Interaksi Sosial: Pengertian, Jenis, dan Contoh

interaksi sosial

Interaksi dlm bahasa Indonesia mampu diartikan sebagai kesibukan yg niscaya dilakukan oleh setiap insan. Setiap hari, jutaan orang melakukan interaksi antar manusia lain, baik itu interaksi sosial, interaksi antar individu, atau interaksi antar kelompok.

Table of Contents

Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi sosial adalah proses pertukaran pikiran, perasaan, & sikap antara individu atau kalangan dlm penduduk . Interaksi ini memainkan tugas penting dlm membentuk hubungan sosial & mensugesti bagaimana individu memahami & menafsirkan dunia sekitar mereka.

Interaksi sosial melibatkan pertukaran info & dampak antar individu, & membentuk identitas sosial & sikap individu. Proses ini dapat berlangsung melalui berbagai cara, mirip komunikasi mulut & nonverbal, langkah-langkah, sikap, & pikiran.

Baca juga: Sekularisme Adalah: Pengertian, Sejarah, & Permasalahan

Interaksi sosial sangat penting dlm membentuk & memelihara relasi sosial antar individu & kalangan dlm masyarakat. Ini pula menolong membentuk norma sosial & mensugesti bagaimana individu mengerti & bereaksi kepada lingkungan sosial mereka.

Pengertian Interaksi Sosial Menurut Ahli

Menurut 5 mahir terkait pengertian interaksi sosial sebagai berikut:

Gilbert

Menurut Gilbert, interaksi sosial diartikan selaku korelasi sosial yg berubah-ubah antara individu atau kelompok satu dgn individu atau kelompok lain. Hubungan ini terbentuk karena kenyataan bahwa manusia tak bisa hidup sendirian & membutuhkan orang lain.

Bonner

Menurut Bonner, interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua orang atau lebih, dimana agresi dr setiap individu mampu mempengaruhi atau mengubah kehidupan individu lain.

Walgito

Menurut Walgito, terdapat hubungan yg berbalas-jawaban dlm interaksi sosial yg dapat mempengaruhi individu atau kalangan lain. Interaksi sosial pula menghipnotis relasi antar kalangan satu dgn kelompok lain.

Soerjono Sukanto

Soerjono Soekanto menatap bahwa interaksi sosial yakni proses yg melibatkan interaksi antara individu & golongan dlm membangun tata cara relasi sosial.

Ciri Interaksi Sosial

Ciri-ciri interaksi sosial meliputi:

  • Timbal balik: Melibatkan korelasi timbal balik antar individu atau kelompok. Setiap aksi yg diambil oleh salah satu pihak dapat mensugesti atau mengakibatkan agresi yg sama dr pihak lain.
  • Komunikasi: Membutuhkan adanya komunikasi untuk membangun kekerabatan & mengetahui masing-masing pihak.
  • Saling tergantung: Melibatkan saling tergantung antar individu atau golongan. Masing-masing pihak memerlukan tunjangan & dukungan dr pihak lain.
  • Berbagai macam korelasi: Dapat terjadi antara individu & individu, individu & kalangan, maupun antar golongan.
  • Dapat terjadi dlm aneka macam konteks: Dapat terjadi dlm aneka macam konteks, mirip keluarga, sekolah, pekerjaan, atau masyarakat.
  • Dinamis: Berubah-ubah tergantung pada suasana & konteks, sehingga memerlukan pembiasaan & keleluasaan dr setiap pihak.
  • Berkontribusi pada pertumbuhan sosial: Memainkan peran penting dlm pertumbuhan sosial & membentuk hubungan yg menghipnotis kehidupan individu & masyarakat.

Jenis Interaksi Sosial

Jenis interaksi sosial meliputi berbagai macam yaitu:

Interaksi primer

Terjadi antara individu dgn individu, tanpa adanya efek dr pihak ketiga. Contoh dr interaksi primer yaitu percakapan antara dua orang.

Interaksi sekunder

Terjadi antara individu dgn individu, tetapi dgn imbas dr pihak ketiga. Contoh dr interaksi sekunder yaitu percakapan antara dua orang dgn adanya pengawas.

Interaksi formal

Memiliki aturan yg niscaya & dlm bentuk yg kaku. Contoh dr interaksi formal adalah konferensi bisnis atau rapat resmi.

Interaksi non-formal

Tidak mempunyai aturan yg pasti & lebih santai dlm bentuknya. Contoh dr interaksi non-formal yaitu konferensi sahabat atau acara informal.

Contoh Interaksi Sosial

Interaksi sosial adalah salah satu elemen penting dlm kehidupan sehari-hari. Ada berbagai jenis interaksi sosial yg mampu terjadi antara individu atau kalangan, seperti :

Interaksi formal

Interaksi yg terjadi di dlm organisasi atau institusi yg mengikuti aturan & protokol tertentu. Contohnya, interaksi antara pegawai & atasan di kantor, atau antara mahasiswa & dosen di sekolah.

