Pranata Sosial : Pengertian, Syarat, Macam-Macam, Fungsi & Karakteristik Pranata Sosial (Pelajaran IPS Sekolah Menengah Pertama/ MTs Kelas VIII) ✓ Manusia merupakan makhluk sosial yg artinya bahwa ia tak mampu hidup sendiri tanpa adanya pertolongan & pertolongan dr orang lain. Terkadang dlm menyanggupi keperluan hidupnya bergesekan dgn orang/ pihak lainnya, hal ini karena orang lain pula sedang memenuhi kebutuhannya. Dari kondisi tersebut maka membuat masyarakat membentuk suatu metode pengaturan dlm memenuhi keperluan hidupnya dlm bentuk pranata sosial supaya terdapat kelangsungan hidup sosial. Pada bagian ini saya & sahabat-sahabat akan berguru mengenai berbagai hal yg tentunya berhubungan dgn interaksi sosial antara lain : pengertian hubungan sosial, beragam bentuk hubungan sosial, perbedaan antara kompetisi dgn pertentangan, teladan penyimpangan dlm penduduk .
Daftar Isi
Daftar Isi
1. Bentuk-bentuk Hubungan Sosial
2. Pranata Sosial Dalam Kehidupan Masyarakat
- Syarat-syarat pranata
- Macam-macam pranata sosial
- Klasifikasi pranata sosial
- Fungsi tiap lembaga sosial /pranata sosial
- Fungsi pranata
3. Penyimpangan & Pengendalian Sosial
4. Rangkuman Materi Pranata Sosial Kelas 8
5. Contoh Soal Pranata Sosial
Pranata Sosial : Pengertian, Syarat, Macam-Macam, Fungsi & Karakteristik Pranata Sosial (Pelajaran IPS Sekolah Menengah Pertama/ MTs Kelas VIII)
Bentuk-bentuk Hubungan Sosial
Istilah lain dr relasi sosial adalah interaksi sosial. Pengertian interaksi sosial ialah kekerabatan yg terjadi lantaran sebagai akibat dr tindakan antar individu dengan-cara timbal balik. Adanya langkah-langkah (aksi & adanya tanggapan (rekasi) antara 2 pihak merupakan hal menjadikan terjadinya timbal balik tersebut.
Tindakan atau perbuatan yaitu selaku syarat yg mutlak terjadinya kekerabatan timbal balik atau interaksi sosial. Pembagian bentuk-bentuk korelasi sosial dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis yaitu: 1). korelasi sosial positif & 2). korelasi sosial negatif.
1. Hubungan sosial positif sering pula disebut proses asosiatif atau integratif. Pengertian relasi sosial positif ialah hubungan sosial yg mempunyai sifat menyatukan. Hubungan sosial positif ini mampu dikelompokkan lagi menjadi 3 macam, antara lain: kooperasi, asimilasi, & konsensus.
2. Hubungan sosial negatif sering disebut pula sebagai proses disasosiatif atau disintegratif (memisahkan). Pengertian relasi sosial negatif yaitu mempunyai sifat yg memecah belah atau merusak. Hubungan sosial negatif ini dapat kita kelompokkan lagi menjadi 2 macam yakni kompetisi (kompetisi) & konflik (pertentangan).
Keterangan:
a. Kooperasi. Pengertian Kooperasi yakni sebuah proses sosial yg berupa kolaborasi. Pembagian kooperasi berdasarkan perbedaan sikap kalangan mampu dibedakan menjadi 3 jenis yaitu: 1). kerja sama primer, 2). kerja sama sekunder, 3). kolaborasi tersier (akomodsi)
1) Kerja sama primer. Pada koordinasi primer ini antara individu & kelompok dilebur menjadi satu, golongan berisi semua kehidupan individu & masing-masing melakukan pekerjaan dlm rangkka untuk kepentingan semua anggota dlm kelompok tersebut.
- Kehidupan berkala dlm pondok pesantren.
- Kehidupan keluarga dlm penduduk yg masih primitif.
- Gotong-royong bangsa Indonesia.
2) Kerja sama sekunder. Pada kerja sama sekunder ini sudah mulai ada keutamaan & untuk masing-masing individu hanya membaktikan sebagian hidupnya untuk golongan yg dipersatukan tersebut. Orang lebih menentukan sikap yg individualis & kemakmuran golongan tak lagi menjadi pertimbangan yg utama, seperti halnya dlm kerja sama primer. Kerjasma sekunder ini yakni merupakan ciri dr masyarakat terbaru. Secara formal individu akan saling tolong menolong & melakukan koordinasi, tetapi kerjasama & pertolongan tersebut lantaran adanya imbalan/ upah.
3) Kerja sama tersier (kemudahan). Pada koordinasi tersier ini yg menjadi dasar kolaborasi yakni pertentangan, sehingga dgn demikian organisasi yg ada sungguh longgar & lebih gampang untuk terjadinya perpecahan. Akomodasi bias pecah (bubar), kalau alat bareng tersebut tak lagi menguntungkan untuk masing-masing anggota dlm rangka meraih tujuan.
- Hubungan antara buruh dgn pimpinan perusahaan.
