Selamat Tahun Baru Imlek. pelajarancg.blogspot.com, – Bagi orang Tionghoa, di Tiongkok, dan di komunitas etnis cina di seluruh dunia, tahun gres Imlek yakni hari libur terpenting dan paling semarak sepanjang tahun. Selama berabad-masa tradisi agraris cina, Imlek adalah satu era di mana para petani mampu beristirahat dari pekerjaan mereka di ladang. Anggota keluarga dari akrab dan jauh akan melaksanakan perjalanan untuk bersama orang-orang terkasih pada waktunya untuk menyambut tahun yang usang dan menyambut yang gres, dengan perayaan yang semarak. Dengan kalender Imlek yang berasal dari milenium ketiga SM, orang-orang china selama ribuan tahun telah membangun kebiasaan antik peringatan Tahun Baru. Meskipun mungkin berlawanan dari satu tempat ke tempat lain, desa ke desa, dan bahkan keluarga ke keluarga sesuai dengan posisi sosial, banyak dari kebiasaan ini masih dipatuhi. Saat ini, di seluruh Cina, selama apa yang sekarang lazimdisebut selaku Festival Musim Semi (Imlek), kereta penumpang, bus, dan bahtera sungai dipadati oleh turis liburan; toko-toko melakukan kegiatan bisnis yang menjual kado, pakaian gres, dan kuliner pesta; dapur sibuk dengan antisipasi untuk pesta yang rumit; dan jalan-jalan dipenuhi dengan bunyi petasan dan ucapan Imlek musiman.
Pelajari: 15 KATA UCAPAN TAHUN BARU CINA YANG MESTI KAMU KETAHUI JELANG IMLEK
Daftar Isi
Kalender Imlek
Penandaan berlalunya waktu di Cina selama ribuan tahun terkait Imlek bersahabat dengan contoh siklus bikinan pertanian. Sebagian besar penduduk penduduk agraris ini senantiasa tinggal di pedesaan dan menopang dirinya sendiri secara pribadi atau tidak pribadi dengan mengolah tanah. Kegiatan seseorang diatur di sekeliling kejadian yang diperlukan untuk mempertahankan hidup: membajak ladang, menabur benih, memelihara tumbuhan, dan menghimpun hasil panen. Karena itu, perlu untuk mampu melacak waktu yang optimal untuk melakukan tugas-peran tertentu. Jika seorang petani menanti terlalu usang untuk menanam flora, dia mungkin kehilangan hujan ekspresi dominan semi yang menguntungkan; kalau ia bimbang untuk memetik sayurannya yang lebih lembut, dia mungkin akan kehilangannya sebab embun beku pertama.
Dari kebutuhan inilah kalender lunar Imlek lahir; dan kalender Cina inilah yang menetapkan tanggal tahun baru lunar dan program lain yang terkait dengan ekspresi dominan liburan.
Dikenal sebagai kalender pertanian dan kalender lama, kalender lunar juga disebut selaku kalender Xia alasannya adalah berdasarkan legenda, kalender tersebut berasal dari zaman dinasti Xia (abad ke-21 sampai ke-16 SM). Tidak ada instrumen astronomi yang mutakhir yang diharapkan untuk mengamati terbit dan tenggelamnya bulan secara terorganisir, dan satelit bumi sendirilah yang dianggap selaku instrumen observasi langit yang paling awal. Petani bisa mengukur waktu cuma dengan merekam revolusi dan fase bulan. Meskipun berguna untuk menjumlah periode waktu, itu tidak banyak membantu dalam memprediksi pergeseran isu terkini secara akurat. Orang dulu tahu bahwa ada sekitar 29½ hari antara bulan baru dan oleh sebab itu 12 putaran bulan memerlukan 354 hari. Meskipun ini relatif dekat dengan waktu yang diperlukan bumi untuk satu putaran mengelilingi matahari (365¼ hari) dan dengan demikian untuk demam isu untuk menuntaskan satu siklus sarat , itu yakni perbedaan yang cukup besar untuk membuat kalender lunar tidak praktis untuk meramalkan pergeseran animo. Tanggal yang sama pada kalender 12 bulan lunar akan jatuh pada waktu musiman yang berlainan setiap tahun Imlek.
