Oleh : Adilah Nur Imani (@T31-Adilah)
1. Abstrak
Sebagaimana telah kita pahami bahwa kimia ini tersebuar meluas dalam lingkungan hidup kita. Tidak terlepas lagi dalam kawasan industri. Industri sendiri ialah suatu organisasi yang beraktivitas dalam bidang bisnis, dimana aktivitasnya mampu menggerakkan perekonoomian daerah. Industri yang dimaksud berisikan kalangan industri kimia, seperti logam, pembuatan hasil tambang, dan lain-lain. Pemenuhan keperluan akan kehidupan manusia pun memerlukan teknologi karena tanpa pertolongan teknologi sebab tanpa perlindungan teknologi maka perkembangan manusia akan mengalami stagnasi. Tentunya hal ini oleh perlindungan teknologi maka pertumbuhan manusia akan mengalami stagnasi. Tentunya hal ini juga berlaku dalam ruang lingkup kimia industri.
Kata kunci : kimia, industri, lingkungan, materi, manusia.
2. Abstract
As we know that these chemicals are widely distributed in our environtment. it is inseparable from the industrial area. Industry itself is an organization that is active in the business field. Where its activities can move the regional economy. The industri in question consist of the chemical industry group, such as metal, mining product, and others. Fulfilling the need for human life is in dire need of technology because without the support of technology, the human body will stagnate. Of course, this also applies within the scope of industrial chemistry and environmental chemistry.
Keywords : chemical, industry, environment, material, human.
3. Pendahuluan
Pada periode ini, tidaklah berlebihan kalau dibilang bahwa industri (proses) kimia memegang peranan sangat penting di dalam peradaban insan. Produk-produk kimia industri dibutuhkan dan dipakai dalam semua bidang kehidupan sehari-hari. Pembudidayaan flora dan hewan memerlukan pupuk kimia, pakan (masakan hewan), insektisida, pestisida, herbisida, dan disinfektan. Beraneka ragam materi bangunan dan materi konstruksi perlengkapan ialah hasil pembuatan kimiawi, contohnya saja logam, semen, kapur, keramik, plastik, dan cat.
Disamping itu, sejumlah besar materi kimia tidak pernah mencapai masyarakat pribadi, melainkan diperjualbelikan di dalam lingkup industri sendiri untuk dimasak lebih lanjut atau digunakan dalam buatan bahan kimia lain yang dibutuhkan penduduk . Karena itu, kimia industri kadang kala disebut juga konsumen terbaik bagi dirinya sendiri. (Soerawidjaja T.H. 1991).
4. Rumusan Masalah
1. Apa itu kimia industri?
2. Apa itu kimia lingkungan?
3. Bagian kimia apa saja yang terdapat dalam lingkungan hidup?
4. Bagaimana proses kimia dalam lingkungan?
5. Bagaimana perkembangan kimia industri?
5. Tujuan
1. Mengetahui kimia industri.
2. Mengetahui kimia lingkungan.
3. Memahami bagian kimia yang terdapat dalam lingkungan hidup.
4. Memahami proses kimia dalam lingkungan.
5. Mengetahui kemajuan kimia industri.
6. Pembahasan
A. Pengertian Kimia Industri
Kimia industri atau industri kimia ini merujuk pada sebuah industri yang ikut serta dalam buatan yang memakai bahan-materi kimia. Industri ini lazimnya meliputi petrokimia, agrokimia, farmasi, polimer, cat, dan oleokimia. Pada industri kimia ini pun menggunakan proses kimia, tergolong reaksi kimia. Hal ini dilaksanakan untuk membentuk zat baru, pemisahan berdasarkan sifat seperti kelarutan atau muatan ion, distilasi transformasi oleh panas, serta metode-sistem yang yang lain. Dalam industri kimia ini terlibat dalam pemrosesan bahan mentah yang diperoleh lewat penambangan pertanian, dan sumber yang lain, menjadi material, zat kimia, serta senyawa kimia yang mampu berupa produk final.
