- SDM; adanya tenaga pengajar atau guru yg buta sama sekali kepada Teknologi, jangankan untuk mengoperasikan LCD proyektor didalam pembelajaran, untuk mengoperasikan Handphone yg berbasis sistem Android saja masih mendapatkan kesusahan. Ditambah lagi sikap pendidik yg enggan mengikuti pergantian & rasa takut kepada teknologi berita baru, sehingga masih memakai metode pembelajaran konvensional. Jumlah pendidik yg mampu mengaplikasikan teknologi gres sedikit, kurangnya tenaga hebat yg dapat mengoperasikan perangkat komputer dengan-cara baik.
- Software; Kurangnya atau sedikit sekali perangkat lunak yg menyediakan semua materi pelajaran. Terbatasya inovasi pengembangan perangkat lunak untuk menanggulangi problem-persoalan dgn penggunaan ICT.
- Dana; Sedikitnya dana yg ditawarkan untuk menyanggupi penerapan ICT. Dana tersebut pula mesti dibagi untuk pemeliharaan & perbaikan.
- Terbatasnya Sarana-prasarana; Contonya: komputer, gedung atau kelas yg sempit, perpustakaan yg kurang mencukupi serta terbatasnya buku penunjang pembelajaran.
Menurut penulis, empat point permasalahan diatas bersifat saling mensugesti satu dgn yang lain.
Kita belum terlambat untuk menyiapkan diri dlm penguasaan TIK selaku media pembelajaran di madrasah. Mulai ketika ini pihak madrasah & Yayasan Madrasah mesti menciptakan sebuah acara pengembangan TIK dengan-cara menyeluruh. Hal yg perlu dikerjakan madrasah merupakan sebagai berikut;
- Mempersatukan visi & misi pengembangan TIK yg ingin diraih antara Kepala Madrasah, Guru & Yayasan.
- Mengidentifikasi sumber daya insan yg di miliki oleh Madrasah.
- Membentuk tim pengembangan TIK, dgn prioritas orang dlm Madrasah yg menguasai teknologi,sehingga dapat menekan ongkos pengeluaran forum.
- Mengidentifikasi infrastruktur forum, baik hardware, software maupun sistem & jaringan yg sudah dimiliki.
- Penentuan hardware & software yg akan digunakan atau dikembangkan.
- Menentukan bentuk pembinaan penguasaan TIK, baik untuk guru & staf lainnya.
- Adanya Time schedule yg terang untuk pencapaian program
- Penentuan Investasi yg diharapkan dengan-cara berkala tiap triwulan atau tiap tahun sesuai kemampuan keuangan yg dimiliki oleh tiap Madrasah.
Setelah seluruh hal yg berhubungan dgn program pengembangan TIK di Madrasah teridentifikasi dgn baik, artinya Dassein & Dassolen sudah terbaca & terpetakan, maka Madrasah atau Tim pelatihan akan mampu menentukan Target yg relevan dgn kesanggupan yg dimiliki serta menentukan skala prioritas yg perlu dicapai.
Dengan perencanaan yg matang, kita bisa berbagi TIK dengan-cara sedikit demi sedikit dgn kondisi keuangan yg minim dimadrasah, supaya tak tertinggal dr sekolah lain.
Penulis: M. Lutvi Asy’ari