Untuk memperhitungkan setengah hari extra di setiap revolusi bulan, pembuat kalender menugaskan 29 hari untuk setengah bulan dan 30 untuk yang lain. Untuk mendamaikan perbedaan dalam pengukuran bulan dengan tahun matahari dari empat isu terkini penuh, satu bulan kabisat, atau aksesori disertakan setiap dua atau tiga tahun. Hasilnya yakni kalender luni-solar yang, dalam setiap abad 19 tahun, memiliki 12 tahun dengan 12 bulan dan tujuh dengan 13 bulan. Prasasti tulang Oracle dari dinasti Shang (Tahun 1600 sampai Tahun 1050 SM) memberikan bukti bahwa bulan kabisat telah diadopsi pada waktu itu.
Pada dinasti Qin (Tahun 221 hingga Tahun 206 SM) kalender sudah dibagi lagi menjadi 24 kurun masing-masing 15 hari. Ini disebut sebagai ungkapan solar dan mid-solar, dan masing-masing dinamai sesuai dengan pergantian demam isu yang cocok (contohnya, “Bangunnya Serangga,” “Hujan Gandum”, “Panas Hebat”, “Turunnya Embun Beku”, dll.). Tanggal awal setiap ungkapan matahari dan pertengahan matahari ditentukan oleh posisi matahari di salah satu dari 12 tanda zodiak, yang dalam Imlek bahasa Mandrin (Sio) diwakili oleh hewan (misalnya, tikus, lembu, harimau, kelinci).
Pada 104 SM Kaisar Wu dari dinasti Han (Tahun 206 SM hingga Tahun 220 M) menyetujui reformasi kalender yang menetapkan permulaan tahun pada hari bulan gres pertama sehabis matahari memasuki tanda ke-11 zodiak matahari, atau yang kedua bulan gres setelah titik balik matahari animo dingin. Imlek ini juga ialah hari pertama dari perumpamaan matahari yang dikenal selaku “permulaan ekspresi dominan semi.” Selama berabad-abad, pekan raya yang merayakan hari pertama tahun ini secara populer disebut (bulan) Hari Tahun Baru, atau secara harfiah, “Pagi pertama tahun ini” (Yuan dan), “Awal bulan pertama” (Yuan zheng), atau ” Hari pertama” (Yuan ri). Ketika Republik Tiongkok didirikan pada tahun 1912, pemerintah secara resmi mengadopsi kalender Gregorian selaku “kalender publik”, dan legalisasi 1 Januari sebagai hari pertama tahun gres. Sejak dikala itu, Hari Tahun Baru Imlek diketahui selaku “Festival Musim Semi”. Kalender lunar lama terus digunakan secara terkenal dalam keterkaitannya dengan kalender Gregorian yang berorientasi matahari selaku cara untuk menandai perayaan tradisional, yang tanggalnya, mirip Festival Musim Semi, bergantung pada perhitungannya, dan yang terkait akrab dengan asal-ajakan agrarisnya.
Persiapan Tahun Baru
Persiapan untuk peringatan Tahun Baru dimulai jauh sebelum tanggal hri liburan yang sebenarnya. Saat tahun yang lama hampir selsai, ada kecenderungan untuk ingin mengikat ujung yang longgar, untuk mengendalikan segala sesuatunya untuk mengantisipasi permulaan tahun baru dengan permulaan yang baru dan lembaran yang higienis.
Dalam bisnis ini bermakna menyeimbangkan pembukuan, melunasi hutang usang, dan menagih perlindungan dan tagihan yang masih jatuh tempo. Bagi mereka yang tidak mampu membayar rekening pada dikala ini, musim pra-liburan mampu dihabiskan untuk menghindari kreditur. Di cina antik, tidak jarang pengejaran debitur berjalan sampai Malam Imlek di Tahun Baru, dikala pencarian penagih utang mungkin dibantu oleh lentera ketika jam tengah malam mendekat. Meskipun dianggap vulgar untuk mengejar debitur pada Hari Tahun Baru, konvensi ini dibatasi oleh lainnya yang memungkinkan kreditur untuk berpura-pura masih malam sebelumnya dengan terus menjinjing lentera yang menyala dalam pengejarannya. Tempat perlindungan teraman bagi seseorang yang tidak mampu mengeluarkan uang utang yakni dengan tetap bersembunyi di rumah, atau mencari suaka di kuil, terkadang di kuil tuhan kota, di mana kepatutan tidak mengizinkan transaksi keuangan.
