Mollusca berasal dr kata molluscus artinya lunak. Dengan demikian, Mollusca merupakan kalangan hewan yg mempunyai badan lunak. Terdapat kurang lebih 1500 spesies binatang Mollusca yg tersebar di alam. Habitatnya berada di bahari, air tawar, & di darat. Beberapa teladan binatang dr filum Mollusca, yakni Tiram, siput, & cumi-cumi.
Daftar Isi
Ciri-Ciri Filum Mollusca
-
- Memiliki badan lunak
- Tidak memiliki ruas-ruas pada potongan tubuhnya
- Termasuk kedalam binatang triplobastik selomata, artinya sudah memiliki rongga tubuh sejati & terdiri dr tiga lapisan tubuh.
- Memiliki ukuran & bentuk yg sungguh beragam.
- Bersifat simetri bilateral, artinya tubuh nya dapat terbagi menjadi dua potongan yg sama & simetris.
- Tubuh dibagi menjadi tiga potongan utama, yaitu kaki, massa viseral, & mantel (cangkang/mangkok). Pada Mollusca yg bercangkang, cangkang terbuat dr kalsium karbonat.
- Memiliki kaki yg berfungsi untuk bergerak atau menggali substrat.
- Memilik metode saraf berupa cincin saraf
- Eesofagusnya menyebar.
- Sistem pencernaan terdiri dr verbal, esofagus, lambung, usus, & anus.
- Reproduksi dijalankan dgn cara fertilisasi internal.
- Merupakan hewan hermaprodit, artinya mempunyai alat kelamin jantan & betina dlm satu individu (berumah satu), tetapi terdapat beberapa Mollusca yg memiliki alat kelamin terpisah (berumah dua).
Klasifikasi, Reproduksi, Contoh Mollusca
Berdasarkan karakteristiknya, Mollusca dibagi ke dlm lima kelas, yaitu :
1. Kelas Gastropoda
Gastropoda berasal dr bahasa Yunani, gaster artinya perut & podos artinya kaki. Dengan demikian, Gastropoda merupakan binatang yg berkaki perut. Umumnya Gastropoda mempunyai cangkang kerucut & berpilin. Pada penggalan kepala terdapat tantakel panjang & pendek. Pada tentakel panjang terdapat bintik mata suntuk yg membedakan gelap & terperinci. Sedangkan tantakel pendek digunakan selaku organ pembau.
Gastropoda memiliki insang, paru-paru, atau kulit sebagai alat pernapasan. Gastropoda sudah mempunyai metode pencernaan masakan yg lengkap serta verbal (radula). Contoh Gastropoda yg hidup di darat ialah siput, bekicot (Acathina fulica), siput rakus (Amphidromus); yg hidup di air yaitu kreco (Paludina), & siput sawah (Limnea javanica).
Gastropoda ialah hewan hermaprodit, namun pembuahan tetap terjadi dgn melibatkan invidu lain dengan-cara fertilisasi eksternal. Gastropoda dapat dimanfaatkan selaku selaku sumber makanan & dekorasi atau pajangan yg indah. Selain menguntungkan, Gastropoda pula dapat merugikan alasannya mampu menjadi hama mirip keong emas yg menjadi hama padi.
2. Kelas Bivalvia/Pelecypoda
Bivalvia mempunyai dua cangkang yg dapat terbuka atau tertutup & digerakkan oleh beberapa otot yg besar. Kaki pada Bivalvia terspesialisasi untuk hidup di lumpur atau pasir halus. Pada bagian posterior cangkang Bivalvia terdapat dua celah yg disebut sifon. Sifon berfungsi sebagai kawasan keluar masuknya air & zat-zat sisa metabolisme.