- Hubungan antara dua partai dlm usaha melawan partai
b. Asimilasi. Pengertian asimilasi ialah sebuah proses meleburnya bermacam kebudayaan yg menjadi satu kesatuan yg homogen. Dapat pula dikatakan bahwa asimilasi ialah merupakan proses bergabungnya antara 2 atau lebih budaya yg berlawanan, kemudian lebur & timbul sebuah budaya yg gres yg merupakan perpaduan antara budaya yg melebur tersebut. Sebagai pola proses asimilasi yaitu kebudayaan nasional Indonesia yg sekarang ini yakni terbentuk dr kebudayaan Indonesia purba yg sudah memperoleh efek dr beberapa kebudayaan (Hindu-Buddha, Islam,
& Barat).
c. Konsensus. Pengertian konsesus adalah sebuah proses sosial yg terjadi dgn adanya sebuah janji atau suatu persetujuan dlm memilih atau menjaga sesuatu. Contoh konsensus adalah mengenai konsensus nasional mengenai Pancasila & UUD 1945, yg mana keduanya diakui & dijadikan selaku landasan utama untuk berbangsa & bernegara.
d. Kompetisi atau persaingan. Pengertian kompetisi adalah proses sosial yg terjadi dlm kondisi hening, namun para pihak yg terait saling berjuang dlm rangka untuk meraih tujuan tertentu masing-masing. Sebagai contoh kompetisi yaitu pedagang yg melakukan kompetisi supaya menawan pembeli yg dilakukan dgn bemacam cara contohnya dgn pemberian potongan harga, obral, undian berhadiah & lain sebagainya. Contoh lainnya yakni para pelajar yg melakukan persaingan untuk mendapatkan peringkat terbaik di kelasanya/ sekolahnya.
e. Konflik atau kontradiksi. Pengertian pertentangan adalah suatu proses sosial yg terjadi di mana terdapat dua pihak yg saling beringinan untuk menghancurkan antara yg satu dgn dengan yg yang lain. Konflik yg hebat/ dahsyat bisa menjadikan terjadinya pertempuran. Sebagai pola pertentangan adalah pertentangan antara dua golongan perjaka, pertentangan antara antara buruh dgn majikannya.
Jenis-jenis proses sosial
Penggolongan interaksi sosial bisa dibagi menjadi 3 jenis antara lain: a). Interaksi antara individu dgn individu, b). Interaksi antara kalangan & kelompok, c). Interaksi antara individu & kelompok.
a). Interaksi antara individu dgn individu. Pada jenis interaksi sosial ini mampu tampakdengan-cara terperinci, namun dapat pula tidak. pada waktu 2 individu bertemu maka interaksi sosial sudah dimulai karena di situ sudah terjadi agresi & rekasi.
b). Interaksi antara golongan & golongan. Pada jenis interaksi sosial ini orang-orang berbicara dgn atas nama kelompok sebagai satu kesatuan, tak lagi selaku individu/ pribadi masing-masing
c). Interaksi antara individu & kelompok. Pada jenis interaksi sosial ini akan lebih terlihat menyolok jika terjadi sebuah benturan antara kepentingan perseorangan/ individu dgn kepentingan kalangan.
Ciri-ciri kekerabatan sosial (interaksi sosial) antara lain sebagai berikut:
- Terdapat pelaku yg jumlahnya lebih satu orang.
- Terdapat komunikasi antarpelaku dgn memakai simbol-simbol.
- Terdapat dimensi waktu masa lampau, masa sekarang, & masa yg akan datang yg memastikan sifat aksi yg sedang berjalan.
- Terdapat tujuan-tujuan tertentu, terlepas sama atau tak dgn tujuan yg diperkirakan oleh pengamat.
Berlangsungnya interaksi sosial atau sebuah relasi di dasarkan pada aspek berikut ini palsu, sugesti, identifikasi, & simpati. Faktor tersebut bisa bergerak dengan-cara sendiri-sendiri, terpisah, atau bisa pula saling berkaitan anta yg satu dgn yg lainnya.
Keterangan dr faktor tersebut yaitu selaku berikut
a. Imitasi. Pengertian artifisial yakni suatu proses belajar dgn cara meniru atau mengikuti perilaku dr orang lain. Dampak yg dihasilkan dr proses palsu dapat bersifat positif & bisa pula bersifat negatif. Hal tersebut akan sangat tergantung pada tokoh yg ditirunya/ dicontohnya. Sebenarnya artifisial bisa menyebabkan lemahnya tingkat kreativitas lantaran orang yg melaksanakan imitasi hanya menjiplak, mengikuti perintah atau kehendak orang lain. Contoh proses artifisial : Balita yg menirukan gaya dr orang tuanya. Atau bisa pula seseorang yg menggandakan tokoh yg diidolakannya.
b. Sugesti. Pengertian sugesti adalah suatu cara pemberian dampak atau (pandangan) pada orang lain dgn menggunakan cara tertentu, sehingga orang yg bersangkutan akan mengikuti kepada apa yg dianjurkannya tanpa berpikir panjang. Terkadang dlm proses sugesti bagi penerima sugesti lebih banyak memakai emosional dr pada menggunakan akalnya. Terlebih lagi kalau yg memberi sugesti tersebut yaitu orang yg lebih renta, lebih berwibawa, & lebih terlatih. Contoh sugesti yaitu larangan kepala suku pada masyarakatnya supaya tak menebang pohon yg dianggap keramat, dll.
c. Identifikasi. Pengertian kenali adalah kecenderungan seseorang untuk menjadi sama seperti dgn orang lain. Pada kenali ini lebih dlm lagi bila kita bandingkan dgn artifisial. Bagi orang yg melakukan identifikasi sungguh-sungguh mengenal tokoh yg menjadi idolanya, & sungguh menjiwainya. Sehingga dr situ segala persepsi, sikap, kepercayaan & pula kaidah-kaidah lainnya sama dgn idolanya. Sebagai teladan kenali ialah seseorang yg memakai baju seperti artis yg diidolakannya, bahkan untuk berperilaku dlm kesehariannya.
d. Simpati. Pengertian simpati yakni merupakan suatu perasaan kesengsem yg muncul dr dlm diri individu & membuatnya merasa seperti ia berada di dlm keadaan orang lain. Sebagai teladan simpati Melihat orang yg menderita sehingga timbul perasaan kasihan (iba). Terdapat kemiripan antara simpati & identifikasi yaitu kecenderungan untuk menempatkan diri pada orang lain. Perbedaannya cuma dlm simpati, perasaan mempunyai peranan yg sangat penting, meskipun dorongan utama adalah ingin mengetahui pihak lain tanpa pandang status & kedudukannya.
e. Empati. Pengertian tenggang rasa yakni mirip dgn simpati, cuma saja pada tenggang rasa tak semata-mata
perasaan kejiwaan saja namun dibarengi oleh perasaan organisme tubuh yg sangat dalam. Sedangkan untuk kenali didorong oleh adanya rasa ingin sama persis dgn tokoh yg diidolakannya alasannya kelebihan atau kesanggupan tertentu yg layak untuk ditiru.
Supaya dlm masyarakat terwujud keselarasan sosial, kita perlu untuk memutuskan sikap-sikap mirip yg berikut ini:
a. Menghargai & menghargai usulan dr orang lain, walaupun diri kita tak sepakat dgn usulan orang lain tersebut.
b. Saling menghormati antar anggota penduduk , terutama pada yg lebih bau tanah, & yg lebih renta menyayangi yg lebih muda.
c. Mengembangkan & mempertahankan sikap gotong royong antar warga sebagai bentuk dr kebersamaan.
d. Memenuhi kewajiban sebagai warga negara atau selaku warga masyarakat.
e. Mengutamakan kepentingan biasa di atas kepentingan pribadi, kepentingan kalangan atau kepentingan golongannya.
f. Bersikap yg wajar (tidak terlampau usil dgn urusannya orang lain), tetapi jangan terlalu hambar/ masa udik.
g. Dalam setiap kegiatan yg ada dlm penduduk yg bersifat positif diusahakan ikut serta berperan.
Pranata Sosial Dalam Kehidupan Masyarakat
Proses belajar mausia terjadi dengan-cara terus menerus mulai saat kecil (anak), remaja hingga meraih usia dewasa.
PENGERTIAN PRANATA SOSIAL ialah kumpulan atau metode norma yg dipakai untuk menertibkan langkah-langkah manusia di dlm kehidupan bermasyarakat. Sedangkan pengertian sistem norma yaitu sejumlah aturan sosial atau standar sikap yg patut, & merupakan akad dr seluruh anggota masyarakat yg digunakan selaku pedoman dlm rangka untuk mengendalikan kehidupan sesama. Pengertian kebutuhan pokok adalah keperluan dasar dr manusia dengan-cara biologis maupun dengan-cara ekonomi. Maksud dengan-cara biologi di sini yaitu kebutuhan insan dlm upaya untuk menjaga kehidupannya misalnya makan, minum, bernapas, dll. Sedangkan dengan-cara hemat yakni sandang, pangan & papan.
Istilah pranata sosial sangat berkaitan bersahabat dgn forum (institusi) walaupun keduanya memiliki arti yg berlainan. Kedua istilah itu berakar dr satu dr bahasa latin instituere yg artinya adalah “pendirian” atau apa yg diresmikan. Institutio kemudian diserap ke dlm bahasa Indonesia dengan
dua perumpamaan yg berbeda yaitu institusi (pranata) & institute (lembaga). Pengertian institusi ialah tata cara norma atau aturan, sedangkan pengertian isntitute yakni wujud aktual dr norma-norma tersebut.
Syarat-syarat pranata
Suatu tata cara kegiatan kemasyarakatan bisa dikatakan pranata bila mampu menyanggupi syarat-syarat. Adapun syarat pranata sosial yaitu seperti yg berikut ini:
- Terdapat tata kelakuan baku yg berwujud norma-norma & pula budbahasa istiadat baik itu yg dengan-cara tertulis maupun yg tak tertulis.
- Terdapat golongan manusia yg melaksanakan kegiatan dengan-cara bersama-sama & saling bekerjasama menurut sistem norma tersebut.
