close

Pola Hidup Sederhana Cara Jitu Meraih Kesuksesan

Suatu hari Rasullulah mengajukan pertanyaan terhadap siti Aisyah, “Ada apa masakan kita untuk hari ini?, Aisyah menjawab “Tidak ada sesuatu pun wahai Rasullulah…., ia pun berkata “kalau demikian, hari ini kita shaum (sunat) saja”

Demikian dialog penggalan sederhana yang terjadi di suatu hari antara seorang suami dengan sang isteri, tiada lain, sesosok yang mulia, sarat keteladanan, hidup dengan pola sungguh sederhana serta menerima apa yang Allah berikan sekaligus menimbulkan bahwa apa yang menimpanya (kelemahan dan keunggulan) adalah kasih sayang Allah serta sumbangan terbaik dari-Nya.

Pola hidup sederhana, serta huruf dan jiwa lapang untuk mampu menerima apa yang Allah berikan terhadap kita sungguh susah untuk di praktekkan. Apalagi dalam persoalan rumah tangga. Seorang pemuda bisa saja menciptakan teladan hidup sederhana, tetapi tidak terjamin kesederhanaannya jika telah mempunyai isteri. Demikian juga seorang akhwat, mampu saja menerima apa yang Allah berikan sebagai hal terbaik baginya, tetapi sungguh tidak gampang dikala telah mempunyai suami.

Suami isteri bisa saja membuat akad untuk membuat acuan hidup sederhana, namun begitu berhadapan dengan sang mertua, sang anak, sang adik ipar dan se abreg orang-orang bersahabat lainya dalam kehidupan berumahtangga, tidak mampu dijamin. Kadangkala, bisa dan tidaknya membuat contoh hidup sederhana juga sangat dipengaruhi oleh tetangga kita sendiri. Semakin banyak keterkaitan nasabiyah kita, maka tantangan hidup pun bertambah banyak, diantaranya kita sulitnya kita membuat acuan hidup sederhana.

Apalagi, dalam dunia kekinian yang semakin kompleks dan mengglobal, ketika tidak ada lagi tapal batas antara si kaya dan si miskin, antara warga desa dan kota dan antara pejabat dan rakyat. Nyaris, hindonisme atau gaya hidup itu menjadi milik dan haq bareng . Kini yang pergi ke mall bukan cuma orang kaya, alasannya orang miskin pun punya potensi dengan berbagai caranya. Fasilitas hidup pun semakin gampang untuk di dapatkan ; pakaian, kuliner, kendaraan, kawasan tinggal serta fasilitas hidup yang lain. Para konsumen tidak lagi perlu pergi ke pasar dan toko, tetapi para pedagang tiba kerumah kita.

  Inggris di Indonesia

Ita juga tidak perlu merogoh saku untuk kebutuhan duit belanja kita, tapi cukup dengan kartu kredit, uang pun dengan sendirinya tiba.

Jika kita tidak mempunyai teladan hidup sederhana, maka kehidupan pun akan direndung terus dengan banyak sekali kekurangan dan ketidaksempurnaan. Walau pun sebuah kebutuhan sudah maksimal dan tercapai, namun harapan untuk yang lainya terus menggebu, dan pada kesannya kepuasan batin pun tidak ada.

Jika demikian, maka orang akan mencari dan berusaha biar hidupnya terpenuhi, aneka macam hal beliau lakoni, dari mulai yang tidak bisa sampai persoalan luar biasa. Bahkan sedikit demi sedikit rasa takutnya akan terkikis, dan muncullah nilai-nilai keberanian. Bukan hanya berani berutang dan meminjam tetapi sebuah ketika bukan tidak tidak mungkin susah membedakan antara yang halal dan yang haram yang hak dan yang bathil. Dan secara demikian, maka rasa malu pun akan hilang “jikalau kau tidak merasa aib maka lakukanlah apa yang kamu mau”, demikian Rasullulah menggambarkan dalam haditsnya.

Banyak hal yang mendorong seseorang untuk tidak mempunyai teladan hidup sederhana. Pertama, lemahnya keyakinan dalam mendapatkan apa yang Allah berikan kepada kita. Sehingga sering kali memaksa hasratkita dari pada mendapatkan ketentuan Allah swt. Dan hasilnya senantiasa menjadi sasaran dalam kehidupan. Beragam cara dijalankan untuk menempuh jalur hidup royal, glamour dengan di bumbui budaya konsumerisme lainya. Kedua, sikap mental yang lemahdalam melakni kehidupan. Tidak menjadi orang yang bersyukur dikala rekan, saudara dan tetangganya mendapatkan anugrah, beliau pun tidak inginketinggalan. Apa yang orang lain miliki, selalu mengantarkan sifat ingin tau bahwa dirinya juga mesti mempunyai, mlahan tanpa pertimbangan fungsi dan kegunaan. Sehingga banyak barang dirumah kita yang kurang bahkan sama sekali tidak menawarkan nilai manfaat. Ketiga, contoh hidup irit yang telah hilang. Seringkali uang kita tidak betah jikalau tidak ada disaku atau di dompet. Pada kesannya, kita juga sering terjebak, membeli barang barang yang tidak dijadwalkan dan tidak cocok dengan keperluan kita. Pola menghemat duit dengan cara menabung atau menyipannya sukar untuk dijalankan. Keempat, manjemen keuangan keluarga yang salah. Memenuhi berbagai kebutuhan keluarga sudah ialah keharusan, tetapi jika salah dalam membuat acuan kebijakan dan menejemennya, maka kita pun akan kerepotan. Tidak semestinya belanja itu ke super maket, kalau memang di pasar di pasar juga ada. Tidak mesti beli yang besar, kalau dengan yang kecil juga akan mencukupi. Juga tidak perlu terjebak dengan merek, tokh kata iklan juga kita tidak akan emakan mereknya.

  Cara Login Web Unbk Tahun 2019

Demikian juga dengan menyekolahkan anak, tidak harus masuk sekolah favorit, yang terkesan hanya untuk golongan tertentu, penuh gensi, tetapi yang paling penting ialah bagaiman kita sebagai orangtua memberikan pengawasan terhadap anak kita.

Jika demikian, mari kita tanamkan contoh hidup sederhana dalam membuat administrasi rumah tangga. Jadilah seorang suami, isteri, orang renta, anak, menantu, pembantu dan siapa pun kita berpola hidup sederhana.

Banyak sekali kasu-masalah kejahatan dalam rumah tangga yang di timbulkan oleh anggota keluarga sendiri karena berawal dari rasa yang tinggi dan iodealisasi hidup yang irasional, dan penyebab utamanya alasannya adalah betapa sulitnya menciptakan teladan hidup sederhana.
Jauh-jauh hari Rasullulah saw telah mengingatkan kepada pra suami, para isteri, bawah umur dan kepada kita semua.

“makanlah, berpakaiaanlah, bersahadaqahlah tanpa berlebihan dan arogan”.

Mari kita mulai dari diri kita dan keluarga dan diri kita untuk mendidik diri menuju berhasil dalam rumah tangga, juga dalam menempuh pintu rahmat-Nya. Terimakasih
Baca juga postingan menawan perihal manfaat protein untuk tubuh insan supaya kita selalu sehat jasmani dan rohani.