close

Hari Guru Nasional (Hgn) Tahun 2020 Dan Hari Ulang Tahun Pgri Ke 75

 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional dan Hari Ulang tahun PGRI secara bersama HARI GURU NASIONAL (HGN) TAHUN 2020 DAN HARI ULANG TAHUN PGRI KE 75
Gambar logo Hari Guru. Kemendikbud

Pelajarancg.blogspot.com – Sejak tahun 1994 setiap tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional dan Hari Ulang tahun PGRI secara bahu-membahu. Pada 25 November 2020 ini PGRI genap berusia 75 tahun. Usia yang cukup matang dan cukup umur bagi suatu organisasi. Selama periode waktu tersebut, banyak dedikasi yang sudah disumbangkan, banyak acara yang sudah dilaksanakan, banyak perjuangan yang telah dijalankan, banyak acara perlindungan terhadap anggota yang telah diberikan.

Di samping itu, sudah juga banyak peristiwa, dilema, tantangan, dan hambatan yang sudah dihadapinya. Pada tahun ini akan dikerjakan perayaan Hari Guru Nasional ke-26 dan HUT ke-75 PGRI. Ada sejumlah kegiatan yang dijadwalkan akan berjalan mulai sebelum bulan November 2020.

Melalui acara dalam ulang tahun di berbagai tingkat dan jenjang, ini dibutuhkan bisa meningkatkan eksistensi PGRI, mengakibatkan PGRI selaku organisasi profesi yang lebih berpengaruh dan bermartabat, membangun solidaritas dan kesetiakawanan anggota, mampu mengembangkan semangat anggota dan mengugah pihak lain untuk berperan optimal dalam memuliakan guru dan mengembangkan mutu pendidikan di Indonesia, tergolong menjadikan PGRI selaku organisasi profesi guru yang kuat dan bermartabat.

Tema dari Peringatan HGN (Hari Guru Nasional) tahun 2020 dan HUT PGRI ke-75 yakni “Bangkitkan Semangat, Wujudkan Merdeka Belajar” berdasarkan tema ini pastinya menjadi penghormatan dan penghargaan bagi guru sekaligus menjadi tantangan yang sungguh besar bagi para pendidik dimasa Pandemi dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, alasannya adalah dengan kian terbukanya media dan susukan internet bagai pedang bermata dua, satu segi memberi kemudahan akan datangnya informasi dan ilmu yang diperlukan, segi satunya lagi mendatangkan ancaman yang sungguh potensial merusak kepribadian anak didik

Upacara Hari Guru Nasional tahun 2020 dan HUT ke-75 PGRI dikerjakan berbarengan tanggal 25 November 2020 yang diselenggarakan secara minimalis dan terbatas dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 yang sudah ditetapkan Pemerintah atau disesuaikan dengan keadaan daerah setempat. Upacara bendera diselenggarakan di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pusat, Kantor Kementerian Agama pusat, instansi dan satuan pendidikan di daerah yang berada dalam zona hijau dan kuning, dan kantor perwakilan Indonesia di luar negeri serta satuan pendidikan di luar negeri yang daerahnya ditetapkan pemerintah lokal sebagai zona aman.

  Mengapa Negara Maju Memiliki Perkembangan Iptek Yang Tinggi Dan Bagaimana Inisiatif Kalian Agar Perkembangan Iptek Di Indonesia Menjadi Seperti Negara Tersebut

Dalam semua upacara peringatan HGN/HUT PGRI sebagaimana dalam anutan Kemendikbud, dibacakan naskah Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 diikuti oleh seluruh peserta upacara, dan sambutan Menteri Pendidikan oleh pembina upacara dan dinyanyikan lagu-lagu kebangsaan dan lagu Hymne Guru, Terima Kasih Guruku, dan Pembacaan do’a.

Pokok-pokok susunan acara upacara bendera sama dengan susunan upacara peringatan hari besar dengan adaptasi pada nyanyian lagu-lagu penghargaan kepada guru.

Acara puncak peringatan HGN tahun 2020 dan HUT ke-75 PGRI Tingkat Nasional yang rencananya akan didatangi oleh Bapak Presiden RI. Acara puncak/resepsi juga mampu disaksikan secara pribadi lewat akses Youtube Kemendikbud RI. Dimana Kemendikbud juga mengimbau manusia pendidikan untuk menyaksikan program peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2020 “Bangkitkan Semangat Wujudkan Merdeka Belajar” di TVRI pada hari Rabu, 25 November 2020, pukul 19.00 WIB.

Pada ketika upacara HGN tahun 2020 dan HUT ke-75 PGRI seluruh guru (anggota) harus menggunakan baju seragam PGRI, batik hitam putih motif Kusuma Bangsa dan celana atau rok hitam.

Untuk memeriahkan peringatan HGN tahun 2020 dan HUT ke-75 PGRI, Kemendikbud mengimbau supaya instansi pusat, daerah, satuan pendidikan, serta kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri turut memeriahkan peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2020 lewat berbagai media publikasi cetak, elektro, serta media sosial dengan menggunakan logo dan tema yang dipasang spanduk, umbul-umbul, dan baliho, sebagai ucapan selamat.

