Pentingnya Proses dalam Perilaku Organisasional
Konsepsi proses pada dasarnya dikaitkan dengan dilema “bagaimana”, dan untuk sebagian besar dengan pertanyaan “mengapa”. Konsepsi itu menekankan dimensi sikap dan dimensi interaksi dari sebuah kondisi. Ia juga menekankan dimensi nilai yang sering kali diabaikan. Kaprikornus proses meliputi seluruh dinamika yang mendasari sebagian besar isi dan problem pergeseran.
Berbicara ihwal proses selaku suatu dimensi yang penting untuk diamati, mungkin ada gunanya untuk memikirkan proses dari sisi persepsi berbagai tingkat. Dalam suatu organisasi ada beberapa tingkat yang beroperasi dari orang-orang yang melakukan pekerjaan di dalam organisasi sampai seluruh penduduk di mana organisasi itu berfungsi. Terdapat sembilan tingkat yang berbeda-beda yang dapat diidentifikasikan antara tingkat mikro (individual) dan tingkat makro (penduduk ).
Banyak model-model sikap organisasional yang muncul selama 100 tahun yang lalu, dan hanya empat dari versi itu yang penting dan cukup mencolokyang perlu dibahas lebih lanjut. Model tersebut yaitu autocratic, custodial, supportive dan collegial. Keempat versi ini mewakili secara historis evolusi pemikiran manajemen.
Jaringan Komunikasi dan Pengembangan Keorganisasian
Komunikasi keorganisasian mampu didefinisikan selaku proses ajaran (pengiriman dan penerimaan) pesan-pesan yang berorientasikan tujuan di antara sumber-sumber komunikasi, dalam sebuah acuan dan melalui sebuah medium atau media
Tujuan komunikasi keorganisasian adalah memberikan isu; umpan balik; pengendalian; efek; memecahkan persoalan; pengambilan putusan; mempermudah pergeseran; pembentukan golongan, mempertahankan pintu.
Komunikasi keorganisasian memiliki suatu contoh pedoman atau jaringan. Dalam suatu organisasi dengan beberapa sumber (orang pada banyak sekali tingkat) pesan-pesan yang dikirimkandan diterima mampu mengikuti sebuah contoh tetap yang taat asas. Pola-teladan seperti itu sungguh berkhasiat, dan dapat ialah indikator yang bagus.
Telah diadakan penelitian secara luas atas contoh-teladan pemikiran komunikasi dan diketahui sebagai penelitian jaringan komunikasi. Kebanyakan dari penelitian itu diadakan kepada golongan-kalangan kecil yang terkendali. Suatu jaringan ialah suatu sistem dari banyak sekali titik komunikasi untuk pengambilan keputusan.
Dalam kebanyakan penelitian jaringan, suatu kalangan kecil (lazimnya terdiri dari lima orang) diberi sebuah peran, dan golongan ini berfungsi dalam komunikasi yang terkendalikan. Pengarahan komunikasi dikendalikan sesuai dengan jaringan yang berlainan-beda, efek tiap jaringan terhadap prestasi dan kepuasan dipelajari.
Suatu jaringan komunikasi berbeda dalam besar dan strukturnya, contohnya mungkin cuma di antara dua orang, tiga atau lebih dan mungkin juga diantara keseluruhan orang dalam organisasi. Bentuk struktur dari jaringan itu pun juga akan berlawanan-beda.
Peranan individu dalam sistem komunikasi ditentukan oleh kekerabatan struktur antara satu individu dengan individu lainnya dalam organisasi. Hubungan ini diputuskan oleh acuan jaringan individu dengan arus berita dalam jaringan komunikasi. Untuk mengetahui jaringan komunikasi serta peranannya, mampu dipakai analisis jaringan.
Pengembangan organisasi (PO) sebagai ancangan kepada perubahan yang dijadwalkan dalam organisasi, bertahun-tahun terakhir ini sangat banyak dipergunakan. Beberapa penulis telah mendefinisikan PO dengan cara yang berlainan-beda. Walaupun ada beberapa titik persamaan dalam definisi-definisi ini, juga tercermin beberapa tekanan khusus di dalamnya.
Ancangan PO kepada pergeseran memperlakukan organisasi sebagai sebuah metode, ungkap Pareek. Dalam hal ini PO berbeda dari penelitian langkah-langkah. Sementara yang terakhir ini berupaya memecahkan satu masalah tanpa banyak menghiraukan soal-soal yang berafiliasi dalam organisasi, yang pertama mepertimbangkan seluruh organisasi. Ini berarti mengetahui organisasi dalam kaitan dengan lingkungannya, serta dinamika intern dari organisasi itu.
