close

Sistem Ekskresi pada Manusia

Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme yg telah tak terpakai oleh tubuh. Zat-zat sisa yg diekskresikan yakni, karbon dioksida (CO2), keringat, amonia (NH4), & air (H2O). Ekskresi berfungsi untuk menjaga homeostatis cairan tubuh dgn cara menertibkan fokus bahan terlarut dlm cairan tubuh. Berikut merupakan alat ekskresi pada manusia:

Ginjal

Ginjal merupakan alat ekskresi utama pada insan. Zat yg dieksresikan ginjal yakni urin. Fungsi dr ginjal yaitu, menjaga & menjaga keseimbangan cairan tubuh (air, elektrolit, & pH), serta mengontrol & menyaring atau membersihkan darah. Pada insan terdapat sepasang ginjal. Ginjal mempunyai tiga bagian yakni, korteks (cuilan luar), medulla (sumsum ginjal), & pelvis renalis (rongga ginjal).

Lihat pula materi Wargamasyarakat.org yang lain:

Mollusca

Arthropoda

Pada kepingan korteks ginjal banyak mengandung nefron. Nefron merupakan struktur terkecil pada ginjal yg berfungsi sebagai alat penyaring. Struktur dr nefron ialah:

  1. Glomerulus, terdiri dr kumpulan kapiler darah.
  2. Kapsula Bowman, terdiri dr selaput sel pipih & menyerupai piala. Kapsula bowman membungkus glomerulus & membentuk tubuh Malpighi.
  3. Tubulus/saluran nefron, meliputi tubulus proksimal, lengkung Henle, tubulus distal, & tubulus kolekta (tubulus pengumpul).

struktur ginjal alat sistem ekskresi manusia

Struktur Ginjal Pada Manusia
Sumber Gambar: Green, N.P.O, et all. (1986)

Proses Pembentukan Urin pada Ginjal

Proses pembentukan urin terjadi di tiap-tiap nefron lewat tiga proses, yaitu:

  • Filtrasi (Penyaringan)

Filtrasi terjadi pada kapiler glomerulus. Dalam proses ini, darah dlm glomerulus akan melewati pori glomerulus. Molekul kecil seperti air, garam, gula, & urea akan berhasil lolos. Hasil penyaringan (filtrat), ditampung dlm kapsul Bowman yg disebut filtrat glomerulus atau urin primer. Pada proses filtrasi, kandungan zat seperti natrium, glukosa, asam amino, kalium, & garam-garam yang lain masih mampu didapatkan.

  • Reabsorpsi (Penyerapan kembali)

Awal reabsorpsi terjadi pada tubulus kontortus proksimal. Dalam proses ini, dilakukan penyerapan kembali zat-zat yg masih berguna pada filtrat mirip, asam amino, glukosa, vitamin, & ion Na+, Cl-, HCO3-, & K+. Sebagian ion-ion ini diabsorpsi kembali lewat transpor aktif maupun difusi. Reabsorpsi terus terjadi sepanjang lengkung Henle hingga tubulus kontortus distal. Hasil dr reabsorpsi berupa urine sekunder. Pada urin sekunder telah tak didapatkan zat-zat yg masih diperlukan tubuh.

  • Augmentasi (Pengumpulan)

Augmenstasi terjadi pada tubulus kontortus distal. Saat augmentasi, terjadi penambahan atau penyekresian zat yg tak dibutuhkan. Zat-zat yg disekresikan, antara lain H+, NH4+, K+, asam urat, cathecolamin, asetil kolin, serotonin, & obat-obatan mirip penicillin. Hasil dr augmentasi berbentukurin bekerjsama. Urin dikumpulkan melalui pembuluh pengumpul (ductus kolektivus) ke pelvis ginjal kemudian dialirkan ke vesika urinaria, lewat saluran ureter menuju uretra.

