7+ Contoh Teks Negosiasi dalam Bentuk Dialog

Artikel ini berisi pola teks perundingan dlm bentuk dialog. Seluruh proses negosiasi diceritakan melalui obrolan antara 2, 3, sampai 4 orang. Mereka akan menegosiasikan sesuatu untuk menciptakan komitmen. Tawar-menawar akan terjadi di antara orang yg terlibat di dlm proses perundingan. Biasanya, kesepakatan akan timbul di akhir obrolan.

 Seluruh proses negosiasi diceritakan melalui dialog antara  7+ Contoh Teks Negosiasi dlm Bentuk Dialog

Sebenarnya, tak sulit untuk membuat teks perundingan dlm bentuk dialog. Ada banyak kejadian di sekeliling kita yg mampu dijadikan contoh. Kita pun mampu mengunjungi langsung daerah-kawasan yg banyak terjadi perundingan, seperti pasar atau toko. Di pasar, pedagang & pembeli akan melakukan dialog negosiasi untuk menyepakati harga suatu barang.
Bukan cuma di pasar, di lingkungan keluarga pun terdapat proses negosiasi. Misalnya, tatkala kalian ingin melaksanakan liburan, kalian biasanya ananda menegosiasikan dahulu dgn para anggota keluarga mengenai kawasan liburan yg elok. Akan terjadi obrolan negosiasi untuk menentukan satu kawasan piknik.
Lantas, seperti apa acuan teks perundingan berupa dialog itu? Nah, uraian di bawah ini akan memperlihatkan beberapa contoh dialog yg berisi perundingan. Jadikan teladan ini selaku bimbingan tatkala ananda akan membuat obrolan negosiasi lainnya.
Yuk, berikut ini uraiannya…

Contoh Teks Negosiasi dlm Bentuk Dialog

Berikut ini ialah contoh teks perundingan dlm bentuk dialog:

Contoh 1

Pembeli: “Pak saya mau beli sepatu ini, berapa harganya?”
Penjual: “Kalau helm yg itu harganya 400 ribu nak.”
Pembeli: “Harganya boleh kurang nggak Pak?”
Penjual: “Hmmm, boleh. Mau nawar berapa nak?”
Pembeli: “250 ribu aja Pak, gimana?”
Penjual: “Wah, harga segitu rasanya tak bisa nak.”
Pembeli: “Kalau 300 ribu?”
Penjual: “Naikin dikit nak, 350 ribu bapak lepas sepatu ini.”
Pembeli: “Iya deh Pak, saya sepakat, ini uangnya”

Contoh 2

Calon Penumpang: “Bang, ke Pasar Lama berapa?”
Tukang Becak: “10 ribu, Bu.”
Calon Penumpang: “Yah, kok mahal amat bang, 5 ribu aja.”
Tukang Becak: “Aduh, kemurahan Bu, Pasar Lama kan jauh”
Calon Penumpang: “Iya deh, saya tambah jadi 7 ribu, gimana?”
Tukang Becak: “Naikin dikit bu, jadi 8 ribu”
Calon Penumpang: “Baiklah bang, saya sepakat, antar saya ke Pasar Lama.”

Contoh 3

Anak: “Ayah, sesudah lulus nanti saya mau sekolah di SMA.”
Ayah: “Kenapa di Sekolah Menengan Atas nak? Padahal, ayah ingin ananda sekolah di SMK.”
Anak: “Kok di Sekolah Menengah kejuruan? Kenapa memangnya ayah ingin saya sekolah di sana?”
Ayah: “Begini nak, di SMK itu lulusannya mampu pribadi menggeluti di dunia kerja.”
Anak: “Ohhh, gitu yah, iya deh saya setuju.”
Ayah: “Baguslah bila ananda setuju.”

Contoh 4

Wati: “Sabtu depan kita mau piknik kemana bu?”
Ibu: “Rencana ibu akan mengunjungi nenek, kita sudah usang tak ke sana”
Wati: “Ke bak renang aja bu, wati kangen berenang?”
Ibu: “Yah, ibu maunya ke rumah nenek”
Wati: “Baiklah, namun sehabis dr rumah nenek kita ke bak renang yah!”
Ibu: “Ok!”

Contoh 5

Budi: “Ayah, lulus Sekolah Menengan Atas nanti gue mau ikut tes kepolisian”
Ayah: “Kenapa kepolisian Bud? Padahal, Ayah ingin ananda kuliah”
Budi: “Aku suka yah jadi polisi, bisa tangkap penjahat”
Ayah: “Owh, gitu yah. Gimana jikalau ananda kuliah dahulu, setelah sarjana kemudian daftar polisi?”
Budi: “Iya deh, manis pula rekomendasi Ayah, gue sepakat”
Ayah: “Baguslah jika begitu”.

Contoh 6

Dia: Sore nanti kita main layangan yuk di lapangan sepak bola
Saya: Oke, tapi jangan di situ ah, banyak orang yg bermain bola, takut mereka terusik
Dia: Lantas di mana? Di lapangan kan daerah paling manis
Saya: Bagaimana jikalau di pantai saja, anginnya pula bagus
Dia: Ah, terlalu jauh, gue takut dimarahin mamah
Saya: Kaprikornus, di mana dong bagusnya?
Dia: Kita main di persawahan saja, petani gres aja panen jadi lahannya belum di tanami.
Saya: Baiklah bila begitu, entar sore gue ke rumahmu
Dia: Oke, gue tunggu ya

Contoh 7

Saya: Dimana ananda membeli daerah pensil itu? gue pula ingin membelinya
Dia: Ah tempat pensil ini hanya dijual di Jakarta, abang gue yg mengirimkannya
Saya: Bisakah gue berbelanja milikmu saja?
Dia: harganya 150 ribu, ananda mau?
Saya: ayolah, kita kan berteman, 100 ribu saja ya, lagipula itu sudah pernah ananda pakai
Dia: tetapi daerah pensil ini edisi terbatas, & harganya memang begitu. 130 ribu sajalah
Saya: 110 ribu, pribadi kubayar tunai
Dia: 120 ribu langsung kuberikan padamu
Saya: setuju, gue setuju

Demikianlah uraian perihal Contoh Teks Negosiasi dlm Bentuk Dialog. Bagikan acuan ini supaya orang lain pula mampu membacanya. Terima kasih, gampang-mudahan berguna.