Assalamu’alaikum waramatullah wabarakaatuh
Bapak dewan guru yang kami hormati, teman-teman yang kami cintai. Puja dan puji syukur kita sanjungkan kepada illahi Rabbi yang telah melimpahkan anugrahnya kepada kita sekalian sehingga pada detik ini kita masih dalam keadaan yang prima.
Shlawat serta salam supaya tetap tercurahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad saw., karen beliaulah yang mengembangkan islam ke penjuru pelosok dunia, sehigga kita bisa membedakan yang haq dan yang batil berkat hidayah dari Allah swt.
Semua umat islam pastinya mendambakan suatu kedamaian, alasannya dengan kedamain hidup mampu hening, sejahtera, dan juga terjamin dalam melaksanakan aktifitas. Untuk menciptakan susasana yang sedemikian ini , maka di perlukan rasa persaudaraan dan kesatuan umat. Dan rasa bersatu padu bisa terlaksana dalam kehidupan sehari-hari apabilaumat islam satu sama lain saling menyayangi, menyayangi dan saling mengasihi. Sifat-sifat yang baiksemacam itu mesti betul-betul kita terapkan mulai dari lingkungan keluarga sampai lingkungan yang luas adalah umat islam di penjuru dunia.
Dalam hal ini Nabi saw. Menjelaskan melalui sabdanya yang berbunyi:
Artinya: kau akan melihat orarng-orang yang beriman dalam saling menyayangi, saling menyayangi, saling mengasihinya, bagaikan satu badan, kalau satu anggota saja sakit maka tertariklah bab anggota lainnya ikut sakit, dengan tidak dapat tidur dan badan panas.
Itulah kepribadian baik yang dipraktekkan umat islam satu sama lain dalam kehidupan ini. Kalau kita merasa jadi orang beriman sebenarnya, maka yang namanya menyakiti sesama islam tidak mukn ada, baik itu melalui ucapan yang tidak baik, ataupun tindakan, alasannya adalah sesama umat islam bagaikan satu tubuh, kalau satu anggota ada yang sakit, maka terasa sakit semua anggota tubuh tersebut.
Juga sabda dia saw:
Artinya: orang mukmin terhadap mukmin lainya, tak ubahnya bagaikan sebuah bangunan yang bagian-bagianya (satu sama lain) kuat menguat.
Orang beriman hendaklah saling memberikan pengertian yang baik, saling menasihati satu sama lain denga kebenaran dan keteguhan. Jangan hingga diantara kita, kalau melihat saudaranya melaksanakan hal-hal yang tidak baik, beliau tidak di bri rekomendasi yang baik, malah di benci, dicaci maki, bahkan dimarahi, dengan demikian akan timbul imbas yang negatif dalam persaudaraan yang mampu meretakan hubungannya. Untuk menghadapi hal semacam ini, maka menasehati sesama saudara sungguh-sungguh mesti di terapkan dalam segala hal, supaya saudara-saudara kita tidak akan berlarut-larut dalam keburukan. Dan memberinasehat haruslah denga kata yang halus, cendekia dan bijak. Umat beriman diman saja menjadi saudara kita, oleh alasannya adalah itu ciptakan rasa persaudaraan yang penuh dengan kebaikan lahir dan batin.
Tentang pntingnya menasehati sesama mukmin, maka nabi saw. Bersabda:
Bersabda: orang mukmin itu ialah menjadi saudara sesama mukmin (alasannya itu) janganlah meninggalkan memberi saran dalam segala hal. (HR.Ibnu Najjar).
Demikianlah sekilas yang mampu kami sampaikan lewat mimbar kuliah tujuh menit. Praktis-mudahan kita termasuk orang beriman yang saling menyayangi dan menyayangi dalam kehidupan sehari-hari. Kurang lebihnya kami mohon maaf dan sampai jumpa pada peluang selanjutnya.
Akhirul kalam.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.