Rangkuman Materi Pai Kelas 4 Sd Pelajaran 2 – Beriman Kepada Allah Dan Rasul-Nya

Pelajarncg: Iman secara bahasa berarti tashdiq/membenarkan. Sedangkan secara istilah syar’i, Iman ialah akidah dalam hati, perkataan di mulut, amalan dengan anggota badan, melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan.

Beriman kepada Allah artinya yakin kepada Allah. Bukti adanya Allah adalah ada alam semesta beserta dengan isinya, tergolong bumi yang kita tempati ini merupakan bukti adanya Allah. Seluruh isi alam ini, mirip bulan, bintang, matahari, langit, pelangi, hujan, lautan, gunung, binatang dan tumbuhan membuktikan ada yang menciptakan ialah Allah SWT.

Dalam rangkuman materi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 4 Sekolah Dasar/MI Pelajaran 2 – dengan pembahasan Beriman Kepada Allah SWT dan Rasulnya, mari bersama merangkum mapel tersebut selaku bahan persiapan menjawab soal ulangan harian, maupun ujian di Sekolah. Singkatnya berikut rangkuman-rangkuman yang bisa digunakan selaku bahan pembelajaran buat pelajar hadirin kurikulum pelajarancg.blogspot.com;

 melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan RANGKUMAN MATERI PAI KELAS 4 SD PELAJARAN 2 - BERIMAN KEPADA ALLAH DAN RASUL-NYA

BERIMAN KEPADA ALLAH SWT

Beriman terhadap Allah artinya yakin terhadap Allah. Bukti adanya Allah adalah ada alam semesta beserta dengan isinya, termasuk bumi yang kita tempati ini ialah bukti adanya Allah. Seluruh isi alam ini, seperti bulan, bintang, matahari, langit, pelangi, hujan, lautan, gunung, binatang dan flora mengambarkan ada yang membuat yaitu Allah SWT. Sebagai materi pembelajaran secara ringkas berikut 3 pemahaman Beriman terhadap Allah melalui alam semesta, Beriman kepada Allah juga mampu dengan lewat kitab suci al-Qur’an, dan Beriman kepada Allah lewat Asma’ Allah SWT.

1. Beriman terhadap Allah lewat alam semesta

Beriman kepada Allah melalui alam semesta, artinya kita meyakini bahwa seluruh alam ini ialah bukti adanya Allah. Meyakini bahwa adanya seluruh alam ini niscaya ada yang menciptakan yaitu Allah SWT.

2. Beriman terhadap Allah juga mampu dengan lewat kitab suci al-Qur’an

Beriman terhadap Allah juga bisa dengan lewat kitab suci al-Qur’an, artinya kita mempercayai apa yang tertulis di dalam kitab al-Qur’an sebagai kebenaran yang datang dari Allah, dalam hal ini yang berhubungan dengan bukti adanya Allah. Firman Allah “(yang mempunyai sifat-sifat) yang demikian itu yakni Allah Tuhan kamu. Tidak ada Tuhan selain Dia, Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia. Dan Dia yakni pemelihara segala sesuatu” . (QS. Al-an’am :102)

Beriman kepada Allah melalui Asma’ Allah SWT

Beriman terhadap Allah lewat Asma’ Allah, dalam penegrtian bahwa mengimani semua nama dan sifat Allah yang ada pada asm’ul husna yang telah Allah tetapkan untuk dirinya dan yang sudah Nabi tetapkan untuk Allah.

Asma’ artinya nama dan husna memiliki arti yang baik atau yang indah. Asma’ul Husna artinya nama-nama milik Allah yang bagus dan indah.

Sebagaimana Firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-A’raf, ayat 180, yang terjemahannya: “hanya milik Allah asma’ul husna, maka bermohonlah terhadap-Nya dengan menyebut asma’ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya nanti mereka akan mendapat akhir terhadap apa yang sudah mereka kerjakan”. (QS. Al-A’raf; 180).

  Aspek Biotik Dan Abiotik

Selain Firman tersebut, Rasulullah bersabda: Dari Abu Huraiarah ra. Bahwa Nabi SAW bersabda: “ bergotong-royong Allah memiliki sembilan puluh sembilan (99) nama yakni seratus kurang satu. Siapa menghafalnya masuk nirwana”. (H.R. Bukhari, Shahih Bukhari 4: 1989).

Diantara 99 asma’ul husna, kita akan mempelajari 4 diantaranya ialah Al-Basir, Al-Adl, Al-Azim, dan Al-Haqq.