- Terdapat pusat kegiatan yg mempunyai tujuan untuk menyanggupi kebutuhan tertentu yg disadari & pula dimengerti oleh kelompok-kalangan yg bersangkutan
Macam-macam pranata sosial
a. Pranata agama. Pengertian pranata agama adlah pranata yg berfungsi untuk mengontrol hubungan antara individu dgn Tuhan Yang Maha Esa tergolong di dalamnya korelasi antara individu yg satu dgn individu yg lainnya dlm lingkup kehidupan beragama. Pada pranata agama akan terjadi perbedaan antara agama yg satu dgn agama yg lainnya. Namun pada prinsipnya akan mengarahkan sikap manusia dlm mencapai kebahagian hidup baik di dunia maupun di darul baka. Untuk aturan yg lebih lanjut perihal pranata masingmasing agama dikontrol dgn aturan agama masing-masing agama masing-masing penganutnya.
b. Pranata politik. Dalam rangka untuk mengendalikan kekerabatan & pengaruh timbal balik antara individu di dlm bidnag politik maka dibutuhkan pranata politik. Adapun pengertian politik ialah segala acara insan baik yg dilaksanakan dengan-cara individu maupun yg lakukan dengan-cara golongan dlm rangka untuk memperoleh, menjalankan & mempertahankan kekuasaan. Sedangkan organisasinya kita mengenalnya sebagai partai politik
c. Pranata ekonomi. Pada pranata ekonomi tak cuma mengontrol mengenai korelasi-kekerabatan yg berkaitan dgn bagaimana memproduksi barang, mendistribusikan barang & mengonsumsi barang saja . Untuk pranata ekonomi akan menunjukkan proteksi terhadap para pihak yg lemah contohnya saja proteksi pada para konsumen yg condong dilanggar haknya oleh para pedagang tertentu & oleh produsen tertentu.
Baca pula mengenai kegiatan pokok ekonomi
d. Pranata pendidikan. Pada pranata pendidikan mengatur pelaksanaan terhadap pemenuhan keperluan pendidikan oleh para orang bau tanah bagi putra/ putrinya. Dalam rangka melaksanakan pranata pendidikan di Indonesia maka pelaksanaannya didasarkan pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003.
e. Pranata keluarga. Pada pranata keluarga ditujukan mengontrol mengenai korelasi-relasi antara individu di dlm suatu keluarga. Pranata keluarga lebih mendasarkan pada adab kebiasaan, norma kesusilaan, & norma kesopanan yg membuahkan sistem pengaturan kekerabatan antara individu dlm sebuah keluarga.
Adapun tingkatan proses dipatuhinya suatu pranata yaitu:
1) Terbentuknya tatacara (usage)
Adalah sebuah sikap tertentu yg dengan-cara tak sadar telah
disepakati dlm penduduk terhadap sebuah perbuatan yg tertentu. Sebagai contohnya : cara menggunakan baju, cara menuang minuman, dsb.
2) Terbentuknya kebiasaan (folkways)
Adalah suatu tata kelakuan yg sifatnya lebih mengikat kepada anggota penduduk & lebih dipatuhi, oleh lantaran kalau terjadi penyimpangan terhadapnya maka akan dimarahi oleh para leluhurnya. Kebiasaan merupakan perbuatan yg dikerjakan dengan-cara berulang-ulang kepada apa yg sama, sebagai bukti bahwa orang yg bersangkutan suka perbuatan tersebut.
3) Terbentuknya tata kelakuan (mores)
Adalah sebuah sekelompok acara yg betul-betil sudah menjadi pedoman yg berlaku pada sebuah masyarakat. Tata kelakuan dijadikan pedoman dlm berperilaku yg dianggap paling benar yg dimiliki, dipakai, & pula dipertahankan oleh suatu masyarakat.
4) Adat-istiadat (custom)
Jika tata kelakuan tersebut baka & kuat integrasinya dgn pola-pola perilaku dlm penduduk , maka bisa terus meningkatkan kekuatan mengikatnya kepada perilaku warga masyarakat, sehingga terbentuklah budpekerti istiadat.
Klasifikasi pranata sosial
Penggolongan pranata sosial menurut jago misalnya menurut J.L. Gillian & J.P. Gillin mampu dibedakan menjadi 8 golongan, yaitu:
a) Pranata keluarga (domestic institution), pranata keluarga memiliki fungsi untuk menyanggupi keperluan hidup keluarga & kekerabatan. Sebagai contoh pranata keluarga yakni perkawinan, pengasuhan anak-anak
b) Pranata ekonomi (ekonomic institution), pranata ekonomi mempunyai fungsi untuk memenuhi keperluan insan dlm mencari nafkah hidup, berproduksi, mendistribusikan barang & jasa, mengurus bank, koperasi dll. Sebagai acuan pranata ekonomi yaitu pertanian, koperasi pemasaran, industri, perbankan.
c) Pranata politik (political institution), pranata politik mempunyai fungsi untuk menyanggupi keperluan manusia dlm mengontrol & mengurus keseimbangan kekuasaan dlm kehidupan penduduk . Sebagai acuan pranata politik : pemerintahan, kepartaian, demokrasi, kehakiman.
d) Pranata pendidikan (educational institution), pranata pendidikan mempunyai fungsi untuk memenuhi keperluan penerangan & pendidikan insan agar menjadi anggota penduduk yg lebih memiliki kegunaan. Sebagai acuan pranata pendidikan yaitu pemberantasan buta huruf, pendidikan menengah, pendidikan tinggi.
e) Pranata agama (religious institution), pranata agama mempunyyai fungsi untuk menyanggupi keperluan insan dlm berafiliasi & berbakti pada Allah & berinteraksi dgn sesama insan berdasarkan norma agama. Sebagai acuan pranata agama yaitu upacara keagamaan, kenduri.
