Teori Bentuk Jenis dan Sifat Penyimpangan – Langsung saja kita bahas
Daftar Isi
Teori-Teori Penyimpangan
1. Teori biologis
Teori bilogis melihat aspek biologis selaku penyebab dari sebagian besar langkah-langkah penyimpangan.
2. Teori psikologis
Teori menilai bahwa ketidakmampuan menyesuaikan diri secara psikologislah yang ialah penyebab penyimpangan.
3. Teori sosialisasi
Teori ini menghubungkan penyimpangan dengan ketidak mampuan untuk menghayati nilai dan norma yang lebih banyak didominasi di masya-rakat. Ketidakmampuan mungkin disebabkan oleh sosialisasi dalam kebudayaan yang menyimpang.
4. Teori anomi
Teori menyatakan bahwa penduduk kompleks condong menjadi masyarakat tanpa norma, yang tidak memberikan pemikiran jelas yang dapat dipelajari dan dipatuhi orang.
5. Teori reaksi masyarakat (labeling theory)
Teori ini memusatkan perhatian pada pembuat peraturan dan para pelanggar peraturan. Pemberian cap menyimpang pada seseorang acap kali merubah perlakuan masyarakat terhadap orang itu.
6. Teori konflik
Teori konflik terdiri atas teori konflik budaya yang menganggap penyimpangan diawali dengan adanya kontradiksi norma antara berbagai kebudayaan khusus yang berlainan. Teori konflik kelas sosial menyaksikan penyimpangan bermula dari adanya perbenturan kepentingan antara kelas-kelas sosial yang berlawanan.
7. Teori pengendalian
Teori ini menghubungkan penyimpangan dengan lemahnya ikatanikatan dengan forum-lembaga sosial di masyarakat, mirip keluarga, sekolah dan pekerjaan. Teori pengendalian menatap norma yang diakui dan dukungan hukuman yang sistematis selaku alat kendalii yang berfaedah.
Bentuk-Bentuk Penyimpangan
Terdapat aneka macam pelaku penyimpangan di masyarakat, ialah;
1. Individual deviation ( Penyimpangan individual )
Penyimpangan individual dilaksanakan oleh individu atau orang perorangan. Tujuan individu melakukan penyimpangan didasarkan karena ia sebagai eksklusif tidak dapat menyesuaikan dengan nilai dan norma. Atau dengan sengaja melakukan tindakan menyimpang dengan melanggar tata nilai dan peraturan.
Sesuai dengan kadar penyimpangannya, pelaku penyimpangan mampu dimengerti selaku berikut;
a. Pembandel, yakni pelaku penyimpangan yang tidak patuh kepada peraturan, tawaran atau hikmah. Contoh. Seorang siswa yang tidak mau melakukan piket kebersihan di kelas.
b. Pembangkang, yakni pelaku penyimpangan yang tidak taat pada perayaan orang-orang. Contoh, PKL yang berjualan tidak pada kawasan yang telah diatur oleh pemerintah daerah.
c. Pelanggar, adalah pelaku penyimpangan yang melanggar normanorma lazim yang berlaku. Contoh, pengendara motor yang kebutkebutan di jalan raya.
d. Perusuh atau penjahat, yaitu pelaku penyimpangan alasannya adalah mengabaikan norma-norma umum sehingga menyebabkan kerugian harta benda atau jiwa dilingkungannya. Contoh, Seorang pencuri barang milik tetangganya disertai dengan pembunuhan.
e. Munafik, yaitu pelaku penyimpangan yang tidak menepati komitmen, berkata bohong, mengkhianati dogma dan berlagak membela. Contoh, oknum pejabat negara, saat berkampanye dalam pemilu menjanjikan acara-program yang mensejahterakan rakyat, sesudah terpilih cuma mensejahterakan diri dan keluarganya saja.
2. Group deviation ( Penyimpangan kalangan )
Penyimpangan golongan dilakukan oleh sekelompok orang yang tidak mematuhi nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Pelaku penyimpangan kelompok ini melakukan tindakan menyimpang alasannya adalah perasaan kolektif yang dimiliki oleh anggota kalangan dan perasaan itu tidak mempunyai kesamaan dengan anggota lain di luar kelompoknya. Contoh, Sekelompok kaum banci yang menjalani kehidupan sesama jenis (homoseks). Kelompok banci ini mempunyai nilai dan norma yang bertentangan dengan kaidah yang dimiliki oleh penduduk . Mereka membentuk komunitas tersendiri di penduduk dan umumnya terpisah
atau terkucilkan.