Lihat pula materi Wargamasyarakat.org lainnya:

Efek Rumah Kaca

Spoof Text

Kelarutan & Hasil Kali Kelarutan

Kulit

Kulit merupakan lapisan terluar tubuh yg berfungsi untuk melindungi tubuh dr kerusakan/dampak lingkungan, mengontrol suhu, & menjaga keseimbangan air dlm tubuh. Kulit memiliki kelenjar keringat (glandula sudorifera) yg mengeluarkan sisa metabolisme dlm bentuk cairan (keringat). Lapisan jaringan penyusun kulit, yaitu:

1. Epidermis (Kutikula)

Epidermis merupakan lapisan terluar kulit. Struktur penyusun Epidermis, yakni:

  • Stratum korneum disebut pula dgn lapisan zat tanduk. Lapisan terluar ini biasanya tersusun dr kulit mati.
  • Stratum lusidum.
  • Stratum granulosum, lapisan terbawah dr epidermis yg mengandung melanin. Melanin merupakan lapisan penghasil pigmen warna kulit.
  • Stratum germinativum, lapisan yg aktif membelah yg membentuk sel-sel kulit.

2. Dermis

Terdapat dua lapisan penyusun dermis, yakni stratum papilar & stratum retikularis. Kedua lapisan ini tersusun dr serabut-serabut kolagen yg berfungsi untuk menciptakan kulit lebih kuat & kencang; serabut lentur yg berfungsi untuk menunjukkan kelenturan pada kulit; & serabut retikulus yg berfungsi untuk menciptakan folikel rambut tetap kuat. Pada dermis terdapat kelenjar keringat yg berfungsi untuk menyerap air & garam mineral yg berlebihan dlm tubuh & dikeluarkan melalui pori-pori kulit dlm bentuk cairan (keringat). Keringat yg dikeluarkan mampu membantu untuk menciptakan suhu tubuh tetap stabil.

Paru-paru

Selain sebagai alat pernafasan, paru-paru pula merupakan alat ekskresi lantaran dapat menyekresikan karbon dioksida & air. Karbon dioksida & air hasil metabolisme di jaringan diangkut oleh darah melalui vena untuk dibawa ke jantung, dr jantung darah akan dipompa ke paru-paru. Selanjutnya, H2O & CO2 berdifusi atau dieksresikan ke alveolus paru-paru & dikeluarkan dr tubuh pada ketika ekspirasi.

Hati

Hati mengeksresikan sisa metabolisme dlm bentuk empedu. Empedu berfungsi untuk mengemulsifikasi lemak supaya gampang dicerna. Selain itu, hati pula berfungsi untuk menetralisir sisa metabolisme protein menjadi urea (dibuang bersama urin) & merombak hemoglobin menjadi urobilin yg memberi warna kekuningan pada feses.

Hati diselubungi oleh selaput tipis yg disebut selaput hati (kapsula hepatica). Hati tersusun dr jaringan-jaringan hepatosit (sel-sel hati). Masing-masing hepatosist dipisahkan oleh kanalikuli. Kanalikuli merupakan pecahan pada hati yg menghasilkan empedu. Gabungan dr beberapa kanalikuli membentuk pembuluh empedu yg berfungsi untuk mengangkut cairan empedu menuju kantong empedu. Kantong empedu merupakan daerah penyimpanan empedu sementara sebelum dialirkan ke usus besar.

organ hati sebagai alat ekskresi manusia

Hati
Sumber gambar: Lestari, E.S & I Kistinnah. (2009)

Lihat pula materi Wargamasyarakat.org lainnya:

Integral Trigonometri

Resensi

Karya Tulis Ilmiah

Gangguan pada Sistem Ekskresi

Kelainan pada ginjal

  1. Gagal ginjal

Gagal ginjal adalah keadaan ginjal yg sudah tak dapat melakukan fungsinya dgn normal. Apabila sepasang ginjal sudah tak berfungsi wajar maka akan menimbulkan kenaikan bikinan urea & terjadi penimbunan dlm tubuh karena urea tak dapat dieksresikan. Kadar urea dlm tubuh yg tinggi merupakan racun bagi tubuh yg dapat menyebabkan ajal.