f) Pranata ilmiah (scientific institutions), yaitu merupakan sebuah pranata yg mempunyai fungsi untuk keperluan dr manusia akan kebenaran ilmu & menyelami alam sekitarnya yg didasarkan pada metodologi ilmu pengetahuan. Sebagai acuan pranata ilmiah yaitu metodologi ilmiah, pendidikan ilmiah, observasi.
g) Pranata keindahan & wisata (aesthetic and recreational institution), yakni sustu pranata keindahan & rekreasi memiliki fungsi untuk menyanggupi keperluan insan untuk menghayati rasa keindahan & rekreasi. Sebagai acuan pranata keindahan & wisata yakni seni rupa, seni bunyi, seni tari, olahraga.
h) Pranata fisik (somatic institution). Sebagai acuan pranata fisik yaitu pemeliharaan keayuan.
Fungsi tiap lembaga sosial /pranata sosial
a. Pranata agama
Pada pranata agama menurut Horton & Hunt bisa dibedakan e kdalam dua macam fungsi antara lain meliputi 1). fungsi laten & 2). fungsi manifes. Fungsi laten agama berdasarkan Durkhein bisa meningkatkan integrasi dlm penduduk , baik pada tingkatan mikro maupun pada tingkatan makro. Pada tingkat mikro yaitu untuk menggerakkan & menolong kita untuk hidup. Sedangkan untuk fungsi makro, maka pranata agama bisa berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dr penduduk dlm rangka untuk memperkuat perasaan & inspirasi kolektif yg merupakan ciri & inti dr persatuan & kesatuan. Fungsi manifes ialah terdiri atas ritual, iman & pula seperangkat norma perilaku yg konsisten dgn iman tersebut.
b. Pranata politik
Lembaga politik ialah merupakan perwujudan yg aktual dr pelaksanaan pranata politik, diantaranya:
1) Melaksanakan pelayanan sosial, contohnya perawatan kesehatan, pendidikan, & kemakmuran.
2) Melaksanakan undang-undang yg sudah disetujui.
3) Melembagakan norma lewat undang-undang yg dibentuk oleh dewan perwakilan rakyat.
4) Melindungi segenap warga masyarakat maupun warga negara dr banyak sekali serangan dr bangsa lain.
5) Menyelesaikan pertentangan-konflik yg ada di dlm penduduk .
6) Memelihara kesiapsiagaan dlm rangka untuk menghadapi beraneka macam bahaya.
c. Pranata ekonomi
Pada pranata ekonomi mempunyai fungsi untuk pengendali perekonomian bagi penduduk , bahkan untuk perekonomian negara. Dasar dr pelaksanaan pranata ekonomi adalah sudah dijalankan pengaturan di dlm kitab undang-undang hukum perdata. Sebagai contoh: pelanggaran pranata ekonomi dlm hal perpajakan, jual beli, hibah, sewa, dsb.
d. Pranata pendidikan
Pembagian pendidikan berdasarkan Horton & Hunt dapat dibagi menjadi 2, yaitu fungsi manifes & fungsi laten.
1) Fungsi manifes (aktual). Pada fungsi manifes terdapat banyak sekali tetapi yg utama
yaitu :
a) Membantu orang bau tanah untuk sanggup mencari nafkah.
b) Menolong orang untuk berbagi peluangyg dimilikinya demi untuk pemenuhan kebutuhan pribadinya & pembangunan penduduk .
Sedangkan fungsi manifes yg yang lain ada tujuh, antara lain:
- Melestarikan kebudayaan yakni dgn cara mewariskan kebudayaan dr satu generasi ke generasi yg berikutnya.
- Merangsang partisipasi demokratis lewat pengajaran keterampilan berbicara & pula menyebarkan kemampuan dlm berpikir dengan-cara rasional & bebas.
- Memperluas pengetahuan & pengalaman hidup.
- Meningkatkan kesanggupan dlm menyesuaikan diri lewat panduan & kursus.
- Meningkatkan tingkat kesehatan para pemuda bangsa.
- Membentuk warga negara yg punya patriotik & gagah berani.
- Mempercepat terbentuknya integrasi antarras yg berbeda.
2) Fungsi laten (tersembunyi). Adalah memperpanjang waktu ketidakdewasaan, atau mampu dikatakan memperpanjang usia kanak-kanak. Karena pada saat yg bersangkutan masih menempuh pendidikan formal, maka ia belum dapat untuk bersendiri sendiri/ mampu berdiri diatas kaki sendiri & menimbulkan yg bersangkutan akan terlambat dlm memasuki dunia kerja.
Selain 2 fungsi pendidikan tersebut sebetulnya pendidikan masih mempunyai fungsi, antara lain:
- Menyiapkan bagi peran-peran pekerjaan.
- Sebagai sarana di dlm pewarisan kebudayaan.
- Memperkenalkan pada individu-individu mengenai berbagai macam tugas yg ada di dlm masyarakat.
- Menyiapkan individu dgn banyak sekali macam peran sosial di penduduk
- Meningkatkan pertumbuhan lewat berbagai macam observasi.
- Memperkuat adaptasi diri & menolong relasi sosial.
e. Pranata keluarga
Lembaga sosial keluarga ialah unit masyarakat yg terkecil yg memiliki fungsi di antaranya yakni:
1) Untuk memenuhi kebutuhan hidup.
