Imbas Modernisasi Dan Pembangunan Indonesia

Dampak Modernisasi dan Pembangunan bagi Kehidupan Masyarakat Indonesia – Pada dasarnya pembangunan dijalankan dalam rangka modernisasi. Modernisasi merupakan suatu proses transformasi dari kehidupan yang bersifat tradisional menuju kehidupan yang lebih maju dan terbaru. Modernisasi yang berawal dari pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut pada karenanya juga menjamah pada bidang-bidang kehidupan lain seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, agama, dan lain sebagainya.
Dengan demikian tampakbetapa eratnya kaitan antara pembangunan dan modernisasi. Modernisasi tidak mungkin dapat dilaksanakan tanpa adanya pembangunan yang mantap. Dengan kata lain, modernisasi dilakukan lewat tahapan-tahapan pembangunan yang sudah diprogram.
Pembangunan dan modernisasi selalu diarahkan untuk membuat suasana dan keadaan masyarakat yang lebih nyata daripada situasi dan keadaan yang ada sebelumnya. Di antaranya adalah tersedianya banyak sekali macam akomodasi hidup, fasilitas , dan prasarana yang banyak dan bermutu tinggi sehingga mendukung banyak sekali sektor kehidupan penduduk , meningkatnya taraf hidup masyarakat, meningkatnya martabat bangsa, dan sebagainya.
Dampak Modernisasi dan Pembangunan bagi Kehidupan Masyarakat Indonesia Dampak Modernisasi dan Pembangunan Indonesia
Selain balasan-akhir positif yang disebutkan di atas, pembangunan dan modernisasi yang tidak dijadwalkan dengan baik dapat menjadikan berbagai akibat negatif yang mampu memicu problem sosial. Masalah sosial akan meningkat jikalau terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan sosial, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun metode nilai lainnya. Sedangkan J.L. Gillin dan J.P. Gillin mengatakan bahwa masalah sosial merupakan sebuah ketidaksesuaian antara bagian-unsur kebudayaan atau penduduk yang membahayakan kehidupan kelompok sosial atau menghalangi terpenuhinya keinginankeinginan pokok dari anggota kelompok sosial tersebut sehingga akan menjadikan kepincangan ikatan sosial.
Beberapa dilema sosial yang muncul sebagai balasan dari proses pembangunan dan modernisasi antara lain yaitu kesenjangan sosial ekonomi, kenakalan dewasa, kriminalitas, dan pencemaran lingkungan.
a. Kesenjangan sosial ekonomi
Dalam bahasa yang sederhana, kesenjangan mampu dikatakan selaku ketidaksesuaian antara keinginan-keinginan yang diharapkan dengan kenyataan yang terjadi. Kesenjangan sosial ekonomi ialah suatu keadaan sosial dalam kehidupan penduduk yang tidak seimbang akibat adanya banyak sekali perbedaan dalam kehidupan sosial ekonomi, utamanya dalam hal keadilan, kemakmuran, dan kesejahteraan.
Kesenjangan sosial ekonomi dapat terjadi karena pembangunan dan modernisasi tidak dikerjakan secara merata dan berimbang. Ketidakmerataan dan ketidakseimbangan sangat membahayakan kehidupan sosial alasannya mampu menyebabkan terjadinya kecemburuan sosial yang mempengaruhi goyahnya stabilitas nasional. Disamping itu, kesenjangan sosial dan ekonomi akan terjadi mana kala hasil-hasil yang diraih dalam pembangunan dan modernisasi cuma dirasakan oleh sebagian penduduk saja. Akibatnya, di satu pihak meningkat golongan penduduk kaya dan serba mewah, di sisi yang lain meningkat kelompok masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan.
Terjadinya kesenjangan mampu diawali dengan tidak meratanya peluang yang dimiliki oleh anggota-anggota masyarakat dalam menerima pekerjaan, berupaya, menyanggupi kebutuhan primer, maupun kesempatan untuk ikut serta dalam pembangunan. Kesempatan untuk menerima lapangan kerja dan kesempatan untuk berusaha hanya dimiliki oleh sekelompok kecil penduduk yang memiliki modal dan memiliki kedekatankedekatan tertentu dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Akibatnya, sebagian kecil penduduk dapat menambah kekayaan, sedangkan yang yang lain masih bergelut dengan kemiskinan.