Strategi dan Inovasi dalam Komunikasi Organisasional
Strategi dan Solusi dalam Komunikasi Organisasional
Terdapat empat kategori yang memperkuat performa insan dan organisasi, mencakup aktivitas-kegiatan:
1) Strategi pelatihan (pembinaan)
2) Strategi perorangan development (pengembangan individu)
3) Strategi organization development (pengembangan organisasi)
4) Strategi technical resource development (pengembangan sumber daya secara teknis).
Setiap kategori strategi secara khusus memilih pelatihan dan metode pengembangan yang didasarkan pada satu atau lebih perbedaan filosofi atau teori yang menciptakan perubahan dalam human being (insan). Mereka terkadang mengacu kepada tiga dasar pendekatan untuk memodifikasi sikap: rational, behaviors, dan experential.
Selain berkonotasi “jangka panjang”, seni manajemen manajemen juga mengandung konotasi taktik. Kata taktik sendiri memiliki pengertian terkait dengan hal-hal seperti kemenangan, kehidupan, atau daya juang. Artinya menyangkut hal yang berkaitan dengan mampu atau tidaknya perusahaan atau organisasi menghadapi tekanan yang muncul dari dalam maupun dari luar. Kalau mampu, maka ia akan terus hidup, kalau tidak, dia akan mati saat itu juga.
Analisis digunakan secara ekstensif dalam sebuah organisasi untuk menetapkan status yang terjadi, tergolong fungsi, acara, dan aktivitas. Analisis digunakan untuk menemukan apa yang terjadi dan memutuskan apa kelebihan waktu yang sudah diberikan. Seperti sebuah diagnosis medis atau diagnosis otomatis, diagnosis organisasional menunjukkan citra bagaimana system dalam organisasi berlangsung. Gambaran yang diperolah dari analisis kemungkinan untuk mengenali kekuatan, kelemahan, dan kemapanan prosedur untuk mengambil langkah-langkah korektif (benar).
Inovasi dalam Organisasi
Dalam kenyataannya, pemikiran inovasi berlangsung hampir di setiap organisasi, dan aneka macam organisasi perguruan tinggi tinggi menganggap proses penemuan sebagai salah satu fungsi utama dalam organisasi yang berhubungan dengan buatan (menyangkut acara apa yang telah dijalankan) dan pemeliharaan.
Inovasi yaitu proses pengadopsian wangsit-pandangan baru baru, sedangkan innovativeness ialah sifat dari unit pengadopsian, ialah tingkatan yang diberikan sebuah unit sebelum unit lain melakukan adopsi penemuan.
Proses penemuan dalam organisasi:
(1) inovasi ialah sesuatu dari sejumlah kemungkinan yang direspons oleh organisasi untuk mempertemukan sebuah tindakan kekuatan eksternal pada organisasi,
(2) proses penemuan melalui sejumlah tahapan, merefleksikan peningkatan kesepakatan oleh organisasi,
(3) proses ini tidak berlangsung secara langsung, tetapi interaktif,
(4) salah satu pengukuran paling baik dari efek penemuan ialah pergantian dalam efektif tidaknya seluruh organisasi.
Pengertian komunikasi mulut ialah komunikasi yang memakai simbol-simbol atau kata-kata, baik yang dinyatakan secara oral atau lisan maupun secara tulisan.
Komunikasi ekspresi merupakan karakteristik khusus dari insan. Tidak ada makhluk lain yang mampu memberikan beragam arti melalui kata-kata. Kata mampu dimanipulasi untuk memberikan secara eksplisit sejumlah arti.
Fungsi pesan dalam organisasi yakni untuk memberi informasi, membujuk, memerintah, memberi instruksi, dan mengintegrasikan organisasi. Berlo mengatakan pula bahwa fungsi utama dari pesan dalam organisasi adalah untuk buatan atau agar peran-tugas organisasi dilakukan untuk penemuan atau menilik alternatif dari tingkah laku yang gres bagi organisasi dan untuk pemeliharaan atau menjaga tata cara dan komponennya supaya tetap berlangsung tanpa kendala. Sedangkan Greenbaumm mengemukakan fungsi pesan yakni untuk mengendalikan, untuk melaksanakan pembaharuan, integrasi, memperlihatkan gosip dan arahan.
Beratus-ratus ribu gerakan tubuh insan yang berlawanan-beda mampu dibuat selaku sinyal komunikasi nonverbal, namun dalam bab ini cuma diseleksi beberapa gerakan dasar yang banyak digunakan orang. Di antaranya adalah yang berhubungan dengan suara insan atau vokalik, gerakan badan mirip kepala, mata, bahu, tangan, kaki, sentuhan, perilaku badan, penggunaan ruang atau jarak dan penggunaan waktu, serta metafora.
Sumber referensi : Jenny Ratna Suminar, Soleh Soemirat, Elvinaro Ardianto (2015). Komunikasi Organisasi (SKOM4329). Tangerang Selatan: Universitas Terbuka