Sajak Seorang Bau Tanah Wacana Bandung Lautan Api

pelajarancg.blogspot.com: Dalam tulisan Kurikulum pelajarancg Sejarah sebelumnya, kita sudah membahas perihal sejarah peristiwa Bandung Lautan Api. Untuk melengkapi tulisan hari Nasional dengan tujuan mengenang kembali semangat juang dan rela berkorban rakyat Indonesia dalam mempertahankan Kemerdekaan RI. Berikut yaitu sajak salah satu seorang sastrawan atau penyair terbaik yang dimiliki oleh negara Indonesia, dia adalah Dr. Willibrordus Surendra Broto Rendra, S.S., M.A. atau dikenal sebagai W.S. Rendra.

 Dalam tulisan Kurikulum pelajarancg Sejarah sebelumnya SAJAK SEORANG TUA TENTANG BANDUNG LAUTAN API

ISI SAJAK SEORANG TUA TENTANG BANDUNG LAUTAN API

Oleh : W.S. Rendra

Bagaimana mungkin kita bernegara
Bila tidak mampu menjaga daerahnya
Bagaimana mungkin kita berbangsa
Bila tidak bisa mempertahankan kepastian hidup
bersama ?
Itulah sebabnya
Kami tidak ikhlas
menyerahkan Bandung kepada serdadu Inggris
dan kesannya kami bumi hanguskan kota tercinta itu
sehingga menjadi lautan api
Kini batinku kembali mengenang
udara panas yang bergetar dan menggelombang,
bau asap, anyir keringat
suara ledakan dipantulkan mega yang jingga, dan kaki
langit berwarna kesumba

Kami berlaga
memperjuangkan kelayakan hidup umat manusia.
Kedaulatan hidup bareng ialah sumber keadilan merata
yang mampu dialami dengan positif
Mana mungkin itu bisa terjadi
di dalam penindasan dan penjajahan
Manusia mana
Akan membiarkan keturunannya hidup
tanpa jaminan kepastian ?

Hidup yang disyukuri ialah hidup yang diolah
Hidup yang diperkembangkan
dan hidup yang dipertahankan
Itulah sebabnya kami melawan penindasan
Kota Bandung berkobar menyala-nyala tetapi kedaulatan
bangsa tetap tersadar

Kini aku sudah bau tanah
Aku terjaga dari tidurku
di tengah malam di pegunungan
Bau apakah yang tercium olehku ?

  Puisi Ayah Singkat Sarat Ide

Apakah ini anyir asam medan laga tempo dulu
yang dibawa oleh mimpi kepadaku ?
Ataukah ini anyir limbah pencemaran ?

Gemuruh apakah yang aku dengar ini ?
Apakah ini deru perjuangan abad silam
di tanah periangan ?
Ataukah gaduh hidup yang rusuh
alasannya dikhianati ilahi keadilan.
Aku terkesiap. Sukmaku gelagapan. Apakah saya
dibangunkan oleh mimpi ?
Apakah aku tersentak
Oleh satu instruksi kehidupan ?
Di dalam kesunyian malam
Aku menyeru-nyeru kau, putera-puteriku !
Apakah yang terjadi ?

Darah sobat-temanku
Telah tumpah di Sukakarsa
Di Dayeuh Kolot
Di Kiara Condong
Di setiap jejak medan langgar. Kini
Kami tersentak,
Terbangun bareng .
Putera-puteriku, apakah yang terjadi?
Apakah kamu bisa menjawab pertanyaan kami ?

Wahai sahabat-teman seperjuanganku yang dulu,
Apakah kita masih sama-sama setia
Membela keadilan hidup bersama

Manusia dari setiap angkatan bangsa
Akan mengalami dikala datang-tiba tersadar
Tersentak dalam kesendirian malam yang sunyi
Dan menghadapi pertanyaan jaman :
Apakah yang terjadi ?
Apakah yang telah kau lakukan ?
Apakah yang sedang kau lakukan ?
Dan, ya, hidup kita yang fana akan mempunyai makna
Dari tanggapan yang kita berikan.

catatan pelajarancg.blogspot.com: Sajak ini dibacakan Rendra pada Peringatan Hari Kebangkitan Nasional tanun 1990.

Semoga dengan membaca sajak seorangtua tentang Bandung Lautan Api, mampu memberi inspirasi siswa terutama pelajar di kurikulum pelajarancg.blogspot.com untuk tidak melalaikan sejarah sebagaimana pean Bung Karno dalam pidato terakhir HUT Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1966, Jangan sekali-kali meninggalkan Sejarah!!!