Dampak Modernisasi dan Pembangunan bagi Kehidupan Masyarakat Indonesia Dampak Modernisasi dan Pembangunan Indonesia
Adapun beberapa kesenjangan sosial yang disebabkan oleh proses pembangunan dan modernisasi antara lain mampu disebutkan sebagai berikut: (1) timbulnya kelompok-kelompok sosial tertentu, seperti pengangguran, penjualasongan, pedagang kaki lima, pengemis jalanan, pengamen, dan lain sebagainya, (2) terjadi kelas-kelas sosial yang disebabkan oleh perbedaan tingkat pendidikan, (3) terjadi aneka macam macam dilema sosial, dan (4) terjadi perubahan sosial budaya dalam kehidupan penduduk seperti pergaulan bebas, gaya rambut, mode busana, gaya hidup, dan lain sebagainya yang kian bersifat materialistis. Sedangkan kesenjangan yang terjadi dalam bidang ekonomi antara lain mampu disebutkan sebagai berikut: (1) terjadinya jurang pemisah antara kelompok penduduk kaya dengan kelompok masyarakat miskin, dan (2) berkembangnya budaya konsumerisme, adalah gaya hidup yang menganggap bahwa barang-barang glamor selaku ukuran kebahagiaan sehingga mendorong untuk mengkonsumsi barang dan jasa secara berlebihan.
b. Kenakalan cukup umur
Kenakalan akil balig cukup akal ialah suatu bentuk kelainan perilaku dan tingkah laris di kelompok remaja yang melanggar metode nilai dan tata cara norma yang berlaku dalam kehidupan bareng . Terdapat beberapa aspek yang mengakibatkan berkembangnya kenakalan cukup umur, yakni yang berasal dari dalam diri para cukup umur (aspek intern) dan yang berasal dari luar diri para cukup umur (aspek ekstern).
Beberapa aspek yang bersifat intern yang menjadikan terjadinya kenakalan akil balig cukup akal antara lain yakni: (1) cacat tubuh, baik yang disebabkan karena aspek keturunan maupun balasan kecelakaan, (2) sifat dan pembawaan yang condong negatif yang menenteng kepada perilaku menyimpang, (3) hadirnya banyak sekali konflik diri sebagai balasan dari kekurangan dan kemiskinan yang dialami, (4) lemahnya kesanggupan untuk mengendalikan diri selaku akibat dari kurangnya pelatihan mental spiritual, dan (5) kurang mampunya melakukan tindakan penyesuaian dengan lingkungan sosial sehingga mencari pelarian dengan bergabung dengan kelompok-kelompok akil balig cukup akal badung.
Sedangkan alasannya adalah-alasannya adalah kenakalan yang bersifat ekstern antara lain adalah: (1) kurangnya perhatian dari orang-orang bersahabat seperti orang renta, guru, dan masyarakat di lingkungan sekitarnya, (2) gagalnya proses pendidikan, baik yang dilakukan di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, maupun di lingkungan penduduk , (3) kurangnya penghargaan yang mencukupi dari keluarga, sekolah, dan penduduk sekitarnya, (4) kurangnya sarana dan prasarana yang mampu dimanfaatkan untuk mengisi waktu senggang, (5) kurang tepatnya pendekatan yang dilakukan oleh keluarga, sekolah, dan masyarakat, dan (6) terdapatnya potensi dan potensi bagi para remaja untuk menyalurkan hasrat dan keinginan negatifnya.
Para akil balig cukup akal merupakan aset bangsa sebab keberadaannya merupakan penerus bagi generasi-generasi pendahulunya. Dengan demikian mempertahankan keselamatan kelangsungan hidup para sampaumur harus mendapat prioritas tersendiri. Seperti yang dimengerti bahwa sampaumur ini kenakalan sampaumur justru menunjukkan tanda-tanda yang makin meningkat, baik ditinjau dari jumlah kenakalan maupun mutu kenakalannya. Jika masalah kenakalan cukup umur tidak segera menerima perhatian yang serius dikhawatirkan kurun depan bangsa ini akan terancam. Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh dapat dibedakan atas dua macam, yaitu langkah preventif dan langkah kuratif.