  1. Diabetes melitus

Diabetes melitus (kencing manis) adalah penyakit akhir kadar gula (glukosa) dlm yg tinggi. Ginjal tak dapat memproduksi insulin sehingga menimbulkan kadar hormon insulin di dlm tubuh sangat minim. Rendahnya hormon insulin mengakibatkan perombakan glukosa menjadi glikogen terusik, sehingga glukosa dlm darah meningkat.

  1. Diabetes insipidus

Diabetes insipidus adalah penyakit yg ditandai dgn kenaikan pengeluaran urin berlebih & terjadi dengan-cara terus menerus. Penyebab diabetes insipidus disebabkan karena kelemahan ADH.  Kadar ADH  yang rendah menyebabkan kenaikan pengeluaran volume urine,  sehingga penderita akan mengalami dehidrasi parah, rasa haus yg terus-menerus, & tekanan darah rendah.

Kelainan pada kulit

  1. Jerawat, adalah gangguan kulit akhir acara kelenjar lemak yg berlebihan. Aktivitas kelenjar lemak yg berlebihan akan mengganggu kegiatan kelenjar keringat. Terganggunya kegiatan kelenjar yg ada dikulit akan mengakibatkan pengelupasan kulit, atau penumpukan sel kulit mati serta membuat lebih mudah kuman untuk hidup di permukaan kulit.
  2. Eksim atau dermatitis yakni gangguan pada kulit yg disebabkan oleh alergi, stres atau lantaran adanya kontak dgn penderi eksim.
  3. Kusta ialah kelainan pada kulit yg disebabkan oleh Micobacterium leprae. Gejala penyakit kusta yakni terdapat benjol-benjol kecil berwarna merah muda atau ungu pada permukaan kulit & umumnya sungguh gatal.

Kelainan pada paru-paru

  1. Faringitis, yakni radang pada faring yg disebabkan lantaran adanya infeksi. Infeksi mampu disebabkan oleh kebiasaan gaya hidup yg terlalu banyak merokok. Gejala permulaan dr faringitis adalah munculnya rasa sakit ketika menelan serta rasa kering yg berkepanjangan di kerongkongan.
  2. Emfisema, disebabkan karena permukaan alveolus mengalami peradangan. Dampak dr emfisema adalah penderita akan sungguh sulit bernafas karena paru-paru mengalam penggelembungan sehingga efektivitas pengikatan oksigen terusik.
  3. Dipteri, merupakan abses pada saluran pernapasan kepingan atas akhir bakteri Corynebacterium diphterial.

Kelainan pada hati

  1. Hepatitis, adala peradangan yg disebabkan pada sel-sel hati. Virus penyebab hepatitis yaitu virus hepatitis A, B, C, D, & E.
  2. Sirosis hati, adalah penyakit pada hati yg disebabkan oleh terlalu banyak jaringan ikat pada hati. Virus hepatitis B & C yg berkelanjutan pula dapat menyubabkan sirosis hati.
  3. Kanker hati, yakni kelainan hati yg disebabkan oleh perkembangan sel-sel kanker pada jaringan hati. Penderita virus hepatitis B, C, & hemokromatis kronis & berkesinambungan akan berujung pada keadaan komplikasi & terkena kanker hati.
  4. Hemokromatosis, diakibatkan oleh adanya kelainan metabolisme pada hati. Hemokromatosis ditandai dgn adanya pengendapan besi dengan-cara berlebihan dlm jaringan.

Artikel: Sistem Ekskresi pada Manusia

Kontributor: Dinda Muthi Selina, S.Si.

Alumni Biologi FMIPA UI

Lihat pula materi Biologi yang lain di Wargamasyarakat.org:

  Perhatikan skema tahapan respirasi anaerob di dalam otot berikut ini