Bagi individu, penutupan tahun yang usang memiliki arti menyaksikan kembali kemalangan era kemudian dan investigasi introspeksi atas kesalahan dan kegagalan seseorang. Di beberapa bab Cina, orang menggunakan imlek sebagai waktu sebelum tahun gres untuk mencari sahabat lama atau rekan yang mungkin sudah usang tidak mereka temui, untuk memperbarui persahabatan dan membahas persoalan apa pun yang mungkin membatasi jalan. Caranya yakni menjalin kekerabatan yang baik di era depan. (Kunjungan ke sahabat erat dengan siapa seseorang berhubungan baik biasanya dicadangkan untuk beberapa hari pertama tahun gres.) Pembersihan spiritual dari yang usang — “pembebasan yang bagus” dari nasib buruk dan perilaku negatif di abad kemudian — pergi satu dengan pendekatan cerah dan optimis untuk apa pun yang ada di depan.
Di dalam negeri juga ada pencucian tradisional. Dalam beberapa dekade terakhir, “pembersihan trend semi” paling menyeluruh tahun Imlek ini dimulai selaku ritual pembersihan semua roh jahat yang ditakuti bersembunyi di sudut-sudut gelap di balik perabot berat dan jarang dipindahkan. Saat Imlek, satu-satunya pertimbangan bagi sebagian besar orang Cina yaitu penyajian rumah yang bersih terhadap banyak anggota keluarga dan tamu yang akan disambut selama isu terkini liburan. Jendela-jendela dicuci, atau dicat ulang di masa kemudian, dan gerbang halaman atau bab kayu lain dari rumah mungkin dicat ulang. Kalender agraria lama menyebutkan tanggal 20 bulan lunar ke-12 selaku “hari menyapu lantai”, dan tanggal ini masih menandai dimulainya proyek pencucian rumah pra-liburan besar di Hong Kong. Di sebagian besar Cina, para petani menanti sampai tanggal 23 (di Cina Selatan) atau tanggal 24 (di Utara) untuk mengambil sapu dan pengki. Pada hari inilah Dewa Dapur, atau dewa perapian, direncanakan berangkat untuk menciptakan laporannya ihwal kegiatan rumah tangga terhadap Kaisar Langit di nirwana. Agar tidak mengganggu dan mungkin menyinggung perasaannya, ibu rumah tangga menunggu sampai dia dalam perjalanan sebelum mereka mulai memindahkan piranti dan mengangkat abu.
Mengirim Dewa Dapur ke surga adalah dilema yang layak mendapat perhatian khusus. Di daerah tinggal sepanjang tahun di perapian, di mana ia diwakili oleh gambar yang ditampilkan secara menonjol , atau di bab Selatan oleh aksara kaligrafi indah untuk namanya, Dewa Dapur mengamati semua kehadiran dan kepergian keluarga. Apakah mereka sudah bermurah hati kepada pengemis di depan pintu? Apakah mereka menyia-nyiakan masakan yang diperoleh dengan sulit payah, yang dihasilkan oleh beberapa petani dengan susah payah dan keringat? Langkah-langkah diambil untuk menentukan kerja sama tuhan dapur dalam memperlihatkan laporan yang cemerlang terhadap Kaisar Giok, dan dengan demikian memenangkan sedikit pertolongan surgawi untuk keluarga. Ini tergolong persembahan ritual permen atau kudapan manis kering dan anggur, dan bahkan mengolesi bibirnya dengan madu untuk memutuskan bahwa ia hanya akan menyampaikan hal-hal bagus wacana keluarga. Setelah ini akhir, gambar Dewa Dapur dibakar, dan dia pergi dalam perjalanan tahunannya, tidak kembali sampai Hari Tahun Baru Imlek. Pembersihan abu, pembersihan, dan penggosokan dapat dimulai. Banyak yang yakin bahwa mereka harus menyapu dengan sapuan ke dalam ke tengah ruangan supaya tidak menenteng keberuntungan keluarga keluar dari pintu.