Langkah preventif merupakan langkah yang dijalankan sebelum kenakalan tersebut terjadi. Dengan demikian tujuan dari langkah preventif yakni untuk menghalangi terjadinya kenakalan remaja. Langkah-langkah yang bersifat preventif antara lain yaitu sebagai berikut:
1) Pemerataan pembangunan dan hasil-alhasil.
2) Pengentasan kemiskinan, terutama kepada keluarga yang berada di bawah garis kemiskinan.
3) Mendirikan forum-forum yang dapat menampung bawah umur yatim dan bawah umur yang terlantar (panti asuhan).
4) Mendirikan forum-lembaga kesehatan yang mencukupi.
5) Menyediakan kawasan rekreasi yang kondusif bagi para dewasa.
6) Menyelenggarakan diskusi-diskusi kelompok yang memungkinkan berkembangnya kepekaan sosial dan sifat-sifat manusiawi yang lain di golongan dewasa.
7) Membangun fasilitas dan prasarana untuk menyalurkan bakat dan minat para dewasa, seperti olah raga, kesenian, dan sebagainya.
Dampak Modernisasi dan Pembangunan bagi Kehidupan Masyarakat Indonesia Dampak Modernisasi dan Pembangunan Indonesia
Sedangkan usaha-perjuangan kuratif atau usaha penanggulangan kenakalan remaja yang mampu dikerjakan antara lain ialah sebagai berikut:
1) Menyusun undang-undang khusus yang mengatur perihal kemakmuran dan mengendalikan wacana hukuman akhir dari pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di kalangan cukup umur.
2) Mendirikan forum-forum tutorial psikologi dan lembaga-lembaga pendidikan yang berperan dalam perbaikan tingkah laris dan membantu para dewasa untuk menghindarkan diri dan sekaligus keluar dari perilaku yang menyimpang.
3) Sedapat mungkin menghilangkan faktor-aspek yang dapat menjadikan terjadinya kenakalan remaja, baik yang bersifat individual, sosial, maupun kultural.
4) Merehabilitasi sifat dan huruf para dewasa yang sudah terjerumus dalam perilaku menyimpang.
5) Menyalurkan para dewasa yang berperilaku menyimpang menuju lembaga-lembaga yang kondusif mirip lembaga pendidikan khusus maupun lembaga keagamaan.
6) Memberikan latihan-latihan khusus terhadap para sampaumur untuk hidup secara teratur, tertib, dan berdisiplin.
7) Menumbuhkembangkan aktivitas dan kreativitas di kelompok cukup umur yang bertingkah menyimpang sehingga mampu menyalurkan energinya secara aktual.
8) Membangun balai-balai latihan kerja (BLK) untuk memuat para akil balig cukup akal yang putus sekolah.
c. Kriminalitas
Pembangunan dan modernisasi telah menyebarkan perkotaan sedemikian rupa sehingga menjadi pesona tersendiri bagi mayarakat pedesaan. Dari tahun ke tahun penduduk pedesaan berbondong-bondong menuju kota untuk mengadu nasib. Namun demikian lapangan kerja yang tersedia di kota tidak sepadan dengan banyaknya pendatang baru. Akibatnya, terjadi penumpukan tenaga di perkotaan. Fenomena seperti ini akan menyebabkan makin meningkatnya jumlah kemiskinan yang pada gilirannya nanti akan meningkatkan mengakibatkan kriminalitas.
Pada lain hal, terdapat kalangan-kalangan penduduk yang mendapatkan potensi dan sekaligus kemudahan untuk menerima pekerjaan atau membuka peluang bisnis. Kelompok- kalangan masyarakat seperti ini telah berhasil mencapai tingkat kesejahteraan dan kemakmuran yang cukup memuaskan. Namun demikian, tak sedikit golongan-kalangan penduduk yang tidak mempunyai kesempatan untuk mendapatkan lapangan pekerjaan ataupun untuk berwira perjuangan sebagai balasan dari berbagai keterbatasan yang dimiliki. Kelompok masyarakat mirip ini lebih sering memperoleh kegagalan dalam kehidupan sosial ekonominya. Kondisi tersebut secara alamiah akan membuat jurang pemisah antara golongan penduduk kaya dengan golongan penduduk miskin. Ketidakseimbangan kehidupan sosial ekonomi mirip inilah yang menimbulkan kecemburuan sosial dalam kehidupan masyarakat.
