Cara Menghitung Pertumbuhan Penduduk Alami Sosial Geometri dan Eksponensial – Sekarang langsung saja kita diskusikan dengan materi dibawah ini.
Pengertian kedua macam kemajuan masyarakattersebut adalah sebagai berikut.
1. Pertumbuhan Penduduk Alami,
yaitu angka pertumbuhan masyarakatyang diperoleh dari selisih antara jumlah masyarakatyang lahir dan jumlah penduduk yang mati dalam sebuah wilayah. Untuk menjumlah pertumbuhan penduduk alami di suatu darah dapat meng gunakan rumus selaku berikut.
Pt = kemajuan penduduk alami
Po = jumlah penduduk pada permulaan tahun perhitungan
L = jumlah kelahiran
M = jumlah maut
Contoh:
Jumlah penduduk Kecamatan Banjarsari pada 1990 ialah 74.149 jiwa. Selama tahun 1990 hingga 2000 telah terjadi kelahiran sebesar 4.620 jiwa dan kematian sebesar 1.380 jiwa. Berapa persenkah pertumbuhan masyarakatalami di Kecamatan Banjarsari selama kala waktu 1990–2000?
Diketahui:
L = 4.620 jiwa
M = 1.380 jiwa
Po = 74.149 jiwa
Ditanyakan: pertumbuhan pnduduk alami?
Jawab:
Pt = ( 4.620 − 1.380 ) / 74.149
= 0,0437 atau
= 4,37 %
Jadi, jumlah pertumbuhan penduduk alami di Kecamatan Banjarsari selama periode waktu 1990–2000 adalah 4,37%.
2. Pertumbuhan Penduduk Sosial,
yakni angka pertumbuhan penduduk yang diperoleh dengan cara memperhitungkan semua variabel demografis (kelahiran, akhir hayat, dan migrasi). Adapun untuk menjumlah pertumbuhan masyarakatsosial di sebuah darah mampu memakai rumus sebagai berikut.
Pt = pertumbuhan masyarakatsosial
Po = jumlah penduduk awal tahun perkiraan
L = jumlah kelahiran
M = jumlah maut
D = jumlah masyarakatyang datang
P = jumlah masyarakatyang pergi
Contoh:
Jumlah masyarakatKecamatan Banjarsari pada 1990 yakni 74.149 jiwa. Selama 1990 hingga 2000 telah terjadi kelahiran sebesar 4.620 jiwa, maut sebesar 1.380 jiwa, masyarakatyang datang untuk menetap sebesar 980 jiwa, dan penduduk yang keluar (pindah) sebesar 2.830 jiwa. Berapa persenkah kemajuan penduduk social di Kecamatan Banjarsari selama abad waktu 1990–2000?
Diketahui:
Po = 74.149 jiwa
L = 4.620 jiwa
M = 1.380 jiwa
D = 980 jiwa
P = 2.830 jiwa
Ditnyaka: perumbuhan masyarakatsosial?
Jawab:
Pt= (4.620−1.380)+(980−2.830) / 74.149
= 0,018746 atau
= 1,87 %
Makara, kemajuan penduduk sosial di Kecamatan Banjarsari selama 1990–2000 ialah 1,87%.
Formulasi untuk memprediksi pertumbuhan penduduk seperti yang telah diuraikan dianggap masih teramat sederhana. Menurut para andal geografi kependudukan, ukuran kemajuan penduduk mampu dihitung dengan memakai formulasi lain, adalah selaku berikut.
1. Pertumbuhan Geometri,
yaitu pertumbuhan masyarakatyang sifatnya sedikit demi sedikit. Formulasi yang mampu digunakan untuk mengkalkulasikan laju perkembangan penduduk geometri yakni selaku berikut.
Pt = jumlah masyarakatpada tahun tertentu
Po = jumlah masyarakatpada awal tahun perkiraan
1 = konstanta
r = tingkat pertumbuhan penduduk
t = rentang waktu
Contoh:
Jumlah masyarakatIndonesia pada 1990 berjumlah 179.300.000cjiwa, sedangkan pada 2000 berjumlah 202.960.000 jiwa. Berapac persenkah kemajuan geometri masyarakatIndonesia?
Diketahui:
Po = 179.300.000 jiwa
Pt = 202.960.000 jiwa
t = 10
K = 1
Ditanyakan: pertumbuhan geometri?
Jawab:
Kaprikornus, tingkat pertumbuhan geometri penduduk Indonesia selamacperiode tahun 1990 hingga 2000 sebesar 1,25% pertahun.
