Berapa Laba Investasi Emas Dalam Satu Tahun? Begini Hitung-Hitungannya

Dear Sobat , telah berapa gram emas yang Sobat simpan hari ini?

Mudah-mudahan seiring dengan bertambahnya hari, aset kita mampu kian bertambah, ya. Itulah impian kita bareng .

Bukan tanpa alasan. Bila kita cermati bareng , Sobat akan kian menyadari bahwa makin hari nilai uang kertas kian ambruk dan jatuh.

Sesaat ingin mengajak Sobat untuk mundur ke tahun 2000. Ya, tepatnya 22 tahun yang kemudian.

Panduan Lengkap Memulai Investasi Emas untuk Pemula

Tapi, apakah investasi emas dalam satu tahun sudah cukup menguntungkan?

Pertama, Sobat perlu mengetahui bahwa dalam setiap produk logam mulia ada harga beli dan ada pula harga buyback (harga ketika memasarkan kembali emas).

Harga buyback telah disetel sedemikian rupa sehingga relatif lebih rendah dibandingkan dengan harga beli. Bukan tanpa argumentasi, alasannya inilah yang menjadi dasar bahwa emas itu adalah produk investasi jangka panjang.

Harapan kita yaitu, menerima keuntungan dari imbal hasil alias peningkatan harga emas sampai melewati harga buyback.

Lain produk logam mulia, lain pula harga beli dan buyback-nya. Supaya lebih gampang, akan membedah hitung-hitungan laba dari salah satu produk logam mulia 24 Karat terkemuka yang bernama EOA Gold.

Boleh Baca: Review EOA Gold, Produk Emas Mini yang Cocok untuk Investasi Semua Kalangan

Cara mengkalkulasikan laba logam mulia dalam satu tahun adalah dengan menghemat harga jual emas di tahun ini dengan harga beli emas di tahun sebelumnya.

Langsung saja kita cermati grafik tahun 2021 ya:

harga beli emas EOA Gold gramasi 5 gram pada 14 April 2021 yaitu Rp4.464.500, sedangkan harga buyback-nya pada tanggal 14 April 2022 adalah Rp4.608.000.

Makara, laba menabung EOA Gold ukuran 5 gram dalam satu tahun yaitu Rp4.608.000-Rp4.464.600= Rp143.400. Ehem. Lumayan, kan?

Satu tahun saja untungnya telah segitu. Coba kalau uangnya ditabung di bank. Sudah niscaya diiris saldonya tiap bulan, kan? Uhuk.

Berapa Lama Sebaiknya Menyimpan Emas Sebelum Dijual?

Setelah tadi sibuk hitung-menjumlah, kini mari kita bicara empat mata. Eh, maksudku mari kita mulai membayangkan perihal berapa lama sebaiknya menyimpan logam mulia.

Bayangan Sobat bagaimana? Kalau bayanganku pribadi ialah, emas murni semakin lama disimpan maka harganya kian mahal. Iya benar. Itulah pemahaman dari aset.

Tapi bahu-membahu jika sudah permasalahan jual-menjual, tidak ada batasan dan takaran yang multak kok.

Sobat bisa memasarkan logam mulia kepunyaan Sobat jika dirasa sudah menerima keuntungan dari imbal hasil.

Meski begitu, saranku yakni logam mulianya jangan dijual semua. Kok begitu? Karena ke depannya kita belum pasti mampu memiliki emas tersebut.

Boleh Baca: Pengalamanku Jual Emas di Pegadaian, Malah Mengecewakan!

Jikalau memang punya keperluan mendesak, bagaimana? Ya sudah. Tidak apa-apa. Mau dijual juga silakan. Tapi jikalau masih memungkinkan, sebaiknya kita gadai saja.

Keuntungan gadai emas ialah, kita tetap mampu memiliki emas tersebut meskipun nanti di tahun-tahun mendatang harga emas sudah tinggi. Sst. Diam-diam saja, ya. Ini diam-diam! Hehe

Cuma, tanggapan yang lebih sempurna jika ditanyakan tentang berapa lama seharusnya kita menyimpan emas sebelum dijual adalah; “Sampai impian kita tercapai”.

Setiap orang punya harapan, kan? Impian jangka panjang mirip punya rumah, kendaraan beroda empat, sampai ongkos pendidikan anak ialah sesuatu yang memerlukan duit banyak dan tidak bisa digapai dalam waktu singkat.

Di sanalah lalu dirasa penting bagi kita untuk mempunyai aset. Sebagaimana yang paparkan di permulaan postingan ini bahwa pada 5-20 tahun ke depan, kita tidak akan tahu akan sehancur apa nilai rupiah, kan?

Maka dari itulah, selaku penutup, menyarankan untuk:

Belilah emas, sebelum emas tidak bisa terbeli lagi.

Semoga bermanfaat
Salam

Lanjut Baca: Membandingkan Keuntungan Menabung Emas Batangan dengan Emas Perhiasan