B. Pengertian Kimia Lingkungan
Kimia lingkungan yakni studi ilmiah terhadap fenomena kimia dan biokimia yang terjadi di alam. Bidang ilmu ini mampu didefinisikan selaku studi terhadap sumber, reaksi, transpor, imbas, dan nasib zat kimia di lingkungan udara, tanah, dan air, serta imbas acara manusia terhadapnya. Kimia lingkungan sendiri mempelajari zat-zat kimia yang penggunaannya dapat menguntungkan di bidang pertumbuhan teknologi, namun hasil sampingnya merugikan. Kimia lingkungan pertama kali mempelajari bagaimana cara kerja lingkungan yang tidak terkotori, zat kimia apa, dan berapa fokus yang ada secara alami, dan apa efeknya. Tanpa hal itu, mustahil untuk mempelajari secara akurat efek manusia terhadap lingkungan dengan pelepasan zat kimia. (Tarmizi I.D. 2015).
C. Bagian Kimia yang Terdapat dalam Lingkungan Hidup
Bumi ini berisikan beberapa bab/lapisan antara lain atmosfer (udara), hidrosfer (air) dan litosfer (tanah). Ketiga lapisan ini merupakan medium fisik tempat tersebarnya berbagai materi kimia. Bahan-materi kimia yang tersebar dalam atmosfer kebanyakan berupa gas dan partikel-partikel bubuk/kotoran yang membentuk aerosol dengan udara. Komponen yang paling banyak dari udara ialah gas nitrogen, kemudian disusul gas oksigen. Ada unsur-komponen udara dengan kadar tertentu mampu menjadikan terjadinya pencemaran udara.
Dalam medium hidrosfer terdapat bermacam-macam materi kimia berupa gas-gas dan ion-ion yang terlarut dan partikel-partikel kotoran berupa senyawa organik dan mineralmineral membentuk suspensi dengan air. Komposisi materi kimia dalam air tidak sama untuk setiap tempat atau setiap jenis air, komposisi materi kimia dalam air tawar berbeda dengan komposisi materi kimia dalam air bahari. Oksigen dalam air kadarnya dipengaruhi oleh suhu dalam air itu, suhu naik kadar gas oksigen dan kadar gas-gas yang lain akan menurun.
Medium tanah (litosfer) banyak mengandung bahan-materi kimia baik dalam bentuk gas, ion-ion, padatan, logam-logam, senyawa-senyawa organik, basil dan binatangbinatang kecil lainnya. Dalam medium tanah paling banyak terdapat materi-materi kimia, alasannya dalam tanah selain materi-bahan kimia yang tersebut di atas juga mengandung air dan udara juga berisikan bahan-bahan kimia. Komposisi udara atmosfer berlainan dengan komposisi udara dalam rongga tanah. (Nurmayanti D., Purwoko D. 2017).
D. Proses Kimia dalam Lingkungan
Dalam lingkungan hidup fisik (atmosfer, hidrosfer, litosfer) tersebar bermacam-macam materi kimia, baik dalam bentuk gas, larutan maupun padatan baik dikarenakan proses alam maupun karena kegiatan manusia, kondisi bahan kimia ini dapat berubah, mempertahankan keseimbangan kondisi bahan kimia ini, alam mengadakan daur bahan-bahan kimia. Berdasarkan pada keadaan bentuk materi kimia yang ada dalam daur ini, maka daur materi kimia dapat dikelompokkan menjadi daur bahan kimia dalam bentuk gas dan daur bahan kimia yang ada dalam bentuk padatan. Beberapa macam daur bahan kimia dalam bentuk gas antara lain daur oksigen, perputaran nitrogen, daur belerang, daur karbon, dan daur air. Sedangkan daur bahan kimia yang menciptakan endapan antara lain daur fosfor dan daur kalsium. (Nurmayanti D., Purwoko D. 2017).