Interaksi informal

Interaksi yg terjadi tanpa aturan atau protokol tertentu. Contohnya, percakapan antara teman-teman atau antara keluarga.

Interaksi antarkelompok

Interaksi yg terjadi antar kalangan atau antar golongan dgn individu. Contohnya, interaksi antara komunitas pecinta alam dgn pemerintah untuk membahas problem lingkungan.

Interaksi dlm keluarga

Interaksi yg terjadi antara anggota keluarga. Contohnya, percakapan antara ibu & anak atau antara kakek & cucu.

Interaksi sosial media

Interaksi yg terjadi lewat media umum seperti Facebook, Twitter, & Instagram. Contohnya, like & komentar pada postingan sobat.

Itulah beberapa contoh interaksi sosial yg sering terjadi dlm kehidupan sehari-hari. Semua jenis interaksi sosial ini sangat penting bagi pembentukan & pemeliharaan kekerabatan sosial antar individu atau kelompok.

Interaksi Sosial Asosiatif

Empat jenis interaksi sosial asosiatif yaitu interaksi sosial yg bertujuan untuk membangun hubungan positif antara individu atau kalangan dgn individu atau golongan lain. Empat jenis tersebut yaitu:

Kerjasama

Interaksi sosial asosiatif merupakan bentuk korelasi sosial yg positif, di mana individu atau kelompok saling membantu dlm mencapai suatu tujuan bersama. Dalam melaksanakan suatu pekerjaan, diharapkan kerjasama & bantuan dr orang lain, seperti dlm contoh bahu-membahu antar tetangga.

Akomodasi

penyesuaian diri individu atau kalangan untuk mengatasi ketegangan & membangun keseimbangan dlm interaksi sosial. Hal ini dilakukan lewat aneka macam proses, mirip adaptasi kepada norma & nilai-nilai yg ada dlm penduduk , & menjaga relasi yg harmonis antar pihak yg bersangkutan.

Akomodasi dibagi menjadi beberapa kepingan:

Ajudikasi

Konflik ini terjadi sebab interaksi sosial antar individu atau golongan dgn kalangan lain dgn aneka macam macam alasan. Contohnya, dlm masalah perceraian, korupsi, penipuan, pencemaran nama baik, pembunuhan, atau pelanggaran hak cipta.

Arbitrase

Penyelesaian konflik lewat pihak ketiga yg menciptakan keputusan yg tak mampu di ganggu gugat oleh kedua belah pihak yg bersengketa. Sebagai acuan, seorang guru BK (Bimbingan & Konseling) menentukan hukuman bagi dua siswa yg terlibat dlm pertengkaran sesudah kalah dlm pertandingan sepak bola.

Kompromi

Kompromi yaitu usaha untuk mencapai akad antara dua pihak yg mempunyai usulan atau persepsi yg berbeda, dgn tujuan untuk menanggulangi pertikaian.

Konsiliasi

Usaha untuk mengatasi sengketa atau perbedaan pendapat antara pihak-pihak dgn memakai jasa seorang mediator netral yg mencari penyelesaian yg memuaskan bagi semua pihak yg berkelahi.

Mediasi

Mediasi yaitu suatu cara untuk menanggulangi pertentangan dgn melibatkan pihak ketiga yg netral. Ini mirip dgn arbitrase, tetapi cuma berperan selaku perantara.

Stalemate

Kondisi dimana dua pihak saling berlawanan dlm suatu pertentangan, namun berhenti karena suatu kejadian tertentu. Seperti perang cuek antara Blok Barat yg dipimpin oleh Amerika & Blok Timur yg dipimpin oleh Uni Soviet pada tahun 1990-an, alhasil rampung karena situasi yg tak jelas.

Toleransi

Toleransi yakni suatu sikap yg penting & wajib bagi setiap individu dlm bermasyarakat. Toleransi adalah keterbukaan & kesediaan untuk menerima & menghormati usulan, keyakinan, sikap, & kebiasaan yg berlawanan dr diri sendiri. Toleransi bukanlah sekedar membiarkan orang lain berbuat apa yg mereka inginkan, namun pula menghormati hak mereka untuk melakukan hal tersebut & mengerti bahwa ada banyak pandangan yg berlawanan di dunia ini.

Baca juga: Cara Membuat Artikel Ilmiah Yang Baik & Benar

Menghormati & mendapatkan perbedaan yakni kunci dr toleransi. Ini melibatkan kesediaan untuk memahami & mendapatkan kepercayaan & pandangan yg berlainan, tanpa menganggap mereka salah atau tak benar.