2) Untuk melangsungkan keturunan.
3) Untuk kawasan memberi kasih sayang.
4) Untuk sosialisasi nilai sikap.
5) Sebagai pengawasan sosial atau perilaku.
Fungsi pranata
Berikut adalah fungsi pranata antara lain meliputi:
- Untuk menunjukkan pedoman pada setiap anggota masyarakat mengenai bagaimana mesti melaksanakan sikap atau berperilaku dlm hal menghadapi banyak sekali persoalan khususnya yg bekerjasama dgn keperluan hidupnya.
- Untuk menjaga keutuhan penduduk yg bersangkutan.
- Untuk memberi pegangan pada anggota masyarakat dlm hal menyelenggarakan sistem pengendalian/ pengawasan sosial kepada perilaku setiap anggota penduduk .
Penyimpangan & Pengendalian Sosial
Jika kita amati di dlm keseharian, tak sedikit terjadi penyimpangan-penyimpangan sosial yg berupa pelanggaran berbagai bentuk nilai maupun norma-norma yg berlaku dlm masyarakat. Jika terjadi penyimpangan sosial maka yg rugi yakni bisa diri sendiri, kalangan atau masyarakat tertentu. Selain itu pula akan muncul kegelisahan-kerisauan dlm penduduk . Kerugian yg ditimbulkan mampu berupa benda, penderitaan tubuh, penderitaan batin, kehilangan nyawa & mungkin nama, martabat & harga diri. Apa yg dimaksud penyimpangan sosial itu? Pengertian penyimpangan sosial yakni perilaku yg menyimpang atau sikap yg tak sesuai dgn norma yg berlaku baik yg disengaja maupun yg tak disengaja.
Berikut ialah macam-macam penyimpangan yg mampu dibedakan menjadi 2 macam yaitu:
1. Penyimpangan individual. Pengertian penyimpangan individu yaitu penyimpangan yg dikerjakan oleh seseorang atau individu kepada norma-norma kebudayaan. Contoh penyimpangan individu adalah seseorang yg melakukan pencurian, perampokan, pembunuhan, penodongan, dsb.
Untuk info lebih lanjut mengenai penyimpangan sosial dapat dilihat di Penyimpangan Sosial
2. Penyimpangan kalangan. Pengertian penyimpangan kelompok ialah penyimpangan yg dikerjakan sekelompok orang kepada norma-norma yg berlaku dlm masyarakat. Penyimpangan
tersebut bisa timbul oleh lantaran kalangan yg bersangkutan tak ingin menerima nilai atau norma masyarakat yg sudah ada. Bahkan mereka membuat sebuah aturan sendiri yg berlaku untuk anggota kelompoknya. Contoh penyimpangan kelompok yaitu geng penjahat, dsb.
Jenis-jenis penyimpangan sosial
Untuk jenis-jenis penyimpangan sikap, penyimpangan norma & nilai masyarakat, yakni:
1) Pencurian, penodongan, & perampokan.
2) Pembunuhan, dan perkosaan.
3) Tawuran antar remaja.
4) Penyalahgunaan alkohol/ minuman keras & narkoba.
5) Hubungan seks di luar nikah.
6) Perjudian, pelanggaran lalu lintas dsb.
Sebab-sebab terjadinya penyimpangan
Berikut yakni faktor-aspek yg menjadi penyebabnya terjadinya penyimpangan, antara lain:
a. Sikap mental yg tak sehat
Perilaku yg menyimpang bisa dikarenakan mental yg tak sehat, pada umumnya yg bersangkutan tak merasa bersalah atau menyesal atas perbuatannya tersebut.
Sebagai contoh adalah profesi sebagai perempuan kupu-kupu malam.
b. Keluarga yg broken home
Di dlm keluarga yg tak harmonis menjadikan yg bersangkutan tak akan tahan berada di rumah, sehingga ia akan mencari kesenangan diluar rumah. Sebagai acuan yaitu remaja yg mengonsumsi obat-obatan di luar rumah.
c. Pelampiasan rasa kecewa
Seseorang yg dikecewakan bila tak mampu mengalihkan rasa kecewanya ke arah yg positif maka yg bersangkutan akan mencari pelarian demi untuk membuat puas rasa kecewanya. Sebagai teladan ialah bunuh diri.
d. Dorongan kebutuhan ekonomi
Faktor ekonomi dapat kuat pada penyimpangan sosial. Seseorang yg terdesak ekonominya dapat saja melaksanakan hal yg menyimpang jika imannya tak kuat. Sebagai acuan adalah : mencuri, merampok, dll.
e. Keinginan untuk dipuji
Keinginan untuk dapat disanjung contohnya dipuji biar banyak uang, senantiasa berpakaian mahal & suplemen yg mahal/mewah atau gaya hidup yg mewah. Supaya harapan tersebut mampu terwujud maka yg bersangkutan dapat melaksanakan penyimpangan. selaku teladan yakni melakukan perampokan, dll.
f. Proses mencar ilmu yg menyimpang
Seseorang mampu menyimpang lantaran proses mencar ilmu, hal ini terjadi lewat interaksi sosial dgn orang-orang yg mempunyai perilaku yg menyimpang. Sebagai teladan : seseorang yg bergaul dgn yg mengonsumsi obat-obatan terlarang, bisa jadi yg bersangkutan dapat mengikuti perilakunya yaitu mengonsumsi obat-obatan terlarang.