  • Al-Basir; Artinya Allah Maha Melihat. Penglihatan Allah tentu saja berlawanan dengan tindakan insan. Penglihatan manusia sangat terbatas, sedangkan pandangan Allah tidah ada batasnya.

    Sebagaimana Firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Hadid, ayat 4, yang terjemahannya: “Dia-lah yang membuat langit dan bumi dalam enam periode, kemudian Dia bersemayam di atas Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar dari padanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan Dia bersama kau di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kau kerjakan”. (QS. Al-Hadid: 4)

    Allah Maha Melihat segala apa yang kita ucapkan dan apa yang kita kerjakan, tidak ada yang dapat di sembunyikan dari Allah. Segala ucapan dan perbuatan kita akan dicatat di hitung oleh Allah serta akan menerima balasan yang setimpal.

  • Al-Adl; Artinya Allah Yang Maha Adil. Allah menempatkan insan pada derajat yang serupa, tidak memandang kekayaan, keturunan atau jabatannya. Allah memuliakan insan sebab ketaqwaannya. Makara yang membedakan manusia dihadapan Allah yakni ketqwannya. Taqwa artinya menjalankan yang diperintah Allah dan menjauhi apa yang dilarang oleh Allah.

    Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Hujarat, ayat 13, yang terjemahannya: “Hai insan, bantu-membantu Kami membuat kamu dari seorang laki-laki dan seorang wanita dan menimbulkan kau berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kau di sisi Allah adalah orang yang paling taqwa diantar kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (QS. Al-Hujarat: 13)

  • Al-Azim; Artinya Allah Yang Maha Agung. Allah tidak memerlukan siapapun. Allah tidak membutuhkan sumbangan dari mahluk. Allah yang mencukupi semua kebutuhan mahluk dan Allah yang memberi pertolongan kepada mahluk. Kita mesti senantiasa mengagungkan kebesaran Allah dengan menjalankan segala perintah Allah dan mejauhi segala larangan-Nya.
  • Al-Haqq; Artinya Allah Yang Maha Benar. Dalam al-Qur’an, kata al-haqq (dalam bentuk makrifah) terulang 187 kali, tetapi hanya 10 kali yang timbul sebagai nama indah atau bab dari nama indah Allah. Lima kali Allah disebut sebagai Al-Haqq (al-Kahf: 44; al-Hajj: 6, 62; an-Nur: 25; Luqman: 30), dua kali disebut Al-Malik al-Haqq (Maharaja yang sebetulnya), dua kali disebut Mawlâhum al-Haqq (Penguasa/Pelindung mereka yang bekerjsama), dan satu kali disebut Rabbukum al-Haqq (Tuhanmu yang sebenarnya). Kata al-haqq sendiri digunakan di al-Qur’an dalam beragam arti, di antaranya: kebenaran, keadilan, kitabullah, agama (dinullah), kebangkitan di darul baka, pembalasan amal, berita atau cerita yang benar, ucapan yang benar, dan hak.

POKOK KEIMANAN

Iman terhadap Allah meliputi 4 hal pokok sebagaimana dalam rangkuman yang bisa digunakan sebagai bahan pembelajaran buat pelajar hadirin kurikulum pelajarancg.blogspot.com;

  1. Mengimani adanya Allah SWT;
  2. Mengimani Rububiyah Allah; yaitu mengimani bahwa tidak ada yang mencipta, menguasai dan menertibkan alam semesta kecuali Allah
  3. Mengimani Uluhiyah Allah; yaitu meyakini bahwa tidak ada sembahan yang berhak disembah selain Allah.
  4. Mengimani semua nama dan sifat Allah (Asma’ul Husna)

Orang belum dibilang beriman terhadap Allah kalau belum mengimani keempat hal yang disebutkan pelajarancg.blogspot.com

Pelajari: RANGKUMAN MATERI PAI KELAS 4 MI/SD PELAJARAN 2 – MENGENAL NAMA ALLAH DAN KITAB-NYA

BERIMAN KEPADA NABI DAN RASUL ALLAH

Nabi dan Rasul adalah insan pria yang diseleksi oleh Allah untuk mengemban tugas suci dan menjadi pola bagi insan yang lain. Iman terhadap Nabi dan Rasul artinya meyakini bahwa Allah menyuruh para Nabi dan Rosul-Nya ke dunia ini untuk memberikan risalah kepada umatnya semoga selamat di dunia dan di akherat. Iman terhadap Nabi dan rasul merupakan rukun iktikad yang ke-4. Nabi dan Rasul yang wajib kita pahami ada 25 orang.