Belanja, pastinya yakni aktivitas utama yang lain di trend piknik panjang Imlek. Secara historis, Hari raya Imlek di Tahun Baru praktis ialah satu-satunya hari dalam setahun saat para petani pekerja keras China membiarkan diri mereka beristirahat. Karena Imlek ini yaitu hari libur semua orang, semua pembelian mesti dilakukan sebelum toko dan penjualkaki lima tutup pada malam tahun baru. Pertukaran hadiah Imlek yakni praktik umum di seluruh Tiongkok. Nilai hadiah tergantung, pastinya, pada kekayaan pembeli dan, tentu saja, di periode kemudian, pada status sosial relatif dari pemberi dan penerima. Sangat sering, seperti yang terjadi hari raya ini, barang-barang hadiah relatif mahal atau kuliner yang disiapkan secara khusus. Bunga untuk mencerahkan rumah yaitu barang yang terkenal di pasar dikala ini sepanjang tahun. Plum lilin, jonquil putih harum atau narcissus dan di Hong Kong, pohon persik kecil, ialah salah satu favorit musiman. Yang disebut cetakan Tahun Baru ialah barang lain yang selama berabad-kala dikaitkan dengan ekspo Tahun Baru di sebagian besar Cina. Cetakan balok kayu berwarna-warni ini tergolong potret Dewa Dapur, untuk menggantikan yang dibakar secara ritual, dan adegan favorit dari dongeng dan legenda usang. Buah matang yang menguntungkan dan bayi yang tersenyum sehat sering ditampilkan, dan patung yang kuasa pintu, yang ditempelkan di gerbang depan untuk menjaga dari roh jahat atau hantu, yaitu favorit tradisional yang lain. Juga dijual dalam jumlah banyak, bagi mereka yang tidak bisa menulis sendiri, yakni bait dan huruf keberuntungan tunggal yang ditulis tangan di atas kertas merah cerah. Kuplet, masing-masing setengah ditulis pada spanduk kertas vertikal (duilian), akan ditempel di kedua segi gerbang depan rumah, kadang kala dengan spanduk horizontal aksesori ditempatkan di atas pintu. Puisi klasik dalam komposisi, bait akan mengungkapkan ucapan serat harapan untuk keberuntungan, umur panjang, banyak sobat, dan sejenisnya.
Pelajari: 15 KATA-KATA UCAPAN SELAMAT TAHUN BARU CHINA DAN HARI LIBUR IMLEK 2022
Malam Tahun Baru
Menjelang Malam Tahun Baru Imlek, anggota keluarga yang beberapa di antaranya mungkin sudah menempuh perjalanan jauh untuk kembali ke tempat tinggal, berkumpul untuk reuni. Dalam antisipasi untuk kepulangannya dari surga pada Hari Tahun Baru Imlek, potret baru Dewa Dapur digantung, mirip halnya dewa pintu gres, duilian (kuplet pintu), dan dekorasi semarak yang lain. Beberapa keluarga selatan menempatkan batang tebu di belakang pintu. Tinggi dan konstruksi bab demi bab dari batang bagus mewakili cita-cita keluarga untuk pendakian mirip tangga ke tingkat kejayaan baru dalam 12 bulan mendatang. Semua orang berdandan, sebaiknya dengan busana gres, dan berperilaku terbaik.
Secara tradisional, pada malam terakhir tahun ini, kepala rumah tangga laki-laki memimpin keluarga dalam memberikan persembahan kepada banyak sekali ilahi rumah dan leluhur. Upacara akan dimulai dengan menutup celah di sekeliling pintu dengan kertas merah untuk menghalangi sisa-sisa kesialan tahun lalu mencuri ke dalam rumah, dan keberuntungan keluarga mana pun agar tidak melarikan diri. Penghormatan akan diberikan terhadap dewa kekayaan, tuhan sumur, daerah tidur, perapian, atau siapa pun yang ingin tetap menjalin kekerabatan baik dengan keluarga itu. Perhatian lalu akan beralih ke leluhur, kepada siapa pengorbanan masakan akan diberikan bareng dengan pembakaran dupa. Setiap anggota keluarga akan berlutut dengan hormat di depan loh leluhur, simbol dari banyak generasi sebelumnya, semua arwah yang diyakini beberapa keluarga hadir malam itu. Di rumah tangga yang lebih kaya, seluruh ruangan mungkin dikhususkan untuk digunakan selaku aula leluhur, lengkap dengan altar, sementara di keluarga yang lebih miskin, tablet leluhur mungkin menempati gudang sederhana di sudut. Sama pentingnya ialah memperlihatkan rasa hormat kepada orang yang lebih bau tanah yang masih hidup. Anggota keluarga yang lebih muda akan ketou (sujud) kepada anggota dari setiap generasi di atasnya, secara berurutan, dimulai dari yang tertua. Ketika anak-anak memberikan rasa hormat dengan cara ini, mereka dihargai dengan amplop merah (hongbao), yang berisi uang Tahun Baru (yasui qian).
