Daftar Isi
Ikhfa (اِخْفَاء)
Bagi orang yg belum terbiasa dgn ilmu tajwid, mungkin akan mengajukan pertanyaan apa sih aksara ikhfa (اِخْفَاء) itu? Apa saja contoh aksara ikhfa? Dan, bagaimana cara penggunaannya dlm ilmu tajwid? Huruf ikhfa menjadi satu di antara sekian aturan tajwid yg paling banyak di cari oleh netizen Indonesia. Sepertinya, mereka ingin tau dgn arti, jenis, & teladan dr aksara ikhfa.
Berdasarkan penelitian kami, warganet Indonesia mengetikkan keyword “pengertian ikhfa”, “huruf ikhfa”, “acuan bacaan ikhfa”, “hukum bacaan ikhfa”, & semua hal yg berkaitan dgn ikhfa (اِخْفَاء) di kolom pencarian google. Kami menyimpulkan bahwa netizen Indonesia ketika ini sedang memerlukan berita ihwal ikhfa.
Oleh lantaran itulah, pada potensi kali ini kami akan mengulas dengan-cara khusus materi ihwal aksara ikhfa. Kami usahakan membahasnya dengan-cara lengkap & tuntas, alasannya adalah pembahasan tentang ikhfa memang tidak mengecewakan panjang. Materi ini pula akan menguraikan jenis pembagian abjad ikhfa & misalnya.
Yuk, berikut ini pembahasannya…
Huruf Ikhfa (اِخْفَاء)
Pengertian Huruf Ikhfa (اِخْفَاء)
Hukum Bacaan Huruf Ikhfa
1. Ikhfa Kubra (Aqrab)
Hukum ikhfa kubra menjelaskan bahwa tatkala abjad ت, د, ط bertemu dgn nun mati/tanwin, maka nun mati/tanwin dibaca berdengung mendekati bunyi “n” kemudian ditahan dua ketukan. Dengung “n” berada di atas huruf yg akan kita baca (ت, د, ط). Makara, sesaat sehabis membaca nun, maka segera ancang-ancang membaca ketiga abjad yg dimaksud.
1.1. Contoh Ikhfa Kubra (Aqrab)
Berikut ini yakni teladan ikhfa kubra (aqrab) dgn abjad nun mati (sukun) & tanwin:
Nun mati berjumpa dgn ت, د, ط
Huruf Ikhfa Kubra (Aqrab) | Contoh Kalimat |
---|---|
نْ berjumpa dgn ت | مِنْ تَحْتِهَا |
نْ berjumpa dgn د | مِنْ دُونِ |
نْ bertemu dgn ط | مِنْ طِينٍ |
Tanwin bertemu dgn ت, د, ط
Huruf Ikhfa Kubra (Aqrab) | Contoh Kalimat |
---|---|
—ٍ– berjumpa dgn ت | مِنْ نِعْمَةٍ تُجْزَى |
—-ٌ- berjumpa dgn د | دَکًّا دَکًّا |
—-ٌ- berjumpa dgn ط | صَعِيدًا طَيِّبًا |
2. Ikhfa Sugra (Ab’ad)
2.1. Contoh Ikhfa Sugra (Ab’ad)
Berikut ini adalah acuan ikhfa sugra (ab’ad) dgn huruf nun mati (sukun) & tanwin:
Nun mati bertemu dgn ق, ك
Huruf Ikhfa Sugra (Ab’ad) | Contoh Kalimat |
---|---|
نْ bertemu dgn ق | مِّن قَبْلِهِ |
نْ bertemu dgn ك | مِنْ كُلِّ |
Tanwin bertemu dgn ق, ك
Huruf Ikhfa Sugra (Ab’ad) | Contoh Kalimat |
---|---|
—ٍ– berjumpa dgn ق | كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ |
—-ٌ- berjumpa dgn ك | قَوْلًا كَرِيمًا |
3. Ikhfa Wusta (Ausat)
3.1. Contoh Ikhfa Wusta
Nun mati berjumpa dgn ث , ج , ذ , س , ش , ص , ض , ز , ظ , ف
Huruf Ikhfa Wusta (Ausat) | Contoh Kalimat |
---|---|
نْ berjumpa dgn ث | مَنْ ثَقُلَتْ |
نْ bertemu dgn ج | مِنْ جُوعٍ |
نْ berjumpa dgn ذ | فَأَنْذَرْتُكُمْ |
