Puisi renungan kematian dgn judul puisi keadaan kuburan bukanlah puisi sedih ajal namun sebuah puisi islami untuk menjadi bahan perenungan untuk kita yg masih hidup bahwa alam maut itu lambat atau cepat akan kita kemudian.
Nah bagaimana kata-kata renungan maut untuk kita yg masih hidup dlm bait puisi ihwal renungan yang dipublikasikan berkas puisi, apakah bercerita mirip puisi antara hidup & mati atau puisi untuk orang meninggal.
Untuk lebih jelasnya puisi tema renungan ajal disimak saja puisi berjudul keadaan kuburan dibawah ini.
KEADAAN KUBURAN Oleh: Ryan Anggapraja
Dipekarangan kubur, buluk kudukku bangun
seolah gue takut terhadap kondisi ini
ku tundukan pandangan, mendoakan para penghuni
supaya saja, Allah senantiasa mengampuni
Hati kecilku kadang senantiasa mengajukan pertanyaan
wacana keadaan penghuni kubur dialam sana
apakah tersiksa atau diberikan nikmat yg setara
atas sikap mereka, selama hidup didunia
Diantara selingan jeda pertanyaanku
terlintas ilmu yg pernah kupelajari
tentang kedaaan para penghuni
menjerit, karna dosa yg mereka jalani
Mereka didera, disiksa, & ditanya beberapa kali
kenapa kau berpangku tangan hidup didunia?
tidakah cukup! kamu-sekalian hidup diatas sana?
hingga mati, lupa bertaubat terhadap-Nya
Sakit!, tolong hentikan wahai malaikat penyiksa
badanku rapuh, tak berpengaruh menahan lagi
andaikan gue bisa hidup, sekali lagi saja
niscaya gue berzakat shalih di dunia ini.
Seketika, Malaikat pun menghentikan siksaannya
ditanyalah ia oleh penghuni kubur itu
mengapa kau-sekalian hentikan siksaanku?
malaikat berkata, ‘Aku hentikan berkat Do’a anakmu’.
Parahyangan, 6 Agustus 2021. 00.10 AM.
Note :
Selama kita masih diberi potensi hidup didunia, mari perbanyak istigfar & bersedekah shalih terhadap-Nya. semua itu tak lepas hanya untuk bekal mu dlm perjalanan panjang setelah mati. Dan apabila ada seseorang yg kita cintai telah meninggal, janganlah berhenti tuk mendoakan nya.
Rasulullah Shallahu alaihi wassalam Bersabda.
“Ketika seorang manusia meninggal, maka putuslah amalannya darinya kecuali dr tiga hal, (yaitu) sedekah (amal) jariyah, atau ilmu yg dimanfaatkan, & anak shalih yg mendoakannya.”
(HR. Muslim, no..