Dengan selesainya ritual “pemujaan” leluhur, keluarga itu duduk untuk menikmati suguhan terbesar mereka tahun Imlak ini. Seringkali, suatu tempat ditetapkan untuk para anggota yang tidak dapat kembali ke rumah. Dalam tradisi yang masih berjalan hingga sekarang, menu yang disajikan pada malam ini diseleksi alasannya pentingnya nama atau penampilannya. Salah satu menu yang sangat biasa adalah ikan utuh, perumpamaan yang, yu, homofon dengan kata yang berarti kelebihan atau kelimpahan, dan alasannya itu menguntungkan. Demikian pula, sayuran maritim tertentu, facai, yakni homofon dengan frasa yang mempunyai arti menjadi kaya. Di daerah sekitar Guangzhou (Kanton), salah satu sajian yang digemari ialah tiram, sebab dalam bahasa Kanton, homonim tiram, houxi, berarti “bisnis yang anggun”; udang, pengucapan Kanton yang ha, terdengar seperti tawa bahagia, dan alasannya adalah itu sering ditemukan di pesta-pesta tersebut. Kerang terkadang dihidangkan karena terbuka dikala dimasak, pertanda terbukanya cakrawala baru. Demikian juga, menurut tradisi di Shanghai, pangsit kulit telur (danjiao) mirip batangan emas dan mie plastik terlihat mirip rantai perak. Kecambah kedelai mempunyai penampilan yang seperti dengan benda seni tradisional mirip tongkat kerajaan yang disebut ruyi, yang juga memiliki arti “sepuasnya”. Bagi orang Utara, satu kebiasaan yang masih banyak dikerjakan yaitu konsumsi jiaozi, atau pangsit berisi daging, pada tengah malam. Sekali lagi perkara homonim, jiaozi juga terdengar mirip ungkapan yang mempunyai arti pertemuan jam terakhir tahun yang lama dengan jam pertama tahun baru. Permen, kacang-kacangan, dan kudapan manis-kudapan manis yang umumnya tidak bisa dibeli dalam jumlah besar mungkin sudah tersedia di sepanjang tahun ini.
Beberapa saat sebelum ayam jantan berkokok, kepala keluarga tradisional Cina akan membuka segel pintu depan, di tengah ledakan panjang cambuk petasan, membukanya untuk membiarkan pengaruh besar lengan berkuasa dan sehat dari Imlek pada permulaan tahun gres. Di tahun-tahun sebelumnya, hanya sedikit orang yang pergi tidur pada Malam Tahun Baru. Sebuah keluarga Cina terbaru mungkin begadang dengan memanfaatkan banyak program piknik Imlek khusus yang disiarkan di radio dan televisi. Nenek moyang mereka mungkin melalui jam-jam pertama fajar tahun baru dengan bermain game, minum anggur, bernyanyi, bercanda, dan bercerita — dengan sengaja membuatnya malam kegembiraan, yang mereka harapkan akan menjadi acuan sepanjang tahun yang mau datang.
Perayaan Tahun Baru
Kebiasaan beberapa keluarga yakni menanti hingga hari pertama tahun ini (nian chuyi) untuk membuka gerbang atau pintu utama secara seremonial. Pada dikala inilah kepala rumah pria di banyak rumah tangga berpendidikan akan menulis abjad atau kaliamat keberuntungan untuk digantung di pintu masuk rumah. Beberapa juga menunggu hari ini untuk mendekati altar leluhur untuk ritual musiman, dan untuk melakukan ritual ketou. Anak-anak di beberapa rumah tangga terbangun di pagi Hari Tahun Baru untuk menemukan hong bao (amplop merah) di bawah bantal mereka.
