Pelajarancg: Antropologi adalah pelajaran ihwal manusia dan cara mereka hidup. Sosiologi mempelajari cara kelompok orang berinteraksi satu sama lain dan bagaimana sikap mereka dipengaruhi oleh struktur sosial, kategori (usia, jenis kelamin, seksualitas), dan institusi.
Sementara kedua bidang mempelajari sikap manusia, perdebatan antara antropologi dan sosiologi ialah duduk perkara perspektif. Antropologi mengkaji budaya lebih pada tingkat mikro individu, yang biasanya diambil oleh antropolog selaku pola budaya yang lebih besar. Selain itu, antropologi mengasah kekhususan budaya golongan atau komunitas tertentu. Sosiologi, di sisi lain, condong melihat citra yang lebih besar, sering mempelajari institusi (pendidikan, politik, agama), organisasi, gerakan politik, dan hubungan kekuasaan kelompok yang berlawanan satu sama lain.
Pendefinisian biasa : Antropologi dan Sosiologi dalam rangkuman pelajarancg.blogspot.com:
- Antropologi mempelajari sikap insan lebih pada tingkat individu, sedangkan sosiologi lebih berkonsentrasi pada perilaku golongan dan relasi dengan struktur dan institusi sosial.
- Antropolog melakukan observasi dengan memakai etnografi (sistem penelitian kualitatif), sedangkan sosiolog menggunakan tata cara kualitatif dan kuantitatif.
- Tujuan utama antropologi yaitu untuk memahami keanekaragaman manusia dan perbedaan budaya, sedangkan sosiologi lebih berorientasi pada solusi dengan tujuan memperbaiki problem sosial melalui kebijakan.
Daftar Isi
PENGERTIAN ANTROPOLOGI
Antropologi mempelajari keragaman insan. Ada empat sub-bidang utama: arkeologi, antropologi biologi, antropologi budaya, dan antropologi linguistik. Arkeologi berfokus pada benda-benda yang telah dibentuk manusia (seringkali ribuan tahun yang kemudian). Antropologi biologi mengkaji cara insan mengikuti keadaan dengan lingkungan yang berbeda. Antropolog budaya tertarik pada bagaimana insan hidup dan memahami lingkungan mereka, mempelajari kisah rakyat, kuliner, seni, dan norma-norma sosial mereka. Akhirnya, antropolog linguistik mempelajari cara budaya yang berlawanan berkomunikasi. Metode utama penelitian yang digunakan para antropolog disebut etnografi atau pengamatan partisipan, yang melibatkan interaksi yang mendalam dan berulang dengan orang-orang. (Pelajari: APA SAJA 7 UNSUR-UNSUR CERITA NONFIKSI ITU?)
Ciri khas antropologi yang membuatnya tidak mirip banyak bidang lain adalah bahwa banyak peneliti mempelajari budaya yang bukan “milik mereka”. Dengan demikian, orang yang memburu gelar PhD dalam bidang antropologi diharuskan menghabiskan waktu yang lama (kadang kala setahun) di negara asing, untuk membenamkan diri dalam budaya untuk menjadi cukup berpengetahuan untuk menulis dan menganalisisnya. (Pelajari: APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN LITERASI BUDAYA DAN KEWARGAAN ITU?)
Di awal sejarah bidang ini (selesai kala 19/awal era 20), nyaris semua antropolog yaitu orang Eropa atau Amerika yang melakukan penelitian dalam apa yang mereka anggap selaku penduduk “primitif” yang mereka yakini “tidak tersentuh” oleh pengaruh barat. Karena contoh pikir ini, bidang ini telah lama dikritik alasannya kolonialisnya, perilaku merendahkan terhadap orang-orang non-Barat dan representasi budaya mereka yang tidak akurat; misalnya, antropolog permulaan sering menulis wacana budaya Afrika selaku sesuatu yang statis dan tidak berganti, yang menyatakan bahwa orang Afrika tidak akan pernah bisa menjadi modern dan bahwa budaya mereka tidak mengalami pergantian, seperti halnya budaya barat. Pada akhir periode ke-20, antropolog seperti James Clifford dan George Marcus membahas kekeliruan ini, menawarkan bahwa etnografer lebih sadar dan terbuka perihal kekerabatan kekuasaan yang tidak setara antara mereka dan subjek observasi mereka.
