Sejarah Dan Tema Perayaan Hari Listrik Nasional (Hln) 2019

KURIKULUM PELAJARANCG: Sejarah dan Tema Peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) Ke-74 Tahun 2019. Peringatan Hari Listrik Nasional diperingati setiap tanggal 27 Oktober oleh bangsa Indonesia lewat keputusan Menteri Pertambangan Dan Energi Nomor 1134.k. / 43.pe /1992 perihal Hari Listrik Nasional, merupakan wujud faktual kepedulian pemerintah akan mengingat pentingnya semangat dan nilai-nilai hari listrik. Menurut sejarah singkatnya Penetapan secara resmi 27 Oktober 1945 selaku Hari Listrik dan Gas berdasarkan keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Nomor 20 tahun 1960, namun kemudian menurut Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik Nomor 235 /KPTS / 1975 tanggal 30 September 1975 perayaan Hari Listrik dan Gas yang digabung dengan Hari Kebaktian Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik yang jatuh pada tanggal 3 Desember.

Dalam goresan pena Pelajaran Sejarah kali ini mari kita tentang Asal usul dan Tema Peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) Ke-74 Tahun 2019. Sedang goresan pena Pedoman untuk Juknis peluncuran acara ekspo Hari Listrik Nasional (HLN) Ke-74 Tahun 2019 akan pelajarancg bahas dalam postingan tersendiri.

Peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) memiliki sejarah penting yang panjang jika dilihat dari asal mula perayaan. Peringatan Hari Listrik Nasional yang diselenggarakan setiap tanggal 27 Oktober tidak semata-mata dimaksudkan untuk mengingat hari kelahiran sebuah organisasi maupun Pahlawan dibidang Kelistrikan Nasional, tetapi lebih ialah sebuah saat-saat nasionalisasi mengenang kembali sebuah kejadian bersejarah perusahaan listrik dan gas yang semula dikuasai penjajah Jepang lalu direbut oleh para cowok dan buruh yang menawarkan inspirasi/motivasi bagi seluruh bangsa Indonesia.

Salah satu upaya yang dilaksanakan pemerintah untuk merealisasikan tujuan tersebut yaitu dengan memutuskan pelaksanaan seni manajemen peningkatan untuk mempercepat dan mendorong kesuksesan pembangunan ketenagalistrikan Indonesia. Selain juga langkah memenuhi keperluan listrik bagi masyarakat di seluruh pelosok nusantara ini, walaupun membutuhkan usaha dan kerja tambahan keras semua pihak. Bahkan pelaksanaan kegiatan Pra-HLN untuk menyambut HLN diselenggarakan dalam bentuk-bentuk seperti pertarungan/perlombaan bidang listrik, seminar pemaparan dari para hebat bidang ketenagalistrikan, para industriawan, pelaku usaha ketenagakerjaan, para penentu kebijakan di bidang energi dan ketenagalistrikan, workshop, pekan raya dalam bentuk pembangkit tenaga listrik, mulai dari pembangkit listrik konvensional sampai energi terbarukan dan alternatif rendah karbon, teknologi terkait listrik 4.0 seperti smart grid, distributed power generation, VRE (Variable Renewable Energy), Power Digitalization and Energy Storage System, dll hingga puncak acara dalam rangka memperingati HLN (Hari Listrik Nasional). Hal ini dimaksudkan biar semua insan Pertambangan, Energi, dan Listrik mengenang kembali filosofi dari nilai sejarah kesuksesan cowok, buruh listrik dan gas untuk mengambil alih perusahaan-perusahaan listrik dan gas yang dikuasai Jepang, dalam pemahaman tujuan Nasionalisme.