E. Perkembangan Kimia Industri
Sampai kini, di Indonesia telah terdapat banyak pabrik proses kimia. Beberapa contohnya yang terkenal yaitu pabrik amoniak dan pupuk urea (di Lhok Seumawe, Palembang, Cikampek, Gresik dan Bontang Kalimantan Timur), pabrik semen (di Aceh, Padang, Baturaja Sumsel, Cibinong, Cirebon, Cilacap, Gresik, Kupang, dan Tonasa Sulawesi Selatan), kilang minyak bumi (di Pangkalan Brandan, Dumai, Plaju dan Sungai Gerong, Cilacap dan Balikpapan), kilang LNG (Liquefied Natural Gas atau gas bumi cair di Lhok Seumawe dan Bontang), pabrik kertas, pabrik gula, pabrik minyak goreng, margarin , sabun dan deterjen, pabrik ban kendaraan bermotor, pabrik asam sulfat, pabrik asam nitrat dan amonium nitrat, pabrik hidrogen peroksida, pabrik asam format, pabrik soda api, pabrik cat, pabrik alkohol dan spiritus, dan pabrik bir.
Pengembangan industri kimia di Indonesia telah dilaksanakan pemerintah Republik Indonesia semenjak awal tahun lima puluhan, namun mulai meningkat dengan cepat dikala PELITA I dimulai. Pada PELIT
A V sekarang ini, pemerintah Departemen Perindustrian telah menyatakan industri kimia selaku sektor industri yang bisa “menggelinding” sendiri dan menata perkembangannya yang pesat melalui beberapa kebijaksanaan pokok. (Soerawidjaja T.H. 1991).
Menurut Amelia R., dkk. (2013), bahwa selaku generasi berikutnya, kita juga harus dapat menggunakan bahan kimia yang ramah untuk lingkungan kita. Hal ini bermaksud semoga lingkungan kita mampu terus terjaga kelestariannya. Contohnya pada proses hidrolisis biomassa. Biomassa merupakan salah satu senergi alternatif renewable (dapat diperbaharui) yang diandalkan mampu menggantikan sumber energi dari bahan bakar fosil. Seiring dengan perkembangan ilmu wawasan, aneka macam observasi tentang teknologi miomasa menjadi ethanol digunakan guna mencari sistem terefisien.
7. Kesimpulan
Kimia industri atau industri kimia bantu-membantu ialah fasilitas pengimplementasi teknologi proses. Karena selaku negara meningkat , kita belum banyak menguasai teknologi, maka sebagian besar dari industri kimia yang telah dan akan ada di tanah air kita ini kita bangun dengan cara membei lisensi proses teknologinya yang dikuasai oleh bangsa lain yang maju. Oleh karena itu, tidaklah heran kalau pemerintahan Menteri Perindustrian belakang ini ulet merekomendasikan semoga industri segera melaksanakan penelitian dan pengembangan dalam hal ini. Maka dari itu, kita selaku generasi abad depan mesti bisa menjadi pelopor dalam pembangunan industri kimia ini semoga lebih maju dan mutakhir lagi.
Daftar Pustaka
Amelia R., dkk. 2013. Pembuatan dan Karakterisasi Katalis Karbon Aktif Tersulfonasi Sebagai Katalis Ramah Lingkungan pada Proses Hidrolisi Biomassa. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, Vol. 2, No. 4, Tahun 2013. Semarang : Universitas Diponegoro. Dalam : https://www.academia.edu/9779671/Jurnal_Teknologi_Kimia_dan_Industri_PEMBUATAN_DAN_KARAKTERISASI_TERSULFONASI_SEBAGAI_KATALIS_RAMAH_LINGKUNGAN_PROSES_HIDROLISIS_BIOMASSA. (diunduh pada 16 Oktober 2021).
Nurmayanti D., Purwoko D. 2017. Kimia Lingkungan. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Dalam : http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/11/Daftar-isi-Kimia-Lingkungan_k1_restu.pdf. (diunduh pada 16 Oktober 2021).
Soerawidjaja T.H. 1991. Perkembangan Industri Kimia dan Penguasaan Teknologi Proses. Bandung : ITB. Dalam : https://digilib.batan.go.id/e-prosiding/File%20Prosiding/Energi/PPTN_91/Reak_Nuk_PPTN_91/Tatang_6.pdf. (diunduh pada 16 Oktober 2021).
Tarmizi I.D. 2015. Kimia Lingkungan. Padang : Universitas Negeri Padang. Dalam : http://repository.unp.ac.id/25746/6/Kimia%20Lingkungan%20Full%202020.pdf. (diunduh pada 16 Oktober 2021).