Sosiologi selaku alternatif Solusi Pemecahan Masalah Sosial – Masyarakat selalu mengalami kemajuan dan pergeseran sosial. Perubahan sosial yaitu segala perubahan pada forum kemasyarakatan di dalam sebuah penduduk yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, perilaku dan acuan-contoh perikelakuan diantara golongan-kalangan masyarakat dalam penduduk . Perubahan sosial dilihat dari waktu yang diperlukan, adalah Evolusi yaitu pergantian secara lambat dan membutuhkan waktu yang usang, Revolusi pergantian secara cepat dan mendalam, serta involusi ialah suatu bentuk perubahan yang mirip dengan “jalan di tempat” (maju tidak, mundurpun tidak).
Perubahan sosial dapat disebabkan oleh bertambahnya ilmu, pengetahuan, tekhnologi, kejadian perang atau petaka. Sebagai contoh, bangsa Jepang yang mengalami pergeseran cepat sesudah melaksanakan pembaharuan (restorasi) dibidang ilmu pengetahuan. Bangsa Irak mengalami kemunduran disegala bidang kehidupan sesudah mengalami banyak pertempuran.
Sedangkan pergeseran sosial dalam hubungan sosial mampu dibedakan menjadi :
1. Perubahan relasi sosial formal, yaitu pergeseran interaksi individu didalam kalangan formal antara individu dengan individu diluar kelompoknya ataupun hubungan-relasi yang lain secara resmi. Contoh kegiatan dalam aktivitas organisasi.
2. Perubahan kekerabatan sosial informal, ialah pergantian interelasi di dalam kegiatan-aktivitas informal. Contoh jika zaman dulu orang menolong orang lain sebab bantu-membantu, sekarang sebab ingin menerima upah.
3. Perubahan hubungan sosial dalam rumah tangga, ialah pergeseran yang terjadi dalam anggota keluarga mirip berkumpul dengan keluarga setiap hari.
Perubahan sosial akan menyebabkan dampak sosial, dampak sosial ini ada yang bersifat negatif ada yang bersifat kasatmata. Dampak sosial yang bersifat negatif maka akan menimbulkan persoalan-masalah sosial. Berikut akan diuraikan penerapan wawasan sosiologi dalam kehidupan penduduk Indonesia.
1. Masalah Ekonomi
Kegiatan ekonomi manusia ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Sosiologi menatap aktivitas ekonomi manusia selaku aktivitas manusia dalam menjaga hidup. Aktivitas ini akan mendorong terjadinya pergantian-pergeseran sosial, dan pergantian sosial ini akan menjamah perubahan tata nilai, norma, pola interaksi dan relasi sosial.
Terdapat empat aspek penting didalam interaksi sosial ekonomi yang mempunyai dampak cukup mayoritas pada perubahan sosial ekonomi, adalah tanah, tenaga kerja, kapital dan managemen. Kajian problem-persoalan sosial yang terjadi balasan perubahan sosial yang diakibatkan oleh kehidupan ekonomi manusia misalnya adalah:
– pergantian pengusaan dan pemanfataan tanah
– industrialisasi dan efek yang ditimbulkannya
– pergeseran profesi dan pergantian peranannya
Contoh : Stratifikasi dari sudut pandang Ekonomi adanya kalangan pengusaha, buruh, pemegang modal dan pekerja.
Dalam persepsi ilmu sosiologi, insan adalah mahluk sosial yang senantiasa berinteraksi. Sangatlah tidak mungkin jika ada seorang insan yang tidak melakukan interaksi dengan manusia yang yang lain. Kenapa demikian ? karena insan tidak dapat menyanggupi kebutuhan hidupnya seorang diri tanpa bantuan dari orang lain.
Masalah ekonomi kerap kali berimbas pada masalah sosial. Namun dalam pandangan sosiologis, acara manusia dalam kegiatan ekonomi, ditujukan hanyalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sekarang, mari amati acara di Pasar tradisional. Setiap orang yang datang ke pasar tersebut, memiliki kepentingan yang berbeda dan kebutuhan yang berbeda-beda pula.