نْ bertemu dgn س | مِنْ سِجِّيلٍ |
نْ bertemu dgn ش | وَمِنْ شَرِّ |
نْ bertemu dgn ص | عَنْ صَلاتِهِمْ |
نْ berjumpa dgn ض | مِنْ ضَرِيعٍ |
نْ berjumpa dgn ز | مَنۡ زَکّٰىہَا |
نْ berjumpa dgn ظ | تَنْظُرُونَ |
نْ bertemu dgn ف | مِّن فَضْلِهِ |
Tanwin berjumpa dgn ث , ج , ذ , س , ش , ص , ض , ز , ظ , ف
Huruf Ikhfa Wusta (Ausat) | Contoh Kalimat |
---|---|
—-ٌ- bertemu dgn ث | جَمِیۡعًا ثُمَّ |
—-ٌ- bertemu dgn ج | حُبًّا جَمًّا |
—ٍ– bertemu dgn ذ | كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ |
—ٍ– berjumpa dgn س | لَيَالٍ سَوِيًّا |
—-ٌ- berjumpa dgn ش | جَبَّارًا شَقِيًّا |
—-ٌ- berjumpa dgn ص | صَفًّا صَفًّا |
—ٍ– bertemu dgn ض | قُوَّةٍ ضَعْفًا |
—ٍ– berjumpa dgn ز | يَوْمَئِذٍ زُرْقًا |
—-ٌ- bertemu dgn ظ | تَنْظُرُونَ |
ــٌــ bertemu dgn ف | وَ کُلٌّ فِیۡ |
Untuk lebih jelasnya mengenai cara membaca karakter ikhfa, silahkan saksikan video berikut ini:
Contoh Bacaan Ikhfa Nun Mati (Sukun)
- (مِنْكُمْ) tak dibaca “min-kum”, tetapi dibaca: “mingkum”, karena “nun mati” bersambung dgn aksara “kaaf” maka harus dibaca mendengung.
- (لِمَنْ شَا ءَ) tak dibaca “liman-syaaa”, namun dibaca “limannysaa” lantaran ada nun mati bertemu dgn karakter “syin (ش)”
- (اَنْ جَا ءَ) tak dibaca “an-jaaa”, tetapi dibaca “anny-jaaa” karena ada nun mati bertemu dgn abjad “jim (جَ)”
- (مِنْ طِيْنْ) tak dibaca “min-thiin” tetapi dibaca “minn-thiin” lantaran ada nun mati bertemu dgn aksara “tho (طَ)”
- (نَا رًا تَلظَّى) tak dibaca “naaron-thaladho”, tetapi dibaca “naarongtaladho” lantaran ada tanwin yg berjumpa aksara ta.
- (يَوْ مَئِذٍ زُ رْ قًا) tak dibaca “yaumaidin-zurqon”, tetapi dibaca “yaumaiding zurkon” lantaran tanwin yg bertemu huruf “za”.
- (وَلَااَ نْتُمْ) tak dibaca “walaa antum”, tetapi mesti dibaca “walaa angtum”, lantaran ada “nun mati” yg berjumpa aksara “ta”.
- (مَنْ ثَقُلَتْ) tak dibaca “man-saqulat”, tetapi mesti dibaca “mangsaqulat”, lantaran ada “nun mati” yg bertemu aksara “sa”
- (مِنْ جُوْ عٍ) tak dibaca “man-juungin”, tetapi mesti dibaca “mangjuungin” lantaran ada lantaran ada “nun mati” yg berjumpa karakter “kha”
- (مَنْ دَ سَّا هَا) tak dibaca “man-dass saahaa” tetapi harus dibaca “mangdasssaahaa” lantaran ada karena ada “nun mati” yg bertemu karakter “da”
- (فَاَ نْذَ رْتُكُمْ) tak dibaca “fan-daztukum”, tetapi dibaca “fangdaztukum”, lantaran ada karena ada “nun mati” yg berjumpa karakter “dza (ذ)”
- (اَنْزَ لْنَا) tak dibaca “an-zalnaa”, tetapi mesti dibaca “angzal naa”, karena ada karena ada “nun mati” yg bertemu abjad “za”
Contoh Bacaan Ikhfa Tanwin
Berikut ini ialah acuan bacaan ikhfa tanwin beserta penjelasan cara membacanya:
- (رِجَا لٌ صَدَقُوا) tak dibaca “rijaalun-sodaquu”, tetapi mesti dibaca “rijaalungsodaquu”, lantaran ada tanwin berjumpa dgn karakter “shad (ص)”.
- (نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ) tak dibaca “naaron-daatalahabin”, tetapi dibaca “naarongdaatalahab”, lantaran ada tanwin berjumpa dgn aksara “dza (ذ)”.
- (صَوَا بًاذلِك) tak dibaca “sowaaban-dzalika”, tetapi dibaca “sowaabangdzalika”, lantaran ada tanwin bertemu dgn abjad “dza (ذ)”
- (مَا ءً ثَجَّا جًا) tak dibaca “ma’an-saj jaa jan”, tetapi dibaca “maa’angsajjaajan”, karena ada aksara tanwin berjumpa abjad “tsa”
- (شِهَا بٌ ثَا قِبٌ) tak dibaca “sihabun-saaqibun”, tetapi harus dibaca “sihaabungsaaqibun”, lantaran ada tanwin berjumpa dgn aksara “tsa (ثَا)”.
- (نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ) tak dibaca “naasiyatin-kaadzi bati”, tetapi mesti dibaca “naasiyatingkaadzibatin” karena ada tanwin berjumpa dgn abjad “kaf (كَا)”.
- (مُسْ فٌ كَذَّا بٌ) tak dibaca “musfun-kadzaabun”, tetapi dibaca musfungkadzaabun lantaran ada tanwin bertemu dgn aksara “kaf (كَ)”.
- (رُطَبًا جَنِيًّا) tak dibaca “ruthoban-janiyan”, tetapi dibaca “rutobangjaniyan” karena ada tanwin berjumpa dgn karakter “jim (جَ)”
- (عَيْنٌ جَا رِ يَةٌ) tak dibaca “ngainun-jaariyatun”, tetapi dibaca “ngainungjaariyatun” lantaran ada tanwin berjumpa dgn huruf “jim (جَ)”.
- (مِثْقَالَذَرَّةٍ شَرًّا) tak dibaca “misqoo ladzarotin-sarroo”, tetapi mesti dibaca “misqooladzarotingsarroo” lantaran ada tanwin bertemu dgn abjad “syin (شَ)”.
- (لِنَفْسٍ ثَيْئًا) tak dibaca “linafsin-say’an”, tetapi harus dibaca “linafsingsayan” sebab ada tanwin bertemu dgn karakter “tsa’ (ثَ)”
- (كُتُبٌ قَيِّمَهٌ) tak dibaca “kutubun-qoyyimatun”, tetapi dibaca “kutubungqoyyimatun” karena ada tanwin bertemu dgn aksara “qof (قَ)”.
Cara Membaca Huruf Ikhfa Tanwin
- (وَلَدًاسُيْحَانَه) tak dibaca “waladan-suyhaanah”, tetapi mesti dibaca “waladangsuyhaanah” karena ada tanwin bertemu dgn karakter “sin (سُ)”.
- (شَرَابًاطَهُوْرًا) tak dibaca “sarooban-thohuron”, tetapi harus dibaca “saroobangthohuuron” karena ada tanwin bertemu dgn abjad “tho (طَ)”
- (يَوْ مَئِذٍزُرْقًا) tak dibaca “yaumaidin-zurqon”, tetapi harus dibaca “yaumamaidingzurqoo” karena ada tanwin berjumpa dgn aksara “za (ز)”
- (يَتِيْمًا فَاوى) tak dibaca “yatiman-faa”, tetapi harus dibaca “yatiimangfaa” karena ada tanwin berjumpa dgn karakter “fa’ (فَا)”
- (يَوْ مًا ضَا لِّيْنَ) tak dibaca “yauman-tholliin”, tetapi harus dibaca “yaumangdholliin”, karena ada tanwin berjumpa dgn huruf “dhod (ض)”
- (سَلاَمٌ قَوْلًا) tak dibaca “salaamun-qowlan”, tetapi dibaca “salaamungqowlan” karena ada tanwin berjumpa dgn karakter “qof (قَ)”
- (بِقَلْبٍ سَلِيْمٍ) tak dibaca “biqolbin-saliimin”, tetapi dibaca “biqolbingsaliimin” karena ada tanwin bertemu dgn aksara “sin (سَ)”
- (قِنْوَانٌدَانِيَةٌ) jangan dibaca “qinwaanun-daaniyatun”, tetapi harus dibaca “qinwaanungdaaniyatun” lantaran ada tanwin bertemu aksara “dal (دَ)”
- (بَلْدَ ةٌ طَيِّبَةٌ) tak dibaca “baldatun-thoyibatun”, tetapi mesti dibaca “baldatungthoyyibatun” karena ada tanwin bertemu huruf “tho (طَ)”