2022+ Huruf Ikhfa (اِخْفَاء): Arti, Hukum, Bacaan, Contoh

Dalam ilmu tajwid Al Qur’an, terdapat sejumlah karakter yg dikenal dgn nama karakter ikhfa (اِخْفَاء). Ikhfa sendiri merupakan salah satu dr empat aturan bacaan yg berlaku pada nun mati/tanwin. Makara, tatkala salah satu dr aksara ikhfa berjumpa dgn nun mati/tanwin, maka nun mati/tanwin tersebut dibaca/dibunyikan dengan-cara ikhfa (اِخْفَاء).

Ikhfa (اِخْفَاء)

 terdapat sejumlah huruf yg dikenal dgn nama huruf ikhfa  2022+ Huruf Ikhfa (اِخْفَاء): Arti, Hukum, Bacaan, Contoh

Bagi orang yg belum terbiasa dgn ilmu tajwid, mungkin akan mengajukan pertanyaan apa sih aksara ikhfa (اِخْفَاء) itu? Apa saja contoh aksara ikhfa? Dan, bagaimana cara penggunaannya dlm ilmu tajwid? Huruf ikhfa menjadi satu di antara sekian aturan tajwid yg paling banyak di cari oleh netizen Indonesia. Sepertinya, mereka ingin tau dgn arti, jenis, & teladan dr aksara ikhfa.

Berdasarkan penelitian kami, warganet Indonesia mengetikkan keyword “pengertian ikhfa”, “huruf ikhfa”, “acuan bacaan ikhfa”, “hukum bacaan ikhfa”, & semua hal yg berkaitan dgn ikhfa (اِخْفَاء) di kolom pencarian google. Kami menyimpulkan bahwa netizen Indonesia ketika ini sedang memerlukan berita ihwal ikhfa.

Oleh lantaran itulah, pada potensi kali ini kami akan mengulas dengan-cara khusus materi ihwal aksara ikhfa. Kami usahakan membahasnya dengan-cara lengkap & tuntas, alasannya adalah pembahasan tentang ikhfa memang tidak mengecewakan panjang. Materi ini pula akan menguraikan jenis pembagian abjad ikhfa & misalnya.

Yuk, berikut ini pembahasannya…

Huruf Ikhfa (اِخْفَاء)

Teknik penyajian materi tentang karakter ikhfa (اِخْفَاء) kali ini, akan diawali dgn menguraikan pengertian atau definisi dr huruf ikhfa. Setelah itu, akan kami teruskan dgn uraian ihwal jenis-jenis ikhfa dlm ilmu tajwid. Kemudian, kami berikan acuan aksara-karakter ikhfa, termasuk misalnya di dlm surat Al Qur’an. Baiklah, mari kita mulai saja materinya.

Pengertian Huruf Ikhfa (اِخْفَاء)

Huruf ikhfa yakni 15 karakter Al Qur’an yg terdiri dr (ta), ط (tha), د (dal), ف (fa), ق (qaf), ك (kaf), ص (shad), ض (dhad), ذ (dzal), ث (tsa), ج (jim), ش (syin), س (sin), ز (za), atau  ظ (dza). Tatkala salah satu dr huruf ini berjumpa dgn nun mati/tanwin, maka berlaku aturan ikhfa. Di dlm hukum ikhfa disebut bahwa tatkala nun mati/tanwin berjumpa dgn karakter ikhfa, maka nun mati/tanwin tersebut dibaca dengan-cara ikhfa. 
Apa sih yg dimaksud dgn dibaca dengan-cara ikhfa itu? Secara etimologi (bahasa), ikhfa diartikan selaku menyamarkan atau menutupi. Sementara itu, dengan-cara terminologi (istilah) ikhfa adalah menyamarkan bunyi nun mati/tanwin karena timbul bunyi dengung saat bertemu dgn salah satu aksara ikhfa. 
Olehnya itu, aspek kunci untuk menguasai aturan ini yakni kita harus menghafalkan 15 aksara ikhfa tersebut. Sebisa mungkin kita harus mengetahui konferensi karakter-abjad ini dgn nun mati/tanwin di dlm Al Qur’an. Tatkala mendapati pertemuannya, maka segera berlakukan aturan pembacaan ikhfa.