Pada Hari Tahun Baru dan untuk beberapa hari sehabis Imlek, orang masih mengikuti kebiasaan bertukar kunjungan — dengan saudara akrab terlebih dahulu, lalu dengan kerabat dan sobat jauh. Secara tradisional, urutan kunjungan ini juga dimulai dengan yang tertua, dan hari pertama biasanya dikhususkan untuk kerabat keluarga pihak ayah. Salah satu takhayul lama ialah bahwa perempuan dilarang pergi mengunjungi pada hari pertama, karena keberuntungan rumah tangga mungkin akan pergi bareng mereka. Di beberapa daerah, hari kedua yakni hari dimana para istri pulang ke tempat tinggal untuk mengunjungi keluarga mereka yang melahirkan, menjinjing bawah umur untuk melihat kakek-nenek dari pihak ibu mereka. Selama kunjungan Tahun Baru (bainian), belum dewasa dan generasi muda yang belum menikah akan kembali menerima hongbao. Beberapa orang Kanton pernah yakin bahwa mengunjungi sobat pada hari kedua berisiko alasannya mereka takut pertikaian sekecil apa pun akan menerangkan tahun yang sarat pertengkaran. Hadiah diberikan kepada sahabat dan saudara, mirip juga hongbao untuk anak-anak dan pelayan rumah yang dikunjungi.
Saat sobat berkunjung, penting untuk menyajikan kuliner “keberuntungan”. Salah satu sajian tersebut yakni sepiring kurma (zao), kacang tanah (huasheng), lengkeng kering (guiyuan). dan biji teratai (lianzi). Dalam praktik linguistik Tiongkok yang umum dalam memadukan bab-bab komponen kata beragam untuk membentuk perumpamaan adonan, sajian ini disebut selaku zaoshengguizi, atau lianshengguizi, yang masing-masing terdengar mirip frasa yang bermakna “secepatnya merealisasikan kelahiran putra darah biru,” dan “yang kelahiran terus menerus dari putra-putra mulia.” Kacang juga dikaitkan dengan kesuburan dan umur panjang. Makanan “beruntung” yang lain adalah Yuan bao cha, sejenis teh yang dinamai dari batangan perak. Dua manisan terkenal yakni zaogao, kudapan manis kurma yang dibuat dengan kurma abu yang disertakan ke tepung, dan isian kurma, dan kudapan manis beras yang disebut niangao. Kata untuk kue, gao, terdengar seperti perumpamaan yang bermakna “ditinggikan” atau “tinggi”, dan jika didahului dengan kata tahun (nian), yakni homofon dengan perumpamaan yang berarti maju dengan gaya bergerak ke atas, dari tahun ke tahun. .
Sama seperti penggunaan kata-kata dan tindakan keberuntungan yang diusulkan ketika ini, begitu pula tabu. Penting, conthnya, untuk menghindari angka “empat” (si), sebab kedengarannya mirip kata kematian; kata apa pun dan homonimnya yang terkait dengan akhir hayat, penyakit, atau kebangkrutan tidak menguntungkan. Pekerjaan dapur dan menjahit dikesampingkan alasannya adalah penggunaan pisau, gunting, jarum, dan benda tajam yang lain sangat tidak disarankan. Secara tradisional, seseorang tidak mengambil sapu pada Imlek atau Hari Tahun Baru alasannya takut secara tidak sengaja menyapu keberuntungan keluar dari pintu, dan bahkan menyaksikan seseorang mungkin menerangkan tahun yang penuh dengan pekerjaan rumah tangga yang menjemukan.
Pelajari: TAHUN BARU IMLEK, PELAJARAN UNTUK MEMBANTU ANAK MENGHARGAI KEANEKARAGAMAN BUDAYA DAN BAHASA
Pada hari-hari setelah tahun gres, adalah hal biasa untuk berziarah ke kuil, khususnya saat ini bagi masyarakatHong Kong. Kelompok teater dan golongan akrobatik tampil di jalan-jalan di pasar, di halaman kuil, atau di stadion umum yang besar. Tarian naga, tarian singa, pertunjukan jangkungan, dan arak-arakan rakyat masih sangat populer. Di Cina kontemporer, saat Imlek banyak orang tua membawa bawah umur mereka jalan-jalan ke taman, kebun binatang, atau menonton film.
