Sejarah merupakan peristiwa yg terjadi di masa lalu, ataupun ilmu yg mempelajari insiden itu sendiri. Ilmu Sejarah memiliki desain, ciri, prinsip, & metodologi yg unik serta wajib diperhatikan. Penulisan sejarah makin berkembang & selalu menitikberatkan pada sumber-sumber yg kredibel atau bisa dipertanggungjawabkan. Sebagaimana ilmu sosial, sejarah selalu bersinggungan erat dgn ilmu-ilmu yang lain dlm pengkajiannya. Sehingga sejarahwan perlu memiliki tumpuan & pengertian yg baik pula wacana ilmu-ilmu yang lain.
Daftar Isi
Pengertian Sejarah
Sejarah yaitu ilmu mengenai kajian masa lalu, yg khususnya berpusat pada insan yg menjadi pemain drama atau pelaku dr peristira-kejadian yg terjadi. Dalam pengertian lain, sejarah pula dapat diketahui sebagai insiden yg benar-benar terjadi di masa lampau itu sendiri. Sejarah didasarkan atas bukti-bukti yg ditemukan dengan-cara tertulis, sehingga kejadian yg terjadi sebelum bukti tersebut ada disebut dgn prasejarah. Secara etimologi, kata sejarah berasal dr Bahasa Arab yakni Sajarotun yg artinya pohon.
Sejarah modern mempunyai klasifikasi khusus yg memudahkan untuk pembelajaran atau penelitian lebih spesifik. Dikarenakan kajian-kajian pada masa kini tak lagi membahas kejadian-peristiwa besar atau jangka waktu yg panjang, melainkan dlm ruang lingkup yg lebih kecil. Selain itu penjabaran ini memiliki kegunaan untuk mendapatkan berita-isu sejarah yg amat banyak. Tidak jarang sejarahwan terjebak dlm cara kajian ilmu-ilmu lain.
Ciri-Ciri Sejarah
Sejarah selaku sebuah kejadian masa lalu & sejarah sebagai sebuah ilmu memiliki ciri-ciri masing-masing. Ciri-ciri dr sejarah selaku peristiwa antara lain :
- Peristiwa yg penting, di mana untuk dapat dikatakan selaku sejarah suatu kejadian harus memiliki efek yg besar bagi lingkungan sekitar atau apa yg terjadi setelahnya.
- Peristiwa unik, bahwa peristiwa sejarah haruslah terjadi sekali saja & bukan merupakan sebuah peristiwa yg berulang dengan-cara sama terus-menerus.
- Peristiwa abadi, insiden sejarah merupakan suatu insiden yg mampu dikenang sepanjang masa bahkan oleh generasi berikutnya.
Sementara itu, ciri-ciri sekaligus syarat keilmiahan dr sejarah selaku ilmu adalah selaku berikut:
- Empiris, bahwa ilmu sejarah berasal dr pengalaman manusia (saksi) yg didokumentasikan bersama dgn pengalaman manusia yg yang lain dengan-cara kolektif.
- Memiliki objek, objek dr observasi sejarah ialah waktu.
- Memiliki teori, ilmu sejarah menggunakan teori-teori untuk mendukung fakta-fakta yg diperoleh. Meskipun fakta ialah tumpuan dr observasi sejarah, sehingga penelitian sejarah tak mampu berlangsung hanya dgn teori.
- Memiliki metode, ilmu sejarah mempunyai tradisi ilmiah yg terus dikembangkan untuk memperoleh fakta yg mampu dipertanggungjawabkan. Meski begitu, hasil observasi dapat dibantah sewaktu-waktu dgn temuan fakta yg baru.
- Generalisasi, sejarahwan selalu berupaya melakukan generalisasi atas kumpulan fakta-fakta yg didapatkan. Sehingga mampu memunculkan kesimpulan mengenai suatu insiden yg terjadi di masa lalu.
Metode Penulisan Sejarah
Sejarah sebagai suatu ilmu pengetahuan pastinya wajib memiliki metode & kaidah ilmiah. Meski begitu, sebagian akademisi menilai sejarah selaku pengetahuan saja, bukan ilmu. Sebagaimana Immanuel Kant menyatakan bahwa sejarah hanyalah ”pemasang kerikil-bata” yg artinya mengumpulkan fakta-fakta sosiologis di masa lalu. Metode penulisan sejarah paling awal digunakan oleh Herodotus, sebagaimana ia berupaya mendokumentasikan Pelopponesian War (499-449 SM). Perkembangan selanjutnya dipelopori oleh Leopold von Ranke, yg mengedepankan studi arsip untuk sumber sejarah. Sementara pada era postmodern, keraguan atas sejarah muncul karena bukan sebagaimana ilmu yg lain mampu diuji kembali serta penuh dgn interpretasi subjektif. Secara biasa , metode penulisan sejarah terdiri dr empat bagian yg mencakup:
- Heuristik, merupakan kepingan permulaan dr penulisan yaitu pengumpulan tumpuan atau sumber sejarah. Dapat dijalankan dgn studi pustaka ataupun wawancara dgn saksi sejarah yg kredibel pendapatnya.