Salah satu cara untuk mengimani Rasul Allah adalah dengan senantiasa meyakini pedoman yang di sampaikannya, sebab semua pemikiran itu tiba dari Allah.

Semua para Nabi dan Rosul Allah memberikan ihwal anutan ketaukhidan (meng-esa-kan) Allh SWT. Allah menyuruh para rasul untuk menyampaikan kabar gembira dan perayaan terhadap umatnya masing-masing.

Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa’, ayat 165, yang terjemahannya: “(mereka Kami utus) selaku Rasul-Rasul pembawa informasi gembira dan pemberi peringatan supaya tudak ada argumentasi bagi insan membantah Allah setelah diutusnya Rasul-Rasul itu dan ialah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS. An-Nisa’: 165)

Para Rasul ialah insan biasa yang dipilih Allah untuk menjadi teladan bagi umatnya. Mereka mempunyai sifat-sifat sebagaimana insan kebanyakan yang di sebut Al A’radlul Basyariyah, mirip makan, minum, sakit, sehat, berkeluarga dan mengalami ajal.

Dalam Al-Alquran Surat l-Furqan, ayat 20, Allah berfirman “Dan Kami tidak mendelegasikan Rasul-Rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh mereka mengkonsumsi masakan dan berlangsung di pasar-pasar”. (QS. Al-Furqan:20)

Pelajari: APA PERBEDAAN ANTARA QADHA DAN QADAR ITU?

NABI DAN RASULNYA BERBEDA

Nabi dan Rasul diangkat oleh Allah untuk mengemban peran suci dan mulia, yaitu menyampaiakan wahyu dan risalah Allah SWT kepada umat insan. Perbedaan Nabi dan Rasul yakni: Nabi ialah oarang yang diseleksi oleh Allah untuk mendapatkan wahyu, tetapi tidak wajib menyampaikan kepada umatnya. Sedangkan Rasul yakni orang yang diutus Allah untuk menerima wahyu dan berkewajiban melaksanakan dan menyampaikan kepada umatnya.

Dengan kata lain seorang Nabi belum tentu Rasul, sedangkan seorang Rasul telah tentu seorang Nabi.

Pelajari: MATERI PAI: SOAL TEMATIK KELAS 5 PELAJARAN 4 DAN JAWABAN

NABI DAN RASUL ALLAH DENGAN NAMA-NAMANYA

Jumlah Nabi dan Rasul sangat banyak, bahkan mencapai ribuan, tetapi yang wajib kita pahami nama-namanya ada 25. Semua Nabi dan Rasul diutus untuk umat tertentu, kecuali Nabi Muhamad yang diutus untuk seluruh umat insan dan alam semesta serta selaku epilog para Nabi dan Rasul atau khatamul Anbiya wal mursaliin.

Nama-nama Nabi dan Rasul yang wajib di ketahui antara lain:

  1. Nabi Adam a.s;
  2. Nabi Idris a.s;
  3. Nabi Nuh a.s;
  4. Nabi Hud a.s;
  5. Nabi Saleh a.s;
  6. Nabi Ibrahim a.s;
  7. Nabi Luth a.s;
  8. Nabi Ismail a.s;
  9. Nabi Ishak a.s;
  10. Nabi Ya’kub a.s;
  11. Nabi Yusuf a.s;
  12. Nabi Ayyub a.s;
  13. Nabi Syuaib a.s;
  14. Nabi Musa a.s;
  15. Nabi Harun a.s;
  16. Nabi Zulkifli a.s;
  17. Nabi Dawud a.s;
  18. Nabi Sulaiman a.s;
  19. Nabi Ilyas a.s;
  20. Nabi Ilyasa’ a.s;
  21. Nabi Yunus a.s;
  22. Nabi Zakaria a.s;
  23. Nabi Yahya a.s;
  24. Nabi Isa a.s; dan
  25. Nabi Muhamad saw

RASUL DAN TUGAS UTAMANYA

  • Menyeru umat insan untuk menyembah Allah dan meluruskan doktrin mereka terhadap Allah serta menegaskan bahwa alam semesta serta isinya diciptakan oleh Allah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan selain Allah.
  • Untuk melakukan aturan-hukum dan peraturan-pperaturan Allah di muka bumi in,i alasannya Allah yang menciptakan alam ini maka peraturan yang wajib di taati yaitu peraturan Allah swt.
  • Rasul diutus untuk menyempurnakan akhlak insan, yaitu budpekerti kepada Allah, budpekerti kepada sesama insan dan adab kepada alam lingkungan.