Hari libur besar bagi pelajar, pekerja, dan bisnis, Tahun Baru menjinjing penangguhan virtual dari kegiatan berkala . Banyak toko, pabrik, dan kantor tetap tutup selama beberapa hari pertama tahun ini. Di kawasan Kanton, toko sepatu atau kios reparasi sepatu pernah dianggap sangat tidak menguntungkan untuk dibuka kembali sebelum seluruh tukang batu piknik direkatkan. Kata Kanton untuk sepatu (hai) terdengar seperti lisan kesedihan yang biasa, dan bagi beberapa orang menunjukan menerangkan jelek, jadi tidak ada yang hendak bekerjasama dengan sepatu pada saat yang begitu bahagia. Bahkan pelabuhan Hong Kong tidak seperti lazimnya sepi di Tahun yang gres pada hari raya Imlek. Banyak kapal penangkap ikan dan kapal komersial yang lain berlabuh pada Malam Tahun Baru dan duduk diam sampai hari keberuntungan pertama tahun ini untuk berlayar.
Secara tradisional, orang cina menghitung usianya dengan memulai pada hari kelahirannya dengan “satu”. Untuk setiap tahun baru yang dirayakan sesudah itu, satu tahun lagi disertakan. Individu masih merayakan ulang tahun kelahiran mereka sendiri, namun tidak menghitung diri mereka satu tahun lebih tua sampai mereka melalui Tahun Baru lagi. Bagi orang Kanton, hari ketujuh di bulan pertama yakni “Hari Manusia”, hari yang diperingati sebagai hari ulang tahun komplemen bagi setiap orang.
Festival Lentera
Hari ke-15 bulan lunar pertama diketahui sebagai “Festival Lentera.” Nama untuk hari ini dalam kalender tradisional ialah Cap Go Meh atau Yuanshao, yang mempunyai arti pangsit bulat kecil dari tepung beras yang biasa dikonsumsi dikala ini. Festival Lentera menandakan akhir kala ekspo Tahun Baru.
Awalnya, lentera dibilang sudah dipakai pada malam ini untuk membantu melihat para tuhan dengan cahaya obor. Setiap keluarga akan membuat lentera kertas yang rumit untuk tujuan ini. Sekarang di banyak bab China ada penekanan besar pada keterampilan yang digunakan sesudah hari kelima belas Imlek dalam menciptakan lentera indah dalam banyak sekali bentuk dan gaya yang kemudian sering ditampilkan di bazar publik.
Festival Lentera yaitu kesempatan lain untuk mengundang tamu dan mengadakan pesta, walaupun dalam skala yang lebih kecil ketimbang peringatan Malam Tahun Baru Imlek. Anak-anak terlihat berparade di luar membawa lampion kertas warna-warni. Hiburan pameran yang biasa ialah menebak tanggapan atas teka-teki yang ditulis di secarik kertas dan dilekatkan pada lentera. Secara tradisional, drum dibunyikan saat teka-teki dijawab dengan benar.
Sekarang tahun baru sudah setengah jalan ke bulan pertama, dan nyaris semuanya telah kembali ke kegiatan rutin normal. Bisnis telah dibuka kembali, sekolah kembali beroperasi, dan petani telah kembali bekerja. Keberadaan masyarakat sangat tergantung pada pola siklus buatan pertanian, dan selanjutnya, acuan siklus isu terkini. Kalender mengatakan sudah waktunya untuk hujan pertama tahun ini, dan ladang mesti disiapkan. Siklus baru sedang berlangsung dengan baik.
Tentang Blog cg.
Blog Informasi Berbagai Kurikulum Mata Pelajaran Pendidikan Indonesia dengan berbagai tingkatan dari SD/MI, Sekolah Menengah Pertama/MTs, SMA/MA/SMK dan Perguruann Tinggi. Istilah kurikulum berasal dari bahasa Latin “curir” yang mempunyai arti palri dan “curere” yang mempunyai arti tempat berpacu. Sehingga kurikulum dapat diartikan sebagai trek atau lajur yang harus diikuti seseorang untuk mencapai maksudnya. Oleh alasannya adalah untuk mendukung Sekolah melancarkan proses pendidikan di Indonesia maka dibuatlah Blog Kurikulum pelajarancg.blogspot.com