Umumnya Bivalvia hanya memiliki satu alat kelamin, jantan atau betina. Fertilisasi pada Bivalvia terjadi dengan-cara eksternal, yaitu sperma & sel telur dikeluarkan ke air & fertilisasi dibantu oleh arus. Jika fertilisasi sukses, maka larva yg terbentuk akan berenang bebas untuk menemukan tempat yg menetap di dasar perairan & bermetamorfosis cukup umur. Bivalvia berperan selaku sumber kuliner bagi manusia & mampu dijadikan hiasan/souvenir. Contoh Bivalvia yaitu, meleagrina (kerang mutiara), anadonta (kijing, hidup di air tawar), ostrea (tiram dapat disantap, hidup di bahari), Panope generosa (kerang raksasa), Chlamys opercularis, Pinctada maxima (tiram mutiara), & Mytilus viridis (kerang hijau).
3. Kelas Cephalopoda
Cephalopoda terdiri dr kata cephale artinya kepala & podos artinya kaki. Dengan demikian, Cephalopoda merupakan binatang yg memakai kepalanya selaku alat gerak (kaki). Cephalopoda memiliki tentakel pada penggalan kepala yg berkhasiat untuk menangkap mangsa. Cephalopoda merupakan binatang karnivora. Pada ekspresi Cephalopoda, terdapat gigi untuk menggigit & merobek mangsanya. Pada kulit mengandung kromatofor, yakni pigmen yg mampu mengganti warna kulit.
Cephalopda sudah memiliki alat kelamin terpisah, sehingga mampu dibedakan antara hewan jantan & betina. Reproduksi terjadi dengan-cara fertilisasi internal. Hewan jantan menyalurkan sel sperma ke dlm rongga mantel hewan betina dgn memakai tantakelnya. Ovum akan tumbuh & berkembang di dlm tubuh betina, lalu menetas. Setelah cukup akil balig cukup akal, anakan akan keluar dr dlm tubuh betina & hidup bebas. Cephalopoda berperan selaku sumber kuliner bagi manusia & mata rantai pada jaring-jaring masakan (dapat menjadi masakan bagi ikan lainnya). Cephalopoda mampu dimanfaatkan selaku sumber masakan bagi insan & makhluk hidup lainnya alasannya adalah mempunyai nilai gizi yg tinggi. Contoh Cephalopoda yaitu cumi-cumi (Loligo), gurita (Octopus), & sotong (Sepia).
4. Kelas Scaphopoda
Scapophoda merupakan hewan yg memiliki cangkang tajam, berbentuk taring/terompet yg terbuka pada kedua ujungnya. Scapophoda mempunyai kemampuan bertahan hidup yg tinggi sebab mampu mengikuti keadaan dgn habitatnya. Scaphopoda hidup di maritim dlm & terpendam di dlm pasir/lumpur. Scaphopoda sudah memiliki alat kelamin terpisah & bereproduksi dgn fertilisasi internal. Telur akan berubah menjadi larva trokofor & veliger. Scaphopoda bernapas menggunakan mantel & menangkap mangsa dgn verbal yg dilengkapi dgn kaptakula. Scapophoda dapat dimanfaatkan sebagai hiasan & menjadi detritivor bagi makhluk hidup lain di alam. Contoh spesies dr kelas Scaphopoda yaitu Dentalium vulgare.
5. Kelas Amphineura
Amphineura mempunyai bentuk tubuh yg pipih, kepala tak terlihat, & pada serpihan punggung dorsal dilindungi oleh cangkang yg tersusun seperti genting rumah. Pada penggalan tubuh ventral terdapat kaki untuk menempel pada substrat. Amphineuran memiliki kanal pencernaan makanan yg terdiri dr lisan, radula (pengecap), gigi, lambung, usus, & anus. Reproduksi Amphineura terjadi dengan-cara fertilisasi internal. Telur dikeluarkan dr betina & berkembang menjadi larva tofokor. Amphineura mampu dimanfaatkan sebagai sumber kuliner. Contoh spesies dr kelas Amphineura yaitu Chiton.
Kontributor: Dinda Muthi Selina, S.Si.
Alumni Biologi FMIPA UI
Lihat pula materi Biologi yang lain di Wargamasyarakat.org: