Seperti yg kalian ketahui, wilayah Indonesia didominasi oleh perairan. Namun sayangnya, pemanfaatan kelautan Indonesia ternyata masih kurang. Hingga tahun 2018, potensi ekonomi di kelautan Indonesia hanya menawarkan kontribusi di bawah 30% untuk PDB Nasional. Oleh alasannya itu, Presiden Jokowi menyiapkan rancangan Poros Maritim Dunia (PMD) selaku fokus pengembangan Indonesia. Poros maritim dimaksudkan untuk mewujudkan konektivitas antar pulau sehingga arus pergerakan barang & jasa senantiasa berjalan baik. Adapun lima pilar utama dlm poros maritim dunia adalah selaku berikut.
- Budaya: redefinisi identitas Indonesia selaku negara maritim
- Ekonomi: pengelolaan & pelestarian sumber daya maritim
- Konektivitas: memperioritaskan pembangunan infrastruktur maritim
- Diplomasi: kenaikan kerja sama bilateral/multilateral di bidang maritim
- Keamanan: mengembangkan kekuatan pertahanan maritim (wilayah Indonesia)
Daftar Isi
Karakteristik Wilayah Indonesia
Negara kita ini banyak loh julukannya. Nah, salah satunya adalah negara kepulauan. Bahkan Indonesia ditetapkan sebagai negara kepulauan paling besar di dunia. Jelas saja terbesar, luasan wilayahnya saja meraih 8,2 juta km2 dgn daratan seluas 1,9 juta km2 & sisanya perairan. Indonesia pun diperkirakan kurang lebih mempunyai 17.504 pulau dimana 13.466 pulau sudah diberi nama. Adapun karakteristik wilayah Indonesia adalah sebagai berikut.
Batas Wilayah Indonesia
Utara : Serawak (Malaysia Timur), Singapura, Filipina, & Laut Cina Selatan
Selatan : Australia & Samudera Hindia
Barat : Samudera Hindia
Timur : Papua Nugini & Samudera Pasifik
Karakteristik Daratan
- Pegunungan: Dataran yg tersusun dr rangkaian gunung dgn ketinggian mencapai 800 – 1.000 mdpl. Contohnya yakni Pegunungan Bukit Barisan (Aceh – Lampung) & Pegunungan Schwaner (Kalimantan Tengah – Kalimantan Barat).
- Dataran tinggi (plateau atau plato): Dataran di sekitar lereng pegunungan dgn ketinggian di atas 700 mdpl. Contohnya yakni Dataran Tinggi Dieng (Jawa Tengah) & Dataran Tinggi Minahasa (Sulawesi Utara).
- Dataran rendah: Dataran dgn ketinggian tak lebih dr 200 – 300 mdpl. Contohnya adalah Dataran Rendah Cianjur (Jawa Barat).
- Lembah: Dataran berupa cekungan yg dikelilingi oleh pegunungan atau perbukitan. Contohnya ialah Lembah Harau (Sumatera Barat) & Lembah Pantunan (Bali).
Karakteristik Perairan
- Laut: Kumpulan air asin yg mampu menggenangi & menghubungkan antar pulau. Contohnya yaitu Laut Jawa, Laut Arafuru, & Laut Banda.
- Selat: Laut yg relatif sempit & terletak di antara dua pulau. Contohnya yakni Selat Sunda, Selat Karimata, & Selat Bali.
- Teluk: Bagian laut yg menjorok ke daratan. Contohnya yaitu Teluk Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur) & Teluk Pangandaran (Jawa Barat).
- Sungai: Aliran air di wilayah daratan. Contohnya yakni Sungai Kapuas (Kalimantan Barat)
- Danau: Cekungan yg berisi genangan air yg terbentuk dr proses alam ataupun sengaja dibuat insan (waduk). Contohnya adalah Danau Toba (Sumatera Utara) & Danau Riam Kanan & Kiri (Kalimantan Selatan).
- Batas Wilayah Perairan Indonesia
Bagaimana dgn batas wilayah perairan Indonesia? Batasan ini ada kaitannya loh dgn desain poros maritim alasannya adalah menyangkut pelayaran untuk sektor ekonomi. Nah, UNCLOS (1982) menganjurkan batas wilayah perairan Indonesia sebagai berikut.
- Laut teritorial: berjarak 12 mil dr garis dasar kepulauan ke arah laut lepas
- Landas kontinen: dasar laut & tanah yg terletak di luar bahari teritorial hingga tepian benua atau kontinen
- Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE): berjarak optimal 200 mil dr garis pangkal ke maritim lepas
Ekoregion Laut Indonesia
Di Indonesia, tempat konservasi perairan terbagi menjadi tiga basis, yaitu spasial, konservasi habitat, & konservasi spesies. Nah, salah satu acuan konservasi dengan-cara spasial yaitu Ekoregion Laut Indonesia (ELI). Lantas, apa itu ELI? ELI merupakan perwilayahan maritim Indonesia yg ditetapkan dlm Rencana Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH). Jadi, ekoregion ini berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan antara pemanfaatan & pelestarian produktivitas sumber daya maritim dengan-cara berkesinambungan. Parameter yg dipakai mencakup morfologi dasar maritim, oseanografi, & keanekaragaman hayati. Adapun pembagian wilayah ELI adalah selaku berikut.
EL 1 | Samudera Hindia Sebelah Barat Sumatera |
EL 2 | Samudera Hindia Sebelah Selatan Jawa |
EL 3 | Selat Malaka |
EL 4 | Laut Natuna |
EL 5 | Selat Karimata |
EL 6 | Laut Jawa |
EL 7 | Laut Sulawesi |
EL 8 | Selat Makassar |
EL 9 | Perairan Bali & Nusa Tenggara |
EL 10 | Teluk Tomini |
EL 11 | Laut Almahera |
EL 12 | Laut Banda Sebelah Timur Sulawesi |
EL 13 | Laut Banda Sebelah Selatan Sulawesi |
EL 14 | Laut Seram & Teluk Bintuni |
EL 15 | Laut Banda |
EL 16 | Samudera Pasifik Sebelah Utara Papua |
EL 17 | Teluk Cenderawasih |
EL 18 | Laut Arafura |
Perkembangan Jalur Transportasi & Perdagangan Indonesia
Sebagai negara kepulauan, laut menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat di Indonesia. Apalagi letaknya yg strategis mirip di antara Benua Asia & Benua Australia. Hal inilah yg menimbulkan maritim di Indonesia menjadi jalur jual beli internasional. Keberhasilan jual beli ini berkaitan bersahabat dgn perkembangan jalur transportasi. Kok mampu? Tentu saja mampu alasannya adalah jual beli meliputi sistem pergerakan barang/jasa dr satu tempat ke tempat yang lain. Lantas, bagaimana sejarah kemajuan jalur transportasi & jual beli di Indonesia? Mari simak penjelasan berikut ini!
Masa Kerajaan: Kemajuan Maritim
- Kerajaan Sriwijaya (abad ke-6 hingga 10 M) -> Menguasai seluruh jalur jual beli maritim di Asia Tenggala lewat Selat Malaka & Selat Sunda
- Kerajaan Majapahit (abad ke-13 hingga 16 M) -> Melakukan acara ekspor rempah-rempah dgn pelabuhan tersibuk di wilayah Bubat & Canggu
Masa Kolonialisme: Kemunduran Maritim
- Kolonialisme Belanda s-> Masuknya Kongsi Dagang Perusahaan Hindia Timur (VOC) yg menguasai jalur perdagangan & sumber daya milik Indonesia
- Kolonialisme Jepang -> Menyita kapal penting Indonesia bernama Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM) & jarang dilalui kapal jual beli internasional
Masa Orde Lama: Penataan Kembali Maritim
- Pembentukan Deklarasi Djuanda -> Berisi perihal aturan laut Indonesia & pentingnya sektor ekonomi maritim
- Melakukan nasionalisasi perusahaan maritim Belanda -> Mengubah & mengorganisir perusahaannya menjadi milik Indonesia
Masa Orde Baru: Peralihan ke Pembangunan Darat
- Menekankan adanya stabilitas ekonomi & politik
- Terjadi kemunduran maritim dikarenakan lebih fokus pada pembangunan angkutandarat
Masa Reformasi: Peningkatan Maritim
- Masa B.J Habibie -> Deklarasi Bunaken
- Masa Abdurrahman Wahid -> Departemen Eksplorasi Laut
- Masa Megawati Soekarno Putri -> Deklarasi Maritim Seruan Sunda Kelapa
- Masa Susilo Bambang Yudhoyono -> Konferensi Laut Dunia oleh DEKIN
- Masa Joko Widodo -> Poros Maritim Dunia
Artikel: Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia
Kontributor: Dema Amalia, S.Si.
Alumni Geografi FMIPA UI
Materi Geografi yang lain di Wargamasyarakat.org: