Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 Halaman 94 97 99 102 103, Subtema 2 Pembelajaran 3

WARGA MASYARAKAT – Simak di bawah ini kunci jawaban Tema 6 Kelas 5 SD/MI halaman 94, 97, 99, 102, & 103, Pembelajaran 3.

Pembelajaran 3 yg mulai dr halaman 91 sampai 104, merupakan materi Subtema 2 Perpindahan Kalor di Sekitar kita, Tema 6 Panas & Perpindahannya.

Buku Tema 6 Kelas 1 yg dibahas di bawah ini merupakan Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017.

Kunci jawaban Tema 6 Kelas 5 di bawah ini dibutuhkan dapat membantu orang renta & guru dlm mengoreksi jawaban siswa.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 Halaman 81 84 88, Subtema 2 Pembelajaran 2

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 Halaman 107 110 112, Subtema 2 Pembelajaran 4

Ayo Mengamati

Perhatikanlah gambar di bawah dgn saksama! Gambar tersebut menunjukkan kegiatan nelayan setelah pulang dr melaut. Mereka biasanya pergi dengan-cara berkelompok pada malam hari & pulang keesokan paginya. Mengapa demikian?

Ingatkah ananda bahwa mereka menerapkan prinsip perpindahan panas dengan-cara konveksi? Bagaimana kejadian konveksi tersebut membantu para nelayan untuk berlayar pada malam hari & pulang pada pagi hari? Apakah yg terjadi kalau mereka pergi dgn cara sebaliknya?

Nenek moyang kita senantiasa menyaksikan kejadian alam untuk menyanggupi kebutuhannya. Seperti nelayan yg tahu kapan mesti pergi melaut.

Ayo Membaca

Bacalah postingan berikut untuk memahami salah satu sisi kehidupan nelayan dlm membangun kesejahteraan hidupnya.

Kehidupan Nelayan Pemburu Paus

Desa Lamalera, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, merupakan salah satu desa nelayan tradisional yg menyebabkan maritim selaku ladang kehidupan mereka.

Laut adalah ibu yg menawarkan kehidupan semenjak zaman nenek moyang mereka. Dari hasil bahari, masyarakat di desa ini telah sukses mengantarkan belum dewasa mereka untuk bersekolah & pada karenanya bekerja.

  Siapa Yang Dimaksud Bangsa Barat? (Kelas 5)

Masyarakat nelayan di desa Lamalera, memiliki tradisi berburu paus yg sudah diturunkan bertahun-tahun oleh nenek moyang mereka. Tidak sembarang paus yg mereka buru, hanya paus yg sudah renta saja yg mereka buru.

Jika mereka mendapatkan paus muda, penduduk nelayan di desa ini akan mengembalikannya ke bahari lepas. Mereka pun bersepakat dengan-cara akhlak bahwa dlm setahun, tak boleh lebih dr 15 paus yg mereka buru. Dengan demikian, mereka tetap menjaga agar paus tak punah.

Untuk berburu paus, para nelayan melakukan pemantauan dr bibir pantai & dr atas bukit. Ada beberapa orang yg senantiasa berada di bukit itu untuk memantau, sambil melaksanakan kesibukan lainnya mirip memperbaiki jala, menganyam atap bahtera dr daun lontar, mengolah masakan, atau membaca buku.