Cerita Tentang Liburan Hari Raya Idul Fitri yang Singkat, Seru, dan Menyenangkan
Cerita Singkat Hari Raya Idul Fitri Bersama Keluarga
Bismillah. Hai sobat-sahabat, pada potensi ini aku akan menceritakan kegiatan saya selama Hari Raya Idul Fitri utamanya bersama keluarga. Pada hari pertama idul fitri, 1 Syawal 1443 Hijriah tahun 2022, saya bareng keluarga terlebih dahulu melakukan Shalat Idul Fitri berjamaah. Kami mengikuti Shalat Idul Fitri berjamaah di lapangan yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah. Di lapangan sudah tersedia karpet tebal, namun untuk mengantisipasi hal tersebut aku bareng keluarga merencanakan koran dan menenteng sajadah sendiri-sendiri. Pelaksanaan Shalat Idul Fitri di lapangan pada tahun ini cukup hikmat. Selain dipenuhi oleh umat muslim, cuacanya juga cukup sejuk. Tidak terlalu panas tapi juga tidak hujan. Seusai melaksanakan Shalat, kami pun segera pulang ke tempat tinggal untuk saling bermaaf-maafan. Tidak lupa aku pun beberapa kali singgah ke tempat tinggal tetangga dan teman dekat untuk bersilaturahmi. Setibanya di rumah, barulah gantian aku yang meminta maaf terhadap Ayah dan Ibu, juga kepada abang dan adik. Setelah aktivitas bermaaf-maafan bareng keluarga di rumah, kami pun bergegas pergi ke tempat tinggal nenek. Rencana acara kami adalah bersilaturahmi ke tempat tinggal nenek, mengikuti syukuran, dan dilanjutkan dengan ziarah kubur. Rumah nenek tidak terlalu jauh dari kawasan tinggal kami, yaitu sekitar 20 KM. Bisa kami tempuh selama 30-40 menit dengan mengendarai sepeda motor. Pada pukul 10.00 WIB saya bareng keluarga tiba di rumah nenek. Kami pun saling bersapa, bermaaf-maafan dan saling mendoakan. Di rumah nenek, aku pun mendapat THR berupa beberapa lembar uang gres. Belum akhir hingga di sana, para paman dan bibi pun tidak segan-segan menawarkan duit jajan suplemen untuk saya, abang, dan adik. Bahagia rasanya, alasannya adalah pada idul fitri Idul Fitri tahun ini kami bisa berkumpul dengan keluarga besar, saling mendoakan, dan selalu sehat. Sekitar pukul 11.00 WIB, saya pun diajak oleh ayah dan ibu untuk berziarah kubur. Karena lokasi TPU (Tempat Pemakaman Umum) tidak terlalu jauh dari rumah nenek, kami pun mendatanginya dengan cara berjalan kaki. Sesampainya di daerah ziarah, aku pun menghampiri makam adik yang telah meninggal, dan beberapa sanak-saudara dari pihak ayah yang sudah meninggal. Karena cuacanya sudah cukup terik, kami berziarah hanya sebentar saja dan setelahnya segera kembali ke rumah nenek. Pada hari pertama Idul Fitri, aku bersama abang dan adik apalagi dulu menginap di rumah nenek. Karena selain waktu liburan sekolah yang masih panjang, nenek kabarnya ingin mengajak kami jalan-jalan.* *** Demikianlah tadi teladan dongeng dan pengalaman Hari Raya Idul Fitri yang seru dan berkesan utamanya pada 1443 Hijriah alias tahun 2022. Semoga berfaedah |