![]() |
Tafsir Ilmi : Seksualitas dlm Perspektif Al-Quran & Sains |
Jender yakni sejumlah ciri & atribut yg membedakan laki-laki & perempuan. Istilah jender pertama kali dipakai oleh John Money di tahun 1955 & ungkapan itu mulai mencuat semenjak kaum feminis menggunakannya di tahun 1970-an untuk membedakan antara seks biologi & seks dlm kerangka sosial. Sekarang gender pula digunakan untuk menyatakan seks biologi, bukan cuma seks dlm kerangka sosial
Buku ini akan menguraikan dengan-cara berturut-turut: Pertama, ihwal jenis kelamin selaku anugerah positif dr Allah sejak seorang manusia dilahirkan ibunya. Perbedaan jenis kelamin, lakilaki & perempuan, menjadi instruksi adanya kebutuhan saling memberi & mendapatkan dlm kehidupan. Hanya ada dua jenis kelamin (aż-Żāriyāt/51: 49, anNajm/53: 45, & al-Qiyāmah/75: 39).
Kedua, tentang al-bulūg (kedewasaan), yg merupakan tahapan penting dlm duduk perkara seksualitas. Pada saat ini manusia mengalami perkembangan hormonal yg memicu maturasi seksual untuk mampu bereproduksi dengan-cara normal sebagai salah satu ciri makhluk hidup.
Ketiga, tentang pernikahan, yg merupakan ikatan perjanjian sakral & kuat (mīšāqan galīžā) biar dorongan nafsu seksual tak liar & menyimpang. Pernikahan menjadi benteng keutuhan keluarga yg menjamin keberlang-sungan keturunan spesies manusia.
Keempat, tentang kekerabatan seksual, yg merupakan bagian utama pembahasan ini menyangkut daya tarik wanita, kekerabatan suami isteri yg wajar & sehat, serta akhlak yg diajarkan oleh agama.
Kelima, wacana banyak sekali penyimpangan seksual yg terjadi, & bagaimana tutorial Al-Qur’an dlm hal ini.
Bagian yg terakhir, bab keenam, berbicara perihal keturunan selaku salah satu tujuan ijab kabul melahirkan keturunan yg baik serta beberapa hal berkaitan dgn fertilisasi, bayi tabung, & sebagainya.