TANDA KENABIAN
Sejak bayi, tanda- tanda kenabian sudah terlihat pada diri Muhammad. Pada usia 5 bulan dia sudah bisa berjalan, dan pada usia 9 bulan sudah pandai berbicara. Pada usia 2 tahun, beliau telah bisa dilepas bareng anak- anak Halimah binti Abi Dua’ib, ibu susunya, untuk menggembala kambing. Pada usia inilah beliau dihadiri oleh dua malaikat. Mereka membuka baju Muhammad, membelah dadanya dan menyiramkan air ke dalamnya untuk mencuci hatinya supaya selalu bersih. Kemudian mereka menutup dada Muhammad kembali tanpa bekas ataupun luka.
TAHUN GAJAH
Ada sebuah kejadian yang mendahului kelahiran Muhammad. Peristiwa itu menjadi membuktikan bahwa Allah Swt. melindungi agama yang akan dibawa Muhammad. Tahun terjadinya insiden itu disebut Tahun Gajah, karena pada tahun itu pasukan gajah yang dipimpin Abrahah, penguasa Habasyah (sekarang Ethiopia), menyerbu kota Mekah untuk menghancurkan Ka’bah. Abrahah ingin menggantikan peranan kota Mekah dengan Ka’bahnya selaku sentra perekonomian dan peribadatan bangsa Arab. Sebelumnya, Abrahah telah membangun al- Qulles, suatu rumah ibadah megah di Yaman, selaku pengganti Ka’bah.
BUHAIRAH
Pada usia 12 tahun, Muhammad mengikuti kafilah pamannya ke Suriah. Sepanjang perjalanan di gurun, mereka dinaungi awan sehingga tidak kepanasan. Di Busra, kafilah ini bertemu dengan seorang pendeta Kristen bernama Buhairah yang meyakini bahwa Muhammad adalah kandidat nabi yang ditunjuk Allah Swt.
AL-AMIN
Muhammad tumbuh menjadi seorang pemuda yang jujur dan berbudi pekerti luhur. Melalui Hilful-Fudul dan kegiatannya menolong pamannya berdagang, nama Muhammad semakin populer selaku seorang yang terpercaya. Karena kejujurannya, beliau menerima gelar al- Amin, yang memiliki arti orang yang terpercaya. Para pemimpin Mekah juga pernah mempercayai Muhammad untuk menuntaskan perselisihan mereka, dengan memimpin peletakan Hajar Aswad, dikala perbaikan Ka’bah yang rusak akibat banjir.
HILFUL-FUDUL
Pada usia 15 tahun, ketika terjadi Perang Fijar antara suku Kuraisy dan suku Hawazin, Muhammad membantu menyiapkan anak panah untuk paman- pamannya yang mau berperang. Akibat perang ini, para pemimpin beberapa suku Kuraisy mengadakan rapat untuk memutuskan hukum perlindungan untuk mencegah kelaliman kepada penduduk kota maupun pendatang asing. Mereka sepakat menciptakan sebuah organisasi berjulukan Hilful-Fudul (komplotan kebajikan). Lembaga ini bertugas membantu orang miskin dan teraniaya. Muhammad ikut dalam forum ini dikala berusia 20 tahun. Di forum ini, sifat kepemimpinannya mulai tampak.
KHADIJAH
Pada usia 25 tahun Muhammad menikah dengan Khadijah binti Khuwailid yang berusia 40 tahun. Khadijah ialah seorang usahawan yang mempercayai Muhammad untuk menjajakan dagangannya ke Suriah. Karena kejujuran Muhammad, Khadijah menaruh hati padanya dan menikahinya. Pasangan Khadijah- Muhammad dikaruniai 2 putra (Qasim serta Abdullah) dan 4 putri (Zainab, Rukayyah, Ummu Kalsum, dan Fatimah). Khadijah adalah wanita pertama yang masuk Islam. Ia meninggal pada usia 65 tahun, sesudah 25 tahun menikah dengan Muhammad.
