Rumah tinggal didefinisikan sebagai tempat tinggal manusia yang mengalami kemajuan dari jaman ke jaman. Mulai dari mereka yang tinggal di hutan, di bawah pohon hingga sekarang yang telah tinggal di rumah bertingkat (Notoatmodjo, 2003)
Sedangkan berdasarkan Azwar (1995) rumah yang diperuntukkan bagi insan memiliki beberapa arti, yakni: sebagai daerah untuk melepas lelah, beristirahat, bergaul dengan anggota keluarga dan selaku tempat untuk melindungi diri dari kemungkinan bahaya yang datang mengancam.
Menurut Notoatmodjo (2003), harus dipenuhi beberapa syarat-syarat rumah sehat yang lain, ialah:
1. Bahan Bangunan
- Lantai: ubin atau semen adalah baik, namun tidak cocok untuk kondisi ekonomi pedesaan. Lantai kayu sering terdapat pada rumah-rumah orang yang bisa di pedesaan dan inipun mahal. Oleh alasannya adalah itu, untuk lantai rumah pedesaan cukuplah tanah biasa yang dipadatkan. Syarat yang penting disini yaitu tidak berdebu pada ekspresi dominan kemarau dan tidak berair pada isu terkini hujan.
- Dinding: tembok ialah baik, namun disamping mahal, tembok bantu-membantu kurang cocok untuk kawasan tropis, lebih-lebih kalau ventilasinya tidak cukup. Dinding rumah di daerah tropis utamanya di pedesaan, lebih baik dinding atau papan.
- Atap genteng yakni umum digunakan baik di kawasan perkotaan maupun pedesaan. Disamping atap genteng ialah cocok untuk daerah tropis, juga dapat terjangkau oleh penduduk dan bahkan masyarakat dapat menjadikannya sendiri. Atap seng ataupun asbes tidak cocok untuk rumah pedesaan, disamping mahal juga mengakibatkan suhu panas didalam rumah.
- Lain-lain (tiang, kaso dan reng): tiang untuk kaso dan reng ialah lazim di pedesaan. Menurut pengalaman materi-bahan ini tidak tahan usang. Tapi perlu diamati bahwa lubang-lubang bambu merupakan sarang tikus yang bagus. Untuk menyingkir dari ini maka cara memotongnya mesti menurut ruas-ruas bambu tersebut, kalau tidak pada ruas, maka lubang pada ujung-ujung bambu yang digunakan untuk kaso tersebut ditutup dengan kayu.
2. Ventilasi
Ventilasi rumah memiliki banyak fungsi. Fungsi pertama yakni untuk menjaga semoga aliran udara didalam rumah tersebut tetap segar. Kurangnya vemtilasi akan menimbulkan kurangnya O2 didalam rumah yang bermakna kadar CO2 yang bersifat racun bagi penghuninya menjadi meningkat. Disamping itu, tidak cukupnya ventilasi akan menimbulkan kelembapan udara didalam ruangan naik karena terjadinya proses penguapan cairan dari kulit dan penyerapan. Kelembapan ini akan merupakan media yang baik untuk bakteri-basil pathogen(bakteri-kuman penyebab penyakit).
Fungsi kedua dibandingkan dengan ventilasi yakni untuk membebaskan udara ruangan dari basil-basil, khususnya kuman patogen, sebab disitu selalu terjadi anutan udara yang terus menerus. Fungsi lainnya adalah untuk mempertahankan supaya ruangan rumah senantiasa tetap didalam kelembapan (humudity) yang optimum.
Ada 2 macam ventilasi, yakni:
- Ventilasi alamiah, dimana ajaran udara didalam ruangan tersebut terjadi secara alamiah lewat jendela, pintu, lubang angin, lubang-lubang pada dinding dan sebagainya.
- Ventilasi buatan, ialah dengan memanfaatkan alat-alat khusus untuk mengalirkan udara tersebut, contohnya kipas angina dan mesin pengisap udara.
3. Cahaya
Cahaya mampu dibedakan menjadi 2, adalah:
- Cahaya alamiah, adalah matahari. Cahaya ini sungguh penting alasannya adalah mampu membunuh bakteri-basil patogen didalam rumah, misalnya baksil TBC.Rumah yang sehat harus mempunyai jalan masuk cahaya (jendela) luasnya sekurang-kurangnya 15% hingga 20% dari luas lantai yang terdapat didalam ruangan rumah. Jalan masuknya cahaya alamiah juga diusahakan dengan genteng beling. Genteng kacapun mampu dibentuk secara sederhana, yakni dengan melubangi genteng lazimwaktu pembuatannya lalu menutupnya dengan potongan kaca.
- Cahaya buatan, yaitu dengan memakai sumber cahaya yang bukan alamiah, mirip lampu minyak tanah, listrik, api dan sebagainya.
4. Luas Bangunan Rumah
Luas bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni didalamnya, artinya luas lantai bangunan tersebut mesti disesuaikan dengan jumlah penghuninya. Luas bangunan yang tidak sebanding dengan jumlah penghuninya akan menybabkan perjubelan (overcrowded). Luas bangunan yang optimum adalah kalau dapat menyediakan 2,5 – 3 m2 untuk tiap orang (tiap anggota keluarga).
5. Fasilitas-akomodasi di dalam rumah sehat.
Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas-kemudahan sebagai berikut:
a) Penyediaan air bersih yang cukup.
b) Pembuangan tinja.
c) Pembuangan air limbah (air bekas).
d) Pembuangan sampah.
e) Fasilitas dapur.
f) Ruang berkumpul keluarga.
Demikian syarat-syarat rumah sehat menurut para mahir. Ada pula syarat-syarat rumah sehat menurut organisasi atau forum lain yang dapat didapatkan di ciri-ciri dan patokan rumah sehat.