2. Pertumbuhan Eksponensial,
yaitu kemajuan penduduk yangcbersifat eksklusif dan terus-menerus. Formulasi yang mampu digunakancuntuk menjumlah laju perkembangan masyarakateksponensial adalahcsebagai berikut.
Pt = jumlah masyarakatpada tahun tertentu
Po = jumlah penduduk pada awal tahun perhitungan
e = angka eksponensial, besarnya 2,718282
r = tingkat pertumbuhan penduduk
t = rentang waktu
Contoh:
Jumlah masyarakatIndonesia pada 1990 berjumlah 179.300.000 jiwa,csedangkan pada 2000 berjumlah 202.960.000 jiwa. Berapa persenkahcpertumbuhan eksponensial masyarakatIndonesia?
Diketahui:
Po = 179.300.000 jiwa
Pt = 202.960.000 jiwa
e = 2,718282
t = 10
Ditanyakan: kemajuan eksponensial?
Jawab:
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka tingkat pertum buhanceksponensial penduduk Indonesia sebesar 1,24% pertahun. Jika dibandingkancdengan memakai formulasi pertumbuhan geometri, diperoleh selisihc(1,25%–1,24 %) = 0,01%.
Jumlah penduduk Indonesia jika ketimbang negara lain di dunia berada pada urutan keempat, setelah Republik Rakyat Cina (RRC), India, dan Amerika Serikat. Adapun kalau daripada negaranegara di Asia Tenggara (ASEAN) masyarakatIndonesia menempati urutan pertama. Perhatikan Tabel 2.4 berikut ini mengenai jumlah dan pertumbuhan penduduk negara-negara di Asia Tenggara.
Secara ekologis, negara dengan jumlah masyarakatyang cukup besar menjadikan beban pembangunan akan tinggi dan kebutuhan energy dalam pemenuhan keperluan hidup masyarakat juga besar. Akan namun, dalam kenyataannya tidak semua negara dengan penduduk yang besar masyarakatnya miskin alasannya ada juga negara yang penduduknya sedikit namun miskin dan kolot. Hal ini memberikan bahwa yang memilih maju tidaknya suatu negara bukan hanya ditentukan oleh jumlah penduduk, tetapi yang terpenting yakni mutu orangnya.
Jumlah masyarakatyang cukup besar ialah aspek yang menguntungkan serta dianggap selaku modal dasar pembangunan. Akan namun, jumlah masyarakatIndonesia yang cukup besar belum mampu diberdayakan secara maksimal. Penduduk Indonesia baru pada taraf besar secara kuantitas (populasi), sedangkan kualitasnya masih rendah sehingga negara Indonesia masih tertinggal kalau ketimbang negara lain di dunia. Oleh sebab itu, kemajuan yang hendak diraih di masa depan sangat diputuskan oleh generasi mudanya, dan pendidikan dalam arti luas (tingkat pendidikan, kemampuan, dan teknologi yang dikuasai) mempunyai peran yang penting dalam persaingan kehidupan.
Kualitas penduduk merupakan komponen penting dalam setiap gerak pembangunan. Penduduk yang bermutu tinggi dapat mem per cepat pembangunan bangsa. Jumlah penduduk yang besar bila tidak disertai dengan kualitas yang memadai akan menjadi beban bagi pembangunan. Kualitas penduduk adalah kondisi penduduk baik secara perorangan maupun kalangan menurut tingkat kemajuannya yang telah diraih.
Untuk mengukur mutu masyarakatmemang tidaklah gampang sebab insan memiliki karakteristik dan latar belakang yang sangat beragam. Untuk memu dah kan pemantauan dan pengukurannya, PBB sudah memberikan acuan yang didasarkan pada faktor pendidikan, tingkat kesehatan, dan taraf ekonomi.
Di Indonesia, kualitas penduduk (sumber daya insan) sering disebut dengan istilah IPM (Indeks Pembangunan Manusia) atau IHD (Index Human Development). Kualitas sumber daya insan Indonesia masih tertinggal oleh sumber daya manusia di negara-negara lain. Berikut data IHD beberapa negara di ASEAN yang disajikan pada Tabel 2.5.
Berdasarkan data tabel di atas, dapat diketahui bahwa IHD atau IPM Indonesia berada pada urutan terbawah sesudah Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam. Perhatikan Tabel 2.6. Dalam tabel tersebut dihidangkan tentang nilai IHD beberapa negara di dunia.