  Ahli yang berpendapat proses islamisasi dilakukan oleh para musafir (kaum pengembara) yang datang ke kepulauan Indonesia adalah

Adapun tujuan terutama yaitu:

  • Komitmen seluruh insan Pertambangan, Energi, dan Listrik tergolong pendidikan kelistrikkan bagi penduduk tergolong pelajar alasannya adalah menyaksikan betapa penting dan strategisnya tugas listrik bagi industri, pelaku usaha ketenagakerjaan untuk meraih keinginan bareng menerangi Nusantara secara merata untuk Indonesia Maju;
  • Mengingatkan kembali terhadap seluruh masyarakat akan pentingnya Gerakan ekonomis Listrik yang juga ditindaklanjuti dengan pembangkit tenaga listrik, mulai dari pembangkit listrik konvensional hingga energi terbarukan dan alternatif rendah karbon, teknologi terkait listrik 4.0;
  • Mengajak seluruh bagian Masyarakat Indonesia untuk melaksanakan gerakan penghematan terutama sumberdaya Alam yang tidak dapat diperbarui mirip energi listrik dan gas secara masif dan meluas di setiap acara sehari-hari;
  • Menumbuhkan semangat mengajak semua lapisan penduduk untuk melakukan penemuan teknologi di bidang listrik utamanya ara andal bidang ketenagalistrikan, pelajar, penduduk dan seluruhnya

Sejalan dengan tujuan tersebut, Hari Listrik Nasional (HLN) menjadi bagian dalam daftar hari penting Nasional dalam meraih tujuan-tujuan yang diharapkan dalam membangun bangsa kreatif berkarakter menuju SDM Unggul untuk bareng menerangi Indonesia lewat dasar dan arah kenaikan berkelanjutan.

1. SEJARAH PERINGATAN HARI LISTRIK NASIONAL (HLN) 2019

Sejarah telah mencatat saat-saat nasionalisasi perusahaan-perusahaan listrik dan gas yang semula dikuasai penjajah Jepang. Setelah direbut oleh para perjaka dan buruh listrik, perusahaan-perusahaan tersebut lalu diserahkan terhadap Pemerintah Republik Indonesia. Selanjutnya melalui Penetapan Pemerintah No. 1 tanggal 27 Oktober 1945 dibentuklah Jawatan Listrik dan Gas. Tanggal 27 Oktober lalu diperingati selaku Hari Listrik Nasional yang tidak cuma milik PLN tetapi milik seluruh pemangku kelistrikan dan seluruh penduduk Indonesia. Dimana pada jadinya Penetapan secara resmi 27 Oktober 1945 selaku Hari Listrik dan Gas menurut keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Nomor 20 tahun 1960, namun kemudian menurut Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik Nomor 235 /KPTS / 1975 tanggal 30 September 1975 perayaan Hari Listrik dan Gas yang digabung dengan Hari Kebaktian Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik yang jatuh pada tanggal 3 Desember. Seiring perjalanan sejarahnya, Peringatan Hari Listrik Nasional diperingati setiap tanggal 27 Oktober oleh bangsa Indonesia melalui keputusan Menteri Pertambangan Dan Energi Nomor 1134.k. / 43.pe /1992 ihwal Hari Listrik Nasional.

  Organ Gerak Pada Ikan Dan Fungsinya Lengkap [Kelas 5]

Alasan dipilihnya tanggal 27 Oktober selaku hari Listrik Indonesia, sebab tanggal ini merupakan tenggal dibentuknya Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga sehabis keberhasilan perjuangan pemuda, buruh listrik dan gas untuk menggantikan perusahaan-perusahaan listrik dan gas yang dikuasai Jepang, pada bulan September 1945. Akhirnya utusan dari buruh/ pegawai listrik dan gas menghadap pimpinan KNI Pusat yang pada waktu itu diketuai oleh M. Kasman Singodimedjo untuk melaporkan hasil perjuangan mereka.

Selanjutnya, delegasi bahu-membahu dengan pimpinan KNI Pusat menghadap Presiden Soekarno, untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan listrik dan gas terhadap pemerintah Republik Indonesia. Penyerahan tersebut diterima oleh Presiden Soekarno, dan kemudian dengan Penetapan Pemerintah No. 1 tahun 1945 tanggal 27 Oktober 1945 dibentuklah Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga.