g. Ketidakmampuan menyerap norma budaya
Ketidakmampuan di dlm menyerap norma ke dlm kepribadiannya oleh karena yg bersangkutan menjalani sebuah proses sosialisasi yg tak sempurna sehingga ia tak sanggup berperan sesuai dgn perilaku yg diharapkan oleh masyarakat.
h. Adanya ikatan sosial yg berlawanan
Seseorang yg telah bermasyarakat dgn kalangan-golongan akan cenderung untuk mengidentifikasikan dirinya dgn kelompok yg paling ia kagumi, & akan lebih senang jika bergaul engan golongan tersebut dibandingkan dengan dgn kelompok yg yang lain.
i. Akibat proses sosialisasi nilai-nilai subkebudayaan yg menyimpang
Seseorang yg lebih memilih kebudayaan khusus yg normanya berlawanan dgn budaya yg domonan (subkebudayaan) dapat menimbulkan terjadinya penyimpangan sosial.
j. Akibat kegagalan dlm proses sosialisasi
Jika seseorang tak berhasil dlm mendalami norma-norma di dlm masyarakat, maka proses sosialisasi mampu dianggap tak sukses. Jika keluarga tak sukses dlm mendidik para anggotanya maka yg terjadi dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan dlm berperillaku.
k . Pengaruh lingkungan & media massa
Seseorang yg melakukan tindakan menyimpang bisa pula sebabkan oleh pengaruh media
massa. Sebagai teladan tayangan televisi yg menampilkan tindak kekerasan/ kriminal, & lain sebagainya mampu dituru oleh pemirsanya, dll.
Sikap yg diambil bila anggota masyarakat (mampu berupa tetangga maupun keluarga) mengalami penyimpangan sosial.
a. Bersikap wajar. Kita bersikap biasa saja mirip halnya pada anggota masyarakat yg lainnya.
b. Jangan menegur dgn berangasan apalagi mengusir.
c. Memberikan nasehat & perayaan dengan-cara halus.
d. Membantu menawarkan jalan keluar permasalahannya.
Upaya pengendalian sosial
Pengertian pengendalian sosial (social control) merupakan sebuah cara & proses kendali yg direncanakan atau tak yg bertujuan untuk mengajak, mendidik, atau bahkan memaksa anggota penduduk supaya mampu mematuhi norma & nilai yg berlaku. Jika pengendalian sosial tak dipraktekkan maka yg terjadi adalah mudahnya terjadi penyimpangan sosial sehingga akan menjadi ancaman kepada tatanan & keberadaan komunitas.
a. Bentuk-bentuk pengendalian sosial
Bentuk-bentuk pengendalian sosial antara lain dapat berupa teguran, lewat pendidikan & eksekusi.
b. Sifat-Sifat pengendalian sosial
Berikut ini yakni sifat pengendalian sosial yaitu bersifat preventif, represif, & gabungan antara preventif & represif.
1) Preventif
Pengertian preventif adalah perjuangan yg dijalankan sebelum terjadinya sebuah pelanggaran dgn tujuan untuk mencegah terjadinya suatu pelanggaran. Contoh preventif : melaksanakan siskamling, memasang rambu-rambu, memasang sabuk pengaman pada kendaraan beroda empat, dll.
2) Represif
Pengertian pengendalian represif yaitu usaha yg dilakukan sehabis sebuah peristiwa terjadi. Usaha yg dilakuan yaitu dgn cara mengambil sebuah langkah-langkah & menjatuhi eksekusi untuk pelakunya, supaya pelaku tindakan sadar atas kesalahannya. Contoh represif yaitu mencari & menangkap pelaku kejahatan & kemudian memberinya sanksi/ eksekusi yg setimpal
3) Gabungan antara preventif & represif
Adalah perjuangan untuk mencegah terjadinya penyimpangan, sekaligus pula untuk mengatasi kalau
terjadi penyimpangan sehingga tak merugikan diri sendiri maupun merugikan terhadap orang lain.
Contohnya yaitu pemberian nasehat supaya tak melanggar, & pula menawarkan eksekusi sesudah terjadi sebuah pelanggaran.
Pelaksanaan dr preventif, represif, & adonan antara keduanya dapat dijalankan dgn cara:
- persuasif: mengajak & membimbing,
- cara ancaman (kekerasan) atau hukuman.
Rangkuman Materi Pranata Sosial Kelas 8
Berikut ini adalah ringkasan/ rangkuman postingan yg berjudul Pranata Sosial : Pengertian, Syarat, Macam-Macam, Fungsi & Karakteristik Pranata Sosial (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VIII)
A). Pengertian relasi sosial (Interaksi Sosial) yakni hubungan yg terjadi sebagai akibat adanya aksi & reaksi. Bentuk-bentuk korelasi sosial ada 2 macam, yaitu hubungan sosial positif yg sifatnya yaitu menyatukan atau asosiatif/integrasif, Contoh kekerabatan positif : kooperasi, asimilasi, & konsensus. hubungan sosial negatif mempunyai sifat memisahkan atau disosiatif/disintegrasif. Contoh hubungan sosial negatif : kompetisi (persaingan), pertentangan (kontradiksi). Jenis-jenis kekerabatan sosial antara individu dgn individu, individu dgn golongan atau golongan dgn kelompok. Berlangsungnya sebuah interaksi sosial didasarkan pada faktor imitasi, sugesti, indentifikasi, & simpati. Supaya terjadi keharmonisan daam berhubungan maka perlu saling menyayangi & menyebarkan sikap gotong-royong. Adapun wujud keharmonisan tersebut bisa dilaksanakan dengan:
- Mendahulukan kewajiban, sebelum bicara.