Era keterbukaan dan kurun gosip juga ikut menunjukkan andil bagi pertumbuhan kriminalitas. Belakangan ini media massa, baik media cetak maupun media elektronik sudah menawarkan berbagai macam tayangan, di antaranya ialah yang berhubungan dengan kekerasan, eksploitasi seks, dan sebagainya. Tayangan-tayangan yang sedianya dimaksudkan untuk menunjukkan info, pendidikan, dan hiburan tersebut dapat berganti fungsi menjadi pemicu perilaku kriminal sehubungan dengan rendahnya kemampuan filter oleh sebagian penduduk , khususnya para dewasa. Pertanyaannya sekarang yakni, apakah yang dimaksud dengan kriminalitas itu?
Kriminalitas merupakan sebuah bentuk perilaku menyimpang, yaitu perilaku yang keluar dari metode nilai dan sistem norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kriminalitas tersebut dikaji dalam suatu disiplin ilmu yang diketahui dengan istilah kriminologi, ialah disiplin ilmu yang secara khusus mengkaji wacana kejahatan. Menurut Martin L. Haskell dan Lewis Yablonsky, kriminologi merupakan studi ilmiah yang dipelajari: (1) sifat dan luas kejahatan, (2) alasannya adalah-sebab terjadinya kejahatan, (3) kemajuan hukum pidana dan pelaksanaan peradilan pidana, (4) ciri-ciri penjahat, (5) pelatihan penjahat, (6) acuan-acuan kriminalitas, dan (7) akhir kejahatan terhadap perubahan sosial.
Pemahaman kepada aneka macam faktor yang berkaitan dengan kejahatan mirip di atas sangat penting supaya mampu diperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai perilaku insan dan forum-forum sosial masyarakat yang mampu mensugesti kecenderungan terjadinya penyimpangan terhadap norma-norma aturan. Disamping itu, pengertian terhadap kejahatan juga sangat penting untuk melakukan acara analisis dan sekaligus mencari cara-cara dan budi-akal yang dapat diambil untuk menangkal, meminimalkan, dan sekaligus menangani terjadinya kejahatan. Salah satu cara yang dapat dilakukan ialah menghilangkan potensi bagi penduduk untuk berbuat jahat dan menanamkan nilai-nilai agama dan kebijaksanaan pekerti dalam kehidupan bermasyarakat.
Dampak Modernisasi dan Pembangunan bagi Kehidupan Masyarakat Indonesia Dampak Modernisasi dan Pembangunan Indonesia
d. Pencemaran lingkungan
Setiap manusia mendambakan lingkungan yang aman, nyaman, dan sehat, bebas dari banyak sekali bahaya yang diakibatkan oleh pencemaran lingkungan. Namun demikian, pembangunan yang tidak disertai dengan analisis duduk perkara dan imbas lingkungan (AMDAL) sering menyebabkan mala petaka, yakni berbentukpencemaran lingkungan. Secara garis besar pencemaran lingkungan mampu dikelompokkan dalam tiga bagian, adalah:
1) Pencemaran udara, yakni disebabkan oleh adanya asap atau gas buangan yang tidak terkendali dari kendaraan-kendaraan bermotor, cerobong-cerobong pabrik, dan sebagainya sehingga mengusik pernapasan.
2) Pencemaran air, yakni pencemaran yang disebabkan oleh adanya limbah-limbah industri, limbah-limbah rumah tangga, dan sebagainya yang dibuang secara asal-asalan sehingga air bermetamorfosis kotor dan beracun.
3) Pencemaran tanah, ialah pencemaran yang disebabkan oleh limbah-limbah padat mirip plastik dan materi-bahan sintetis yang lain yang secara kimiawi tidak mampu diuraikan oleh tanah sehingga menghemat kesuburan tanah.
