassaalam. ‘Aisyah ialah putri dari Abu Bakar (khalifah pertama). Beliau tergolong ke dalam ummul-mu’minin (Ibu orang-orang Mukmin).

Nabi Muhammad salallahi alaihi wassaalam   Kisah Aisyah binti Abu Bakar. ra - Muslimah Cerdas Menguasai Berbagai Bidang Ilmu

Aisya merupakan salah satu wanita muslim yang populer dengan kecerdasannya. Ia merupakan jago syair, fiqih dan juga menguasai ilmu kedokteran. Selain itu, Aisya juga ialah wanita yang memahami politik. Di jamannya beliau melakukan kegiatan politik, mendirikan sekolah, memperlihatkan beasiswa, dan juga mendorong para wanita untuk menjadi berakal.

Aisyah yang juga dikenal selaku seorang periwayat hadist menjadikannya dikutip selaku sumber dari banyak hadits.

Aisyah binti Abu Bakar adalah satu-satunya istri Nabi Muhammad yang saat dinikah oleh Nabi Muhammad berstatus gadis. Sedangkan istri-istri Nabi Muhammad lainnya lazimnya yaitu janda.

Nama dan Nasab – Beliau yakni ‘Aisyah binti Abu Bakar ash-Shiddiq bin Abu Quhafah bin ‘Amir bin ‘Amr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay. Ibunda dia bernama Ummu Rumman binti ‘Umair bin ‘Amir bin Dahman bin Harist bin Ghanam bin Malik bin Kinanah.

Kecerdasan

Selama Sembilan tahun  hidup dengan Rasulullah saw. Beliau diketahui selaku eksklusif yang haus akan ilmu pengetahuan. Ketekunan dalam mencar ilmu menghantarkan dia selaku wanita yang banyak menguasai banyak sekali bidang ilmu. Diantaranya ialah ilmu al-qur’an, hadist, fiqih, bahasa arab dan syair. Keilmuan Aisyah tidak diragukan lagi sebab ia ialah orang terdekat Rasulullah yang sering mengikuti eksklusif Rasulullah.  Banyak wahyu yang turun dari Allah disaksikan pribadi oleh Aisyah ra.

Periwayat Hadist – Aisyah juga dikenal selaku wanita yang banyak menghapalkan hadist-hadist Rasulullah. Sehingga ia menerima gelar Al-mukatsirin (orang yang paling banyak meriwayatkan hadist). Ada sebanyak 2210 hadist yang diriwayatkan oleh Aisyah ra. Diantaranya terdapat 297 hadist  dalam kitab shahihain dan sebanyak 174 hadist yang mencapai derajat muttafaq ‘alaih. Bahkan para jago hadist menempatkan ia pada posisi kelima penghafal hadist setelah Abu Hurairah, Ibnu Umar, Anas bin Malik, dan Ibnu Abbas.

  Duhtar-I Ibn Mukla Shirāzī - Guru Kaligrafi

Kecerdasan dan keluasan ilmu yang dimiliki  Aisyah ra telah tidak disangsikan lagi. Bahkan beliau dijadikan daerah mengajukan pertanyaan para kaum perempuan dan para teman tentang permasalahan aturan agama, maupun kehidupan eksklusif kaum muslimin secara biasa .

Hisyam bin Urwah meriwayatkan hadis dari ayahnya. Dia mengatakan: “Sungguh aku telah banyak mencar ilmu dari ‘Aisyah. Belum pernah aku menyaksikan seorang pun yang lebih arif ketimbang ‘Aisyah wacana ayat-ayat Al-Qur’an yang telah diturunkan, aturan fardhu dan sunnah, syair, permasalahan yang ditanyakan kepadanya, hari-hari yang dipakai di tanah Arab, nasab, aturan, serta pengobatan.”

Setelah Rasulullah meninggal dunia, Aisyah ra menghabiskan hidupnya untuk kemajuan dan perkembangan Islam. Rumah ia tak pernah sepi dari pengunjung untuk mengajukan pertanyaan berbagai persoalan syar’iat . Sampai-sampai Khalifah Umar bin khatab dan Usman bin Affan mengangkat beliau menjadi penasehat. Hal ini merupakan wujud penghormatan  Umar dan Ustman terhadap kemuliaan Ilmu yang dimiliki oleh Aisyah ra.

Wafat

‘Aisyah .ra meninggal pada malam selasa, tanggal 17 Ramadhan setelah shalat witir, pada tahun 58 Hijriyah. Yang demikian itu berdasarkan pertimbangan dominan ulama. Ada juga yang berpendapat bahwa dia wafat pada tahun 57 H, dalam usia 63 tahun dan sekian bulan. Para sobat Anshar berdatangan pada dikala itu, bahkan tidak pernah didapatkan satu hari pun yang lebih banyak orang-orang berkumpul padanya dibandingkan dengan hari itu, sampai-hingga penduduk sekitar Madinah turut berdatangan.

‘Aisyah .ra dikuburkan di Pekuburan Baqi’. Shalat jenazahnya diimami oleh Abu Hurairah dan Marwan bin Hakam yang dikala itu ialah Gubernur Madinah.

Sosok Aisyah ra merupakan contoh yang tepat bagi muslimah tanpa perlu menggembar-gemborkan persoalan emansipasi yang terjadi saat ini. Keberadaan Aisyah sudah pertanda bahwa wanita juga diberikan posisi yang layak di zaman Rasulullah saw dan para shahabat.

  Habba Khatoon (Khatun) - Kalagrafer Kasmir

‘Kisah Aisyah binti Abu Bakar. ra – Muslimah Cerdas Menguasai Berbagai Bidang Ilmu’ yaitu bab dari seri ‘Tokoh-Tokoh Ilmuwan Wanita Islam dan Penemuannya

Sumber Artikel: Biografi Tokoh Ternama; ‘Aisyah Binti Abu Bakar – Istri Nabi Muhammad SAW