Puisi Masa Kecil

Puisi masa kecil. masa kecil adalah masa yg paling indah, di mana kita belum menimbang-nimbang perihal kehidupan yg sebetulnya.

Masa kecil memiliki momen yg paling mengasyikkan, momen dimana kita kerjakan hanyalah bermain, tertawa, & lari berkejaran dgn mengeluarkan imajinasi-imajinasi yg sangat luar biasa

Berkaitan dgn kata kata wacana masa kecil berikut ini ialah puisi ihwal masa kecil, selengkapnya disimak saja berikut ini.

MASA KECILOleh: Ismail Sofyan Sani

masa kecilku
dibatas sajak, rinduku elok
embun liris berganti gerimis
gemeretak merdu suara roda pedati
riuh lenguh kerbau musim bertani
nyanyian perawan terdengar riang
melepas kekasih pergi ke ladang
keras lengking genderang berperang
menembak senjata pelepah pisang
kemudian berlanjut bermain layang layang
bermandi keringat di tanah lapang
datang ibu menjewer kupingku
menyeret langkahku di pematang
usai sekolah tak eksklusif pulang

masa kecilku
dibatas sajak rinduku merdu
pulang ke kandang burung dara
dan cicit ayam ramah sapanya
riang kicau burung penuhi udara
sumringah elok aroma cinta
gemericik bunyi air jernih di kali
sorak sorai bocah mandi menari
dibawah cahaya bulan sumringah
bermain galasin bermandi tanah
kulihat ayah marah sekali
mencariku dgn seikat lidi
memerintahkan mengaji di surau kami
duh, masa kecilku
indah & manis dlm ingatan

masa kecil cucuku tak menentu
cerobong pabrik tebar polusi
kali mampet sampah berlimpah
jalanan macet udara bertuba
ayah & bunda sibuk bekerja
sampai tak ada waktu tersisa
anak anak sibuk bermain sendiri
cukup dimanja dgn teknologi
berteman handphone asyik sendiri
tontonan tak layak, tak diawasi
tak perduli & tak bersosialisasi
surau tak lagi daerah mengaji

  Usaha Yang Diperlukan Untuk Mengangkat Benda 150 N Ke Suatu Tempat Dengan Tinggi 5cm Diatas Tanah Adalah Sebesar

dibatas sajak tangisku gelagapan
gaya hidup kian konsumtif
tidak sedikit orang menjadi naïf
laki-laki sulit mampu pekerjaan
lirih nyanyian duka perempuan
terjebak di kota memburu keinginan
mengais rupiah dagang kehormatan
menyeberang maritim wujudkan angan
jadi pembantu digarap majikan
pulang tanpa nyawa di badan

masa kecil cucuku
galau rembulan semu kesempatan
televisi pertontonkan kebusukan
generasi kekerasan & tawuran
predator anak jadi ancaman
begal & jambret penuhi jalan
berbaur derap deru pembangunan
kelicikan politik & pembunuhan
dekadensi akhlak & perkosaan
korupsi berjamaah & ketamakan
politikus tak layak jadi panutan
agama hanya alat kejar ambisi
anak anak frustrasi tanpa solusi
angin & angan sebatas mimpi
banyak guru tak layak digugu
ayah bunda tak mau tahu.

anak anak kurus berpipi tirus
digerus kecewa harapan sirna
cekung matanya hilang cahaya
pecandu segala jenis narkoba
bocah perempuan di sentra belanja
mengadu logika dgn laki-laki bandel
lipstik menyala mesum tawanya
bergaya seksi mengundang birahi
terjebak liar arus modernisasi
dari mana mereka tiba
entah kemana mereka pulang
selalu malam tak habis kelam

ah,
masa kecil cucuku
masa depan tak menentu
tak ada cinta & rajah rindu

Jakarta, 25012018