PENGERTIAN SOSIOLOGI
Sosiologi mempunyai beberapa prinsip utama: individu tergolong dalam golongan, yang mempengaruhi perilaku mereka; kalangan mempunyai karakteristik independen dari anggotanya (ialah, keseluruhan lebih besar dari jumlah bab-bagiannya); dan sosiologi berfokus pada acuan perilaku di antara kalangan-kelompok (mirip yang didefinisikan oleh jenis kelamin, ras, kelas, orientasi seksual, dll.). Penelitian sosiologis jatuh ke dalam beberapa bidang besar, tergolong globalisasi, ras dan etnis, konsumsi, keluarga, kesenjangan sosial, demografi, kesehatan, pekerjaan, pendidikan, dan agama.
Sementara etnografi pada awalnya dikaitkan dengan antropologi, banyak sosiolog juga melaksanakan etnografi, yang ialah sistem penelitian kualitatif. Namun, sosiolog cenderung melakukan lebih banyak penelitian kuantitatif yang mempelajari kumpulan data besar, mirip survei ketimbang antropolog. Selain itu, sosiologi lebih mementingkan kekerabatan kekuasaan yang hierarkis atau tidak setara antara kelompok orang dan/atau lembaga. Sosiolog masih cenderung mempelajari masyarakat “mereka sendiri” yakni, AS dan Eropa bahakan lebih banyak dibandingkan dengan negara-negara non-Barat, walaupun sosiolog kekinian melakukan observasi di seluruh dunia.
Akhirnya, perbedaan penting antara antropologi dan sosiologi adalah bahwa tujuan pertama yaitu untuk mengerti keanekaragaman manusia dan perbedaan budaya, sedangkan yang terakhir lebih berorientasi pada solusi dengan tujuan memperbaiki duduk perkara sosial lewat kebijakan.
Pelajari:
KARIR
Jurusan antropologi memburu aneka macam karir, mirip halnya pelajar maupun mahasiswa sosiologi. Salah satu dari gelar ini dapat mengarah pada karir selaku guru, pegawai sektor publik, atau akademisi. Siswa yang mengambil jurusan sosiologi sering bekerja di organisasi nirlaba atau pemerintah dan gelar tersebut dapat menjadi batu loncatan untuk berkarir di bidang politik, administrasi publik, atau hukum. Sementara sektor korporasi kurang biasa untuk jurusan sosiologi, beberapa mahasiswa antropologi menemukan pekerjaan melaksanakan riset pasar.
Sekolah pascasarjana juga ialah lintasan biasa untuk jurusan antropologi dan sosiologi. Mereka yang menyelesaikan PhD sering mempunyai tujuan menjadi profesor dan mengajar di tingkat perguruan tinggi. Namun, pekerjaan di bidang akademis sangat langka, dan lebih dari setengah orang dengan gelar PhD dalam bidang antropologi melakukan pekerjaan di luar bidang akademis. Karir non-akademik untuk antropolog termasuk observasi sektor publik pada umumnya, organisasi global seperti Bank Dunia atau UNESCO, di forum budaya mirip Smithsonian, atau bekerja sebagai konsultan observasi lepas. Sosiolog yang mempunyai gelar PhD mampu melakukan pekerjaan selaku analis di sejumlah organisasi kebijakan publik, atau sebagai andal demografi, eksekutif nirlaba, atau konsultan observasi.
Semoga Anda menjadi salah satu dari sosiolog Indonesia yang menawarkan ilham bagi bangsa alasannya itulah impian pelajarancg.blogspot.com