Daftar Isi
Topik rangkuman adalah :
B. Fungsi Partai Politik
a. Partai Politik Sebagai Sarana Komunikasi Politik
b. Partai Politik Sebagai Sarana Sosialisasi Politik
c. Partai Politik Sebagai Sarana Recruitmen Politik
d. Partai politik sebagai fasilitas pengaturan pertentangan
C. Klasifikasi Partai
a. Sistem Partai Tunggal
b. Sistem Dwi Partai
c. Sistem Multi Partai
Berikut isi dari setiap topik pembahasan :
A. DEFINISI PARTAI POLITIK
Beberapa pemahaman Partai Politik menurut para andal :
– Carl J. Friedrich
– R. H. Soltau
Partai politik adalah sekelompok warga negara yang sedikit banyak terorganisir yanga bertindak sebagai sebuah kesatuan politik dan yang dengan memanfaatkan kekuasaannya untuk memilih , bertujuan menguasai pemerintahan dan melaksanakan kebijakan biasa mereka.
B. FUNGSI PARTAI POLITIK
a. Partai politik selaku sarana komunikasi
Salah satu tugas dari partai politik adalah menyalurkan aneka ragam usulan dan aspirasi penduduk dan mengaturnya sedemikian rupa sehingga kesimpangsiuran usulan dalam masyarakat menyusut.
b. Partai selaku fasilitas sosialisasi politik
Dalam korelasi ini partai politik berfungsi sebagai salah satu fasilitas sosialisasi politik. Dalam usaha menguasai pemerintahan melalui kemenangan dalam penyeleksian lazim, partai mesti memperoleh derma seluas mungkin. Untuk itu partai berusaha menciptakan ‘image’ bahwa beliau memperjuangkan kepentingan lazim.
c. Partai politik selaku fasilitas recruitment politik
Partai politik berfungsi untuk mencari dan mengajak orang berbakat untuk turut aktif dalam kegiatan politik sebagai anggota partai (political recruitment). Dengan demikian partai turut memperluas pertisipasi politik. Caranya dengan lewat persuasi, kontak eksklusif, dan lain-lain.
d. Partai politik selaku sarana pengaturan konflik
Dalam suasana demokrasi, kompetisi dan perbedaan pandangan dalam masyarakat merupakan soal yang wajar. Jika sampai terjadi konflik, partai politik berupaya untuk mengatasinya.
C. KLASIFIKASI PARTAI
Sistem Partai Tunggal ialah istilah yang menyangkal diri sendiri alasannya adalah berdasarkan pandangan ini sebuah tata cara senantiasa mengandung lebih dari satu bagian.
Partai tunggal terdapat dibeberapa negara Afrika, Eropa Timur dan RRC. Kecenderungan untuk mengambil acuan sistem partai tunggal disebabkan alasannya di negara-negara baru pimpinan sering dihadapkan dengan persoalan bagaimana mengintregasikan aneka macam golongan, tempat serta suku bangsa yang berbeda corak sosial dan persepsi hidupnya.
b. Sistem Dwi-Partai
Dwi-partai lazimnya diartikan adanya dua partai atau adanya beberapa partai namun dengan peranan lebih banyak didominasi dari dua partai. Hanya sedikit yang mengandung tata cara dwi-partai kecuali Inggris, Amerika, dan Filipina.
Sistem Dwi-partai pada umumnya diperkuat dengan digunakannya sistem pemilihan sistem distrik dimana dalam setiap daerah penyeleksian cuma dapat diseleksi satu wakil saja. Sistem penyeleksian ini mempunyai kecenderungan untuk menghambat kemajuan dan perkembangan partai kecil, sehingga dengan demikian memperkokoh tata cara dwi partai.
c. Sistem Multi-Partai
Sistem multi partai di temukan di Indonesia, Malaysia, Belanda, Perancis, Swedia beberapa negara yang lain. Pola multi partai biasanya diperkuat oleh sistem penyeleksian Perwakilan berimbang yang memberi potensi luas bagi kemajuan partai-partai dan gologan-kalangan kecil.
Melalui sistem Perwakilan Berimbang partai-partai kecil mampu menawan laba dari ketentuan bahwa kelebihan bunyi yang diperolehnya di suatu daerah penyeleksian mampu ditari ke kawasan pemilihan lain untuk menggenapkan jumlah bunyi yang dibutuhkan guna memenangkan satu dingklik.
Pengantar Ilmu Politik. Oleh : Mustika Rihadini,S.SOS.,M.SI. Universitas Haluoleo. Halaman : 135-153.
Sumber gambar : Freepik.com
Wallahu a’lam.. t