Tahap-tahap Penelitian – Sesuai dengan definisi observasi mirip yang disebutkan dalam bagian sebelumnya,bahwa aktivitas observasi dikerjakan secara terpola, terstruktur, dan sistematis. Untuk itu,acara penelitian dijalankan dalam beberapa tahap. Secara garis besar kegiatan penelitiandilaksanakan dalam tiga tahap sebagai berikut:
1. Tahap antisipasi
Sebelum menggeluti ke lapangan seorang peneliti harus melaksanakan beberapa persiapanyang terdiri dari: (a) memilih tema/topik observasi, (b) melakukan studi pendahuluan,(c) merumuskan duduk perkara penelitian, (d) menciptakan hipotesis, (e) memilih tata cara danpendekatan observasi, (f) menentukan variabel dan sumber data, dan (g) menciptakan instrumenpenelitian.
2. Tahap pelaksanaan
Setelah melaksanakan persiapan secukupnya, seorang peneliti harus melakukan kegiatanpenelitian yang meliputi: (a) mengumpulkan data, (b) analisis data, dan (c) membuatkesimpulan.
3. Tahap penulisan laporan
Penulisan pelaporan merupakan tahap akhir dari rangkaian proses observasi.
a. Tema/topik penelitian
Untuk menentukan tema atau topik penelitian, seorang peneliti harus memiliki kepekaanterhadap kehidupan yang dihadapinya. Secara mudah, seorang peneliti mampu memilih temadari berbagai sumber, yakni: (1) fenomena sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari,(2) kajian-kajian kepustakaan, dan (3) isu yang diberikan oleh pihak lain. Tema atautopik dalam aktivitas observasi tidak boleh diambil secara asal pilih.
Tema atau topiktersebut diseleksi menurut beberapa pertimbangan, yaitu:
1. Tema/topik penelitian hendaknya mempesona perhatian penduduk dan memiliki nilaiguna bagi kehidupan penduduk .
2. Tema/topik yang diangkat hendaknya merupakan tema/topik yang mampu ditelitidan dapat dicari datanya di lapangan. Untuk itu peneliti mesti: (a) menguasai teoridan latar belakang serta metode pemecahannya, (b) memiliki waktu dan tenagayang mendukung kegiatan observasi, (c) mempunyai sumber data dan sekaligusmampu menyusun alat pengumpul data, dan (d) mampu mengolah data yang telahterkumpul.
3. Hasil penelitian hendaknya dapat dimanfaatkan, baik untuk memajukan ilmu pengetahuan,meningkatkan efektivitas kerja, serta dapat menyumbangkan beberapasolusi terhadap problem yang meningkat dalam kehidupan penduduk .
4. Topik/tema observasi hendaknya merupakan suatu hal yang baru sehingga kegiatanpenelitian bukan merupakan acara yang mubazir, termasuk untuk menghindarkandiri dari plagiarisme.
b. Studi pendahuluan
Pada dasarnya studi pendahuluan bertujuan untuk mendalami masalah yang telah dirumuskansehingga peneliti mampu melaksanakan persiapan secara maksimal. Secara rinci tujuandari studi pendahuluan antara lain adalah selaku berikut:
1. Mengetahui secara pasti apa yang mau diteliti di lapangan.
2. Mengetahui secara lebih terperinci perihal sumber data yang hendak digali.
3. Agar acara observasi yang dijalankan bukan merupakan pengulangan darikegiatan penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti lain.
4. Untuk memperoleh citra ihwal bagaimana teknik-teknik yang dipergunakanuntuk menggali dan mengumpulkan data.
5. Dapat menentukan sistem yang sempurna guna menganalisis data yang telah dikumpulkan.
6. Memperoleh pengertian perihal kesimpulan yang mau diambil dari kegiatanpenelitian.
7. Memperoleh gambaran wacana manfaat penelitian bagi kehidupan masyarakat secaranyata.
Adapun cara-cara yang dapat ditempuh guna melakukan studi pendahuluan diantaranya ialah: (1) melaksanakan studi kepustakaan, ialah mengkaji buku-buku yang berisitentang teori yang berhubungan dengan masalah observasi, menelaah postingan, paper, dan jugahasil penelitian sebelumnya, dan lain sebagainya, (2) mendatangi lokasi yang dijadikanobjek penelitian, dan (3) melaksanakan diskusi dan tanya jawab dengan orang yang dianggapmemiliki wawasan yang memadai sehubungan dengan dilema yang diangkat dalampenelitian tersebut.
c. Merumuskan persoalan
Perumusan duduk perkara sungguh penting dalam rangka memperlihatkan arah pada keseluruhanrencana dan tindakan yang mau ditempuh dalam aktivitas observasi, sebab rumusanmasalah akan memperlihatkan citra yang terang tentang persoalan yang terkandung didalamnya, sekaligus memperlihatkan petunjuk dalam pengumpulan data. Perumusan masalahtersebut juga perlu diikuti oleh penyuguhan latar belakang penelitian. Rumusan dapatberbentuk kalimat tanya atau pernyataan yang terang dan padat.
Adapun tolok ukur yang harusdipenuhi dalam rumusan masalah antara lain ialah selaku berikut:
1. Rumusan persoalan harus menyatakan relasi antara dua variabel atau lebih.
2. Dirumuskan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan yang jelas.
3. Rumusan duduk perkara mesti padat dan terang sehingga gampang diketahui oleh oranglain.
4. Rumusan dilema mesti mengandung bagian data yang mendukung pemecahan terhadapmasalah observasi.
5. Rumusan duduk perkara mesti merupakan dasar dalam menciptakan hipotesis (kesimpulansementara)
6. Rumusan problem mesti menjadi dasar dalam menentukan tujuan observasi.
7. Rumusan dilema mesti merupakan dasar dalam mengambil kesimpulan observasi.
8. Rumusan duduk perkara harus merefleksikan judul penelitian.
Contoh rumusan problem ialah: Bagaimana korelasi antara kecerdasan pelajardengan peningkatan prestasi berguru? Judul yang tepat bagi rumusan duduk perkara tersebut adalahPengaruh kecerdasan pelajar terhadap peningkatan prestasi belajar. Dan lain sebagainya.
d. Merumuskan hipotesis
Hipotesis dirumuskan menurut pada rumusan masalah yang ada. Pada dasarnya hipotesismerupakan sebuah pandangan dari peneliti perihal solusi terhadap beberapa duduk perkara yang diangkat dalam acara observasi. Hipotesis merupakan kesimpulan sementara dari beberapamasalah yang ada, hal mana masih harus dibuktikan kebenarannya. Adapun fungsi darihipotesis yakni selaku landasan atau patokan untuk memilih sumber data, termasukjenis-jenis data yang diperlukan. Dalam hubungan ini, Kerlinger mengajukan dua kriteria wacana hipotesis yang baik, yaitu: (1) hipotesis merupakan pernyataan tentang hubunganantara dua variabel atau lebih dalam penelitian, dan (2) hipotesis mampu diuji secara empirik.Contoh hipotesis: “kecerdasan pelajar sungguh besar lengan berkuasa bagi kenaikan prestasibelajar”.
e. Menentukan tata cara dan pendekatan penelitian
Metode dan pendekatan penelitian diseleksi menurut rumusan duduk perkara dan jenis datayang akan digali dalam aktivitas observasi. Dalam bukunya yang berjudul MetodologiPenelitian Sosial dan Pendidikan, Sumanto menyebutkan beberapa jenis sistem/pendekatanpenelitian selaku berikut:
1. Metode penelitian sejarah
Penelitian sejarah merupakan perjuangan pengumpulan data secara sistematis, yakni meliputibeberapa langkah sebagai berikut:
a. Langkah heuristik, yaitu aktivitas mengumpulkan data yang berkaitan dengan persoalan-duduk perkara yang diangkat dalam penelitian tersebut.
b. Langkah kritik, ialah melakukan seleksi kepada aneka macam data yang telah dikumpulkanhingga diraih data yang valid.
c. Langkah interpretatik, yaitu memperlihatkan makna dan tafsiran terhadap data yangtelah dikumpulkan.
d. Langkah historiografi, ialah menuliskan segala sesuatu yang merupakan maknadan tafsiran dari data yang sudah dikumpulkan sehingga menciptakan dongeng sejarah.
2. Metode deskriptif
Dalam observasi deskriptif peneliti melaksanakan perjuangan pengumpulan data untuk mengujihipotesis yang sudah dirumuskan. Dalam observasi deskriptif peneliti berupaya mendeskripsikandan menginterpretasikan segala data yang telah dikumpulkan lewat angket, wawancara,maupun pengamatan.
3. Metode relasi
Penelitian relasi berhubungan dengan pengumpulan data untuk menentukan ada atautidaknya korelasi (hubungan) antara dua variabel atau lebih. Dengan demikian ada tiga hasilyang mampu diperoleh dari penelitian korelasi, adalah: (1) terdapat korelasi nyata antarvariabel,(2) terdapat relasi negatif antarvariabel, dan (3) tidak ada relasi antarvariabel.
4. Metode kausal-komparatif
Penelitian kausal komparatif (ex post fakto) merupakan suatu observasi yang dilakukanuntuk menentukan penyebab atau argumentasi adanya perbedaan perilaku atau status kelompok/perorangan. Dengan demikian, setelah peneliti melihat adanya perbedaan dalam kalangan/perorangan maka secepatnya dicari argumentasi-alasan yang menjadi penyebabnya. Pendekatankausal-komparatif melibatkan pendekatan pendahuluan pada sebuah balasan dan sekaligusmencari alternatif penyebabnya.
5. Penelitian eksperimen
Metode eksperimen merupakan satu-satunya tata cara observasi yang dianggap palingberhasil dalam menguji hipotesis relasi alasannya adalah-akhir. Dalam sistem eksperimen,peneliti memanipulasi variabel independen untuk kemudian mengobservasi pengaruhyang diakibatkan oleh manipulasi yang dijalankan tadi. Untuk mendapatkan pengaruhyang betul-betul higienis dari imbas lain, peneliti dituntut untuk melaksanakan kendali yangcermat terhadap masuknya efek luar. Variabel-independen disebut juga dengan istilahvariabel-eksperimen, sedangkan variabel-dependen disebut juga dengan ungkapan variabelcreation.Variabel dependen ialah variabel tergantung, yakni ialah efek darimanipulasi subjek sesudah mendapatkan treatmen. Jika dikerjakan dengan baik, penelitianeksperimen akan menciptakan bukti yang dianggap paling baik perihal kekerabatan sebabakibat yang dihipotesiskan.
Sekian mengenai Tahap-tahap Penelitian, semoga berguna.