Sistematika Penulisan Laporan Penelitian – Sebelum menyusun laporan observasi secara lengkap, terlebih dulu peneliti perlu menyusun format atau sistematika secara benar. Ada beberapa format atau sistematika penelitian yang digunakan dalam penyusunan laporan penelitian. Dalam hal ini Burroghs memberikan beberapa hal yang perlu diamati dalam penentuan format observasi, yaitu: (1) pembaca mampu mengetahui secara gampang apa yang telah dilakukan oleh peneliti, tergolong di dalamnya tujuan dan hasil observasi, dan (2) laporan observasi harus mencantumkan langkah dan tata cara secara terang sehingga pembaca dapat mengulangi proses observasi apabila pembaca menginginkan.
Adapun format atau sistematika laporan observasi yang biasa dipergunakan ialah selaku berikut:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Penemuan-Penemuan Sebelumnya
B. Teori yang Mendasari
C. Kerangka Pemikiran
D. Hipotesis
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
B. Pemilihan Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
C. Teknik Pengumpulan Data
BAB IV PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
B. Analisis Data Penelitian
C. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN.
Mengenai Teknik Penulisan Laporan Penelitian ini mungkin dapat membantu
Sebelum laporan observasi tersebut dijilid, terlebih dahulu peneliti harus melengkapinya dengan menciptakan halaman judul, kata pengirim , daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan lain sebagainya.
Dalam bab pertama, ialah pendahuluan, peneliti memaparkan beberapa hal yang melatarbelakangi acara penelitian tersebut, ialah terkait dengan pentingnya mengangkat sebuah dilema untuk diteliti. Setelah itu peneliti juga perlu menuliskan rumusan problem penelitian, tujuan penelitian dan kegunaan atau manfaat penelitian. Dengan demikian pembaca akan mampu mehamami arti penting dari observasi tersebut.
Dalam bab kedua, adalah tinjauan kepustakaan, sedapat mungkin peneliti mengungkapkan beberapa penemuan yang sudah dihasilkan oleh peneliti sebelumnya. Berdasarkan atas inovasi-inovasi sebelumnya itulah peneliti menentukan persoalan yang belum terangkat atau urusan yang belum terpecahkan. Langkah berikutnya peneliti harus memaparkan beberapa teori yang melandasi acara penelitian yang dikerjakan. Penting juga peneliti menyusun kerangka ajaran sehingga pembaca akan memahami contoh pikir yang dikembangkan oleh peneliti. Setelah itu peneliti memaparkan hipotesis yang ialah prasangka-prasangka sementara sebelum dibuktikan melalui acara observasi.
Dalam bagian tiga, adalah metodologi observasi, peneliti mesti menjelaskan metode penelitian yang digunakan dan sekaligus menjelaskan subjek observasi yang meliputi populasi dan sampel penelitian. Teknik sampling yang dipergunakan juga harus dijelaskan secukupnya sehingga pembaca akan memperoleh akidah berhubungan dengan validitas data yang dijadikan landasan dalam proses analisis nanti. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan juga mesti diterangkan di dalam bab tiga tersebut.
Dalam bab empat, adalah pembahasan, peneliti terlebih dahulu memaparkan deskripsi wacana hasil-hasil penelitian. Kemudian dalam bab ini peneliti juga memaparkan proses dan sekaligus hasil analisis. Pembahasan ialah hal terpenting yang perlu dipaparkan dalam bab empat tersebut. Di sinilah para pembaca akan dapat menilai sejauh mana peneliti menyebarkan wawasannya dalam suatu penelitian.
Bab kelima, ialah epilog, berisi wacana kesimpulan dan saran. Kesimpulan mampu dikatakan selaku inti dari proses observasi yang sudah dilaksanakan. Selanjutnya peneliti memberikan anjuran -saran atau saran kepada beberapa instansi yang dipandang memiliki kaitan dengan hasil observasi yang dilaksanakan. Selanjutnya peneliti perlu mencantumkan beberapa buku yang sudah dikaji selama proses penelitian berlangsung. Jika ada beberapa hal yang dipandang perlu untuk dilampirkan, peneliti mampu menyisipkannya sehabis daftar kepustakaan disusun.
Sekian perihal Sistematika Penulisan Laporan Penelitian, semoga dapat berfaedah.