Sabda Nabi Muhammad; “Aku diutus oleh Allah untuk menyempurnakan etika/ budi pekerti yang mulia”. (HR. Bukhari)

RASUL DAN MUKJIZAT ROSUL

Setiap rasul memiliki mukjizat sebagai bukti akan kebenaran kerasulannya. Mukjizat yakni suatu kejadian yang hebat yang dikaruniakan Allah kepada Rasul-Nya.

Contoh mukjizat yang diberikan kepada Rasul-Nya antara lain:

  • Mukjizat Nabi Ibrahim a.s; adalah tidak hangus ketika dibakar oleh Raja Namrudz
  • Mukjizat Nabi Musa a.s; yakni dapat merubah tongkatnya menjadi ular
  • Mukjizat Nabi Isa a.s; adalah mampu menciptakan burung yang hidup dari tanah, dapat menyembuhkan orang sakit dan menghidupkan orang yang sudah mati.
  • Mukjizat Nabi Muhamad saw yang terbesar yakni al-Qur’an yang isi kandungan dan keindahan bahasanya tidak ada yang menandingi.

SIFAT WAJIB DAN SIFAT MUSTAHIL BAGI ROSUL

Sifat wajib bagi Rosul atau Rasul adalah sifat-sifat yang harus dimiliki/yang mesti ada pada diri seorang Rosul, sedangkan sifat tidak mungkin ialah sifat-sifat yang tidak mungkin dimiliki/mustahil ada pada diri seorang Rosul. Berikut sifat-fifat wajib Rasul-Nya selaku bahan pembelajaran buat pelajar pengunjung kurikulum pelajarancg.blogspot.com;

  • Sifat Sidiq; artinya benar dan jujur, lawannya atau sifat mustahilnya adalah Kidzib atau dusta. Jika seorang Rasul mempunyai sifat Kidzib atau dusta, maka pemikiran yang dibawanya akan penuh kedustaan yang dapat menyesatkan umatnya.
  • Sifat Amanah artinya jujur atau dapat dipercaya, sedangkan lawannya/sifat mustahilnya adalah khianat (penipu). Jika seorang Rasul memiliki sifat penipu, maka pasti umatnya menjadi penipu pula.
  • Tabligh artinya menyampaikan, sedangkan lawannya atau sifat mustahilnya adalah kitman atau menyembunyikan. Jika seorang Rasul memiliki sifat kitman, tentu risalah yang diberikan oleh Allah tidak disampaikan sepenuhnya kepada umatnya.
  • Sifat Fatanah artinya pandai atau arif, musuh atau sifat mustahilnya ialah Baladah atau ndeso. Tugas seorang Rasul sungguh berat, maka menjadi Rasul mesti orang yang cerdas, piawai, cendekia dan tanggap kepada keadaan di sekitarnya, harus akil berdialog dan berdiplomasi sesuai dengan isyarat wahyu yang diterimanya.

SIFAT JAIZ BAGI NABI DAN ROSUL ALLAH

Sifat jaiz bagi seorang Nabi dan Rasul Allah SWT yakni sifat-sifat sebagimana sifat-sifat yang dimiliki manusia pada umumnya, mirip makan, minum, lapar, haus, berkeluarga, bekerja, sakit dan mengalami kematian.

RASUL ULUL AZMI

Rasul Ulul Azmi yaitu Nabi dan Rasul Allah SWT yang memilki keteguhan dan keteguhan yang hebat. Rasul yang mendapat gelar Ulul Azmi ada 5 yakni; Nuh a.s, Ibrahim a.s, Musa a.s, Isa a.s dan Muhammad saw.

TANDA-TANDA ORANG BERIMAN KEPADA RASUL ALLAH

  • Mempercayai dengan sepenuh hati bahwa para Nabi/Rasul adalah manusia pilihan Allah yang diutus untuk memberikan wahyu-Nya kepada umat insan untuk dijadika anutan hidup.
  • Mempercayai dengan sepenuh ahti bahwa para Nabi dan Rasul memiliki sifat-sifat mulia (sifat wajib) dan mustahil mempunyai sifat-sifat tercela (sifat mustahil).
  • Mempercayai adanya Rasul Ulul Azmi.
  • Mempercayai dengan sepenuh hati bahwa Nabi Muhamad saw yaitu Nabi penutup seluruh para Nabi dan Rasul (Khatamul anbiya wal mursaliin) dan bertugas menyempurnakan agama samawi yang telah disampaikan oleh para Rasul sebelumnya.

Kaprikornus Itulah rangkuman beriman kepada Allah dan Rasulnya untuk bahan Pendidikan Agama Islam yang dapat disampaikan dan dibagikam kurikulum pelajarancg.blogspot.com