Sajak Rindu – Hans Ari

Berikut ini adalah cerita puisi ihwal rindu dlm bentuk sajak rindu. Bagaimana kata kata rindu dlm bait sajak ihwal rindu yg diterbitkan wargamasyarakat berkas puisi.

Untuk lebih jelasnya kata kata rindu dlm bentuk sajak, disimak saja dibawah ini puisi rindu dlm bentuk sajak rindu.

SAJAK RINDUOleh: Hans Ari

/1/
Aku tulis sajak ini tatkala langit begitu sunyi. Pagi yg jatuh menitiskan bingung di selubung kalbu. Adakah kau rasa sama?Aku ingat perbincangan kita di suatu hari setahun yg kemudian. Menjelma untaian kisah yg berderu memeluk hari-hariku merindukanmu. Seperti tertimpah purnama, menjadi bahagia rasa jiwa sesudah mengenal tentangmu.

/2/
Ingin kupeluk bersahabat senyummu, memandangmu lekat-lekat melalui hari- hari. Ijinkan gue meraba rambut hitammu, di ujung binar matamu yg mengedipkan rindu, membuatku hanyut menitik cinta mengisi hati. Di sini, gue ingin berkata dgn nyaring, “Aku mencintaimu”.

/3/
Aku ingin berada di sampingmu & menemani hingga malam melelapkanmu. Dan kubisikkan kerinduan yg terus mencari rahim untuk berulang lahir & hadir di tengah riuhnya kehidupan. Memotret wajahmu yg tersenyum, dgn canda tawa yg bersiul antara kita. Memandang nirwana yg jatuh di ke dua matamu. Lalu, kamu lagi-lagi tersenyum, tergetar asaku, apa tergetar rasamu?

/4/
Pada jejak hujan yg menapaki tanah isu terkini ini, sesaat sesudah kurengkuh rindu pada dedaun yg di sambangi sepi. Dalam doa- doa di sebalik rongga dada, dlm tiap desah nafas yg terhela. Percik-percik gerimis membuncah tatkala mengaliri lengan. Tergenggam di tapak tangan. Sungguh seperti jiwamu, sajak-sajak itu senantiasa menari berair di atas kita.

  Puisi Pencarian Hati

/5/
Hari ini, gue bersimpuh di hadapan-Nya. Memohon di sela-sela tanah berlumpur & lembap, bercampur daun-daun kering berantakan tak pasti arah. Mengharap embun pagi membasuh tanah berlumpur bertumpuk-tumpuk itu. Sehingga sinar mentari yg datang nanti menjadi pembuka jalanku mengukir kisahku denganmu.

Solo, 7 November 2019