Berdasarkan sejarah singkat inilah, sudah seharusnya bangsa Indonesia mempunyai tekad besar lengan berkuasa dalam membangun kenaikan teknologi listrik melalui pembinaan dan pengembangan bidang energi dan ketenagalistrikan yang ramah lingkungan dengan memberikan peluang seluas-luasnya terhadap para cowok dan buruh listrik Indonesia untuk berbagi juga berinovasi dengan energi terbarukan dan alternatif rendah karbon lewat gegasan besar di bidang teknologi terkait listrik 4.0.

Inilah argumentasi mengapa pemerintah Indonesia merasa sungguh penting menyelenggarakan Peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) bukan hanya sekedar mengenal sejarah, tema dan logo dalam bentuk kata bijaksana ataupun ucapan motivasi semata.

2. LOGO PERINGATAN HARI LISTRIK NASIONAL (HLN) KE-74 TAHUN 2019

Adapun logo perayaan Hari Listrik Nasional (HLN), ialah selaku berikut.

 Sejarah dan Tema Peringatan Hari Listrik Nasional  SEJARAH DAN TEMA PERINGATAN HARI LISTRIK NASIONAL (HLN) 2019
Gambar logo HLN ke 74 (Hari Listrik Nasional) 2019

Pelajari:

  Kemukakan hasil sastra pada zaman Kerajaan Majapahit akhir

3. TEMA PERINGATAN HARI LISTRIK NASIONAL (HLN) KE-74 TAHUN 2019

Sebagaimana diliris dalam gosip situs resmi oleh Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) dalam harilistriknasional.com, tema utama yang diangkat dalam Peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) tahun 2019 ke 74 adalah “Facing The Challenges of Industry 4.0 Era of Electrical Power Technology.”  (Keberlanjutan Sektor Ketenagalistrikan dalam Menghadapi Era Industri 4.0). dengan tema ini dibutuhkan menjadi saat-saat mengajak manusia listrik untuk terus berinovasi menciptakan energi terbarukan dan alternatif rendah karbon, teknologi terkait listrik 4.0 seperti smart grid, distributed power generation, VRE (Variable Renewable Energy), Power Digitalization and Energy Storage System, dll.

Pelajari:

4. MAKNA LOGO SEJARAH DAN TEMA PERINGATAN HARI LISTRIK NASIONAL (HLN) 2019

Adapun memaknai HLN tahun 2019 ke-74 yang tersirat dalam tema dan logo Peringatan Hari Listrik Nasional ini dapat artikan bahwa perlunya menumbuhkan motivasi dengan semangat mengajak semua lapisan masyarakat: baik pelajar, perjaka, masyarakat, buruh / pekerja/ karyawan/ listrik dan gas, wacana pentingnya Gerakan berinovasi lewat menciptakan energi terbarukan dan alternatif rendah karbon, teknologi terkait listrik 4.0 mirip smart grid, distributed power generation, VRE (Variable Renewable Energy), Power Digitalization and Energy Storage System serta penghamatan sumber daya alam tergolong gas alam juga listrik yang harus dilaksanakan ditengah acara apapun sehari-hari. Inilah hakekat yang mestinya menjadi makna bantu-membantu bukan sekedar kata ataupun ucapan semata.

Akhir kata dari pembahasan pelajarancg.blogspot.com mengucapkan selamat memperingati Hari Listrik Nasional (HLN) yang ke 74 Tahun untuk manusia listrik, cowok dan karyawan Perusahaan Listrik Negara (disingkat PLN). Semoga dunia kelistrikan di Indonesia mampu menjelma lebih baik terutama dalam melayani keperluan penerangan Masyarakat, dan PLN sebagaiperusahaan negara di bidang kelistrikan mampu terus berkarya, berinovasi melistriki Nusantara dan turut serta mendorong perkembangan ekonomi nasional dalam menghadapi tantangan industri 4.0.