13. Nabi Ayyub ‘alaihis salam – Kisah Kehidupan sampai wafatnya Nabi Ayyub .as , Kisah-cerita Nabi,Lengkap. Kisah, cerita, dan Sejarah Nabi Ayyub .AS
Nabi Ayyub lebih senang membantu para janda, orang miskin dari pada memberi hartanya untuk kebutuhan maksiat. Ia tidak pernah mengeluh sedikitpun jikalau cobaan datang bertubi-tubi. Begitu pula dikala menerima kenikmatan ia tidak lupa mengucapkan syukur terhadap Allah.
1. Nabi Ayyub Mendapat Cobaan
Iblis yang dengki itu jadinya dikabulkan Allah untuk menarik hati Ayyub. Sebab Allah ingin memberikan padanya bahwa hambanya yang bernama Ayyub tidak pernah melewatkan walaupun ia dalam keadaan sangat susah. Tuhan ingin memperlihatkan pada iblis bahwa Ayyub adalah utusan-Nya yang sangat tabah. Dan hendaknya iblis malu pada perbuatannya yang ingkar.
Mula-mula Allah menguji nabi Ayyub dengan dikikiskannya harta yang melimpah itu. Sedikit demi sedikit harta itu habis sehingga kehidupan nabi Ayyub menjadi miskin. Orang tidak akan menerka akan kekayaan nabi Ayyub yang bisa habis dalam waktu singkat.
Nabi Ayyub tidak pernah mengeluh sedikitpun perihal hartanya yang sudah ludes. la tetap bertaqwa sebagaimana biasanya. Dengan ludesnya harta itu, beliau memperoleh keringanan, alasannya adalah selama ini selalu merasa berdosa bila gegabah memberi sumbangan pada anak yatim.
Tidak berapa lama sehabis kejadian ttu, Allah mencoba lagi dengan dimatikannya semua anak nabi Ayyub. Sebab Iblis masih belum yakin dengan firman Allah yang menerangkan ketabahan nabi Ayyub.
Tiap hari anaknya menderita sakit, lalu meninggal. Begitu seterusnya sampai semua anak-anaknya tidak ada lagi yang hidup. Bagi orang awam mungkin hal ini merupakan pukulan batin yang amat berat. Namun bagi nabi Ayyub hanya cobaan, dan untuk itulah dia tidak pernah menyesali akhir hayat anak-anaknya. Nabi Ayyub berasumsi bahwa semua yang ada di wajah bumi ini akan musnah. Begitu pula dengan kepergian anaknya. Mereka menghadap kembali pada Allah. Alangkah tabahnya nabi Ayyub dalam menghadapi cobaan yang tidak pernah berhenti itu. la tetap melaksanakan ibadahnya seperti biasa. la tidak pernah mengeluh sedikitpun meskipun semua hartahya sudah ludes dan anak-anaknya telah tiada lagi.
Karena iblis belum puas dengan godaannya itu, maka dia meminta pada Allah semoga memberi ujian berbentukpenyakit yang menimpa nabi Ayyub. Penyakit itu berbentukpenyakit kulit mirip kudis dan tergolong penyakit yang berbahaya. Menurut suatu riwayat Ibnu Katsir dalam tafsirnya yakni yang sakit yaitu anggota tubuhnya, hanya logika dan pikirannya saja yang masih waras.
Meskipun beliau menerima ujian yang beruntun dan tidak pernah ada habisnya nabi Ayyub tetap beribadah terhadap Allah seperti biasanya. Hal ini membuat hati Iblis semakin dengki. la sudah mencoba dengan segala upaya untuk menarik hati Ayyub supaya tidak beribadah terhadap Allah. Namun bisnisnya selalu sia-sia.
Karena peristiwa yang menimpa terus menerus, membuat semua sahabatnya tidak ada yang berani mendekatinya, bahkan mereka menjauhinya. Mereka menganggap jikalau masih berdekatan dan berafiliasi dengan nabi Ayyub, maka semua bisnisnya akan sial. la menganggap nabi Ayyub kena tuah dari yang kuasa-tuhannya.
Meskipun semua sahabatnya tidak ada lagi yang datang menjenguknya dan bahkan dia mendengar akan ocehan-ocehan mereka tidak membuat sakit hatinya. la bahkan kian taqwa terhadap Allah, la percaya bahwa penyakitnya niscaya terobati.Dan ia yakin bahwa semua itu adalah cobaan dari Allah.
Karena hartanya ludes dan beliau sendiri tidak mampu mencari nafkah maka isterinya yang memegang peranan. Pada mulanya ia melakukan pekerjaan di pabrik roti. Namun hal itu tidak berjalan lama alasannya adalah beliau diberhentikan oleh majikannya. Pemberhentian ini dengan argumentasi takut ketularan penyakit yang diderita nabi Ayyub.
Karena setiap menerima pekerjaan ia senantiasa diberhentikan, akhirnya untuk makan telah tidak ada. Dengan lapang dada ia memotong rambutnya yang berurai untuk dijual pada tetangganya.
Walaupun nabi Ayyub dilanda ujian yang begitu berat, beliau senantiasa mendekatkan diri terhadap Allah, la masih beribadah seperti sedia kala walaupun tidak mampu bangkit lagi. la cuma memohon kepada Allah supaya diberikan kesembuhan.
Meskipun doanya belum dikabulkan oleh Allah, nabi Ayyub tidak pernah putus asa dalam beribadah. la malah mendekatkan dirinya dengan penuh keseriusan hati. Semua yang dialaminya diterima dengan tabah.
