Penguatan Pembelajaran Nilai Dan Watak Pancasila

Pendidikan nilai moral Pancasila mengalami pasang surut dalam pengimplementasiannya. Apabila ditelusuri secara historis, upaya pembudayaan atau pewarisan nilai dan sopan santun Pancasila tersebut telah secara konsisten dijalankan semenjak awal kemerdekaan hingga dengan sekarang.

Namun, bentuk dan intensitasnya berbeda dari zaman ke zaman. Mengacu pada kondisi saat ini, pengamalan nilai-nilai Pancasila mengalami penyurutan yang sangat tajam. Banyaknya peristiwa tawuran pelajar bahkan tawuran antarwarga di masyarakat memberikan bahwa nilai toleransi dan persatuan dalam Pancasila mengalami degradasi makna.

Banyak perilaku dan perilaku beberapa pejabat dan elit publik yang sebaiknya menjadi contoh bagi penduduk , pada kenyataannya banyak yang mempertontonkan hal-hal yang jauh dari nilai-nilai tabiat Pancasila. Munculnya berbagai paham yang berlawanan dengan nilai-nilai Pancasila akhir-final ini, ialah hal yang perlu menjadi perhatian serius.

Paham tersebut yang mengatasnamakan agama adalah tidak cocok dengan nilai-nilai dan budbahasa Pancasila mirip nilai toleransi, kemanusiaan, keberagaman, kesatuan, tanggung jawab, dan keadilan. Hal ini menyebabkan keprihatinan yang mendalam karena Pancasila ialah pandangan hidup Bangsa Indonesia, yang semestinya menjadi teladan setiap warga negara dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Pendidikan nilai moral Pancasila mengalami pasang surut dalam pengimplementasiannya Penguatan Pembelajaran Nilai dan Moral Pancasila

Secara etimologis, nilai harga, makna, isi dan pesan, semangat, atau jiwa yang tersurat dan tersirat dalam fakta, konsep, dan teori, sehingga mempunyai arti secara fungsional (Djahiri: 1999), nilai adalah harga atau kualitas sesuatu Artinya, sesuatu dianggap memiliki nilai jika sesuatu tersebut secara instrinsik memang berguna.

Nilai mempunyai sifat statis, karena akan dijadikan oleh seseorang untuk berperilaku. Sedangkan etika menurut Suseno (1998) yaitu ukuran baikburuknya seseorang, baik sebagai pribadi maupun sebagai warga penduduk , dan warga negara. Moral lebih bersifat dinamis.

  Lord Of The Rings Novel B.Indonesia (Full) Pdf Download E-Book.

Seseorang dapat dibilang mempunyai sopan santun baik sebab orang tersebut telah melaksanakan nilai-nilai kebaikan itu sendiri. Atau dalam bahasa lain adalah bahwa budpekerti ialah bentuk dinamis dari pada nilai.

Pembelajaran nilai adab Pancasila pada satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), pendidikan dasar dan menengah, serta Pendidikan Luar Biasa (PLB) dikerjakan lewat pembelajaran secara pribadi (direct) pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan secara tidak langsung (indirect) lewat integrasi ke dalam mata pelajaran lain.

Tanpa meminimalisir arti dari pembelajaran yang ketika ini berjalan pada satuan pendidikan, hadirnya kejadian dan tanda-tanda degradasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, memerlukan sebuah perilaku dan kebijakan untuk melaksanakan penguatan nilai adab Pancasila.

Penguatan nilai susila Pancasila dibutuhkan selaku salah satu wahana sosiopedagogis pembentukan identitas, kepribadian, dan moralitas generasi muda Indonesia menyiapkan diri untuk keberlanjutan kepemimpinan bangsa. Internalisasi nilai watak Pancasila merupakan permulaan untuk melakukan penguatan nilai susila Pancasila.

Untuk itu dibutuhkan pemahaman dari seluruh unsur pemangku kepentingan pendidikan, khususnya kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan.

Penguatan nilai budbahasa Pancasila dikembangkan secara sinergis dan interaktif melalui bermacam-macam aktivitas, mirip intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler, dan budaya satuan pendidikan serta dalam kegiatan pembelajaran yang berarti.

Penguatan nilai budbahasa Pancasila dikembangkan melalui aktualisasi nilai etika Pancasila yang berwujud program teratur, adaptasi, keteladanan, dan pengkondisian ekosistem sekolah dengan perlindungan kepala satuan pendidikan, pendidik, dan tenaga kependidikan.

Penguatan nilai sopan santun Pancasila perlu disokong dengan penciptaan kenyamanan dan keramahan lingkungan yang mengundang (inviting) sehingga sekolah dicicipi sebagai rumah kedua (second home). Dengan demikian keterlibatan proaktif Komite Sekolah/Madrasah sangat diperlukan.

Bapak/Ibu berikut adalah modul terkait dengan Penguatan Pembelajaran Nilai dan Moral Pancasila, silahkan diunduh Disini >> Penguatan Pembelajaran Nilai dan Moral Pancasila.
Demikian gosip ihwal Penguatan Pembelajaran Nilai dan Moral Pancasila, agar membawa manfaat.