Sikap Manusia terhadap Tumbuhan dan Binatang
Bagaimanakah sikap insan kepada tanaman dan binatang?
Kita bisa merawat tumbuhan adalah dengan cara menyiram tumbuhan, menunjukkan pupuk dan diberi sinar matahari yang cukup serta tidak memetik bunga dan daun asal pilih.
Juga terhadap hewan, kita bisa memeliharanya serta memberinya makan dan minum.
bahan :
Pembelajaran 2 Tema 2 Subtema 1 : Manfaat Tumbuhan bagi Kehidupan Manusia Kelas 3 (halaman 10)
Ayo Mengamati
Pengembara dan Sebuah Pohon
Pengarang: Aesop
Dua orang pengembara berjalan di sepanjang jalan yang berdebu dan tandus di hari yang sungguh panas. Tidak usang kemudian, mereka memperoleh sebuah pohon besar. Dengan gembira, keduanya lalu berteduh dari teriknya sinar matahari di bawah naungan daun-daun pohon besar yang lebat. Saat beristirahat, mereka menyaksikan ke atas pohon. Salah seorang pengembara berkata kepada teman seperjalanannya, “Betapa tidak bergunanya pohon besar ini! Pohon ini tidak mempunyai buah sehingga tidak berguna untuk insan sama sekali.”
Pohon besar tersebut lalu berkata, “Kamu insan yang tidak tahu berterima kasih!“ Pohon itu berkata lagi, “Kamu datang dan bernaung di bawah daun-daunku. Kamu menikmati teduhnya dukungan cabang dan daunku. Kamu masih menyebutku tidak berguna sama sekali?”
Sumber: www.rumahdongeng .com
Ayo Bercerita
Tuhan menciptakan makhluk hidup dengan tujuan tertentu. Setiap makhluk hidup berguna untuk makhluk hidup yang lain. Tumbuhan berguna untuk insan. Hewan juga mempunyai banyak manfaat untuk insan.
Bagaimanakah sikap insan terhadap tumbuhan dan binatang?
Kita mampu merawat flora ialah dengan cara menyiram tumbuhan, memperlihatkan pupuk dan diberi sinar matahari yang cukup, tidak memetik bunga dan daun sembarangan.
Juga terhadap hewan, kita bisa memeliharanya serta memberinya makan dan minum.
Ceritakanlah pesan yang terkandung pada cerita Pengembara dan Sebuah Pohon!
Kita mencar ilmu untuk senantiasa bersyukur, perilaku bersyukur mampu ditunjukkan dengan cara mencintai semua makhluk hidup.
Ayo Mengamati
Setelah membaca kisah Pengembara dan Sebuah Pohon, kita berguru untuk senantiasa bersyukur. Sikap bersyukur mampu ditunjukkan dengan menyayangi makhluk hidup.
Kita simak obrolan di bawah ini, yuk!
Beni : “Kenapa Ayah sering mengucapkan terima kasih?”
Ayah : “Berterima kasih itu termasuk orang yang senantiasa bersyukur.”
Beni : “Apa relevansinya berterima kasih dengan bersyukur, Yah?
Ayah : “Ada dong. Berterima kasih itu salah satu cara kita bersyukur. Orang yang selalu bersyukur ialah orang yang rendah hati. Kebalikannya orang yang tidak bersyukur adalah orang yang arogan.”
Beni : “Apa kita juga berterima kasih terhadap tumbuhan dan binatang? Bagaimana caranya?”
Ayah : “Iya, kita juga perlu berterima kasih terhadap tumbuhan dan binatang. Caranya berlawanan dengan cara kita berterima kasih kepada manusia.”
Ibu : “Jika kita berterima kasih terhadap tanaman maka kita merawat tanaman dengan baik. Tumbuhan diberi air, pupuk, dan sinar matahari yang cukup. Kita juga tidak memetik bunga dan daun-daun asal-asalan.”
Beni : “Bagaimana cara berterima kasih kepada binatang?
Ayah : “Cara berterima kasih kepada binatang yakni dengan mencintai binatang. Kita memberi makan atau minum binatang-binatang. Kita tidak menyiksa binatang. Orang yang terpelajar bersyukur akan disenangi teman-sobat. Tuhan juga mengasihi orang yang arif bersyukur.”
Ayo Menulis
Setelah membaca dialog di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Untuk apa kata terima kasih diucapkan?
Supaya kita menjadi orang yang bersyukur (rendah hati) sehingga disenangi sahabat-sahabat dan dicintai Tuhan.
2. Apa yang dinikmati ketika kita mengucapkan terima kasih?
Kita akan merasa bahagia dikarenakan telah memotivasi orang lain untuk senantiasa berbuat kebaikan.
3. Tulislah dua pengalamanmu berterima kasih kepada sesama insan yang telah kau kerjakan!
a. Berterima kasih terhadap sobat yang sudah menjenguk aku dikala sedang sakit.
b. Berterima kasih terhadap kakak yang telah memberikan kuliner.