Hukum Bacaan Huruf Ikhfa

Hukum bacaan ikhfa dengan-cara khusus menertibkan cara pembacaan nun mati/tanwin ketika berjumpa dgn aksara ikhfa. Hukum ikhfa sendiri menjadi satu di antara 4 aturan bacaan nun mati/tanwin dlm ilmu tajwid, 3 hukum yang lain ialah idhar, idgham, & iqlab. Dari paparan di atas, telah kita ketahui bersama bahwa aksara ikhfa itu ada 15. Hukum yg mengendalikan ke-15 aksara tersebut dikala berjumpa dgn nun mati/tanwin disebut aturan ikhfa.
Hukum bacaan ikhfa dengan-cara spesifik terbagi menjadi tiga, yaitu ikhfa kubra (aqrab), ikhfa sugra (ab’ad), & ikhfa wusta (ausat). Berikut ini penjelasan dr masing-masing pembagian hukum ikhfa tersebut:

1. Ikhfa Kubra (Aqrab)

Apa yg dimaksud dgn ikhfa kubra? Ikhfa kubra yaitu aturan yg menertibkan pertemuan antara nun mati/tanwin & aksara ikhfa yg makhraj-nya berdekatan dgn makhraj karakter nun. Huruf ikhfa tersebut yakni ت, د, ط. Apabila huruf-karakter tersebut berjumpa dgn karakter nun mati/tanwin, maka berlaku aturan ikhfa kubra (aqrab).

  [Puisi Mengharukan Untuk Guru] Pengabdi Abadi

Hukum ikhfa kubra menjelaskan bahwa tatkala abjad ت, د, ط bertemu dgn nun mati/tanwin, maka nun mati/tanwin dibaca berdengung mendekati bunyi “n” kemudian ditahan dua ketukan. Dengung “n” berada di atas huruf yg akan kita baca (ت, د, ط). Makara, sesaat sehabis membaca nun, maka segera ancang-ancang membaca ketiga abjad yg dimaksud.

1.1. Contoh Ikhfa Kubra (Aqrab)

Berikut ini yakni teladan ikhfa kubra (aqrab) dgn abjad nun mati (sukun) & tanwin:

Nun mati berjumpa dgn ت, د, ط

Huruf Ikhfa Kubra (Aqrab) Contoh Kalimat
نْ berjumpa dgn ت مِنْ تَحْتِهَا
نْ berjumpa dgn د مِنْ دُونِ
نْ bertemu dgn ط مِنْ طِينٍ

Tanwin bertemu dgn ت, د, ط

Huruf Ikhfa Kubra (Aqrab) Contoh Kalimat
—ٍ– berjumpa dgn ت مِنْ نِعْمَةٍ تُجْزَى
—-ٌ- berjumpa dgn د دَکًّا دَکًّا
 —-ٌ- berjumpa dgn ط صَعِيدًا طَيِّبًا

2. Ikhfa Sugra (Ab’ad)

Hukum ikhfa jenis kedua yaitu ikhfa sugra (ab’ad), yakni aturan yg menertibkan konferensi antara nun mati/tanwin dgn abjad ikhfa yg makhraj-nya berjauhan dgn aksara nun. Huruf ikhfa tersebut yakni ق, ك. Apabila huruf ini bertemu dgn abjad nun mati/tanwin, maka berlaku hukum ikhfa sugra (ab’ad). 
Hukum ikhfa sugra menjelaskan bahwa tatkala abjad ق, ك berjumpa dgn nun mati/tanwin, maka nun mati/tanwin dibaca berdengung pendek mendekati bunyi “ng”. Dengung “ng” berada di atas aksara yg akan kita baca (ق, ك). Makara, sesaat sehabis membaca nun, maka segera ancang-ancang membaca aksara berikutnya.

