Pengertian, Arti, Definisi Aktivitas Tidak Bernilai Tambah (NonValue Added) – Aktivitas tidak bernilai tambah (non-value adding activities) adalah suatu kegiatan yang tidak memperbesar nilai di mata konsumen alasannya mampu menciptakan 7 pemborosan (waste) di perusahaan. Aktivitas hilangnya nilai ini akan berpengaruh terhadap meningkatnya ongkos produksi.
Pengelolaan acara dengan menghilangkan pemborosan (waste) untuk mengembangkan nilai bagi costumer, merupakan salah satu alasan mengapa perusahaan menerapkan lean manufacturing. Lean production atau lean manufacturing maupun Lean adalah suatu cara berpikir, filosofi, metode dan seni manajemen manajemen dengan mengadaptasi tata cara Toyota Production System (TPS) untuk memajukan efisiensi di lini manufaktur atau bikinan.
Bukan hanya dalam perusahaan manufaktur, Anda akan banyak menemukan acara bernilai tambah (value added) and acara tidak bernilai tambah (non value added) didapatkan ditemukan dalam proses aktivitas produksi. Aktivitas yang tidak memiliki nilai dimata konsumen lazimdisebut dengan waste (pemborosan).
Waste atau pemborosan dalam management perusahaan jasa atau layanan adalah segala sesuatu yang tidak mempunyai nilai tambah (Non Value added). Waste tidak cuma berbentukmaterial yang terbuang, namun juga sumber daya lain secara luas, termasuk waktu, energi, area kerja. Waste (pemborosan) yang biasa diketahui dalam peneraan lean manufacturing yaitu 7 pemborosan (bahasa Inggris: 7 waste).
7 pemborosan atau 7 waste dalam lean adalah jenis-jenis pemborosan yang terjadi di dalam proses manufaktur ataupun jasa, yaitu Transportasi, Inventori, Gerakan, Menunggu, Proses yang berlebihan, Produksi yang berlebihan, Barang rusak. Di dalam bahasa inggris, diketahui dengan ungkapan TIMWOOD.
Adapun contod dari non value added activities (aktivitas tidak bernilai tambah) yang mesti dijadikan value added activities (kegiatan bernilai) ialah:
Daftar Isi
1. Produksi berlebih.
Proses yang berlebih ialah Memproduksi barang-barang yang belum dipesan, akan mengakibatkan pemborosan seperti keunggulan tenaga kerja dan keunggulan tempat penyimpanan dan ongkos transportasi yang meningkat sebab adanya penyimpanan dan ongkos angkutanyang meningkat sebab adanya persediaan berlebih.
2. Waktu menunggu.
Maksud dari waktu menunggu yaitu para pekerja hanya mengamati mesin otomatis yang sedang berjalan atau berdiri menunggu langkah proses selanjutnya.
3. Transportasi yang tidak perlu.
Slah satu contoh dari transportasi yang tidak perlu mirip membawa barang dalam proses (WIP) dalam jarak yang jauh, menciptakan transportasi yang tidak effisien, atau memindahkan material, komponen, atau barang jadi kedalam atau keluar gudang atau antar process.
4. Memproses secara berlebih atau memproses secara keliru.
Melakukan langkah yang tidak diperlukan untuk memproses bagian serta melakukan pemrosesan yang tidak efisien alasannya alat yang buruk dan rancangan produk yang mempunyai mutu lebih rendah dibandingkan dengan yang diharapkan.
5. Persediaan berlebih.
Contoh dari persediaan berlebih, seperti:
- Kelebihan material, barang dalam proses, atau barang jadi menyebabkan lead time yang panjang.
- Barang kadaluarsa.
- Barang rusak.
- Peningkatan biaya pengangkutan dan penyimpanan, dan keterlambatan.
- Produk cacat.
- Mesin rusak, dan waktu set up yang panjang.
6. Gerakan yang tidak perlu.
Setiap gerakan karyawan yang mubazir ketika melakukan pekerjaannya, seperti mencari, meraih, atau menumpuk komponen, alat dan lain sebagainya.
7. Produk cacat.
Bagian yang ialah produk cacat (defect), adalah:
- Memproduksi produk cacat atau yang memerlukan perbaikan.
- Perbaikan atau pembuatan ulang. memproduksi barang pengganti, dan inspeksi memiliki arti pemanis penanganan, waktu, dan upaya yang sia-sia.
8. Kreativitas karyawan yang tidak dimanfaatkan.
Akibat yang ditimbulkan dari salah penempatan maupun kreativitas karyawan yang tidak dimanfaatkan ialah kehilangan waktu, pemikiran , keahlian, peningkatan, dan peluang mencar ilmu karena tidak melibatkan atau mendengarkan karyawan Anda.
Contoh di atas ialah 8 wastes atau lazimdi sebut dengan 8 pemborosan dalam penerapan lean.
Cara Mengatasi Aktivitas Tidak Bernilai (NVA)
Untuk meminimalkan maupun menetralisir acara yang tidak bernilai bagi pelaggan, mampu dijalankan dengan cara:
- Menciptakan situasi kerja yang Saling menguntungkan diseluruh departement.
- Memaksimalkan kerja karyawan.
- Memberikan tanggung jawab dan iman kepada karyawan dalam melakukan pekerjaannya.
- Memberikan motivasi kepada karyawan secara terus menerus.
- Menggabungkan proses yang mempunyai cycle time rendah.
- Menyediakan semua bagian yang diperlukan oleh semua departement.