Syarat Sah Makmum Mengikuti Imam

Syarat Sah Makmum Mengikuti Imam – Dalam menjalankan ibadah sholat kita mesti terlebih dahulu mempelajari wacana sistem & hukum seputar bagian shalat supaya sholat kita tepat & diterima oleh ALLAH SWT. hal ini pula berlaku dlm shlat berjamaah dimana kita biasa menjadi makmumnya. ada beberapa yg mesti kita pahami ketika menjadi makmum salah satunya ialah tentang syarat syarat sah dlm mengikuti imam.

Memperhatikan syarat syarat mengikuti imam (iqtida’) sangat penting lantaran hal ini mesti terpenuhi biar kita syah sebagai ma’mum. jadi sesungguhnya islam sudah menertibkan segala hal sampai yg terkecil sekalipun yg banyak diluaran sana orang tak mengetahuinya. bahkan sebagai makmum pun ada hal yg harus diamati yg bermakna kita tak asal menjadi makmum & mengikuti imam seenaknya saja. nah untuk lebih jelasnya simak ulasan dibawah ini megenai syarat mengikuti imam yg benar menurut terjemahan kitab Muqoddimah al-Hadhramiyah . . .

Baca pula : Udzur Sholat Jumat & Jamaah

 Dalam menjalankan ibadah sholat kita harus terlebih dahulu mempelajari tentang tata cara  Syarat Sah Makmum Mengikuti Imam

Syarat Sah Mengikuti Imam

Syarat syarat sahnya mengikuti imam ialah makmum tak mengetahui kebatalan sholat imamnya lantaran berhadast atau alasannya adalah yang lain.

Makmum tak meyakini kebatalannya mirip dua orang mujtahid yg berselisih mengenai kiblat atau dua wadah berisi air atau dua lembar baju. & mirip Imam bermadzhab Hanafi yg dikenali bahwa ia meninggalkan amalan fardhu (mirip bacaan basmalah dlm alfatihah).

Hendaklah ma’mum tak meyakini kewajiban qadha’nya atas imam mirip orang muqim yg bertayammum. imam itu bukan seorang makmum & tak diragukan ihwal keimanannya.

Hendaknya imamnya bukan seorang ma’mum atau seorang yg disangsikan, bukan seorang ummiy (yakni orang yg tak pintar mengucapkan satu aksara dr Al-Fatihah) kecuali jikalau ia dibarengi oleh makmum seperti beliau.

  Puasa Syawal atau Qadha Terlebih Dahulu?

Orang lelaki pula tak diperbolehkan untuk mengikuti imam seorang perempuan atau bencong.

Andaikata ma’mum shalat dibelakang imam & ternyata sehabis itu dimengerti bahwa imamnya adalah seorang kafir atau asing atau seorang wanita atau seorang makmum atau seorang ummiy, maka ia mesti mengulangnya.

Kecuali apabila imamnya berhadast atau junub atau terkena najasah/najis yg tersamar atau kasatmata atau berdiri untuk menjalankan satu rakaat embel-embel.

Andaikata makmum lupa akan hadast imamnya, kemudian mengingatkannya, maka ia mesti mengulanginya.

Sekian penjelasan mengenai syarat dlm mengikuti imam yg benar & sesuai pedoman islam. mudah-mudahan mampu kita pelajari dgn baik & kita terapkan ketika shalat berjamaah agar ibadah kita kian baik & sesuai pemikiran Rasulullah SAW. wallahu a’lam.