2.1. Contoh Ikhfa Sugra (Ab’ad)

Berikut ini adalah acuan ikhfa sugra (ab’ad) dgn huruf nun mati (sukun) & tanwin:

Nun mati bertemu dgn ق, ك

Huruf Ikhfa Sugra (Ab’ad) Contoh Kalimat
نْ bertemu dgn ق مِّن قَبْلِهِ
نْ bertemu dgn ك مِنْ كُلِّ
  Puisi Tikus Berdasi, Oleh Dwi Cahyono

Tanwin bertemu dgn ق, ك

Huruf Ikhfa Sugra (Ab’ad) Contoh Kalimat
—ٍ– berjumpa dgn ق كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
—-ٌ- berjumpa dgn ك قَوْلًا كَرِيمًا

3. Ikhfa Wusta (Ausat)

Hukum ikhfa yg ketiga ialah ikhfa wusta, yaitu hukum yg mengatur konferensi antara nun mati/tanwin dgn aksara ikhfa yg makhraj-nya tak jauh & tak bersahabat dgn makhraj huruf nun. Terdapat 10 abjad ikhfa yg diatur oleh aturan ini, yaitu ث , ج , ذ , س , ش , ص , ض , ز , ظ , ف. Apabila karakter-abjad ini berjumpa dgn nun mati/tanwin, maka berlaku hukum ikhfa wusta.
Dengung aksara nun pada ikhfa wusta (ausat) berada di antara “n-ng”, namun khusus konferensi dgn karakter fa bunyinya mengarah ke “m-f”.

3.1. Contoh Ikhfa Wusta

Berikut ini ialah contoh ikhfa wusta (ausat) dgn abjad nun mati (sukun) & tanwin:

Nun mati berjumpa dgn ث , ج , ذ , س , ش , ص , ض , ز , ظ , ف

Huruf Ikhfa Wusta (Ausat) Contoh Kalimat
نْ berjumpa dgn ث مَنْ ثَقُلَتْ
نْ bertemu dgn ج مِنْ جُوعٍ
نْ berjumpa dgn ذ فَأَنْذَرْتُكُمْ
نْ bertemu dgn س مِنْ سِجِّيلٍ
نْ bertemu dgn ش وَمِنْ شَرِّ
نْ bertemu dgn ص عَنْ صَلاتِهِمْ
نْ berjumpa dgn ض مِنْ ضَرِيعٍ
نْ berjumpa dgn ز مَنۡ زَکّٰىہَا
نْ berjumpa dgn ظ تَنْظُرُونَ
نْ bertemu dgn ف مِّن فَضْلِهِ

Tanwin berjumpa dgn ث , ج , ذ , س , ش , ص , ض , ز , ظ , ف

Huruf Ikhfa Wusta (Ausat) Contoh Kalimat
—-ٌ- bertemu dgn ث جَمِیۡعًا ثُمَّ
—-ٌ- bertemu dgn ج حُبًّا جَمًّا
—ٍ– bertemu dgn ذ كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ
—ٍ– berjumpa dgn س لَيَالٍ سَوِيًّا
—-ٌ- berjumpa dgn ش جَبَّارًا شَقِيًّا
—-ٌ- berjumpa dgn ص صَفًّا صَفًّا
—ٍ– bertemu dgn ض قُوَّةٍ ضَعْفًا
—ٍ– berjumpa dgn ز يَوْمَئِذٍ زُرْقًا
—-ٌ- bertemu dgn ظ تَنْظُرُونَ
ــٌــ bertemu dgn ف وَ کُلٌّ فِیۡ

Untuk lebih jelasnya mengenai cara membaca karakter ikhfa, silahkan saksikan video berikut ini:

Contoh Bacaan Ikhfa Nun Mati (Sukun)