Demikian beberapa isi yang disampaikan dalam Pedoman HGN 2020 untuk dapat menjadi perhatian dan anutan penyelenggaraan. Dimana Pedoman ini diedarkan dan ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim pada 19 November 2020. Silahkan Download Pedoman upacara, logo dan tema Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2020 disini.

 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional dan Hari Ulang tahun PGRI secara bersama HARI GURU NASIONAL (HGN) TAHUN 2020 DAN HARI ULANG TAHUN PGRI KE 75
Twibbon gambar ucapan hari guru nasional (HGN) Tahun 2020 dan Hari Ulang Tahun PGRI ke-75

SEJARAH SINGKAT PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI)

PGRI lahir pada 25 November 1945, sesudah 100 hari proklamasi kemerdekaan Indonesia. Cikal bakal organisasi PGRI yaitu diawali dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) tahun 1912, kemudian berganti nama menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) tahun 1932.

Baca: 7 CARA TERBAIK UNTUK MENGUCAPKAN TERIMA KASIH GURU SECARA VIRTUAL PADA HARI GURU DI MASA PANDEMI

Semangat kebangsaan Indonesia telah lama berkembang di golongan guru-guru bangsa Indonesia. Organisasi usaha huru-guru pribumi pada zaman Belanda bangkit tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).

Organisasi ini bersifat unitaristik yang anggotanya berisikan para Guru Bantu, Guru Desa, Kepala Sekolah, dan Penilik Sekolah. Dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda mereka biasanya bertugas di Sekolah Desa dan Sekolah Rakyat Angka Dua.

Sejalan dengan keadaan itu maka disamping PGHB meningkat pula organisasi guru bercorak keagamaan, kebangsaan, dan yang yang lain.

Kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan yang sejak usang tumbuh mendorong para guru pribumi memperjuangkan persamaan hak dan posisi dengan pihak Belanda. Hasilnya antara lain yaitu Kepala HIS yang dulu selalu dijabat orang Belanda, satu per satu pindah ke tangan orang Indonesia. Semangat perjuangan ini semakin berkobar dan memuncak pada kesadaran dan keinginan kesadaran. Perjuangan guru tidak lagi perjuangan perbaikan nasib, tidak lagi usaha kesamaan hak dan posisi dengan Belanda, namun sudah memuncak menjadi perjuangan nasional dengan teriak “merdeka.”

Pada tahun 1932 nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Perubahan ini mengejutkan pemerintah Belanda, sebab kata “Indonesia” yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disukai oleh Belanda. Sebaliknya, kata “Indonesia” ini sungguh didambakan oleh guru dan bangsa Indonesia.

Pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dihentikan, sekolah ditutup, Persatuan Guru Indonesia (PGI) tidak dapat lagi melakukan acara.

Semangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjiwai penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24 – 25 November 1945 di Surakarta. Melalaui kongres ini, segala organisasi dan golongan guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan tempat, politik, agama, dan suku, setuju dihapuskan. Mereka adalah – guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang gres dibentuk. Mereka bersatu untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di dalam kongres inilah, pada tanggal 25 November 1945 – seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan.

  Puisi Malam Tanpa Rupa

Dengan semangat pekik “merdeka” yang bertalu-talu, di tangan wangi mesiu pemboman oleh tentara Inggris atas studio RRI Surakarta, mereka berbarengan bersatu untuk mengisi kemerdekaan dengan tiga tujuan :

  1. Memepertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia;
  2. Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan;
  3. Membela hak dan nasib buruh biasanya, guru pada khususnya.

Sejak Kongres Guru Indonesia itulah, semua guru Indonesia menyatakan dirinya bersatu di dalam wadah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Jiwa pengabdian, tekad perjuangan dan semangat persatuan dan kesatuan PGRI yang dimiliki secara historis terus dipupuk dalam menjaga dan mengisi kemerdekaan negara kesatuan republik Indonesia. Dalam rona dan dinamika politik yang sungguh dinamis, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) tetap setia dalam pengabdiannya sebagai organisasi usaha, organisasi profesi, dan organisasi ketenagakerjaan, yang bersifat unitaristik, independen, dan tidak berpolitik mudah.

Untuk itulah, selaku penghormatan terhadap guru, pemerintah Republik Indonesia dengan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, menetapkan hari lahir PGRI tanggal 25 November selaku Hari Guru Nasional, dan diperingati setiap tahun.

Semoga PGRI, guru, dan bangsa Indonesia tetap jaya dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia, Terima kasih atas bakti juga dedikasi yang sudah disumbangkan, dalam mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran terhadap anak pelajar meski di era Pendemi Covid-19. pelajarancg.blogspot.com mengucapkan Selamat bersinergi dalam Bangkitkan Semangat, Wujudkan Merdeka Belajar karena inilah usaha yang sudah dilaksanakan harus dilanjutkan guna meraih Tujuan Indonesia Maju!!