Dampak Modernisasi dan Pembangunan bagi Kehidupan Masyarakat Indonesia Dampak Modernisasi dan Pembangunan Indonesia
Pencemaran lingkungan, baik lingkungan udara, air, maupun tanah, akan sungguh mempunyai dampak bagi kesehatan badan insan maupun makhluk hidup yang lainnya. Banyak sekali wabah penyakit yang ditimbulkan dari pencemaran, mirip sesak napas, keracunan udara, kolera, asma, TBC, dan sebagainya. mengenang bahaya seperti itu berbagai perjuangan perlu dilakukan untuk mempertahankan kelestarian lingkungan. Usaha-usaha untuk menjaga kelestarian lingkungan tidak dapat dilakukan hanya dalam skala lokal maupun nasional, melainkan mesti dijalankan dalam skala global. Dalam hal ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ialah sebuah lembaga yang sangat berkompeten untuk mengambil aneka macam kebijakan yang berhubungan dengan mempertahankan dan memelihara kelestarian lingkungan.
World Health Organization (WHO) sudah membentuk suatu forum yang disebut Air Pollution Monitoring Stations (APMS), adalah lembaga yang berupaya untuk melaksanakan monitoring terhadap kondisi udara. Stasiun pusat dari APMS yang dikenal dengan ungkapan International Centre berada di dua kota besar, ialah di Washington (Amerika Serikat) dan di London (Inggris). Sedangkan statisun regional dipilih tiga kota besar yang lain, yaitu Moskow (Rusia), Tokyo (Jepang), dan Nagpur (India). Sistem monitoring pencemaran udara tersebut dilengkapi dengan perlengkapan mutakhir, yakni Pollution Allert System yang mampu dipergunakan untuk memonitor kadar pencemaran udara secara terus menerus. Adapun fungsi dari monitoring udara tersebut antara lain ialah: (1) mengukur kadar zat pencemar secara terencana, (2) memperhatikan trend dari kadar zat pencemar, dan (3) memeriksa hasil atau faedah dari usaha-usaha penanggulangan pencemaran yang telah ditetapkan.
Disamping acara di atas, WHO juga menciptakan Standard Air Quality contohnya dengan cara menetapkan empat kategori zat pencemar yang didasarkan pada fokus zat pencemar dan waktu pembukaan (exposure time) zat pencemar tersebut. Adapun empat kategori zat pencemar tersebut adalah:
1) Tingkat pertama, jika zat pencemar tersebut mempunyai tingkat konsentrasi yang bagus dan exposure time atau waktu pembukaannya tidak merugikan manusia.
2) Tingkat kedua, jikalau zat pencemar tersebut sudah menyebabkan terjadinya iritasi ringan pada alat-alat panca indera dan alat-alat vegetatif serta menjinjing efek pada kerusakan lingkungan hidup yang lebih luas.
3) Tingkat ketiga, jika zat pencemar tersebut telah menjadikan gangguan-gangguan fisiologis yang bersifat kronis atau bersifat menahun.
4) Tingkat keempat, jika zat pencemar itu sudah menyebabkan gangguan-gangguan yang bersifat akut dan mampu menyebabkan ajal.
Usaha-usaha lainnya yang mampu ditempuh dalam rangka menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan antara lain ialah: (1) mengadakan penghijauan di perkotaan, utamanya di sentra-sentra acara industri, (2) menerapkan undang-undang anti pencemaran, (3) melakukan relokasi industri dan relokasi pemukiman untuk menghindari pencemaran yang lebih fatal, (4) melakukan daur ulang kepada benda-benda buangan, baik yang berasal dari rumah tangga maupun dari pabrik-pabrik, dan (5) melakukan penyuluhan-penyuluhan tentang arti penting lingkungan hidup, kesehatan, akhlak dan budi pekerti sehingga penduduk memiliki kesadaran untuk melaksanakan pengawasan dan pemeliharaan terhadap lingkungan hidupnya. Penyuluhan juga perlu diberikan dalam kaitannya dengan acuan-acuan hidup yang higienis dan sehat.
Dampak Modernisasi dan Pembangunan bagi Kehidupan Masyarakat Indonesia Dampak Modernisasi dan Pembangunan Indonesia
Sekian bahan megenai Dampak Modernisasi dan Pembangunan Indonesia dari , agar bermanfaaat.