Status sosial individu seringpula diputuskan aktivitas individu tersebut dalam ekonomi. Sebagai pola para usahawan, pemegang modal, dan tuan tanah contohnya, menduduki status sosial kalangan kelas atas. Para pegawai kantor, tenaga kerja profesional dan guru, masuk kedalam kalangan kelas menengah. Buruh dan para tenaga non profersional, masuk kedalam kalangan kelas bawah. Sosiologi menatap pengkotakan status sosial tersebut, dikarenakan peranan dan fungsinya. Perbedaan peranan ini artinya masing-masing golongan mesti saling bersandar, saling mengisi dan saling membutuhkan.
Namun demikian, masalah ekonomi ini tetap menimbulkan potensi persoalan-dilema sosial, seperti adanya masyarakat urban, masyarakat kumal , penduduk metropolis dan masyarakat tertinggal.
2. Masalah Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA)
Masalah SARA ini ialah dilema yang paling banyak timbul di Indonesia, hal ini dikarenakan kemajemukan penduduk Indonesia. Perbedaan suku, agama, ras dan antar golongan di masyrakat Indonesia, bukan menunjuk pada perbedaan fisik semata tetapi meningkat pada perbedaan ideologi selaku identitas masing – masing kelompok tersebut. Sejarah umat manusia mencatat SARA ini memainkan peranan penting sekaligus dramatis dalam percaturan masyarakat Indonesia.
Dalam persepsi sosiologi perbedaan SARA ini dianggap selaku pembedaan yang mengambarkan keanekaragaman golongan sosial, yang terbentuk alasannya adalah faktor keturunan atau latar belakang sejarah dan geografis. Dalam kenyataannya masalah SARA ini banyak dijadikan untuk kepentingan politik atau kekuasaan sekolompok orang. Padahal pembedaan SARA tidak menerangkan pembedaan tinggi rendahnya suatu golongan sosial. SARA ini ialah kekuatan bagi bangsa Indonesia untuk saling mengisi dan menguatkan, walaupun perbedaan SARA ini mempunyai potensi pertentangan.
Sebagai suatu ilmu pengetahuan, maka sosiologi memiliki peranan dalam menolong memecahkan masalah-duduk perkara sosial yang terjadi penduduk . Melalui kajian-kajian dan penelitianpenelitian sosiologi akan mendapatkan gambaran tentang mengenai realitas masyarakat yang bekerjsama dari sudut keilmuan. Setelah menerima kebenaran tersebut, kajian sosiologis akan berusaha mendapatkan kekerabatan kausalitas antara gejala sosial, perubahan sosial dan dampak sosial.
Penelitian sosial bermaksud untuk mendapatkan peristiwa dan makna peristiwa tersebut bagi para pelakunya, bukan untuk menguji ide hipotesis yang sebelumnya sudah dirumuskan (mirip dalam penelitian objektif). Generalisasi dari perkara-masalah perorangan akan menciptakan ciri-ciri esensial yang sama dengan pengalaman-pengalaman atau langkah-langkah-langkah-langkah individu. Karena untuk memahami mengapa seseorang berprilaku kita harus memahami bagaimana beliau menafsirkan perilaku tersebut dan alternatif apa yang terbuka baginya, artinya kita menggunakan sudut pandang individu pelaku tersebut.
Studi masalah sering digunakan, dalam observasi sosial. Sebagai suatu tata cara observasi kualitatif studi masalah memiliki banyak laba. Yaitu diantaranya selaku berikut :
a. Studi masalah ialah fasilitas utama bagi observasi emik, adalah menyajikan persepsi sunjek yang diteliti.
b. Studi kasus merupakan fasilitas efektif untuk menandakan relasi antara peneliti dengan respoden .
(Lincoln dan Guba, hal 359 – 360, 1985)
Peranan sosiologi secara garis besar dapat ditarik kesimpulan bahwa sosiologi dapat membantu masyarakat untuk membuat keadaan masyarakat yang harmonis. Keharmonisan inilah yang mau mendukung masyarakat untuk meraih tujuan-tujuannya. Contoh : Gambar penduduk tertinggal di pedalaman Papua.
Sekian materi mengenai Sosiologi Sebagai Solusi Pemecahan Masalah Sosial dari , supaya berguna.