3. Mixture of both deviation ( Penyimpangan gabungan)
Penyimpangan adonan ini dilaksanakan oleh individu dalam suatu golongan. Penyimpangan dikerjakan oleh individu selaku bentuk keterikatan individu tersebut terhadap kelompoknya. Kelompok biasanya melakukan pengorganisasian terhadap individu-individu anggota kelompoknya. Contoh, aktivitas sekte-sekte keagamaan. Kelompok sekte lazimnya melakukan training terhadap adab dan mental para anggota kelompoknya, agar senantiasa taat, patuh dan setia pada nilai dan norma yang dianut oleh kelompoknya. Hampir setiap anggota penduduk pada batasan tertentu melakukan penyimpangan, cuma saja kadar melakukan penyimpangannya yang berlawanan-beda, beberapa diantaranya melakukan penyimpangan lebih tinggi kadar penyimpangannya, dan beberapa orang melakukan penyimpangan-penyimpangan secara tersembunyi.
Jenis-Jenis Prilaku Penyimpangan
Perilaku penyimpangan tidak sepenuhnya mendapat penolakan dari penduduk . Masyarakat akan menunjukkan toleransi kepada beberapa sikap penyimpangan karena dapat berfungsi sebagai bentuk pengendalian sosial.
Dalam hal ini kita mampu melihat bentuk-bentuk penyimpangan sosial sebagai berikut;
1. Penyimpang primer
Penyimpang primer ialah perbuatan menyimpang yang dijalankan oleh seseorang yang dalam faktor kehidupan lainnya masih mentaati nilai dan norma (konformis). Penyimpangan yang dilakukan secara tersembunyi, gampang untuk dimaafkan sehingga pelaku tidak dianggap melaksanakan penyimpangan. Perbuatan menyimpangnya mampu menerima toleransi dari penduduk selama mampu dimengerti secara rasional oleh masyarakat sebagai bagian dari peranan yang harus dijalankan oleh si pelaku.
Misalnya, Seorang penjualkain, ketika ada pembeli yang ingin berbelanja kainnya si penjualmenyembunyikan kain yang cacat dengan menyampaikan kain tersebut keadaannya baik. Pedagang tersebut telah berperilaku tidak jujur alasannya adalah menyebutkan kain itu tidak cacat, tetapi tindakan tidak jujur pedagang itu mampu difahami oleh masya-rakat sebab tujuan pedagang itu ingin kainnya cepat terjual.
2. Penyimpangan sekunder
Penyimpangan sekunder ialah sebuah perbuatan yang oleh penduduk diidentifikasikan sebagai perbuatan menyimpang. Orang yang melaksanakan tindakan menyimpang ini disebut sebagai penyimpang. Masyarakat tidak memberikan toleransi terhadap si penyimpang dan akan menying-kirkan si penyimpang dari kelom-pok yang taat pada nilai dan norma (konformis). Contohnya yakni pemakai dan pengedar narkoba, penjudi, pemabuk dan penjahat.
Sifat-Sifat Penyimpangan.
1. Penyimpangan aktual
Penyimpangan aktual adalah pelanggaran terhadap nilai dan norma yang dilakukan oleh individu atau kelompok masyarakat namun menunjukkan dampak yang baik bagi pelaku dan penduduk . Contoh, Di India terdapat tradisi Saty, yakni bila seorang suami meninggal kemudian dibakar maka istrinya yang masih hidup mesti ikut mati dengan cara menggeluti kedalam kobaran api yang aben jenazah suaminya. Tradisi ini sungguh merugikan masyarakat sehingga oleh pemerintah dihapuskan.
2. Penyimpangan negatif
Penyimpangan negatif yakni pelanggaran kepada nilai dan norma yang dijalankan oleh individu atau kelompok masyarakat yang menjadikan imbas buruk bagi pelaku dan penduduk . Perilaku menyimpang itu mengancam ketertiban masyarakat. Contoh, pelanggaran kepada tata tertib kemudian lintas, pelanggaran terhadap nilai-nilai agama.
Sekian bahan tentang Teori Bentuk Jenis dan Sifat Penyimpangan dari , semoga berfaedah.