Melihat nabi Ayyub masih beribadah dengan tidak menghemat sedikitpun, iblis kian murka. Semua upaya mulai dari ludesnya harta, matinya bawah umur Ayyub dan dia sendiri yang dicoba tidak membuahkan hasil. Hal ini makin menciptakan iblis geram.
Dasar iblis, sehabis semua bisnisnya untuk menggagalkan ibadah nabi Ayyub terhadap Allah tidak menemui hasil, maka ia menjajal menggoda isterinya (isteri Ayyub).
la membisikkan kata-kata biar segera meninggalkan nabi Ayyub, alasannya suaminya telah tidak dapat mencari nafkah lagi. Semula isterinya masih bisa bertahan, namun bisikan iblis semakin berpengaruh alhasil dia meninggalkan juga. Kita sudah dapat membayangkan bagaimana penderitaan nabi Ayyub dikala itu. Sebab dirinya telah sakit parah, ditinggalkan pula oleh isterinya.
Namun menurut beberapa riwayat, istrinya tidak meninggalkan nabi Ayyub. la hanya enggan disuruh suaminya. Maka saat nabi Ayyub mengetahui bahwa istrinya sudah enggan kepadanya beliau pun mengucapkan nadzar.
” Jika saya sembuh nanti pasti akan kupukul seratus kali, “kata nabi Ayyub terhadap istrinya dengan nada murka. Istri nabi Ayyub yang telah terpengaruhi oleh iblis tidak menghiraukan sama sekali. la eksklusif pergi pergi meninggalkan nabi Ayyub.
Ketika mengetahui istrinya tak maulagi melayani dan menungguinya maka dia memohon kepada Allah biar disembuhkan.
Firman Allah dalam surat Shood ayat 41 sudah dijelaskan perihal penyakit yang diderita nabi Ayyub :
Nabi Ayyub berkata demikian sebab setanlah yang meminta semoga Allah mengujinya. Menguji ketaatan beribadahnya. Syetan tidak bahagia kalau melihat orang yang selalu taat dengan ajaran agama.
Syetan punya anggapan bahwa kalau nabi Ayyub menderita tentu dia akan durhaka kepada Allah. Allah pun menawarkan ketaatan nabi Ayyub kepada syetan.
2. Nabi Ayyub Sembuh Dari Penderitaannya
Selama bertahun-tahun nabi Ayyub menderita. Selama itu pula dia tidak pernah durhaka terhadap Allah bahkan kian memajukan ketakwaannya. Semua harta yang ia kumpulkan selama bertahun-tahun lenyap begitu saja, lalu anaknya mati dan beliau sendiri sakit. Akhirnya istri yang setia meninggalkan pula. Sungguh lengkap penderitaan yang dialami nabi Ayyub.
Karena syetan sudah tidak mampu lagi menarik hati nabi Ayyub dia tidak lagi mencobanya. Sebab semua upayanya untuk menaklukkan nabi Ayyub sia-sia belaka.
Setelah ia mengucapkan komitmen pada istrinya, nabi Ayyub pun berdoa semoga disembuhkan dari penyakitnya. Doa itupun dikabulkan oleh Tuhan seperti yang tertera dalam Al Qur’an surat Al Anbiyaa’ ayat 83 hingga 84 :
Demikianlah nabi Ayyub memohon kesembuhannya pada Allah dan Allahpun mengabulkan doanya. Allah juga mengembalikan semua harta dan anak-anaknya, bahkan lebih dari sedia kala.
Dalam surat Shood ayat 42 hingga 43 juga sudah dijelaskan tentang kesembuhannya. Ayat-ayat tersebut memiliki arti sebagaimana berikut:
Allah SWT berfirman kepada nabi Ayyub: Rentangkanlah kakimu di atas tanah, niscaya terbit mata air di sana, itulah air mandi yang sejuk dan minumlah. Lalu sembuhlah penyakitnya.
Kami anugerahi ia famili yang berlipat ganda dari yang terdahulu, sebagaimana rahmat dari pada Kami dan perayaan bagi orang-orang yang pintar. (Shood: 42-43)
Setelah mendengar firman itu, maka dia kerjakan sebagaimana yang sudah difirmankan Allah kepadanya. Ia pun berusaha merangkak. Kemudian dia menjejakkan kakinya ke tanah dan memancarlah air dari bekas injakkannya.
Kemudian nabi Ayyub mandi dan minum dari air tersebut. sehingga sembuhlah dari penyakitnya. Tidak lama lalu beliau mencari isterinya untuk mengeluarkan uang komitmen yang telah diucapkan di saat sakit
3. Nabi Ayyub Membayar Nadzar
Begitu beliau sembuh dari penyakitnya, maka yang perlu dilakukannya pertama kali adalah membayar komitmen pada istrinya saat masih sakit. la mencari istrinya, sesudah ketemu beliau hendak memukulnya seratus kali. Namun belum sampai terealisasi, dia menerima pelajaran dari Allah
Teguran itu sudah diterangkan dalam Al Qur’an surat Shod ayat 44 :
Kemudian nabi Ayyub mengambil seratus batang rumput dan diikatkan menjadi satu. Lalu beliau pukulkan ke istrinya cuma sekali saja. Kemudian istrinya menerangkan karena-alasannya ia tidak mau melayani dan menunggui suaminya ketika sakit. Semua itu yakni ulah dari syetan yang telah menggodanya.
4. Kenabian Ayyub AS.
Kenabian Ayyub ini sudah diterangkan dalam Al Qur’an surat An Nisa’ ayat 163 :
Ayat itu tujuannya untuk memperlihatkan nabi Muhammad bahwa sebelum pengangkatannya menjadi Nabi, Allah telah mengangkat beberapa orang nabi.
Artikel : Sejarah Islam – Kisah Nabi Ayyub .as