Puisi Nrimo Melepasmu

Puisi Ikhlas Melepasmu

Puisi Ikhlas Melepasmu merupakan bagian dari tema puisi kehidupan dengan istilah perasaan kita rela melepas orang yang begitu berharga dalam hidup kita. Ada banyak dimensi dalam mengekspresikan perasaan saat kita melepas seseorang, kuy kita simak puisi tulus berikut ini :

Puisi Ikhlas

“Orang mengatakan, menyukai tidak harus mempunyai adalah satu hal mustahil. Hati berbicara menyukai bukan cuma sekedar ingin memiliki, namun share rasa ini, perhatian ini, sayang ini. Pikiran berbicara menyukai yakni dikala di mana otak mengolah beberapa hal tidak logis jadi logis dan aku berbicara menggemari adalah berapa intensif namamu senantiasa kuingat dalam doa, bayangmu selalu singgah setiap ketika”

“Hatiku terlalu sensitif menyaksikan beban yang sering kali kelihatan di mukamu, hatiku sensitif ketika hadirmu memberi warna semu dalam hidupku, hatiku sensitif bila kau telah terukir dalam buku takdir jadi sisi dalam hidupku.”

“Saya yang selalu rindumu dalam sujudku, aku yang tidak pernah lupa menyisipkan namamu dalam tiap doaku, saya yang senantiasa berfantasi sentuh bayang-bayangmu. Saya yang kini menentukan untuk melepaskanmu. Bukanlah saya tidak sabar, aku cuman sadar. Hatimu ada yang gerakkan, Tuhanmu.”

“Saya tak ingin kembali biarkan hatiku cuman untukmu, diamkan hatiku latihan nrimo melepasmu. Biarkanlah doa-doa itu terdaftar dalam buku malaikat, yang tahu jika kamu tidak mudah terpikat. Biarkanlah Tuhanku yang ungkap rasaku kepadamu, sebab Ia senantiasa memiliki langkah untuk memberitahukanmu bila saya pernah tulus mengasihimu.”

“Katamu, kau sayang. Pada realitanya, kamu tidak perlakukan rasa sayang itu secara benar. Kamu ketahui, rasa sayangmu itu tawarkan ketaknyamanan di jiwaku.”

“Kenapa aku ingin pisah dan pilih pergi bahkan juga mengakhiri dongeng cinta denganmu, gampang-mudahan kamu akan pahami.Kita tidak dapat kembali sama-sama membawai. Saya nrimo melepasmu. Saya tidak akan tidak yakin karena itu.”

Kata Kata Puisi Ikhlas Melepasmu
Ya, setiap tatap tampang akan ada selalu perpisahan. Dan sekarang giliranmu untuk pergi. Tidak banyak yang dapat dilakukan selainnya menangis saat ingat namamu atau tidak menyengaja melalui jalan kawasan biasa kita berlindung menanti hujan bareng . Tempat ketika kamu dan saya pertama kalinya berjumpa atau beberapa kawasan yang banyak sekali kala kemudian bersamamu. Dan kini saya berkunjung beberapa tempat itu sendirian, tanpamu kembali.
Ia yang pergi, tidak akan kembali. Kau mesti ingat itu. Apabila satu dikala dia kembali, rasa sayang dan tulusmu akan berlawanan jauh. Semua tidak akan membalikkan keadaan. Bangkitlah!
Kata itu yang perlu selalu kuingat bila mendadak saja kurun kemudian bersamamu ada di otakku. Perlahan-lahan aku coba merelakan dan percaya jika kau yang pergi tidak akan kembali. Kau mesti mendapatkan wanita yang melalui segala hal dariku. Itu yang kuingat. Karena tingkat paling tinggi dari menyukai bukan ikhlas mati, tetapi tulus melihat kau berbahagia dengan opsimu. Dan saya menyukaimu, itu yang membuatku mengikhlaskan kau dengan perempuan-wanitamu.
Ungkapan Kata Puisi Ikhlas Melepasmu
Saya merelakanmu pergi bukan karena aku berserah atau tidak mengasihimu, malah aku betul-betul mengasihimu dan aku berasa bila ada beberapa hal yang tidak mungkin kita paksa. Sudahilah penantianmu. Isikan ruangan yang sejauh ini telah lama tidak ada penghuninya. Pergilah,,, saya tulus melepasmu.
Praktis-mudahan nantinya kamu akan mendapatkan pengiring hidup yang cocok kemauanmu. Yang berbarengan searah dan senantiasa setia jagamu sampai final hayatmu. Seperti cita-citaku dahulu yang ingin menua bersamamu. Sekarang lupakanlah aku, saya tidak pantas buatmu.
Puisi Aku Ikhlas Melepasmu
Ikhlas Melepasmu.. Saya tidak pernah berpikir semua akan usai seperti ini.
Bahkan juga tak pernah tebersit difikiranku mengenai seluruhnya.
Mengenai rasa yang nyaman yang perlu dirubah.
Dan mengenai rasa yang tidak semestinya ada.
Saya masih tidak dapat pahaminya,
Pahami semua arti kehidupan ini.
Pahami tiap problem yang ada.
Dan, harus usaha keras untuk semuanya itu..
Saya sedang berjalan, jalan lempeng ke depan.
Tanpa mundur bahkan juga walaupun selangkahpun.
Dan saya harus merelakan semua yang sempat ada.
Bahkan juga, dia yang dulu sempat ada.
Karena, saat kita melepas dia dengan argumen pindah, percayalah Allah akan menukarnya sama yang lebih elok kembali..
Saya mesti nrimo, nrimo melepasmu yang tidak pantas ada di sini kini ini.
Saya harus mengikhlaskanmu dengan argumen yang cantik.
Karena kita memang tidak patut bareng sekarang ini.

Video Puisi Ikhlas Melepas

Puisi Ikhlas Melepasmu diatas bisa kalian jadikan sebagai referensi bacaan dikala ingin mengungkapkan perasaan, dan tidak ada salahnya untuk dibagikan terhadap orang penting dalam kehidupan kita. Jangan lupa subscribe dan share ya terima kasih!
  Puisi Tentang Sahabat Sejati Di Dunia Maya