- Kritik/Verifikasi, kritik sumber dilakukan terhadap tumpuan yg telah dikumpulkan sebelumnya. Memilah tumpuan yg kurang penting atau tak kredibel & mengeluarkannya dr daftar sumber yg akan dipergunakan.
- Interpretasi, fakta-fakta bergairah kerap kali tak terhubung satu sama lain. Interpretasi merupakan jalur yg dipergunakan untuk menjahit fakta-fakta tersebut. Bagian ini dianggap sebagai kerentanan dlm ilmu sejarah karena sarat subjektifitas.
- Historiografi, cuilan akhir dr metode sejarah yakni penulisan atau publikasi itu sendiri. Sejarahwan perlu mempunyai kapabilitas yg baik dlm menyampaikan hasil penelitiannya sehingga mampu dipahami oleh khalayak. Buku-buku sejarah umumnya mempunyai struktur penulisan yg ibarat sehingga tak sulit untuk dipahami.
Ruang Lingkup Sejarah
Ruang lingkup sejarah adalah bagaimana kita mengetahui sejarah itu sendiri dlm beberapa definisi. Sehingga memudahkan kita untuk memperjelas bahwa sejarah seperti apa yg saat ini tengah kita pelajari. Ruang lingkup sejarah terdiri dr empat serpihan, yaitu:
- Sejarah sebagai ilmu
Sejarah sebagai ilmu bertolak dr upaya insan mempelajari fakta-fakta yg ada terkait dgn peristiwa di masa lalu. Sehingga dgn itu dibutuhkan suatu metode ilmiah sebagaimana halnya ilmu. Sejarah ini memiliki karakteristik mengedepankan kebenaran, fakta, serta rasionalitas dlm menuliskan rangkaian peristiwa-kejadian yg ada.
- Sejarah sebagai peristiwa
Sejarah sebagai kejadian artinya ialah sejarah merupakan kejadian masa lampau itu sendiri. Sebuah insiden yg unik, abadi, & mempunyai dampak yg besar dlm kehidupan insan di sekitarnya. Misalnya proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, atau insiden Sumpah Pemuda.
- Sejarah sebagai kisah
Sejarah sebagai kisah bertolak dr peristiwa itu sendiri, yg didokumentasikan dlm kenangan & diterjemahkan dlm kisah-kisah. Kisah sejarah mampu disampaikan baik dengan-cara mulut maupun tertulis. Sebagian cukup ilmiah untuk mampu dikaji selaku ilmu, & sebagian hanya menjadi kisah bebuyutan sesuai dgn sudut pandang mereka yg menceritakan kisah tersebut.
- Sejarah sebagai seni
Sejarah dlm ruang lingkupnya sebagai seni yaitu fakta-fakta sejarah yg ada dapat diterjemahkan dlm kesenian. Penyampaian yg memiliki estetika, intuisi, & khayalan yg baik mampu menciptakan akseptor lebih mengerti fakta sejarah dgn baik. Sejarah sebagai seni dapat dijumpai dlm bentuk relief, wayang kulit, pementasan teater, & lain sebagainya.
Fungsi Sejarah
Kuntowijoyo memberikan bahwa sejarah mempunyai fungsi & nilai guna bagi dirinya sendiri (intrinsik) maupun bagi ilmu di luar dirinya (ekstrinsik), antara lain:
- Fungsi Intrinsik
Sejarah mampu semakin maju dengan-cara lazim dipengaruhi oleh perkembangan filsafat, teori sejarah, ilmu-ilmu lain, & metode sejarah itu sendiri. Sehingga semakin baiknya kajian-kajian tersebut menimbulkan ilmu sejarah makin berkembang.
- Fungsi Ekstrinsik
Sejarah memiliki peranan besar dlm bidang-bidang lainnya, misalnya penyusunan rencana kebijakan/politik, pendidikan moral & daypikir, serta selaku ilmu bantu & rujukan bagi ilmu-ilmu lain. Ilmu sejarah menempatkan diri dlm lingkaran yg saling ketergantungan dgn ilmu yg lainnya.
Artikel: Sejarah – Pengertian, Ciri-ciri, Ruang Lingkup, Fungsi
Kontributor: Noval Aditya, S.Hum.
Alumni Sejarah FIB UI
Lihat pula bahan Sejarah lainnya di Wargamasyarakat.org: