2020+ Macam-Macam / Jenis-Jenis Cerpen

Tahukah ananda apa saja jenis-jenis atau macam-macam cerpen yg beredar dikala ini? Mungkin, banyak di antara ananda yg suka membaca cerpen. Ada banyak manfaat yg bisa kita petik dgn membaca cerpen, seperti pesan atau amanatnya bisa menjadi pelajaran hidup. Meskipun, cerpen termasuk ke dlm karangan fiksi atau rekaan, tetapi rangkaian kejadian atau peristiwa yg ditampilkan kadang-kadang hampir sama dgn yg terjadi di dunia aktual. Makara, bisa dikatakan bahwa pengarang cerpen menawarkan solusi dr berbagai permasalahan pada pembaca lewat cerpen yg ia buat.

 banyak di antara ananda yg suka membaca cerpen 2020+ Macam-Macam / Jenis-Jenis Cerpen

Sekarang ini, perkembangan cerpen sudah sungguh pesat. Apalagi, ditunjang oleh pertumbuhan teknologi membuat para pengarang cerpen makin produktif saja. Penggunaan medianya pun sudah beraneka ragam, bila dahulu umumnya berupa buku kumpulan cerpen, tetapi kini ini karangan cerpen tersebut bisa pula dituangkan ke dlm bentuk blog atau website. 
Jadi, ada berapa banyak jenis cerpen itu? Nah, pada peluang ini kami akan menunjukkan klarifikasi lengkap, terperinci, & tuntas mengenai jenis-jenis / macam-macam cerpen yg diketahui dlm kesusastraan. Berikut ini uraiannya:

Jenis Jenis / Macam Macam Cerpen

Cerpen mampu dibedakan jenis atau macam-macamnya menurut beberapa klasifikasi, yakni menurut jumlah kata, teknik pembuatannya, & aliran ceritanya. Berikut ini akan kami jelaskan satu per satu masing-masing jenis cerpen berdasarkan klasifikasi-klasifikasi tersebut.

1. Jenis / Macam Cerpen Berdasarkan Jumlah Kata

Pembagian jenis cerpen yg pertama adalah menurut jumlah kata yg digunakan untuk menyusun suatu cerpen. Berdasarkan klasifikasi ini, cerpen terbagi ke dlm tiga jenis, yakni: cerpen mini, cerpen menengah, & cerpen panjang.

1.1. Cerpen Mini

Jenis Jenis cerpen yg pertama yaitu cerpen mini. Cerpen jenis ini tergolong yg paling sedikit memakai jumlah kata, yaitu hanya sekitar 500 – 1000 kata saja, atau cuma sekitar 4 hingga 8 paragraf saja. Terdapat tantangan tersendiri saat membuat cerpen seperti ini, karena pengarang harus bisa menampilkan inti kejadian, konflik, & penyelesaiannya, memakai jumlah kata yg sesedikit itu.

1.2. Cerpen Menengah

Jenis cerpen yg kedua yaitu cerpen menengah. Berdasarkan jumlah katanya, cerpen jenis ini sedikit lebih banyak ketimbang cerpen mini, yakni menggunakan sekitar 3.000 – 4.000 kata. Para penulis cerpen setuju bahwa cerpen jenis inilah yg paling ideal karena tak terlalu pendek & tak terlalu panjang.

  Sebuah Rencana Hujan | Cerpen Sungging Raga

1.3. Cerpen Panjang

Jenis cerpen yg ketiga ialah kisah pendek yg panjang katanya sekitar 10.000 kata. Cerpen jenis ini bisa dikembangkan menjadi novella atau novel pendek.

2. Jenis / Macam Cerpen Berdasarkan Fokus Penulisannya

Berdasarkan konsentrasi penulisannya, cerpen terbagi ke dlm dua jenis, yakni cerpen tepat (well made short-story) & cerpen tak utuh (slice of life short-story). Berikut ini kami jelaskan satu per satu:

2.1. Cerpen Sempurna (Well Made Short Story)

Jenis cerpen yg ketiga adalah cerpen sempurna (well-made short story). Cerpen jenis ini ditulis dgn berkonsentrasi pada satu tema saja. Cerpen sempurna pula memiliki plot yg sangat terperinci, serta akhir yg gampang dipahami. Kebanyakan jenis cerpen sempurna ditulis menurut fakta atau realitas bergotong-royong, & memiliki sifat konvensional.

2.2. Cerpen Tak Utuh (Slice Of Life Short-Story)

Jenis cerpen yg keempat yakni cerpen tak utuh. Di sebut demikian karena cerpen jenis ini mempunyai plot yg tak terorganisir. Pengarang cerpen menciptakan plot yg kadang mengambang. Umumnya, cerpen tak utuh ditulis menurut ide atau ide murni. Oleh karena itu, cerpen jenis ini terkadang sukar dipahami sehingga perlu dibaca berulangkali.

3. Jenis / Macam Cerpen Berdasarkan Aliran Cerita

Jenis-jenis cerpen pula bisa dibedakan berdasarkan aliran ceritanya. Dari klasifikasi ini, macam-macam cerpen terbagi menjadi 9 jenis, yaitu; cerpen aliran idealisme, surealisme, romantisme, realisme, ekspresionalisme, determinisme, naturalisme, neo-naturalisme, & impresionalisme. Yuk, mari kita bahas satu per satu.

3.1. Cerpen Aliran Idealisme

Cerpen jenis ini disebut beraliran idealisme lantaran wangsit ceritanya yg bertumpu pada impian pengarang. Melalui cerpen, penulis memasukkan prospek & cita-citanya ke dlm rangkaian kisah agar hingga pada pembaca. Ada kondisi di masa depan yg diharapkan terjadi oleh penulis kisah. Makara, para penulis dr aliran ini memandang jauh ke depan ke masa mendatang.

Contoh cerpen yg tergolong ke dlm aliran ini yaitu “Layar Terkembang”, dimana penciptaan tokoh Tuli dimaksudkan untuk mewujudkan harapan R.A. Kartini dlm mengangkat harta & martabat kaum perempuan. Contoh lainnya, seperti “Siti Nurbaya” karya Marah Rusli & “Pertemuan Jodoh” karya Abdul Muis.

3.2. Cerpen Aliran Surealisme

Cerpen jenis kedua menurut aliran cerita yaitu cerpen surealisme. Cerpen jenis ini dicirikan dgn penggambaran cerita yg condong melompat-lompat. Pengarang cerpen memperlihatkan nalar dengan-cara acak, sehingga diharapkan kemampuan pembaca untuk menyatukan sendiri pemikiran & tata bahasa dr cerpen.

Para pengarang dr aliran ini menuliskan cerpennya untuk mendeskripsikan dunia mimpi, tetapi tak menjelaskan maksud sebenarnya. Sehingga, pembaca bebas menafsirkan cerpen berdasarkan pemikiran mereka sendiri. Cerpen beraliran surealisme banyak muncul di Perancis pada masa antara Perang Dunia I & II.

3.3. Cerpen Aliran Romantisme

Cerpen jenis ketiga menurut aliran ceritanya yakni cerpen romantisme. Pengarang cerpen dr aliran ini memfokuskan pada perasaan pembaca dgn cara penggunaan kata-kata indah, serta awang-awang atau pengandaian di alam mimpi. Cerpen dr aliran ini mayoritas menyasar kehidupan remaja & anak muda, utamanya wanita, dimana kalangan ini lebih sering mengukur sesuatu dgn perasaan atau intuisi, ketimbang otak.

Oleh lantaran itu, wajar kalau ada yg menyebut cerpen ini selaku cerpen cengeng. Namun, terdapat pula cerpen aliran romantisme yg menyasar kehidupan orang sampaumur yg dibalut dgn pengetahuan & pengalaman. Beberapa karya terkenal dr cerpen aliran ini, seperti “Les Mirables” karya Victor Hugo & “Romeo & Juliet” karya Shakespeare.

3.4. Cerpen Aliran Realisme

Jenis cerpen berikutnya berdasarkan aliran ialah cerpen realisme. Dalam kesusastraan, cerpen jenis ini menceritakan kisah dengan-cara positif, atau menggambarkan kondisi yg bekerjsama. Penulis membuat karyanya dengan-cara objektif, teliti, tanpa campur tangan subjektif, tanpa praduga, serta tanpa pemaksaan kehendak atau persepsi maupun tafsiran. Seluruh kisah dibentuk dengan-cara apa adanya. Para pengarang dr cerpen jenis ini banyak mengambil kisah atau kisah dr masyarakat bawah, mirip kaum buruh, petani, pelacur, preman, & gelandangan.

  Patung Garuda | Cerpen Risda Nur Widia

3.5.  Cerpen Aliran Ekspresionalisme

Macam-macam cerpen selanjutnya ditinjau dr aliran dongeng ialah cerpen ekspresionalisme. Dalam aliran cerpen ini, pengarang seakan-akan masuk & aktif di dlm jiwa tokoh-tokohnya. Terdapat kepekaan dr para penganut aliran ini untuk mengetahui banyak sekali jenis ekspresi fikiran & perasaan manusia, seperti kegembiraan, kesedihan, kerendahan hawa nafsu, & ketinggian rasa susila. Aliran ini bertolak belakang dgn aliran realisme, dimana ekspresionalisme menjadi pengarang berperan dengan-cara subjektif, & turut serta menyatakan dirinya pada kisah yg ia tuliskan.

3.6. Cerpen Aliran Determinisme

Macam-macam cerpen yang lain berdasarkan aliran kisah adalah cerpen determinisme. Penganut aliran ini berpusat pada takdir, pada umumnya para penganut determinisme menilai bahwa takdir adalah suatu hal yg diputuskan oleh unsur lingkungan & biologis. Artinya, takdir & nasib dipandang selaku bukanlah sesuatu yg diputuskan oleh Tuhan, melainkan diputuskan oleh kondisi masyarakat sekitar.

Misalnya saja, kemiskinan yg dialami oleh seseorang bukanlah disebabkan oleh Tuhan, tetapi lantaran imbas dirinya sendiri & lingkungan. Begitupun dgn sifat baik, jahat, sakit yg diderita, & lain-lain. Ada beberapa karya cerpen terkenal yg menganut aliran ini, mirip; “Pada Sebuah Kapal” karya N. H. Dini, “Neraka Dunia” karya Nur St. Iskandar, & “Atheis” karya Achdiat K. Mihardja.

3.7. Cerpen Aliran Naturalisme

Macam-macam cerpen selanjutnya ialah cerpen beraliran naturalisme. Para ahli sering menyebut cerpen ini sebagai salah satu cabang dr aliran realisme. Cakupan aliran nuturalisme lebih luas dr realisme. Jika pada aliran realisme hanya berkutat pada kehidupan sehari-hari, maka aliran naturalisme cenderung menggambarkan hal apapun yg positif dicicipi. Aliran naturalisme sering dijadikan fasilitas untuk melaksanakan kritik sosial yg tajam. Kadang-kadang, aliran ini pula digunakan untuk menggambarkan sesuatu yg jorok, buruk, & berbau pornografis.

3.8. Cerpen Aliran Neo-Naturalisme

Macam-macam cerpen selanjutnya adalah cerpen aliran neo-naturalisme. Aliran jenis ini yakni pengembangan atau jenis baru dr aliran naturalisme. Neo-naturalisme yaitu hasil penggabungan antara aliran realisme dgn naturalisme. Munculnya neo-naturalisme disebabkan oleh adanya kekecewaan para penganut realisme yg menganggap aliran ini tak mampu untuk menyatakan ekspresi pengarang dengan-cara gamblang. Begitupun dgn ketidakpuasan para penganut naturalisme yg menganggap aliran tersebut kurang bisa untuk mengekspresikan sesuatu dengan-cara ekstrim. Perkawinan dua aliran ini melahirkan neo-naturalisme.

3.9. Cerpen Aliran Impresionalisme

Macam-macam cerpen yg terakhir berdasarkan aliran dongeng adalah cerpen impresionalisme. Para pengarang dr aliran ini condong menceritakan sesuatu berdasarkan kesan atau persepsi. Makara, berlawanan dgn realisme, aliran impresionalisme tak menggambarkan sesuatu dengan-cara mendetail, melainkan hanya kesan pertama yg dicicipi berdasarkan penglihatan pengarang.

Demikianlah penjelaan perihal Macam-Macam / Jenis-Jenis Cerpen. Bagikan bahan ini pada orang yg memerlukan. Terima kasih, mudah-mudahan berfaedah.