- Mengutamakan kepentingan biasa dr pada kepentingan pribadi atau golongan.
- Aktif dlm kegiatan penduduk yg positif.
B). Pengertian pranata sosial adalah merupakan sebuah sistem norma yg memiliki fungsi untuk mengendalikan tindakan dr insan dlm kehidupan dlm memenuhi kebutuhan pokoknya dlm hidup & dlm bermasyarakat. Macam-macam pranata menurut bidang kehidupan meliputi: pranata agama, pranata politik, pranata ekonomi, & pranata pendidikan. Sedangkan tujuan pranata adalah dlm rangka untuk menyanggupi keperluan-keperluan kekerabatan, menyanggupi keperluan ilmiah, mata pencaharian, memenuhi kebutuhan individual & pendidikan, memenuhi mengenai pentingnya kepercayaan & agama, keperluan kalangan & bernegara & pemeliharaan jasmani.
Fungsi pranata yakni sebagai berikut:
- Fungsi pengaturan korelasi biologis.
- Fungsi reproduksi.
- Fungsi sosialisasi.
- Fungsi afeksi.
- Fungsi kedudukan atau status.
C). Penyimpangan sosial. Pengertian penyimpangan sosial yakni perilaku menyimpang karena ketidaksesuaian dgn norma-norma & nilai-nilai yg dianut oleh penduduk atau kelompok. Bentuk penyimpangan mampu dengan-cara individual maupun dengan-cara kalangan. Istilah lain dr penyimpangan sosial ialah Deviasi, sedangkan pelakunya dinamakan Devian. Jenis penyimpangan sosial antara lain: pencurian, penodongan, perampokan, perkosaan, pembunuhan, perjudian, perkelahian, pelacuran, penyalahgunaan narkoba & miras, pelanggaran kemudian lintas, hubungan seks di luar nikah.
Sebab-alasannya adalah terjadinya penyimpangan sosial antara lain:
- Sikap mental yg tak sehat.
- Keluarga yg mengalami broken home.
- Pelampiasan dr rasa kecewa.
- Dorongan atas keperluan ekonomi.
- Keingingan supaya dipuji.
- Proses berguru yg menyimpang.
- Ketidakmampuan menyerap norma budaya.
- Terdapat ikatan sosial yg berbeda.
- Akibat dr sosialisasi nilai-nilai subkebudayaan yg menyimpang.
- Akibat dr kegagalan dlm proses sosialisasi.
- Adanya efek dr lingkungan & media masa.
Cara mengembangkan sikap simpati yakni dengan:
- Bersikap dengan-cara wajar & jangan berlaku kasar.
- Memberi nasehat & perayaan.
- Membantu dlm memecahkan duduk perkara (jalan keluar).
Pengertian pengendalian sosial yaitu merupakan sebuah proses kontrol yg dijadwalkan & tak direncana. Tujuan pengendalian sosial ialah untuk mengajak, mendidik & memaksa anggota masyarakat supaya mampu mematuhi norma & nilai yg berlaku. Bentuk-bentuk pengendalian sosial yakni berupa teguran, pendidikan & hukuman.
Contoh Soal Pranata Sosial
Berikut adalah acuan soal ihwal pranata sosial untuk kelas 8 yg memiliki kegunaan untuk mempertajam materi ini:
1. Inti dr interaksi sosial adanya kekerabatan timbal balik, berupa apa?
2. Bentuk hubungan (interaksi sosial) dapat dibedakan menjadi dua yaitu apa saja?
3. Apa sifat kekerabatan sosial yg positif?
4. Perilaku yg tak sesuai dgn norma atau nilai yg dianut oleh masyarakat disebut apa?
5. Apa syarat-syarat pranata?
6. Apa tujuan pranata?
7. Pranata apa yg diperlukan oleh manusia dlm rangka untuk menemukan & mendistribusikan barang?
8. Apa fungsi pranata sosial?
9. Apa yg dimaksud dgn proses institusionalized?
10. Pranata yg berfungsi untuk menyanggupi pendidikan disebut apa?
11. Sebutkan bentuk-bentuk kekerabatan sosial yg ada di dlm penduduk !
12. Apakah yg dimaksud dgn kekerabatan sosial?
13. Jelaskan perbedaan antara kopetisi dgn pertentangan.
14. Sebutkan acuan-contoh penyimpangan sosial?
Artikel IPS yang lain:
1. Pelaku Ekonomi Indonesia
2. Proses Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VIII)
*) Semua Materi IPS SMP Kelas 8 dapat dilihat di : Rangkuman Materi Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VIII
Demikianlah artikel yg berjudul Pranata Sosial : Pengertian, Syarat, Macam-Macam, Fungsi & Karakteristik Pranata Sosial (Pelajaran IPS Sekolah Menengah Pertama/ MTs Kelas VIII) yang gampang-mudahan mampu berfaedah.