Berikut ini ialah beberapa teladan bacaan ikhfa nun mati beserta klarifikasi cara membacanya:
  • (مِنْكُمْ) tak dibaca “min-kum”, tetapi dibaca: “mingkum”, karena “nun mati” bersambung dgn aksara “kaaf” maka harus dibaca mendengung.
  • (لِمَنْ شَا ءَ) tak dibaca “liman-syaaa”, namun dibaca “limannysaa” lantaran ada nun mati bertemu dgn karakter “syin (ش)”
  • (اَنْ جَا ءَ) tak dibaca “an-jaaa”, tetapi dibaca “anny-jaaa” karena ada nun mati bertemu dgn abjad “jim (جَ)”
  • (مِنْ طِيْنْ) tak dibaca “min-thiin” tetapi dibaca “minn-thiin” lantaran ada nun mati bertemu dgn aksara “tho (طَ)”
  • (نَا رًا تَلظَّى) tak dibaca “naaron-thaladho”, tetapi dibaca “naarongtaladho” lantaran ada tanwin yg berjumpa aksara ta.
  • (يَوْ مَئِذٍ زُ رْ قًا) tak dibaca “yaumaidin-zurqon”, tetapi dibaca “yaumaiding zurkon” lantaran tanwin yg bertemu huruf “za”.
  • (وَلَااَ نْتُمْ) tak dibaca  “walaa antum”, tetapi mesti dibaca “walaa angtum”, lantaran ada “nun mati” yg berjumpa aksara “ta”.
  • (مَنْ ثَقُلَتْ) tak dibaca “man-saqulat”, tetapi mesti dibaca “mangsaqulat”, lantaran ada “nun mati” yg bertemu aksara “sa”
  • (مِنْ جُوْ عٍ) tak dibaca “man-juungin”, tetapi mesti dibaca “mangjuungin” lantaran ada lantaran ada “nun mati” yg berjumpa karakter “kha”
  • (مَنْ دَ سَّا هَا) tak dibaca “man-dass saahaa” tetapi harus dibaca “mangdasssaahaa” lantaran ada karena ada “nun mati” yg bertemu karakter “da”
  • (فَاَ نْذَ رْتُكُمْ) tak dibaca “fan-daztukum”, tetapi dibaca “fangdaztukum”, lantaran ada karena ada “nun mati” yg berjumpa karakter “dza (ذ)”
  • (اَنْزَ لْنَا) tak dibaca “an-zalnaa”, tetapi mesti dibaca “angzal naa”, karena ada karena ada “nun mati” yg bertemu abjad “za”
  Apa Itu ANBK : Tujuan, Materi, Soal & Keunggulan

Contoh Bacaan Ikhfa Tanwin 

Berikut ini ialah acuan bacaan ikhfa tanwin beserta penjelasan cara membacanya:

  • (رِجَا لٌ صَدَقُوا) tak dibaca “rijaalun-sodaquu”, tetapi mesti dibaca “rijaalungsodaquu”, lantaran ada tanwin berjumpa dgn karakter “shad (ص)”. 
  • (نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ) tak dibaca “naaron-daatalahabin”, tetapi dibaca “naarongdaatalahab”, lantaran ada tanwin berjumpa dgn aksara “dza (ذ)”. 
  • (صَوَا بًاذلِك) tak dibaca “sowaaban-dzalika”, tetapi dibaca “sowaabangdzalika”, lantaran ada tanwin bertemu dgn abjad “dza (ذ)”
  • (مَا ءً ثَجَّا جًا) tak dibaca “ma’an-saj jaa jan”, tetapi dibaca “maa’angsajjaajan”, karena ada aksara tanwin berjumpa abjad “tsa”
  • (شِهَا بٌ ثَا قِبٌ) tak dibaca “sihabun-saaqibun”, tetapi harus dibaca “sihaabungsaaqibun”, lantaran ada tanwin berjumpa dgn aksara “tsa (ثَا)”.
  • (نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ) tak dibaca “naasiyatin-kaadzi bati”, tetapi  mesti dibaca  “naasiyatingkaadzibatin” karena ada tanwin berjumpa dgn abjad “kaf (كَا)”.
  • (مُسْ فٌ كَذَّا بٌ) tak dibaca “musfun-kadzaabun”, tetapi dibaca musfungkadzaabun lantaran ada tanwin bertemu dgn aksara “kaf (كَ)”.
  • (رُطَبًا جَنِيًّا) tak dibaca “ruthoban-janiyan”, tetapi dibaca “rutobangjaniyan”  karena ada tanwin berjumpa dgn karakter “jim (جَ)”
  • (عَيْنٌ جَا رِ يَةٌ) tak dibaca “ngainun-jaariyatun”, tetapi dibaca “ngainungjaariyatun” lantaran ada tanwin berjumpa dgn huruf “jim (جَ)”.
  • (مِثْقَالَذَرَّةٍ شَرًّا) tak dibaca “misqoo ladzarotin-sarroo”, tetapi mesti dibaca “misqooladzarotingsarroo” lantaran ada tanwin bertemu dgn abjad “syin (شَ)”.
  • (لِنَفْسٍ ثَيْئًا) tak dibaca “linafsin-say’an”, tetapi harus dibaca “linafsingsayan” sebab ada tanwin bertemu dgn karakter “tsa’ (ثَ)”
  • (كُتُبٌ قَيِّمَهٌ) tak dibaca “kutubun-qoyyimatun”, tetapi dibaca “kutubungqoyyimatun” karena ada tanwin bertemu dgn aksara “qof (قَ)”.

Cara Membaca Huruf Ikhfa Tanwin

Berikut ini beberapa contoh perhiasan mengenai cara membaca karakter ikhfa tanwin:
  • (وَلَدًاسُيْحَانَه) tak dibaca “waladan-suyhaanah”, tetapi mesti dibaca “waladangsuyhaanah” karena ada tanwin bertemu dgn karakter “sin (سُ)”.
  • (شَرَابًاطَهُوْرًا) tak dibaca “sarooban-thohuron”, tetapi harus dibaca “saroobangthohuuron” karena ada tanwin bertemu dgn abjad “tho (طَ)”
  • (يَوْ مَئِذٍزُرْقًا) tak dibaca “yaumaidin-zurqon”, tetapi harus dibaca “yaumamaidingzurqoo” karena ada tanwin berjumpa dgn aksara “za (ز)”
  • (يَتِيْمًا فَاوى) tak dibaca “yatiman-faa”, tetapi harus dibaca “yatiimangfaa”  karena ada tanwin berjumpa dgn karakter “fa’ (فَا)”
  • (يَوْ مًا ضَا لِّيْنَ) tak dibaca “yauman-tholliin”, tetapi harus dibaca  “yaumangdholliin”, karena ada tanwin berjumpa dgn huruf “dhod (ض)”
  • (سَلاَمٌ قَوْلًا) tak dibaca “salaamun-qowlan”, tetapi dibaca “salaamungqowlan” karena ada tanwin berjumpa dgn karakter “qof (قَ)”
  • (بِقَلْبٍ سَلِيْمٍ) tak dibaca  “biqolbin-saliimin”, tetapi dibaca “biqolbingsaliimin” karena ada tanwin bertemu dgn aksara “sin (سَ)”
  • (قِنْوَانٌدَانِيَةٌ) jangan dibaca “qinwaanun-daaniyatun”, tetapi harus dibaca “qinwaanungdaaniyatun” lantaran ada tanwin bertemu aksara “dal (دَ)”
  • (بَلْدَ ةٌ طَيِّبَةٌ) tak dibaca “baldatun-thoyibatun”, tetapi mesti dibaca “baldatungthoyyibatun” karena ada tanwin bertemu huruf “tho (طَ)”
Demikianlah klarifikasi wacana Huruf Ikhfa. Bagikan materi ini biar orang lain pula mampu membacanya. Terima kasih, mudah-mudahan bermanfaat.