UMMUL MUKMININ
1. Khadijah binti Khuwailid
2. Saudah binti Zam’ah
3. Aisyah binti Abu Bakar as-Siddiq
4. Zainab binti Huzaimah
5. Juwairiyah binti Haris
6. Sofiyah binti Hay
7. Hindun binti Abi Umaiyah
8. Ramlah binti Abu Sufyan
9. Hafsah binti Umar bin Khattab
10. Zainab binti Jahsyi
11. Maimunah binti Haris
RIWAYAT MUHAMMAD S.A.W
Kisah Muhammad sangat banyak disebut dalam Al- Qur’an. Nama Muhammad disebut 4 kali dan dijadikan salah satu nama surat ke-47, yang diambil dari perkataan Muhammad pada ayat ke-2. Adapun nama Ahmad disebut sekali. Riwayat Muhammad diketahui lewat penuturan para sobat dan ditulis oleh banyak andal dari aneka macam disiplin ilmu. Oleh Michael H. Hart, penulis buku Seratus Tokoh yang paling Berpengaruh dalam Sejarah, Muhammad diposisikan pada urutan pertama orang yang kuat dalam sejarah manusia.
WAHYU PERTAMA
Menjelang usia 40 tahun, Muhammad sering menyendiri dan bertafakur di Gua Hira. Gua ini terletak di Bukit Hira, sekitar 6 km di sebelah timur laut kota Mekah. Tingginya 155 cm dan bisa memuat 4 orang. Di gua ini Muhammad beribadah sepanjang bulan puasa. Di gua ini pula Muhammad mendapatkan wahyu pertamanya pada tanggal 17 Ramadan 12 SH/6 Agustus 610 M. Malaikat Jibril menemui dan menyuruhnya membaca wahyu Allah (Q.96:1-5).
DAKWAH
Ada dua tahap dakwah yang dilakukan Muhammad. Pertama, dakwah secara membisu-membisu selama 3 tahun. Keluarga dan sahabat Nabi yang masuk Islam pada tahap ini antara lain Khadijah, Abu Bakar as-Siddiq, dan Ali bin Abi Talib. Kedua, dakwah secara terang-terangan, yang dilaksanakan Nabi setelah turun perintah Allah (Q.15:94). Dakwah ini berlangsung sampai Nabi wafat. Banyak sobat yang memeluk Islam pada masa ini, antara lain Umar bin Khattab dan Usman bin Affan.
AKSI MENENTANG DAKWAH
Kaum musyrik Kuraisy tak mampu menghentikan dakwah Muhammad. Berbagai cara mereka lakukan, tetapi risikonya tetap nihil. Mereka lalu mendelegasikan 10 orang untuk menemui Abi Talib dan meminta agar beliau mau membujuk keponakannya berhenti berdakwah. Namun Muhammad menolak ajakan tersebut. Melihat keteguhan hati Muhammad, Abi Talib hasilnya mendukung keputusan keponakannya itu dan berjanji untuk senantiasa melindunginya dari bahaya orang Kuraisy.
TAHUN DUKA CITA
Muhammad betul-betul murung ketika Abi Talib yang menjadi pelindung utamanya wafat pada bulan bulan puasa 2 SH, dalam usia 87 tahun. Belum hilang kesedihannya, Khadijah, istrinya yang dia cintai dan senantiasa mendampinginya dalam perjuangan, juga meninggal dunia. Muhammad sangat duka dengan wafatnya kedua orang yang menjadi pembela risalahnya itu. Karena itu, tahun ke- 10 kenabian ini disebut ‘Am al-Huzn (tahun duka cita).
ISRA MI’RAJ
Pada tahun ke-10 kenabian, terjadi peristiwa Isra Mikraj. Allah Swt. memperjalankan Nabi Saw. pada malam hari (Isra) dari Masjidilharam di Mekah ke Masjidilaksa di Yerusalem, lalu membawanya naik (mikraj) ke langit biar mampu melihat kekuasaan Allah Swt. (Q.17:1). Dalam potensi mi’raj itulah Nabi menerima perintah dari Allah Swt. berupa kewajiban melaksanakan salat lima waktu.
TA’IF
Gangguan kaum Kuraisy terhadap Muhammad makin menjadi-jadi sesudah paman dan istrinya wafat. Pada bulan Syawal tahun ke-10 kenabian, Muhammad pergi ke luar kota Mekah menuju Ta’if (65 km sebelah tenggara Mekah) bersama anak angkatnya, Zaid bin Harisah, untuk menyebarkan dakwah. Selama sepuluh hari, Nabi Saw. menemui para pemuka Bani Saqif. Namun kehadiran Nabi di sana ditolak oleh mereka.
IKRAR AQABAH