close

Nama-Nama Bulan Dalam Kalender Islam Tahun Hijriyah

Nama Bulan Dalam Kalender Islam Tahun Hijriyah Nama-Nama Bulan Dalam Kalender Islam Tahun Hijriyah
Nama bulan dalam tahun hijriyah sangat penting untuk dimengerti tiap muslim. Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu tak lepas dari waktu. Ada perubahan hari dalam sepekan. Ada pula perubahan jam, menit, dan detik. Dalam kehidupan semuanya berlangsung meski kita tidak pernah terlalu memperhatikannya. Setiap detik kita bernafas. Denyut jantung pun berdetak tiap waktu. Semua menghabiskan waktu.
Agama Islam dalam menentukan kapan ibadah dilaksanakan juga memerlukan penentuan waktunya. Kapan kita shalat subuh, dhuhur, asar, maghrib, dan isya? Itu semua ada waktu jam dan menitnya. Begitupun dengan tahun. Kita umat Islam mempunyai perhitungan tahun tersendiri yaitu hijriyah. Hal ini tercantum dalam Al Quran Surat At Taubah ayat 36.
Artinya :
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia membuat langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram . Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kau Menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu seluruhnya sebagaimana merekapun memerangi kau semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”

Dalam satu tahun ada 12 (dua belas) bulan. Berikut ini nama-namanya :
1. Muharram
2. Safar
3. Rabiul awal
4. Rabiul simpulan
5. Jumadil permulaan
6. Jumadil final
7. Rajab
8. Sya’ban
9. Ramadhan
10. Syawal
11. Dzulkaidah
12. Dzulhijjah

Dari dua belas bulan tersebut terdapat 4 (empat) bulan haram, yakni : Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab. Jumlah hari dalam satu tahun hijriyah ada 354 hari atau 355 hari.  Ketika seorang akan melaksanakan ibadah yang memerlukan penentuan waktu bulannya, maka kita harus mengenali bulan-bulan hijriyah. Misal untuk puasa wajib selama satu bulan maka kita harus melakukannya di bulan Ramadhan. Untuk melaksanakan haji juga mesti di animo haji yang puncaknya pada wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah. 
Nama-nama hari kalender Hijriyah

Pergantian hari dalam kalender hijriyah didasarkan pada tenggelamnya matahari atau waktu maghrib tempat tersebut. Jam berapa masuk maghrib memiliki arti pertanda bergantinya hari. Berbeda dengan kalender masehi yang pergeseran harinya dimulai dari pukul 24.00 waktu setempat.  Nama hari untuk bulan-bulan hijriyah ini adalah :
1. Al-Ahad (Ahad)
2. Al-Itsnayn (Senin)
3. Ats-Tsalaatsa’ (Selasa)
4. Al-Arbaa-a / Ar-Raabi’ (Rabu)
5. Al-Khamsah (Kamis)
6. Al-Jumu’ah (Jumat)
7. As-Sabt (Sabtu)

Sejarah Singkat Penanggalan Hijriyah

Penetapan penanggalan hijriyah ini dimulai dari era khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu. Permulaaan permulaan tahun hijriyah dari ketika insiden hijrahnya Rasulullah Saw. dari Makkah ke Madinah. Latar belakang adanya tahun hijriyah ini berawal dari Sahabat Abu Musa Al-Asy-‘Ari radhiyahullahu’anhu (ra.) yang menjadi gubernur Basrah menerima surat dari khalifah Umar bin Khatab ra. dengan kondisi tidak tertanggal sama sekali. Setelah mendengar keluhan tersebut, khalifah melakukan musyawarah bareng para sobat lainnya. Dalam musyawarah tersebut ada tiga pendapat besar di kelompok para sobat.
1. Pertama, penanggalan diawali semenjak tahun diutusnya Nabi Muhammad Saw.
2. Kedua, penanggalan dimulai dari kejadian hijrahnya Nabi Saw. dari Makkah ke Madinah.
3. Ketiga, penanggalan dibuat seperti kalender Romawi.
Musyawarah tersebut jadinya menetapkan memilih usulan yang kedua. Salah satu karena alasannya adalah berdasarkan Al Alquran Surat  At-Taubah ayat 108, yang artinya :
“Sesungguhnya mesjid yang diresmikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama yaitu lebih layak kau sholat di dalamnya.”
Kalimat “sejak hari pertama” dalam ayat dimaknai selaku hari pertama kedatangan hijrahnya Nabi. Sehingga peristiwa itu sungguh pas bila dijadikan sebagai awal tahun dalam kalender hijriyah. Semoga berfaedah dan silakan pula baca : perbedaan haji dan umrah.