Akulturasi

Akulturasi ialah proses penyatuan berbagai unsur-unsur baru yg masuk ke dlm suatu penduduk menjadi bagian dr budaya gres yg terbentuk. Hal ini tak cuma mencakup unsur-unsur baru, tetapi pula merupakan hasil dr adanya interaksi & penyatuan unsur-unsur budaya yg ada.

Baca juga: Pengertian Negara Hukum: Ciri-Ciri & Perkembangan

Contohnya, pertunjukan wayang-wayang yg mengisahkan kisah dr India, tetapi sudah menjadi pecahan dr budaya lokal Indonesia. Juga, bangunan masjid Kudus yg merefleksikan interaksi budaya Jawa, Islam, & Hindu, menawarkan bagaimana kulturasi dapat terjadi melalui proses penyatuan aneka macam unsur budaya.

Baca juga: Cara Website Terindeks di Google

Lifestyle gaya hidup pula dapat menjadi teladan bagaimana kulturasi mampu terjadi dlm bidang pola hidup, contohnya lewat imbas tren berpakaian, model rambut, & lain-lain.

Asimilasi

Proses asimilasi adalah pencampuran budaya dgn menghapuskan ciri khas orisinil dr budaya tersebut & membentuk budaya baru yg diterapkan dlm kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Penerapan Pancasila Sebagai Sumber Nilai HAM

Contoh: Campuran antara ras Mongoloid & Negroid di Asia menghasilkan ras gres, perkawinan antar ras & etnis yg berlawanan, & arsitektur terbaru Eropa yg dikombinasikan dgn corak rumah di beberapa kota.

Interaksi Sosial Disosiatif

Interaksi sosial disosiatif yakni bentuk interaksi sosial yg mengacu pada situasi dimana individu menjauhkan diri dr norma-norma yg ada dlm penduduk & melanggar atau membatalkan relasi sosial. Dalam interaksi sosial disosiatif, individu atau kalangan memiliki tindakan yg merugikan lingkungan sosial atau memecah belah masyarakat.

Contoh dr interaksi sosial disosiatif antara lain:

  • Penyalahgunaan obat terlarang seperti narkoba
  • Kriminalitas
  • Penipuan
  • Perkelahian
  • Perilaku diskriminatif terhadap kalangan tertentu

Dalam hal ini, individu atau kelompok melaksanakan langkah-langkah yg merugikan lingkungan sosial & mengarah pada terputusnya korelasi sosial. Akibat dr interaksi sosial disosiatif yakni terpecahnya masyarakat & memperburuk situasi sosial dlm penduduk . Oleh alasannya itu, upaya untuk menghalangi & menangani interaksi sosial disosiatif sangat dibutuhkan untuk menjaga kestabilan & harmoni dlm penduduk .

Kesimpulan

Interaksi sosial adalah kekerabatan timbal balik yg terjadi antara individu, golongan, maupun golongan dgn kalangan lain. Interaksi sosial mampu mensugesti & mengganti kehidupan individu atau golongan yg bersangkutan.

Proses interaksi sosial terjadi alasannya adalah manusia adalah makhluk sosial yg tak mampu hidup tanpa orang lain & mempunyai naluri untuk bergaul dgn orang disekitarnya. Ada beberapa macam interaksi sosial, seperti interaksi primer & sekunder, & pola interaksi sosial antara lain berkomunikasi, menolong, & berafiliasi.

Para jago seperti Soerjono Soekanto, Gilbert, & Bonner pula mempunyai pertimbangan masing-masing perihal interaksi sosial.

Referensi

  1. Giddens, A. (1984). The Constitution of Society: Outline of the Theory of Structuration. University of California Press.
  2. Turner, J. H. (1987). The structure of sociological theory. Wadsworth Publishing.
  3. Bali, M. M. E. I. (2017). Model interaksi sosial dlm mengelaborasi kemampuan sosial. Pedagogik: Jurnal Pendidikan4(2).
  4. Blumer, H. (1969). Symbolic Interactionism: Perspective and Method. University of California Press.
  5. Goffman, E. (1959). The presentation of self in everyday life. Anchor.
  6. Lestari, I. P. (2013). Interaksi sosial komunitas Samin dgn masyarakat sekitar. Komunitas5(1).
  7. Mead, G. H. (1934). Mind, self, and society: From the standpoint of a social behaviorist. University of Chicago Press.
  8. Cooley, C. H. (1902). Human Nature and the Social Order. Charles Scribner’s Sons.
  9. Xiao, A. (2018). Konsep interaksi sosial dlm komunikasi, teknologi, penduduk . Jurnal Komunika: Jurnal Komunikasi, Media Dan Informatika7(2), 94-99.

  Adanya Keinginan Dan Ketidakpuasan Dalam Mobilitas Sosial